A. Latar Belakang
Indikator kesehatan suatu bangsa masih dilihat dari tinggi rendahnya
angka kematian bayi (Maryuni, 2013). Masalah utama penyebab kematian
pada bayi dan balita adalah pada masa neonatus (bayi baru lahir umur 0 - 28
hari). Menurut hasil Riskesdas (2013), menunjukkan bahwa 78,5% dari
kematian neonatal terjadi pada umur 0 - 6 hari. Komplikasi yang menjadi
penyebab kematian terbanyak adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah dan
infeksi.
Angka kejadian BBLR di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 10,2%
jika dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam 5,3% dan Thailand 6,6%
dengan prevalensi tertinggi terjadi di propinsi Nusa Tenggara Timur 19,2%
dan terendah di Propinsi Sumatra Barat 6% (Riskesdas, 2013). Penyebab
utama kesakitan dan kematian BBLR antara lain asfiksia, infeksi dan
hipotermi (Proverawati & Ismawati, 2010). Rentan terjadinya hipotermia
pada BBLR, dikarenakan tipisnya cadangan lemak dibawah kulit dan belum
matangnya pusat pengatur panas diotak. Oleh sebab itu perawatan BBLR
dilakukan dalam incubator. Namun, keterbatasan jumlah inkubator serta
tingginya biaya yang diperlukan sering menjadi kendala.
Perawatan dengan metode kanguru (pmk) merupakan salah satu cara
yang sederhana dan terbukti efektif untuk memenuhi sebagian besar
kebutuhan dasar bayi, antara lain kehangatan, asi, perlindungan infeksi, dan
stimulasi. Awalnya metode ini hanya diperuntukkan bagi bayi premature
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), karena terbukti efektif
meningkatkan berat badan bayi dengan cepat dan optimal, serta dapat
menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan frekuensi pernapasan bayi
premature. Namun, sekarang metode kanguru ini tidak terbatas bagi mereka
yang melahirkan bayi premature dan berat badan kurang saja. Metode ini
juga dilakukan pada bayi normal, baik itu yang lahir secara normal melalui
vagina, maupun melalui bedah cesar. Bahkan, pelaksanaan proses inisiasi
menyusui dini, merupakan salah satu penerapan dari metode kanguru.
Hal ini karena saat melakukan metode kanguru, dimana terjadi
kontak antara kulit ibu dan kulit bayi (skin to skin contact), terbukti tidak
hanya efektif meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis bayi, tetapi juga
ibu. Tidak itu saja, metode ini juga dapat meningkatkan kualitas hubungan
antara ibu dan bayinya.
Banyaknya manfaat penerapan metode kanguru pada ibu dan bayi,
serta penggunaannya yang praktis, ekonomis, dan dapat dilakukan dimana
saja, baik saat perawatan di rumah sakit maupun setelah pulang dirumah,
menuntut kita untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai pelaksanaan
metode kanguru, tata cara dan manfaatnya, terutama bagi ibu yang
mempunyai BBLR/ bayi dengan berat badan rendah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan orang tua paham tentang perawatan
metode kanguru pada bayi
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :
a. Menyebutkan pengertian perawatan metode kanguru
b. Menyebutkan kriteria untuk melakukan metode kanguru
c. Menyebutkan 3 dari 6 manfaat perawatan metode kanguru
d. Menjelaskan dan mempraktikan cara melakukan metode kanguru.
e. Menyebutkan hal yang perlu dipantau saat melakukan metode
kanguru.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Perawatan metode kanguru
2. Sasaran : Ibu yang memiliki bayi dengan berat badan lahir
rendah
3. Tempat : Rumah keluarga atau ruang rawat
4. Hari/Tanggal : Menyesuaikan
5. Waktu : 1 x 45 menit
6. Metode : Ceramah, diskusi dan simulasi
7. Media : Leaflet
8. Pengorganisasian :
a. Moderator :
b. Pemateri :
c. Fasilitator :
d. Observer :
Uraian tugas :
a. Moderator
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan petugas
3) Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu
5) Menyerahkan jalannya penyuluhan pada pemateri
6) Memimpin dan mengarahkan alur diskusi
7) Menutup acara
b. Pemateri
1) Memaparkan materi sesuai topik penyuluhan
c. Fasilitator
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya
penyuluhan
2) Membantu dalam menanggapi pertanyaan peserta
d. Observer
1) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari awal
sampai akhir.
9. Setting Tempat
F F F
Keterangan :
= pemateri M = moderator
O = Observer = Peserta
F = Fasilitator
Catatan : Setting tempat disesuaikan dengan kondisi anak dan jumlah
peserta yang mengikuti kegiatan.
D. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan maksud dan Memperhatikan
tujuan dari penyuluhan
Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
Menjelaskan kontrak waktu Memperhatikan
2. 30 menit Pelaksanaan/penyajian:
Menggali pengetahuan peserta Memperhatikan dan
tentang bayi dengan berat menjawab
badan lahir rendah dan pertanyaan yang
perawatan metode kanguru diajukan
Memberi reinforcement positif Memperhatikan
Menjelaskan materi : Memperhatikan
- Pengertian bayi berat
badan lahir rendah
- Pengertian perawatan
metode kanguru
- Kriteria bayi untuk
perawatan metode kanguru
- Manfaat pelaksanaan
perawatan metode kanguru
Memberi kesempatan untuk Mengajukan
bertanya pertanyan
Menjawab pertanyaan yang Memperhatikan
diajukan
Menjelaskan dan Memperhatikandan
mendemonstrasikan cara mengikuti instruksi
melakukan perawatan metode petugas
kanguru
Menjelaskan pemantauan Memperhatikan
yang harus dilakukan saat
melakukan perawatan metode
kanguru
Memberi kesempatan peserta Mengajukan
untuk bertanya pertanyaan
Memberi reinforcement positif Memperhatikan
Menjawab pertanyaan yang Memperhatikan
diajukan
3. 10 menit Penutup/ Evaluasi :
Meminta peserta untuk Menjelaskan materi
menjelaskan kembali tentang secara singkat dan
materi yang telah diberikan menjawab
secara singkat dan pertanyaan
memberikan pertanyaan
kepada peserta
Memberi reinforcement Memperhatikan
kepada seluruh peserta
Menyimpulkan hasil Memperhatikan
penyuluhan
Menutup acara dengan Mendengarkan dan
mengucapkan terimkasih atas menjawab salam
peran serta peserta
danmengucapkan salam
penutup
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
d. SAP sudah dibuat sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d. Petugas menguasai materi dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Materi penyuluhan dapat dipahami oleh 75% peserta penyuluhan
b. Keluarga dapat :
1) Menyebutkan pengertian bayi dengan berat badan lahir rendah
dan perawatan metode kanguru
2) Menyebutkan kriteria bayi untuk perawatan metode kanguru
3) Menyebutkan manfaat metode kanguru
4) Menyebutkan cara melakukan metode kanguru
5) Menyebutkan hal yang perlu dipantau selama melakukan
metode kanguru
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN METODE KANGURU