A. Latar belakang
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta
ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa
pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta
huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun
demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini
melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami
Roeli, 2000).
ASI satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk
bayi dalam masa 6 bulan pertama kehidupan. Dalam proses
pemberian ASI, seorang ibu harus memperhatikan gizinya
dan harus cukup pengetahuan tentang cara merawat seorang
bayi dan cara/teknik menyusui bayi yang baik dan benar.
Sehingga bayi mereka bisa tumbuh dengan baik dan sehat.
Sehingga kelak bisa menjadi anak yang cerdas.
Mengingat banyak terjadi perubahan perilaku dalam
masyarakat khususnya ibu – ibu yang cenderung menolak
menyusui bayinya sendiri terutama pada ibu – ibu yang
bekerja dengan alasan air susunya hanya sedikit atau
tidak keluar sama sekali, keadaan ini memberikan dampak
negatif terhadap status kesehatan, gizi, serta tingkat
kecerdasan anak. Oleh karena itu untuk menanggulangi
permasalahan diatas perlu dilakukan upaya preventif dan
promotif dalam meningkatkan penggunaan ASI dengan
memberikan pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. Analisa Situasi
1.Peserta
Jumlah peserta diperkirakan sebanyak 3-5 orang
merupakan pasien post partum dan dengan bayi
2. Kelas/ruangan
a. Ukuran ruangan : 10 x 10 m2
b. Keadaan penerangan dan ventilasi:
penerangan bagus dan ventilasi bagus.
c. Prasarana yang di ruangan: bed
3. Pengajar / Fasilitator
Fasilitator adalah mahasiswa Program Study
Pendidikan Profesi Ners Angkatan X A Stikes
Mataram.
G. Pengorganisasian
I. Kegiatan
A. PENGERTIAN
Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI
yang dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya, demi
mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut.
Teknik menyusui yang benar dalah cara memberikan
ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan
bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004)
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan
bayi. Buat kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa
minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam
sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar
kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini
baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia
ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga
tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono,
2008; h. 30)
B. Posisi menyusui
1) Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran
kebanyakan para ibu, posisi ini membolehkan perut
bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu
memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada
di dalam dekapan, sokong kepala badan dan punggung
bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian
sisinya (Saryono ,2008).
2) Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari
pembedahan caesar, memiliki payudara yang besar,
menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil
ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang
bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan,
C. Langkah-langkah menyusui yang benar
Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit
ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring
dengan santai.