Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :Teknik menyusui yang baik dan benar


Sasaran : Ibu menyusui
Hari/tanggal : jumat, 29 desember 2014
Pukul : 10.00 WITA
Tempat : Ruang NICU RSUD Dr. R, Soedjono Selong
Waktu : 30 menit

A. Latar belakang
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta
ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa
pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta
huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun
demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini
melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami
Roeli, 2000).
ASI satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk
bayi dalam masa 6 bulan pertama kehidupan. Dalam proses
pemberian ASI, seorang ibu harus memperhatikan gizinya
dan harus cukup pengetahuan tentang cara merawat seorang
bayi dan cara/teknik menyusui bayi yang baik dan benar.
Sehingga bayi mereka bisa tumbuh dengan baik dan sehat.
Sehingga kelak bisa menjadi anak yang cerdas.
Mengingat banyak terjadi perubahan perilaku dalam
masyarakat khususnya ibu – ibu yang cenderung menolak
menyusui bayinya sendiri terutama pada ibu – ibu yang
bekerja dengan alasan air susunya hanya sedikit atau
tidak keluar sama sekali, keadaan ini memberikan dampak
negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat
kecerdasan anak. Oleh karena itu untuk menanggulangi
permasalahan diatas perlu dilakukan upaya preventif dan
promotif dalam meningkatkan penggunaan ASI dengan
memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 1


yang baik dan benar agar bayi mendapatkan ASI yang
maksimal.
Perawat sebagai petugas kesehatan dituntut
kemampuannya untuk ikut bertanggung jawab dalam
melaksanakan upaya peningkatan dan penggunaan air susu
Ibu (ASI). Sejalan dengan upaya pemerintah untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak
melalui program pemasyarakatan ASI, maka perawat juga
dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
manajemen laktasi. Hal ini berarti perawat harus mampu
berperan sebagai pendukung dan inovator yang akan
membentuk perilaku masyarakat dalam mengembangkan
kesehatan pada umumnya dan penggunaan ASI pada
khususnya.
Di ruang NICU RSUD Dr.R, Soedjono Selong dari
pengamatan kami selama menjalani praktik hampir seluruh
ibu memberikan atau menyusui anaknya menunjukkan prilaku
menyusui yang kurang baik kepada bayinya terutama pada
seorang ibu yang baru melahirkan anak pertamanya,
sebagian dari mereka belum mengetahui posisi duduk untuk
menyusui, posisi mengendong bayi, memposisikan bayi agar
bayi menyusui dengan baik dan benar. Sehingga,
berdasarkan Kondisi inilah yang menggerakkan kami untuk
memberikan penyuluhan tentang pentingnya tekhnik atau
cara menyusui yang baik dan benar.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan tentang teknik
menyusui yang baik dan benar, diharapkan peserta
penyuluhan dapat memahami tentang teknik menyusui benar,
serta Ibu dapat mendemontrasikan cara menyusui yang
benar.

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 2


C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 30 menit,


ibu menyusui dapat:

1. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar


2. Menentukan bagaimana posisi yang baik bagi ibu
menyusui
3. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
4. Menjelaskan cara memasukan puting yang baik dan
benar
5. Bagaimana melepaskan hisapan bayi
6. Menjelaskan lama dan frekuensi menyusui
7. Menjelaskan cara menyendawakan bayi
8. Mengetahui apakah tanda-tanda menyusui telah baik
dan benar

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

E. Analisa Situasi
1.Peserta
Jumlah peserta diperkirakan sebanyak 3-5 orang
merupakan pasien post partum dan dengan bayi
2. Kelas/ruangan
a. Ukuran ruangan : 10 x 10 m2
b. Keadaan penerangan dan ventilasi:
penerangan bagus dan ventilasi bagus.
c. Prasarana yang di ruangan: bed
3. Pengajar / Fasilitator
Fasilitator adalah mahasiswa Program Study
Pendidikan Profesi Ners Angkatan X A Stikes
Mataram.

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 3


F. Alat Bantu dan Media
1. Leaflet
2. Lembar Bolak balik.

G. Pengorganisasian

Pembicara :Husnia Anggraini

Moderator : Andri Satria


Evaluator/Observer : Wayan Artana
Fasilitator : Ni Wayan Tusti Arini, Anggawa
Ninggrat

H. Materi Pembelajaran (terlampir)


1. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
2. Menentukan bagaimana posisi yang baik bagi ibu
menyusui
3. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
4. Menjelaskan cara memasukan puting yang baik dan
benar
5. Bagaimana melepaskan hisapan bayi
6. Menjelaskan lama dan frekuensi menyusui
7. Menjelaskan cara menyendawakan bayi
8. Mengetahui apakah tanda-tanda menyusui telah baik
dan benar

I. Kegiatan

No Fase Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta Waktu


1 Pre 1. Menyiapkan materi Hadir ditempat 5 menit
interaksi satuan acara acara penyuluhan
penyuluhan

2 Interaksi 1. Mengucapkan Memperhatikan 3 menit


salam pembuka,
memperkenalkan
diri

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 4


2. Menentukan Memperhatikan
kontrak waktu
dan materi
dengan peserta
penyuluhan
3. Menjelaskan Memperhatikan
tujuan
dilakukannya
penyuluhan
4. Pretes Menjawab
(menanyakan
kepada peserta
apakah
sebelumnya
pernah
mendapatkan
informasi
tentang cara
menyusui yang
baik dan benar )
3 Kerja 1. Menjelaskan Mendengarkan 20
pengertian teknik penjelasan menit
menyusui yang
benar
2. Menyebutkan Mendengarkan
posisi menyusui penjelasan.
3. Menyebutkan Mendengarkan
langkah-langkah penjelasan
menyusui yang
benar
4. Menyebutkan cara Mendengarkan
pengamatan teknik penjelasan
menyusui yang
benar
5. Bagaimana Mendengarkan

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 5


melepaskan penjelasan
hisapan bayi
6. Menjelaskan lama Mendengarkan
dan frekuensi penjelasan
menyusui
7. Mendemonstrasikan Peserta
cara menyusui mendemonstrasikan
yang baik dan ulang.
benar
8. Memberikan Peserta
audiens menanyakan dengan
kesempatan untuk aktif mengenai
bertanya teknik menyusui

4 Evaluasi 1. Memberikan salah Menjawab


satu peserta pertanyaan
mendemonstrasikan
ulang
2. Memberikan
pertanyaan
(evaluasi)
5 Terminasi 1.Mengakhiri Mendengarkan 2 menit
pertemuan dan
mengucapkan
terima kasih
atas partisipasi
audiens
2.Membacakan Mendengarkan
kesimpulan
3.Mengucakan salam Menjawab salam.
penutup.

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 6


J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Kesiapan Materi
b. Kesiapan SAP.
2. Evaluasi Proses :
a. Fase dilalui sesuai waktu yang direncanakan.
b. Mendapat respon dari audiens berupa :
- Bertanya hal yang belum diketahui.
- Menjawab pertanyaan penyuluh  dengan kriteria 75
% jawaban yang disebutkan benar.
c. Suasana penyuluhan tertib.
3. Evaluasi Hasil
Audiens dapat:

1. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar


2. Menentukan bagaimana posisi yang baik bagi ibu
menyusui
3. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
4. Menjelaskan cara memasukan puting yang baik dan
benar
5. Bagaimana melepaskan hisapan bayi
6. Menjelaskan lama dan frekuensi menyusui
7. Menjelaskan cara menyendawakan bayi
8. Mengetahui apakah tanda-tanda menyusui telah baik
dan bena
9. Mendemonstrasikan cara/teknik menyusui yang baik
dan benar

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 7


LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN
Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI
yang dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya, demi
mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut.
Teknik menyusui yang benar dalah cara memberikan
ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan
bayi dengan benar (Suradi dan Hesti,   2004)
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan
bayi. Buat kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa
minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam
sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar
kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini
baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia
ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga
tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono,
2008; h. 30)

B. Posisi menyusui
1) Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran
kebanyakan para ibu, posisi ini membolehkan perut
bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu
memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada
di dalam dekapan, sokong kepala badan dan punggung
bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian
sisinya (Saryono ,2008).
2) Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari
pembedahan caesar, memiliki payudara yang besar,
menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil
ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang
bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan,

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 8


menggunakan bantal untuk menyokong belakang badan
ibu (Saryono, 2008
3) Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika
baru pulih dari pembedahan caesar ini mungkin satu-
satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari
pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong
bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008).

C. Langkah-langkah menyusui yang benar
Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit
ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring
dengan santai.

Gambar. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 9


Gambar. Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)

Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi


sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan
bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan
bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan
dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu,
menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu
sampai mulut bayi terbuka lebar.

Gambar. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)

Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa


sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting
susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu
dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 10


Gambar. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)

Gambar. Perlekatan salah (Perinasia, 2004)

D. Tanda-tanda menyusui yang sudah dilakuakn dengan benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat
mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak
keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
selanjutnya atau bayi enggan menyusu.
Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan
memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 11


5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola
bawah lebih banyak yang masuk.
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis
lurus.
9. Kepala bayi agak menengadah.

Gambar. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2004)

E. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi


Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10
menit, lepaskan hisapan bayi dengan  cara :
1. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut
mulut bayi
2. Menekan dagu bayi ke bawah
3. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya
membuka
4. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 12


F. Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal,
sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap
saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila
bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing,
kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau
ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang
sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7
menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam
waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola
yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang
baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada
rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui
tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah
timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja
dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari.
Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu
produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua
payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus
dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar
berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar
produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui,
dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan.
Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang
(BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak
terlalu ketat.

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 13


G. Cara Menyendawakan
1. menyandarkan bayi di pundak ibu lalu ditepuk-tepuk
punggungnya pelan-pelan
2. bayi ditengkurapkan dipangkuan ibu sambil digosok-
gosok punggungnya. Hal ini dikerjakan sampai udara
dalam lambung keluar.

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 14


DAFTAR PUSTAKA

Helen Varney, dkk. 2002. Buku Saku Bidan. Penerbit Buku


Kedokteran EGC: Jakarta.
Gulardi Hanifa Wiknjosastro, dkk. 2002. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Y
ogyakarta:Fitramaya
Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas
(Pospartum). Jakarta: TIM
Neilson, Joan. 2003. Cara Menyusui Yang Baik Dan Benar.
ARCAN: Jakarta.
Suharyono, 2005. ASI Tinjauan Dari Berbagai Aspek. FKUI:
Jakarta

Program profesi Ners Stikes Mataram X A 15

Anda mungkin juga menyukai