Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POST NATAL CARE

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1A

ANGGUN SAPUTRA
ANWAR MOHUNGO
DESI SAFITRI
TIKA EMI LESTARI
YULIA PUTRI PRASTIKA NINGRUM

PROGRAM STUDI PROFESI NERS REGULAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POST NATAL CARE

Poko Pembahasan : Cara Menyusui yang benar dan mengatasi puting lecet
Hari/Tangal : Jum’at, 15 Januari 2021
Pukul : 10.00-11.30 WIB
Sasaran : Ibu Pos Partum (PNC)
Tempat : Podomoro
Penyuluh : Kelompok 1A

A. Latar Belakang
Masalah yang sering terjadi pada ibu menyusui merupakan teknik
menyusui yang tidak benar sehingga mengakibatkan lecet puting susu,
dimana bayi tidak mengisap puting sampai ke areola payudara (Bahiyatun,
2009). Sekitar 57% dari ibu menyusui dilaporkan pernah menderita
kelecetan pada putingnya (Soetjiningsih, 2012).

Puting susu lecet sering terjadi pada ibu menyusui dan sering diakibatkan
oleh teknik menyusui yang salah. Puting susu yang lecet sering membuat
ibu menyusui malas untuk menyusui karena ibu merasakan sakit saat
menyusui, kemudian hal itu menyebabkan radang payudara hingga abses
payudara. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab yang sering terjadi
dalam kegagalan ASI esklusif (Wahyuni, dkk, 2019).

Puting susu lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya


payudara bengkak, payudara bengkak yang tidak disusukan secara adekuat
akhirnya akan terjadi mastitis. Salah satu faktor yang mempengaruhi
produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat
menyebabkan puting susu lecet, payudara bengkak, saluran ASI tersumbat,
mastitis, abses payudara, ASI tidak keluar secara optimal sehingga
memperngaruhi produksi ASI, bayi enggan menyusu, dan bayi menjadi
kembung (Soetjiningsih, 2012).

Menurut World Health Organization (WHO) setiap tahun terdapat 1 - 1,5


juta bayi meninggal dunia karena tidak diberi ASI secara eksklusif. Namun
masih banyak ibu yang kurang memahami manfaat pentingnya pemberian
ASI, ASI eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena
semua kandungan gizi ada pada ASI. Kurangnya pengetahuan ibu
menyebabkan pada akhinya ibu memberikan susu formula yang berbahaya
bagi kesehatan bayi (WHO, 2010).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan cara menyusui yang benar dan
cara mengatasi putting lecet pada Ny. S selama 40 menit, diharapkan
Ny. S mengerti tentang cara menyusui yang benar dan mengatasi
putting lecet.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan orang tua/keluarga
mampu:
a. Memahami konsep menyusui dengan benar
b. Memahami manajemen putting lecet

C. Pelaksanaan Kegiatan
1) Topik
c. Pendidikan kesehatan konsep menyusui dengan benar
d. Manajemen putting lecet

2) Sasaran
Ibu Pos Partum (PNC)
D. Metode
1) Ceramah/diskusi/bincang-bincang
2) Demonstrasi
3) Tanya jawab

E. Media dan Alat


1) Poster
2) Leaflet
3) Pantom payudara
4) Madu, air hangat, washlap, handuk, tisu.

F. Waktu, Tempat dan Pengorganisasian Kelompok


1) Hari/tanggal : Jum’at 15 Januari 2021
2) Waktu : 10.00 WIB s.d 11.30 WIB
3) Tempat : Podomoro
4) Pengorganisasian Kelompok
- Moderator : Desi Safitri
- Presenter : Anggun Saputra, Tika Emi Lestari
- Observer : Anwar Mohungo, Yulia Putri Prastikaningrum
- Fasilitator : Seluruh Anggota Kelompok

G. Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
5 Menit Pembukaan
- Memberi salam - Menjawab Salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan memperhatikan
- Menjelaskan kontrak, waktu, - Mendengarkan dan mengemukakakn
bahasa, topik dan tujuan pendapat
penyuluhan
20 Menit Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan audience - Mengemukakan pendapat
tentang cara menyusui yang - Mendengarkan dan memperhatikan
benar. - Mendengarkan dan memperhatikan
- Memberi reinforcement positif - Mendengarkan dan memperhatikan
(+) - Mengikuti atau mempraktekan
- Menjelaskan konsep cara
menyusui yang benar
- Mengajarkan Teknik menyusui
yang naenar
- Menjelaskan manajemen
mengatasi putting lecet
10 Menit Sesi Tanya Jawab
- Mempersilahkan audience untuk - Mengajukan pertanyaan
bertanya/menanggapi pertanyaan - Mendengarkan dan memperhatikan
- Menjawab pertanyaan

5 Menit Penutup
- Melakukan evaluasi - Menjawab pertanyaan
- Bersama audience menyimpulkan - Bersama moderator menyimpulkan
materi penyuluhan materi penyuluhan
- Menutup penyuluhan dan - Menjawab salam
memberikan salam.

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan
- Pembuatan SAP, leaflet, persiapan perlengkapan lainya.
- Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakanb.   

2. Evaluasi Proses
- Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan berperan aktif
dan kooperatif selama kegiatan penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab
pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
- Pasien dapat memahami 80% materi yang telah di sampaikan
penyuluh dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh
dengan benar.
LAMPIRAN :

MATERI
PENDIDIKAN KESEHAN (PENKES)

A. Pengertian Teknik Menyusui yang Benar


Teknik Menyusui yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar . Tujuan menyusui
yang benar adalah untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks
menghisap bayi. Menyusui adalah sebuah pokok bahasan yang bermuatan
emosional: sangatlah sulit untuk tidak beraksi ketika anda mendengar kata ini.
Kata ini memunculkan respon emosional yang kuat dari wanita yang sedang
hamil dan memikirkan cara memberi makanan bayinya ; dari para bidan dan
dokter yang merawat wanita ini, yang mungkin mempunyai pandangan dan
pendapat yang sama kuatnya. Menyusui adalah seni yang hampir punah.
Sekarang ini, sebagian besar dari kita hanya ingat yang diberi susu dari botol .
memang sulit untuk menghindari budaya menyusui dengan botol. Menyusui
telah menjadi sebuah isu yang kadang saja dibicarakan , dan bukan sesuatu
yang sering ditemukan . semakin jarang kita melihat wanita yang menyusui.

B. Posisi dan Perlekatan Menyusui


Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong
biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Contoh cara
menyusui yang benar sebagai berikut:
1. Breast-feeding positions
2. Cara menyusui yang baik dengan posisi rebahan
3. Cara menyusui yang baik dengan posisi duduk
4. Cara menyusui yang baik dengan posisi berdiri
5. Cara menyusui yang baik untuk bayi kembar
C. Langkah-langkah menyusui yang benar
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan
disekitar puting, duduk dan berbaring dengan santai.
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh
bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus,
hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan
puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah
bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan
benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar
dan bibir bawah bayi membuka lebar.
4. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke sebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang.
5. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat.
6. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang
terhisap bisa keluar.
7. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat
pompa susu.

D. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui
dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Bayi terlihat kenyang setelah minum ASI.
2. Berat badannya bertambah setelah dua minggu pertama.
3. Payudara dan puting Ibu tidak terasa terlalu nyeri.
4.  Payudara Ibu kosong dan terasa lebih lembek setelah menyusui.
5. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat Ibu mencubitnya
6. Bayi tidak rewel.
7. Bayi tampak tenang.
8. Badan bayi menempel pada perut ibu.
9. Mulut bayi terbuka lebar.
10.  Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
11. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.
12.  Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
13. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
14.  Kepala bayi agak menengadah.

E. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi


Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan
bayi dengan cara :
1. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
2. Menekan dagu bayi ke bawah
3. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka
4. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.
F. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lainnya dengan cara :
1. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggung nya sampai bayi
bersendawa
2. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil di gosok punggungnya.
G. Cara Mengatasi Putting Lecet

H. Mengatasi Putting Lecet Sesuai Jurnal Penelitian


Menurut Maryunani pada tahun 2012 penatalaksanaan pada puting lecet
meliputi:
a. Memperbaiki tehnik menyusui.
b. Memeriksakan bayi untuk memastikan bayi tidak menderita moniliasis,
jika ditemukan moniliasi dapat diberikan Nistatin
c. Perawatan payudara yang benar yakni tidak membersihkan putting dengan
sabun, alcohol, atau zatiritan lainnya. Pada putting susu dapat dibubuhkan
minyak lanolin atau minyak kelapa yang telah dimasak terlebih dahulu.
d. Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam) sehingga payudara tidak
sampai terlalu penuh
e. Selain itu juga perawatan putting susu yang lecet sementara putting susu
yang lecet tidak digunakan untuk menyusui/istirahat selama
sedikitdikitnya selama 24 jam.
f. Putting susu yang lecet dapat diobati dengan menggunakan salep levertran.
g. Jika perlupa pada waktu meneteki mempergunakan alat pelindung putting
susu (Wahyuni, dkk, 2019).
Sedangkan perawatan puting lecet yang lebih dianjurkan menurut Perinasia
pada tahun 2010 adalah secara alami yaitu dengan mengoleskan ASI sebelum
dan sesudah menyusui (Metti & Ilda, 2019).
DAFTAR PUSTAKA

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-yang-benar-2/ diakses
13 Januari 2021 pkl.20.00 WIB.
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-pada ibu bekerja dan
teknik memerah ASi/ diakses 13 Januari 2021 pkl.20.00 WIB.
http://www.breastfeeding.com. Sacharina Marzuki, Nanis. 2007. ASI Ekslusif. 13
Januari 2021 pkl.20.00 WIB.
https://health.kompas.com/read/2020/08/04/060100768/puting-lecet-saat-
menyusui-bayi-begini-cara-mengatasinya-?page=all. Penulis : Mahardini Nur
Afifah, diakses13 Januari 2021 pkl.20.00 WIB.
Metti, E., & Ilda, Z, A. (2019). Pengaruh Manajemen Laktasi Paket Breast
Terhadap Masalah Laktasi Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas
Nanggalo Padang. MENARA Ilmu, Vol. XIII No.9, 30-36
Soetjiningsih., 2012. ASI petunjuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. EGC
Wahyuni, R., Sutiyah., Puspita, L., & Umar, M, Y. (2019). HUBUNGAN Teknik
Menyusui Dengan Puting Lecet Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja
Puskesmas Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019. Jurnal
Maternitas Uap (Jaman Uap) Universitas Aisyah Pringsewu, Vol. 1 Issue 2,
141-149, http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman/index

Anda mungkin juga menyukai