TEKNIK MENYUSUI
Disusun Oleh
1. Abdul hamid
2. Elsa rahmadi januastuti
3. Junita sahara
4. Erwin
5. Muhammad sumardan
6. Rafina
7. Sumiarni
TEKNIK MENYUSUI
A. Latar belakang
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu sekaligus
memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak (Yuliarti, 2009).
Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang
tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah
bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan
memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut.
Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup
faktor-faktor seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-
praktik rumah sakit yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa
kebutuhan medis, kurangnya perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran
dini, kurangnya dukungan dari masyarakat luas (Maribeth Hasselquist, 2006).
Sehingga penulis menyusun makalah satuan acara penyuluhan dengan tema
Tekhnik Menyusui yang Baik dan benar, agar ibu menyusui mampu menerapkan
tekhnik menyusui yang baik dan benar pada bayi umur 0-2 tahun.
B. Analisa Situasi
1. Peserta
5-10 orang pasien diruang nifas
2. Ruang / Tempat
Tempat melakukan penyuluhan adalah di RS Kota Mataram
3. Penyuluh
Mahasiswa program Profesi Ners STIKES Mataram.
C. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara menyusui yang
baik dan benar
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
a. Pengertian tekhnik menyusui yang benar
b. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar
c. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
d. Langkah-langkah menyusui yang benar
e. Cara pengamatan tekhnik menyusui yang benar.
f. Lama dan frekuensi menyusui
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
E. Media
leaflet
F. Sasaran
Pasien diruang nifas
G. Denah penyuluhan
Rekan Penyaji
Seluruh audies
H. Pokok penyuluhan
1. Pengertian tekhnik menyusui yang benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan tekhnik menyusui yang benar.
6. Lama dan frekuensi menyusui
I. Kegiatan penyuluhan
No. Tahap kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan sasaran
J. Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
a. Definisi nutrisi
b. Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia
d. Menu Sehat Bagi Lansia
e. Pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat
f. Cara mengolah makanan
g. Cara menghidangkan makanan
h. Pemantauan Status Nutrisi
2. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
5) Tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi hasil
1) Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar
2) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
3) Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.
K. Daftar Pustaka
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Salemba Medika: Jakarta
MATERI PENYULUHAN
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi
sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi
kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan,
dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan
diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak
tersedak (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011)
Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan