Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN METODE KANGURU

RUMAH SAKIT BANGLI MEDIKA CANTI

Jl. Tirta Giri Kutri, LC. Subak Aya, Bebalang, Bangli


Telp/Fax. (0366) 91555 – 93444
E-mail: rsbmc_bangli@ymail.com
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU

Topik : Perawatan Metode Kanguru


Sasaran : Ibu yang memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah
Tempat : Menyesuaikan
Hari/Tanggal : Menyesuaikan
Waktu : 1 x 45 menit

A. Latar Belakang
Indikator kesehatan suatu bangsa masih dilihat dari tinggi rendahnya
angka kematian bayi (Maryuni, 2013). Masalah utama penyebab kematian
pada bayi dan balita adalah pada masa neonatus (bayi baru lahir umur 0 - 28
hari). Menurut hasil Riskesdas (2013), menunjukkan bahwa 78,5% dari
kematian neonatal terjadi pada umur 0 - 6 hari. Komplikasi yang menjadi
penyebab kematian terbanyak adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah dan
infeksi.
Angka kejadian BBLR di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 10,2%
jika dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam 5,3% dan Thailand 6,6%
dengan prevalensi tertinggi terjadi di propinsi Nusa Tenggara Timur 19,2%
dan terendah di Propinsi Sumatra Barat 6% (Riskesdas, 2013). Penyebab
utama kesakitan dan kematian BBLR antara lain asfiksia, infeksi dan
hipotermi (Proverawati & Ismawati, 2010). Rentan terjadinya hipotermia
pada BBLR, dikarenakan tipisnya cadangan lemak dibawah kulit dan belum
matangnya pusat pengatur panas diotak. Oleh sebab itu perawatan BBLR
dilakukan dalam incubator. Namun, keterbatasan jumlah inkubator serta
tingginya biaya yang diperlukan sering menjadi kendala.
Perawatan dengan metode kanguru (pmk) merupakan salah satu cara
yang sederhana dan terbukti efektif untuk memenuhi sebagian besar
kebutuhan dasar bayi, antara lain kehangatan, asi, perlindungan infeksi, dan
stimulasi. Awalnya metode ini hanya diperuntukkan bagi bayi premature
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), karena terbukti efektif
meningkatkan berat badan bayi dengan cepat dan optimal, serta dapat
menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan frekuensi pernapasan bayi
premature. Namun, sekarang metode kanguru ini tidak terbatas bagi mereka
yang melahirkan bayi premature dan berat badan kurang saja. Metode ini
juga dilakukan pada bayi normal, baik itu yang lahir secara normal melalui
vagina, maupun melalui bedah cesar. Bahkan, pelaksanaan proses inisiasi
menyusui dini, merupakan salah satu penerapan dari metode kanguru.
Hal ini karena saat melakukan metode kanguru, dimana terjadi
kontak antara kulit ibu dan kulit bayi (skin to skin contact), terbukti tidak
hanya efektif meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis bayi, tetapi juga
ibu. Tidak itu saja, metode ini juga dapat meningkatkan kualitas hubungan
antara ibu dan bayinya.
Banyaknya manfaat penerapan metode kanguru pada ibu dan bayi,
serta penggunaannya yang praktis, ekonomis, dan dapat dilakukan dimana
saja, baik saat perawatan di rumah sakit maupun setelah pulang dirumah,
menuntut kita untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai pelaksanaan
metode kanguru, tata cara dan manfaatnya, terutama bagi ibu yang
mempunyai BBLR/ bayi dengan berat badan rendah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan orang tua paham tentang perawatan
metode kanguru pada bayi
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :
a. Menyebutkan pengertian perawatan metode kanguru
b. Menyebutkan kriteria untuk melakukan metode kanguru
c. Menyebutkan 3 dari 6 manfaat perawatan metode kanguru
d. Menjelaskan dan mempraktikan cara melakukan metode kanguru.
e. Menyebutkan hal yang perlu dipantau saat melakukan metode
kanguru.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Perawatan metode kanguru
2. Sasaran : Ibu yang memiliki bayi dengan berat badan lahir
rendah
3. Tempat : Rumah keluarga atau ruang rawat
4. Hari/Tanggal : Menyesuaikan
5. Waktu : 1 x 45 menit
6. Metode : Ceramah, diskusi dan simulasi
7. Media : Leaflet
8. Pengorganisasian :
a. Moderator :
b. Pemateri :
c. Fasilitator :
d. Observer :
Uraian tugas :
a. Moderator
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan petugas
3) Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu
5) Menyerahkan jalannya penyuluhan pada pemateri
6) Memimpin dan mengarahkan alur diskusi
7) Menutup acara
b. Pemateri
1) Memaparkan materi sesuai topik penyuluhan
c. Fasilitator
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya
penyuluhan
2) Membantu dalam menanggapi pertanyaan peserta
d. Observer
1) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari awal
sampai akhir.
9. Setting Tempat

F F F

Keterangan :
= pemateri M = moderator
O = Observer = Peserta
F = Fasilitator
Catatan : Setting tempat disesuaikan dengan kondisi anak dan jumlah
peserta yang mengikuti kegiatan.

D. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan maksud dan  Memperhatikan
tujuan dari penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
 Menjelaskan kontrak waktu  Memperhatikan
2. 30 menit Pelaksanaan/penyajian:
 Menggali pengetahuan peserta  Memperhatikan dan
tentang bayi dengan berat menjawab
badan lahir rendah dan pertanyaan yang
perawatan metode kanguru diajukan
 Memberi reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjelaskan materi :  Memperhatikan
- Pengertian bayi berat
badan lahir rendah
- Pengertian perawatan
metode kanguru
- Kriteria bayi untuk
perawatan metode kanguru
- Manfaat pelaksanaan
perawatan metode kanguru
 Memberi kesempatan untuk  Mengajukan
bertanya pertanyan
 Menjawab pertanyaan yang  Memperhatikan
diajukan
 Menjelaskan dan  Memperhatikandan
mendemonstrasikan cara mengikuti instruksi
melakukan perawatan metode petugas
kanguru
 Menjelaskan pemantauan  Memperhatikan
yang harus dilakukan saat
melakukan perawatan metode
kanguru
 Memberi kesempatan peserta  Mengajukan
untuk bertanya pertanyaan
 Memberi reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjawab pertanyaan yang  Memperhatikan
diajukan
3. 10 menit Penutup/ Evaluasi :
 Meminta peserta untuk  Menjelaskan materi
menjelaskan kembali tentang secara singkat dan
materi yang telah diberikan menjawab
secara singkat dan pertanyaan
memberikan pertanyaan
kepada peserta
 Memberi reinforcement  Memperhatikan
kepada seluruh peserta
 Menyimpulkan hasil  Memperhatikan
penyuluhan
 Menutup acara dengan  Mendengarkan dan
mengucapkan terimkasih atas menjawab salam
peran serta peserta
danmengucapkan salam
penutup

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
d. SAP sudah dibuat sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d. Petugas menguasai materi dengan baik

3. Evaluasi Hasil
a. Materi penyuluhan dapat dipahami oleh 75% peserta penyuluhan
b. Keluarga dapat :
1) Menyebutkan pengertian bayi dengan berat badan lahir rendah
dan perawatan metode kanguru
2) Menyebutkan kriteria bayi untuk perawatan metode kanguru
3) Menyebutkan manfaat metode kanguru
4) Menyebutkan cara melakukan metode kanguru
5) Menyebutkan hal yang perlu dipantau selama melakukan
metode kanguru
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU

A. Pengertian bayi berat lahir rendah


WHO menyebutkan bahwa semua bayi yang baru lahir dengan berat
lahir kurang dari 2500 gram disebut low birth weight infants atau disebut
dengan BBLR. BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah
kulit sedikit, permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan berat
badan, pusat pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh karena itu BBLR
mudah kehilangan panas dan sering kedinginan. Kondisi ini dapat membawa
bencana yang besar bagi kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi mengalami
kedinginan maka dapat terjadi henti nafas, badannya pucat kebiruan, detak
jantungnya melemah dan berakhir dengan kematian.

B. Pengertian perawatan metode kanguru


Perawatan metode kanguru merupakan metode perawatan dini dengan
sentuhan kulit ke kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti
kanguru. Dengan metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir
premature dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan kanguru.
Metode kanguru adalah suatu teknologi tepat guna untuk perawatan bayi
baru lahir, khususnya bayi premature atau berat lahirnya lebih kecil 2500 gram
(BBLR) dengan cara melekatkan kulit bayi ke kulit ibu skin to skin contact.
(Sekartini, 2011).
Kanguru Mother Care ( KMC) atau perawatan bayi lekat (PBL) adalah
kontak langsung kulit ibu dan bayi secara dini, terus menerus dengan pemberian
ASI eksklusif metode ini dilakukan sampai berat bayi 2500 gram atau
mendekati 40 minggu atau sampai bayi kurang nyaman dengan kanguru mother
care (Endyarni, 2011).
C. Kriteria Bayi untuk Metode Kanguru
1. Bayi dengan berat badan ≤ 2500 gram.
2. Tidak ada kelainan atas penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
4. Perkembangan selama perawatan metode kanguru baik.
5. Kesiapan dan keikutsertaan orangtua, sngat mendukung dalam keberhasilan
kelangkaan fasilitas sumber daya rumah sakit untuk merawat bayi
premature.

D. Manfaat perawatan metode kanguru


1. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan efektif.
2. Menstabilkan denyut jantung, pernafasan dan suhu tubuh bayi dengan
menggunakan tubuh ibu sebagai termoregulator suhu bayi.
3. Bayi mudah mendapatkan ASI karena selalu berada bersama ibunya,
dengan demikian dapat meningkatkan produksi ASI ibu dan pemberian ASI
ekslusif sehingga memperkuat system imun bayi.
4. Mengurangi stress pada ibu dan bayi karena bayi tenang dan nyaman berada
di dekapan ibunya. Sedangkan bagi ibu,PMK meningkatkan ikatan ibu dan
bayi sehingga ibu tenang dan makin percaya diri untuk melakukan
perawatan bagi bayinya.
5. Meningkatkan hubungan emosi atau psikologis antara ibu dan bayi
6. Meningkatkan perkembangan psikomotor bayi sebagai reaksi rangsangan
sensorik dari ibu ke bayi.

E. Cara Melakukan Metode Kanguru


1. Beri bayi pakaian, tutup bagian kepala bayi, popok dan kaos kaki bayi yang
telah dihangatkan terlebih dahulu. Bila suhu sedang dingin, bayi boleh
dipakaikan baju tanpa lengan berbahan katun yang dibuka dibagian
depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel pada dada ibu (skin to skin).
2. Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah teriksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan
siku dan tungkai tertekuk (seperti kodok), kepala dan dada bayi terletak di
dada ibu dengan posisi kepala dimiringkan ke kanan atau ke kiri dan sedikit
ekstensi (mendongak).
3. Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu dan
bayi diletakkan diantara/belahan payudara ibu, baju diselimutkan kepada
bayi kemudian ibu mamakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi
tidak terjatuh.
4. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau
kain lebar yang elastis atau kantung yang dibuat sedemikian rupa untuk
menjaga tubuh bayi tidak terjatuh. Bila kurang menutupi badan bayi bisa
ditambah dengan selimut
5. Ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau
berdiri, duduk, jalan, makan, dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu
setengah duduk atau dengan meletakkan beberapa bantal dibawah
punggung ibu.
6. Apabila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota
keluarga lain.
7. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan kesiapan ibu, bayi, posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi.

F. Pemantauan Bayi Selama Metode Kanguru


1. Suhu bayi antara 36.5 – 37.5 oC
2. Pemantauan suhu ketiak bayi setiap 6 jam selama 3 hari pertama
3. Selanjutnya pengukurannya dilakukan 2 hari sekali
4. Pemantauan pernafasan bayi berkisar antara 40-60 kali/mnt dan kadang
disertai dengan periode apnea (tidak bernafas).
5. Beberapa tanda bahaya yang perlu dipantau : sulit bernafas, merintih,
bernafas sangat cepat atau sangat lambat, henti nafas yang sering dan lama
(> 20 detik), bayi terasa dingin, sulit minum, muntah-muntah, kejang, diare,
kulit kuning. Bila menjumpai tanda-tanda tersebut segera cari pertolongan
tenaga kesehatan.

G. Komponen metode kanguru


Pada awalnya, PMK terdiri dari 3 komponen, yaitu : kontak kulit ke kulit (skin-
to-skin contact), pemberian ASI atau breastfeeding, dan dukungan terhadap ibu
(support). Literatur terbaru menambahkan satu komponen lagi sehingga
menjadi terdiri dari 4 komponen, yaitu: kangaroo position, kangaroo nutrition,
kangaroo support and kangaroo discharge.
1. Posisi kanguru (kangaroo position)
Posisi kanguru adalah menempatkan bayi pada posisi tegak di dada ibunya, di
antara kedua payudara ibu, tanpa busana. Bayi dibiarkan telanjang hanya
mengenakan popok, kaus kaki dan topi sehingga terjadi kontak kulit bayi dan
kulit ibu seluas mungkin. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau
pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi
sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi.
Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap
terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi
2. Nutrisi kanguru (kangaroo nutrition)
Ibu harus diyakinkan bahwa makanan yang baik bagi bayinya adalah ASI
pada awalnya mungkin bayi mengisap tidak sekuat bayi yang normal. Bila
ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI peras dengan menggunakan salah
satu alternatif cara pemberian minum. Posisi KMC ideal untuk menyusui
bayi (Sudarti, 2010).
3. Dukungan (kangaroo support) merupakan bentuk bantuan secara fisik
maupun emosi, baik dari tenaga kesehatan maupun keluarganya, agar ibu dapat
melakukan PMK untuk bayinya
4. Kangaroo discharge adalah membiasakan ibu melakukan PMK sehingga pada
saat ibu pulang dengan bayi, ibu tetap dapat melakukan PMK bahkan
melanjutkannya di rumah. Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat
guna yang sederhana, murah dan dapat digunakan apabila fasilitas untuk
perawatan BBLR sangat terbatas.

Anda mungkin juga menyukai