Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

“PERAWATAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Anak

Kelompok 1
1. Mahmudatun Ulya I4B021043
2. Nur Oktafiani I4B021045
3. Novitri I4B021047
4. Ika Kartini A I4B021049
5. Dian Priyana Sari I4B021051
6. Putut Anggara S I4B021056
7. Eni Setyawati I4B021058
8. Anindia Firna H I4B021061

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2022
Kerangka Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

Pokok bahasan : Perawatan pada bayi


Sub pokok bahasan : Perawatan pada bayi berat badan lahir rendah di rumah
Sasaran : Keluarga bayi di Ruang Melati RSUD Margono
Tempat : Ruang Melati RSUD Margono
Hari dan tanggal : Sabtu, 25 Juni 2022
Waktu : 10.00 WIB - 10.40 WIB
Pembicara/pengampu : Kelompok 1
A. Deskripsi Pembelajaran :
Pendidikan dan promosi kesehatan ini akan dilakukan kurang lebih
sekitar 40 menit dan akan membahas mengenai perawatan pada bayi berat
badan lahir rendah (BBLR) yang isinya memuat tentang pengertian BBLR,
penyebab BBLR, tanda dan gejala BBLR, masalah yang muncul pada
BBLR, perawatan BBLR di rumah, cara perawatan metode kanguru.
B. Capaian Pembelajaran Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan BBLR,
diharapkan ibu-ibu bayi mampu melakukan perawatan bayi berat badan
lahir rendah di rumah.
C. Capaian Pembelajaran Khusus :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan BBLR,
diharapkan ibu dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian BBLR.
2. Menjelaskan 3 dari 6 penyebab BBLR.
3. Menjelaskan minimal 3 tanda dan gejala BBLR.
4. Menjelaskan minimal 3 masalah yang muncul pada BBLR.
5. Menjelaskan perawatan BBLR di rumah.
6. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara perawatan metode kanguru
pada BBLR

1
D. Metode : Ceramah, diskusi, demonstrasi
E. Media : Leaflet, poster, phantom bayi
F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) :
No Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Keluarga
Pasien
1. Pembukaan Pendahuluan
(5 menit) 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan memperhatikan
diri
3. Menjelaskan
tujuan
4. Kontrak waktu
2. Inti Penyajian
(25 menit) Pembicara menjelaskan :
1. Pengertian BBLR 1. Mendengarkan dan
2. Penyebab BBLR memperhatikan
3. Tanda dan gejala 2. Melihat dan
BBLR memperhatikan
4. Masalah yang 3. Aktif bersama
muncul pada
BBLR
5. Perawatan BBLR
di rumah
6. Cara perawatan
metode kanguru
3. Penutup Penutup
(10 menit) 1. Tanya jawab 1. Menanyakan yang
2. Mengevaluasi belum jelas
sasaran dengan 2. Menjawab
memberikan pertanyaan dari
pertanyaan pembicara
3. Memberi salam 3. Menjawab salam
penutup

G. Evaluasi:
Evaluasi dilakukan dengan cara menanyakan kembali mengenai
penjelasan yang telah diberikan kepada sasaran penyuluhan.
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedianya tempat untuk kegiatan pendidikan kesehatan yaitu di
Ruang Melati RSUD Margono
b. Tersedianya media untuk pendidikan kesehatan
c. Peserta hadir tepat waktu

2
d. Adanya kontrak waktu dengan peserta selama 40 menit
e. Jumlah peserta yang berpartisipasi sesuai dengan yang diharapkan
2. Evaluasi Proses
a. Tempat yang digunakan dapat mendukung terciptanya suasana
nyaman bagi peserta selama mengikuti pendidikan kesehatan
b. Peserta dapat memahami materi yang disampaikan
c. Media yang digunakan berfungsi dengan baik dan dapat membantu
proses pemahaman peserta
d. Peserta dapat kooperatif selama kegiatan pendidikan kesehatan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian BBLR.
b. Peserta mampu menjelaskan 3 dari 6 penyebab BBLR.
c. Peserta mampu menjelaskan 3 tanda dan gejala BBLR.
d. Peserta mampu menjelaskan 3 masalah yang muncul pada BBLR.
e. Peserta mampu menjelaskan perawatan BBLR di rumah.
f. Peserta mampu menjelaskan cara perawatan metode kanguru.
H. Pengorganisasian kelompok
1. Organisasi kelompok
a. Protokol / Pembawa Acara: Dian Priyana Sari
Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan
tim kepada peserta
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan
3) Menutup acara penyuluha
b. Penyuluh / Pemberi Materi : Putut Susetya A. dan Anindia
Firna
Uraian tugas :
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
3) Memotivasi peserta untuk bertanya

3
c. Fasilitator : Nur Oktaviani, Novitri, Mahmudatun Ulya
dan Eni R.
Uraian tugas :
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi
penyuluhan
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum
jelas
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang
dirasa kurang jelas bagi peserta
d. Observer : Ika Kartini
Uraian Tugas :
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta
2) Mengamankan jalannya proses penyuluhan
3) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
4) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta
selama proses penyuluhan
5) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana
penyuluhan
6) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh
yang dirasa tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.
2. Setting tempat

Fasilitator Protokol dan Fasilitator


Penyuluh

Peserta

Fasilitator Observer Fasilitator

4
I. Daftar Pustaka
Cunningham 2012, Obstetri William, Jakarta: EGC.
Kamila, L. & Elisa, F. 2020, ‘Perawatan Metode Kanguru (PMK) sebagai
Pengganti Inkubator untuk Bayi Prematur’, Jurnal Soshum Insentif,
vol. 3, no. 1, pp. 92–8.
Kosim, S.M., Ali, U., Sarosa, G.I., Ari, Y. & Rizalya, D. 2014, Buku Ajar
Neonatologi, Jakarta: IDAI.
Krisnadi, S.R. 2009, Prematuritas, Bandung: Refika Aditama.
Lowdermilk, L.D., Shannon, E.P. & Kitty, C. 2013, Keperawatan
Maternitas, Indonesia: Elsevier.
Novitasari, A., Hutami, M.S. & Pristya, T.Y.R. 2020, ‘Pencegahan dan
Pengendalian BBLR di Indonesia’, Indonesian Journal of Health
Development, vol. 2, no. 3, pp. 175–82.

5
Lampiran (Materi)
A. Pengertian BBLR
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan sebagai bayi
yang lahir dengan berat <2500 gram. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang
bulan/prematur ataupun bayi cukup bulan yang mengalami hambatan
pertumbuhan selama kehamilan (Cunningham 2012).
B. Penyebab BBLR
Faktor yang memengaruhi kelahiran bayi BBLR terdiri dari faktor
internal dan eksternal. Adapun faktor internal terdiri dari usia ibu, jarak
kehamilan, status gizi ibu, riwayat kehamilan, dan komplikasi kehamilan.
Sedangkan, faktor eksternal terdiri dari aktivitas pekerjaan ibu, dan status
ekonomi keluarga (Kosim et al. 2014).
C. Tanda dan Gejala BBLR
Manifestasi klinis BBLR secara umum yaitu berat badan bayi lahir
< 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm, LD < 30 cm, LK < 33 cm,
usia kehamilan < 37 minggu, kulit tipis, pernafasan tidak teratur, fungsi
syaraf belum matang menyebabkan reflek menghisap, menelan masih
lemah (Krisnadi 2009).
D. Masalah yang muncul pada BBLR
Pusat pengatur panas badan belum sempurna, otot bayi masih
lemah, organ pernafasan belum sempurna sehingga belum bisa bernafas
secara spontan atau tanpa menggunakan alat bantu napas, organ
pencernaan belum bisa berfungsi normal sehingga penyerapan makanan
kurang baik, hati belum berfungsi sempurna sehingga mudah terjadi bayi
kuning (Lowdermilk, Shannon & Kitty 2013).
E. Perawatan BBLR di rumah
Perawatan BBLR yang dapat dilakukan di rumah sebagai berikut
(Novitasari, Hutami & Pristya 2020):
1. Memberikan ASI sesuai jadwal
ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi selama enam bulan
pertama kehidupan dan pemberian ASI merupakan cara dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan berat badan lahir rendah.

6
Pemberian ASI dapat diberikan minimal setiap 3 jam sekali dalam
sehari, diberikan sedikit-sedikit lalu naikkan secara bertahap sesuai
dengan kemampuan bayi. Sehingga terjadi peningkatan berat badan
pada bayi.
2. Menjaga suhu bayi
Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki jaringan lemak
yang tipis sehingga akan kesulitan mempertahankan suhu tubuhnya
untuk tetap hangat. Salah satu cara untuk mempertahankan suhu pada
tubuh bayi BBLR yaitu dengan menggendong bayi menggunakan kain
membentuk seperti kantung kanguru. Perawatan metode kanguru
tersebut dapat membantu menjaga kehangatan tubuh bayi, mengatu
denyut jantung dan pernapasan bayi, membantu bayi tidur lebih
nyenyak, dan membuat bayi lebih tenang dan nyaman. Selain itu
perhatikan suhu ruangan dan saat bayi mandi gunakan air hangat.
3. Mencegah infeksi
Bayi dengan BBLR rentan terkena infeksi oleh karena itu dapat
dilakukan tindakan pencegahan infeksi yaitu dengan mencuci tangan
sebelum menyentuh bayi, menjaga kebersihan ruangan dan tempat tidur
bayi, menggunakan masker bila ibu ataupun keluarga lain sakit, tidak
mengoleskan zat apapun atau membungkus tali pusat, mengganti popok
minimal tiap 2-3 jam sekali, dan memberikan imunisasi bayi lengkap
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
F. Cara Perawatan Metode Kanguru
PMK adalah suatu model perawatan yang menyerupai seekor
kanguru merawat anaknya yaitu ketika bayi dalam posisi tegak (upright)
atau bila ibu berbaring (prone). Bayi hanya memakai popok dan topi
setelah itu didekap di antara kedua payudara ibu, kulit bersentuhan dengan
kulit, dada dengan dada dan dilakukan secara berkesinambungan sehingga
membuat bayi prematur tetap hangat. Adapun cara metode kanguru
sebagai berikut (Kamila & Elisa 2020):

7
1. Menempatkan bayi pada posisi tegak (upright) atau bila ibu berbaring
(prone) di dada ibu. Bayi dibiarkan telanjang hanya memakai popok
dan topi
2. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya.
Kepala bayi dimiringkan ke sisi kanan atau kiri dengan posisi sedikit
tengadah, kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok
3. Ibu mengenakan pakaian longgar sehingga bayi berada dalam satu
pakaian dengan ibu. Jika perlu gunakan selimut

8
G. Lampiran Artikel

Anda mungkin juga menyukai