Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM HAMIL UNTUK IBU PADA MASA KEHAMILAN


DI PUSKESMAS TIGO BALEH KOTA BUKITTINGGI

Oleh :

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN BUKITTINGGI


POLTEKKES KEMENKES PADANG
TAHUN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Senam Hamil untuk Ibu pada Masa Kehamilan


Hari/Tanggal : Senin, 9 Februari 2017
Pukul : 08.00-08.30 WIB
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Aula Puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi

A. Latar Belakang
Senam hamil merupakan suatu aktifitas yang bertujuan untuk ibu dapatmenjalani
kehamilannya dengan optimal.Berdasarkan penelitian P.YWulandari (2006) bahwa
perwatan prenatal berupa senam hamil dapatmenurunkan tingkat kecemasan terutama
pada ibu primipara.Tingkatkecemasan pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan
psikologis pada bayiyang di kandung dan berpengaruh pada perkembangannya.

Menurut Jameson (2006) senam hamil membawa efek relaksasi pada ibu hamil,
baik relaksasi yang bersifat pernafasan ataupun otot.Dengan melakukan senam hamil
maka si ibu telah memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi bayinya. Kehadiran
senam hamil dilatarbel;akangi hasil penelitian seorang kebidanan bernama Dr. Gratley
Dickread dan dilanjutkan oleh muridnya Helen Heardman (fisioterapis) dari hasil
penelitian tersebut, mereka sepakat bahwa setiap wanita harus dipersiapkan secara
mental dan fisik. Persiapan ini akan lebih bermanfaat apabila dibarengi dengan
tindakan relaksasi yang bermanfaat saat persalinan, serta menghilangkan kecemasan
yang biasanya dirasakan banyak wanita.

Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan kejiwaan/emosi ibu


hamil.Pada masa kehamilan, emosi mudah turun dan naik, yang terjadi akibat
perubahan hormon. Adapun kecemasan menjelang pesalinan ibu hamil akan muncul
pernyataan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah
akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin
muncul dalam benak ibu (Muhimah dan Safi’i, 2010), kondisi ini dapat menyebabkan
kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik
yang dapat meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan. Untuk
memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil sebagai salah satu
pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang dapat diberikan pada ibu
hamil (Muhimah dan Safi’i, 2010). 

Senam merupakan olahraga terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil
menjelang persalinannya.Salah satu jenis senam yang ditujukan bagi ibu hamil adalah
senam hamil (Muhimah dan Safi’i, 2010).Senam hamil adalah terapi latihan gerak
untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat,
aman, dan spontan (Arief, 2008). 

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
- Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti dan
bisa mempraktekkan senam hamil yang menjadi tema penyuluhan
2. Tujuan Khusus
- Setelah dilakukan penyuluhan mengenai senam hamil diharapkan ibu
mampu:
a. Menyebutkan tentang pengertian senam hamil
b. Menyebutkan tentang tujuan dari senam hamil
c. Menyebutkan tentang manfaat senam hamil
d. Menyebutkan tentang syarat/ketentuan mengikuti senam hamil
e. Menjelaskan tentang kontraindikasi dalam pelaksanaan senam hamil
f. Melaksanakan pelaksanaan/gerakkan senam hamil
g.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang “Senam Hamil untuk ibu pada masa Kehamilan”
2. Sasaran
- Ibu Hamil
3. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Demonstrasi/simulasi
4. Media dan Alat
- Laptop
- Infocus
- Matras Senam
5. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Senin, 9 Februari 2017
Waktu : 08.00 WIB s.d 08.30 WIB
Tempat : Aula Puskesmas Tigo Beleh Bukittinggi
6. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Presenter :
3. Observer :
4. Fasilitator :
7. Tugas Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib penyuluhan
- Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi
- Menutup acara
3. Presenter
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
4. Fasilitator
- Memotivasi pasien untuk berperan aktiv dalam jalannya penyuluhan
- Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari audiens
5. Observer
- Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
8. Setting Tempat

Keterangan:

: Moderator

: Presenter

: Peserta

: Fasilitator dan Observer

: Pembimbing

D. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens Waktu


1 Pembukaan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam 5 menit

 Memperkenalkan diri  Memperhatikan


 Menjelaskan topik  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Mengemukakakan
penyuluhan pendapat

2
Pelaksanaan  Mengemukakakan
 Memberi reinforcement pendapat
positif  Mendengarkan
15 menit
 Menjelaskan tentang macam  Mendengarkan dan
– macam gerakkan senam memperhatikan
hamil.  Mengemukakakan
 Menjelaskan tentang pendapat
persyaratan pelaksanaan  Mendengarkan
senam hamil.  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang memperhatikan
kontraindikasi senam hamil.  Mengemukakakan
3
pendapat
Penutup 10 menit
 Mengevaluasi materi yang  Mendengarkan dan
diberikan memperhatikan
 Moderator menyimpulkan  Mendengarkan dan
hasil memperhatikan
 Moderator menyampaikan  Mendengarkan dan
pesan untuk klien memperhatikan
 Moderator mengucapkan  Menjawab
salam pertanyaan
 Bersama moderator
menyimpulkan
materi
 Mendengar dan
memperhatikan
 Menjawab salam
E. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan
b. Tempat, media serta alat-alat sesuai dengan perencanaan
c. Preplanning telah disetujui
d. Audiens mengahadiri penyuluhan
b. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d. Audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
c. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian senam hamil.
b. Peserta mampu menyebutkan tujuan dari senam hamil.
c. Peserta mampu menyebutkan syarat/ketentuan mengikuti senam hamil.
d. Peserta mampu menyebutkan kontraiindikasi dalam pelaksanaan senam
hamil.
e. Peserta mampu mempraktekan berbagai gerakkan dalam senam hamil.
LAMPIRAN MATERI

SENAM HAMIL UNTUK IBU PADA MASA KEHAMILAN

1. Pengertian Senam Hamil

Senam hamil adalah adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan


ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan
spontan.Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan
normal.Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak
terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit
ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan
letak), dan kehamilan disertai anemia.Senam hamil dimulai pada umur
kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu (Manuaba, 1998).Senam hamil
merupakan bagian dari perawatan antenatal pada beberapa pusat pelayanan
kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat
pelayanan kesehatan yang lainnya (Muhimah dan Safi’i, 2010). Pergerakan
dan latihan senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga
sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang di kandungan. Pada saat
bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen akan mengalir kepadanya
melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke dalam aliran darah bayi
yang di kandung. Senam kehamilan akan menambah jumlah oksigen dalam
darah di seluruh tubuh sang ibu dank arena itu aliran oksigen kepada bayi
melalui plasenta juga akan menjadi lebih lancar (Sani, 2002).

Senam hamil adalah olahraga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk
mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dengan cara melatih
teknik pernafasan dan sikap tubuh serta melatih otot-otot yang akan berguna
dalam proses persalinan sehingga diharapkan ibu hamil siap menghadapi
persalinan secara fisik atau mental (Artikel Senam Ibu Hamil).
2. Tujuan Senam Hamil
1. Menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyangga beben kehamilan.
2. Menguasai tehnik pernapasan.
3. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot- otot dinding perut.
4. Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi.
5. Mengurangi ketegangan serta memperoleh kepercayaan dan sikap mental
yang baik.
3. Manfaat Senam Hamil
•    Penguatan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat
tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan.
•    Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara
segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
•    Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia
akan mendesak isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat rongga dada lebih
sempit dan nafas ibu tidak bisa optimal. dengan senam hamil maka ibu akan
diajak berlatih agar nafasnya lebih panjang dan tetap relax.
•    Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama
dilakukan setiap saat perut terasa kencang.
•    Latihan mengejan, latihan ini khusus utuk menghadapi persalinan, agar
mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di
jalan lahir.
•    Yang terpenting, konsultasikan kepada Dokter Kandungan anda sebelum
melakukan senam hamil.
4. Kontraindikasi senam hamil
 Kontra Indikasi Relatif
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, iramam jantung yang tidak
teratur, penyakit paru bronkitis yang kronis, riwayat penyakit diabetes melitus,
kegemukan yang sangat hebat, terlalu kurus ( BMI di bawah 12), penyakit
darah tinggi, penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedik dan perokok
berat.
 Kontra Indikasi absolut /mutlak.
 Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru,
servik inlompeten (servik membuka), kehamilan kembar, riwayat
perdarahan pervaginam pada trimester I dan III, kelainan letak plasenta
seperti plasenta previa, pre eklampsi maupun hipertensi.
 Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala  perdaraha pervaginam, rasa sesak sewaktu hamil, sakit
kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, gejala-gejala kelahiran prematur,
penurunan gerakan janin.

5. Syarat Mengikuti Senam Hamil


Adapun ada syarat atau ketentuan untuk mengkuti senam kehamilan
yaitu ibu hamil cukup sehat dan berdasarkan pemeriksaan dokter atau
bidan.Kehamilan tidak mempunyai atau berisiko komplikasi seperti
keguguran, kehamilan yang disertai perdarahan, kehamilan dengan bekas
operasi.

Senam dilakukan setelah kehamilan berumur 20-22 minggu serta


dengan bimbingan petugas dan berlangsung di rumah sakit.Senam ibu
hamil juga dilakukan dengan gerakan-gerakan ringan.

6. Pelaksanaan Senam Hamil

a. Untuk Kehamilan Trimester I (0-14 Minggu)


Untuk ibu hamil pada trimester I gerakkan senam hamil lebih terfokus pada latihan
pernafasan, gerakkannya antara lain sebagai berikut:

1. Latihan Pernafasan Dada


Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan terjalin di atas dada. Tiupkan nafas dari
mulut sepanjang mungkin sambil kedua tangan menekan dada pada hitungan 5-6-7-8.
Kemudian tarik nafas dalam dengan mengembungkan dada pada hitungan 1-2-3-4.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
2. Latihan Pernafasan Diafragma
Posisi seperti di atas dan tangan di atas perut, lakukan hal yang sama dan dimulai
pada hitungan yang sama. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
b. Untuk Kehamilan Trimester II (14-28 Minggu)
Untuk ibu hamil pada trimester II gerakkan senam hamil terfokus pada upaya untuk
melancarkan peredaran darah, memperkuat otot dan sendi, dll. Gerakkannya antara
lain sebagai berikut:
1. Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Dasar Panggul
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan di samping badan. Kerutkan otot-
otot yang ada dikedua paha hingga dengan sendirinya pantat terlepas dari alat
tidur. Jangan melakukan gerakan mengangkat paha dengan sengaja agar latihan
ini efektif. Kemudian lepaskan kerutan pelan-pelan sehingga pantat kembali
menyentuh alas tidur (1-2). Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
2. Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Tungkai
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dengan tungkai kanan lurus, tangan di
samping badan. Angkat lurus tungkai kanan kemudian gerakkan pergelangan kaki
ke depan dan ke belakang kemudian luruskan kembali dalam hitungan 1-2-3-4.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan. Lakukan hal yang sama pada tungkai kiri dengan
lutut kanan ditekuk.
3. Latihan Penguluran Danperlemasan Otot Pinggang,Perut Paha
Gerakan 1 :
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dan tungkai kanan lurus, tangana di
samping badan. Gerakkan tungkai secara rata dengan alas tidur, ke arah pantat
(sehingga tungkai seperti pendek) dan ke arah mata kaki (sehingga tungkai seperti
panjang) dalam hitungan 8 X 8 hitungan.
Lakukan hal yang sama pada tungkai kiri dengan menekuk lutut kanan.
Gerakan 2 :
Ibu telentang lutut kanan ditekuk dan tungkai kiri lururs serta tangan di samping
badan. Dengan menjinjitkan telapak kaki kanan, gerakan lutut ke arah kaki
(sehingga paha seperti memanjang) kemudian tapakkan lagi kaki kanan dan lutut
tetap lurus. Dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampi 8 X 8 hitungan.
Gerakan 3 :
Ibu telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua lengan membuka di samping
badan (seperti sayap pesawat terbang) kemudian gulingkan kedua lutut ke kanan
dengan menjaga badan tetap pada posisinya, kemudian gulingkan ke kiri dalam
hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 4 :
Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang badan, kedua tungkai lurus
terbuka selebar bahu. Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang
bergantian, dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 5 :
Posisi ibu seperti di atas hanya gerakan pergelangan kaki ke samping luar dan ke
dalam. Dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
4. Latihan Sendi Bahu Dan Payudara
Ibu duduk bersila, kedua tangan memgang bahu sisi yang sama. Gerakan bahu
memutar ke arah dalam dengan mempertemukan kedua siku ke depan dada dan
dengan menekankan lengan atas ke payudara dan bahu diputar dengan putaran
penuh (sampai ketiak terbuka) : satu kali putaran penuh dalam satu hitungan.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan. Kemudian lakukan hal yang sama dengan memutar
bahiu ke arah luar.
5. Latihan Koreksi Sikap
Latihan ini bertujuan untuk mengurangi beban yang harus disangga pinggang
selama ibu mengandung.
Ibu berdiri dengan kedua kaki lurus namun rileks. Agar posisi ibu tidak terlalu
tegak maka aturlah agar dada dan perut agak terdorong ke belakang dan pantat
agak terdorong ke depan. Pertahankanlah posisi ini samampu mungkin setiap saat.
6. Latihan Rileksasi Umum
Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu beristirahat agar tercapai rileksasi bagi
otot-otot perut dan tungkai yang merupakan otot-otot yang sangat berperan selama
ibu mengandung. Gerakan-gerakan di bawah ini bisa menjadi pilihan ibu di saat
beristirahat.
Gerakan 1 :
Tidur telentang kepala disangga bantal, dan kedua tungkai disangga guling hampir
ke arah pantat.
Gerakan 2 :
Tidur miring kepala disangga bantal, tungkai yang sisi atas disangga bantal (baik
tertumpang di atas tungkai sebelah bawah maupun bertumpu pada alas tidur). Bila
perut sudah cukup besar pada sisi antara perut dan alas tidur diganjal bantal tipis
atau selimut yang terlipat.
Gerakan 3 :
Posisi duduk pada kursi yang ada sandaran punggungnya namun muka
menghadap ke arah sandaran kursi. Kedua tungkai ada di samping-samping kursi,
kedua lengan terlipat di atas puncak sandaran kursi untuk tempat menyandarkan
kepala.

c. Untuk Kehamilan Trimester III (28-42 Minggu)

Untuk ibu hamil pada trimester III gerakkan senam hamil lebih terfokus pada upaya
agar persalinan lebih mudah, gerakkannya antara lain sebagai berikut:
1. Senam Kegel adalah senam perenggangan dan bertujuan menguatkan panggul ibu
hamil karena dapat melatih dan menguatkan otot-otot dasar panggul untuk
persalinan lebih mudah. Senam Kagel juga dapat melatih otot di sekitar uretra,
kandung kemih, rektum dan rahim. Gerakan Senam Kagel dapat dilakukan ketika
sedang duduk maupun berdiri, dengan durasi berkisar 3-10 detik, dan diulangi
latihan 4 kali dalam satu hari. 
2. Jalan Kaki dapat mengurangi waktu persalinan, dan sebaiknya mulai dilakukan
trimester ketiga karena dapat membantu posisi bayi agar masuk ke jalur lahir. 
3. Senam Jongkok, dimulai dengan posisi punggung lurus (berdiri) dan secara
perlahan menurunkan badan sampai posisi jongkok, tahan posisi jongkok hingga
10 detik dan kembali ke posisi berdiri. Ulangi gerakan Senam Jongkok beberapa
kali sehari dengan tujuan memperkuat otot paha dan perenggangan otot panggul
sehingga lebih memudahkan persalinan.
4. Miringkan panggul dapat meningkatkan kekuatan otot perut dan meredakan sakit
pinggang terutama pada usia kehamilan trimester ketiga. Gerakan Senam Hamil
ini dimulai dengan posisi merangkak dengan kepala sejajar punggung. Selanjutnya
tengadah kepala ke atas sambil menarik nafas dan melepas nafas. Lakukan dengan
santai dengan diulang beberapa kali sehari.
5. Pose Tailor atau disebut pose kupu-kupu dalam yoga adalah gerakan senam hamil
dengan duduk di lantai dan punggung lurus. Kedua telapak kaki saling menyentuh
rapat dan dorong lutut ke arah bawah hingga menyentuh lantai. Lakukan gerakan
ini 10-20 detik dan ulangi beberapa kali sehari, untuk melatih otot paha
menghilangkan stres punggung bawah.
6. Berbaring Rileks dengan posisi kaki lurus menumpu pada dinding dan posisi
kedua tangan menyamping dan telapak tangan menghadap keatas. Anda bisa
sambil memejamkan mata dan tarik napas secara perlahan hingga ibu hamil
didapatkan ketenangan. 

DAFTAR PUSTAKA

H.Heardman,1996.Senam Hamil (relaxation and Exercise for Childbirth)Jakarta: Arcan

  Rose Neil, Wendy. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta : Dian Rakyat

Di Fliori, Judi. 2004. Post Pregnancy Fitness. Jakarta : PT. Prestasi Pustaka Raya

Anda mungkin juga menyukai