MANAJEMEN LAKTASI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5 :
Rahmanto (1926090)
III. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstasi
IV. Media
1. Leaflet
2. Flipchart
V. Kegiatan Penyuluhan
2. Kriteria Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserts mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
d. Jalannya penyuluhan terfasilitasi dengan baik
e. Dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas
3. Kriteria Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Peserta dapat memahami :
1) Pengertian manajemen laktasi
2) Praktek menyusui yang benar
3) Keterampilan produksi ASI
4) Teknik menyusui
5) Kebersihan menyusui
MATERI PENYULUHAN
MANAJEMEN LAKTASI
1. Manajemen Laktasi
Manajemen Laktasi adalah segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu
mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Laktasi adalah keseluruhan proses
menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi mengisap dan menelan ASI.
2. Manfaat Laktasi
a. Mencegah terjadi aspirasi/ tersedak pada bayi
b. Mencegah ASI masuk kedalam paru-paru
c. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang adekuat
4. Teknik Menyusui
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Teknik menyusui perlu diperhatikan,
karena sangat menentukan keberhasilan dalam mempertahankan menyusui dan
memperbanyak produksi ASI.
a. Posisi Ibu menyusui :
1) Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan.
2) Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara.
Selain itu agar proses menyusui dapat berjalan lancar, maka seorang ibu harus mempunyai
keterampilan menyusuui agar ASI dapat mengalir dari payudara inu ke bayi secara efektif.
Keterampilan menyusui yang baik meliputi menyusui dan perlekatan bayu pada payudara
yang tepat.
Posisi menyusui harus senyaman mungkin, dapat dengan posisi berbaring atau duduk. Posisi
yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tidak baik. Posisi dasar menyusui
terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara ibu
(perlekatan/ attachment). Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi duduk, posisi tidur
terlentang, atau posisi tidur miring.
6. Kebersihan Menyusui
a) Kebersihan diri atau personal hygiene
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan
nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang
teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan
dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi.
b) Kebersihan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu merupakan suatu hal yang
sangat penting. Payudara harus dibersihkan dengan teliti setiap hari selama mandi dan
sekali lagi ketika hendak menyusui. Hal ini kan mengangkat kolostrum yang kering atau
sisa susu untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting maupun ke
mulut bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk mencegah pecah-pecah pada
putting. Apabila puting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar
putting setiap kali selesai menyusui. Apabila lecet sangat berat, istrirahatkan selama 24
jam dan ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan sendok.
DAFTAR PUSTAKA
http://aldiavanza.blogspot.com/2010/10/sap-teknik-menyusui-yang-baik-dan-benar.html
Http://karmiela77.blogspot.co.id/2012/12/perawatan-ibu-nifas-postpartum.html