2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN METODE KANGGURU
Edger Rey dan hector Martines, peneliti pada InstitutoMaterno Infantile in Santa Fe
DeBogata Colombia. Dan akhirnya diterapkan di Colombia pada tahun 1983, metode
kangguru disebut juga dengan perawatan bayi lekat, Kangaroo Mother Care,
Awalnya metode ini hanya diperuntukan bagi bayi premature dengan berat
badanyang kurang (BBLR), karena terbukti efektif meningkatkan berat badan bayi
dengan cepat dan optimal, serta dapat menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan
frekuensi pernapasan bayi premature. Namun sekarang metode ini juga dilakukan pada
bayi normal, baik itu lahir secara normal melalui vagina maupun melalui bedah caesar.
Bahkan Inisiasi Menyusui Dini merupakan salah satu penerapan dari metode kangguru.
Banyak manfaat penerapan metode kangguru pada ibu dan bayi, serta
penggunaanya yang praktis, ekonomis, dan dapat dilakukan dimana saja baik saat
Bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus yang akan terus tumbuh
dan berkembang dengan sehat jika proses kelahiran dan perawatannya dilakukan
dengan baik (Pratiwi, 2015). Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis,
karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, untuk itu diperlukan
Salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan baik
pada tingkat provinsi maupun nasional yaitu Angka Kematian Bayi (AKB). Ini
merupakan masalah yang serius yang harus diatasi untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan neonatus. Empat penyebab utama kematian pada masa perinatal yaitu
kelainan kongenital, usia gestasi (prematur) dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR), sudden infant death syndromedan komplikasi saat kehamilan (WHO, 2014).
BBLR menjadi masalah kesehatan yang serius di masyarakat karena merupakan salah
satu penyebab tingginya angka kematian bayi. BBLR adalah bayi yang dilahirkan
dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa usia gestasi
(Prawiroharjo, 2014)
Data menunjukkan bahwa lebih dari 20 juta bayi di seluruh dunia diperkirakan
lahir dengan BBLR dan 95,6 % bayi BBLR lahir di negara yang sedang berkembang
atau sosio-ekonomi rendah, salah satunya adalah di Indonesia. Insiden paling tinggi
terjadi di Asia Tengah dan Asia selatan 27,1 % dan paling rendah di Eropa 6,4 %
sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah yang lain. Data WHO mencatat
Indonesia berada diperingkat Sembilan dunia dengan presentasi BBLR lebih dari 15,5
% dari kelahiran bayi setiap tahunnya (Ika, 2015). Sedangkan pada tahun 2015
prevalensi BBLR di Bali mencapai 2,21 % dan meningkat pada tahun 2016 mencapai
12,1 % (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2017). Kasus BBLR di Kabupaten Gianyar
juga cukup tinggi dimana pada tahun 2016 terdapat sebanyak 239 kasus dari 6.088 total
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Metode Kangguru
2. Tujuan khusus
C. Materi Penyuluhan
Terlampir
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Alat/Media/ Sumber
1. Media
a. Leaflet
b. Lembar balik
F. Sasaran
Ibu Nifas
G. Waktu
PENYAJI
MODERATOR OBSERVER
I. Proses Penyuluhan
J. Pengorganisasian
1. Moderator : Dewa Ayu Siska Yurianti, A.Md.Keb
2. Penyaji : Ni LuhAyuKarmini, A.Md.Kep
3. Notulen : Ni luh Ria Aryanti, A.Md.Kep
4. Observer : Ni Putu Melia Santi, A.Md.Keb
5. Fasilitator : Ns. Luh Sri Danasanthi, S.Kep
K. Hasil Kegiatan dan Evaluasi
1. Hasil Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. telah dikoordinasi sesuai rencana
c. 60% peserta mengikuti penyuluhan
d. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
b. 70% peserta aktif dan tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. Menyebutkan pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri
b. Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru
c. Menyebutkan pengertian BBLR
d. Menyebutkan alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR
e. Menjelaskan cara melakukan metode kangguru
f. Menjelaskan pemantauan saat melakukan metode kangguru
g. Menyebutkan manfaat metode kangguru pada BBLR
METODE KANGGURU PADA BBLR
A. Pengertian
Metode Kanguru dikenal juga dengan sebutan perawatan skin to skin, metode kanguru
adalah cara yang sederhana untuk merawat bayi baru lahir dengan menggunakan suhu tubuh
KMC adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus dan
Istilah KMC atau yang sering disebut dengan Perawatan Metode Kanguru (PMK)
berfungsi untuk melindungi bayi normal atau premature tetapi dengan memberikan tempat
yang nyaman dan sangat esensial bagi pertumbuhan bayi. Di dalam dekapan ibu, bayi dapat
(Pratiwi, 2015).
Perawatan metode kanguru dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, secara terus
menerus dalam 24 jam atau dengan cara selang seling. Perawatan metode kanguru disarankan
untuk dilakukan secara kontinyu, akan tetapi rumah sakit yang tidak menyediakan fasilitas
rawat gabung dapat menggunakan Perawatan Metode Kanguru secara intermiten (Andriyani,
Perawatan Metode Kanguru Intermitten adalah metode yang tidak diberikan secara
terus menerus. Biasanya metode ini dilaksanakan di Unit Perawatan Khusus dengan durasi
minimal 1 jam. Metode ini diberikan ketika ibu mengunjungi bayi yang masih dalam
perawatan inkubator. PMK dapat dilakukan kepada bayi yang sedang sakit atau dalam masa
penyembuhan dari sakit serta yang memerlukan pengobatan medis, seperti; infus dan
tambahan oksigen.
terus menerus atau selama 24 jam. Biasanya metode ini dilaksanakan di unit rawat gabungan
atau ruangan khusus digunakan untuk unit PMK. Selain di rumah sakit, metode ini dapat
dilakukan dirumah ketika ibu sudah keluar dari rumah sakit (pasca hospitalisasi). Metode ini
dapat diberikan kepada bayi yang sakit, tetapi kondisi bayi harus stabil dan bayi tidak
memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian, (1) BBL sangat
rendah bila lahir dengan berat < 1500 gr, (2) BBLR dengan berat lahir 1500-2499 gr.
(Manuaba 2008)
BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah kulit sedikit,
permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, pusat
pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh karena itu BBLR mudah kehilangan panas
dan sering kedinginan. Kondisi ini dapat membawa bencana yang besar bagi
kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi mengalami kedinginan maka dapat terjadi henti
nafas, badannya pucat kebiruan, detak jantungnya melemah dan berakhir dengan
kematian.
Metode kangguru dilakukan setelah 2 minggu kelahiran sampai bayi tidak mau
lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu atau menunggu berat badan bayi 2 kg. metode ini
dianjurkan selama 24 jam, tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal
60 menit, kemudian ditingkatkan terus menerus siang dan malam dan berhenti hanya saat
ketika mengganti popok. Pada saat itu dokter akan memeriksa jumlah dan waktu minum,
180-200 ml/kg BB/hari, kenaikan BB per hari paling tidak 20-30 gram atau 2 ons
perminggu.
1. Memposisikan bayi dalam keadaan tanpa busana. Bayi dipakaikan popok, kaos kaki, kaos
tangan, dan topi. Kemudian meletakkan bayi dengan posisi tegak dan telungkup pada dada
ibu. Dengan begitu antara tubuh ibu dan tubuh bayi akan menempel.
2. Mengatur posisi bagian leher dan kepala bayi agar tidak mengganggu pernapasan bayi.
Untuk posisi kepala sebaiknya dimiringkan ke kanan atau ke kiri.
3. Ketika melakukan KMC sebaiknya ibu memakai pakaian yang berukuran lebih besar
dari badannya. Sehingga ibu dan bayi berada dalam satu pakaiaan. Apabila ibu tidak
mempunyai pakaian yang longgar, ibu bisa menggunakan selimut.
4. Waktu pelaksanaan KMC posisi ibu bisa dengan berdiri, duduk atau berbaring
4. Pemantauan pernafasan bayi berkisar antara 40-60 kali/mnt dan kadang disertai
5. Beberapa tanda bahaya yang perlu dipantau : sulit bernafas, merintih, bernafas
sangat cepat atau sangat lambat, henti nafas yang sering dan lama (> 20 detik), bayi
terasa dingin, sulit minum, muntah-muntah, kejang, diare, kulit kuning. Bila
pada bayi dan ibu. Keuntungan dan manfaat KMC menurut Pratiwi (2015)adalah:
kehangatan yang terkonduksidari tubuh ibu, paparan udara dingin yang terkonveksi dari suhu
lingkungan juga dapat diminilisir oleh dekapan hangat ibu, sehingga stabilitas sushu bayi
dapat terjaga.
Bayi yang baru lahir secara naluri memiliki indera penciuman yang tajam. Skin to
skin akan membantu bayi secara alami mencari puting ibu untuk menyusui.
Lebih adekuatnya konsumsi ASI melalui penerapan Kangaroo Mother Care (KMC)
akan membuat antibodi dari bayi yang didapatkan dari ASI menjadi lebih baik.
Ketika bayi merasa hangat, bayi tidak perlu menggunakan energinya untuk mengatur
suhu tubuh. Bayi bisa menggunakan energi itu untuk tumbuh sebagai gantinya yang akan
Frekuensi kontak kulit dan dekapan dari ibu ke bayi akan membuat ikatan batin antara
Posisi yang tegak selama dilakukan Kangaroo Mother Care (KMC) akan membuat
8. Melatih bayi untuk menghisap dan menelan secara teratur dan terkoordinasi
Melalui penerapan metodeKangaroo Mother Care (KMC) membuat bayi secara tidak
langsung untuk latihan menghisap dan menelan ASI secara teratur dan terkoordinasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2017. Profil
Kesehatan Provinsi Bali, 142. Retrieved from
http://www.diskes.baliprov.go.id/files/subdomain/diskes/Profil Kesehatan Provinsi
Bali/Tahun 2015/Bali_Profil_2015.pdf
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2012. Asuhan Neonatal Bayi dan Balita. Jakarta: Salemba Medika
Kosim, M. S. (2016). Gawat Darurat Neonatus pada Persalinan Preterm. Sari Pediatri.
https://doi.org/10.14238/sp7.4.2006.225-31
Manuaba. 2008. Gawat darurat obstetric Ginecologi dan ObstetricGinekologi Sosial untuk
Profesi Bidan. Jakarta:EGC
Pratiwi, A. (2015). Pemberian Metode Kangaroo Mother Care (KMC) Terhadap Kestabilan
Suhu Tubuh BBLR pada Asuhan Keperawatan. 3–5.
Rahmayanti. (2011). Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru pada Ibu yang Memiliki
BBLR di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia.
Zakiah. (2014). Efektifitas Peningkatan Suhu Tubuh pada Perawatan Metode Kanguru