com
DOI. 10.5281/zenodo.3382362
Prastika, Supono, Sulastyawati. Konferensi Internasional Akademi Keperawatan Kerta
Cendekia.
Hak Cipta © 2019 September; 1: 241-248 Diterima: 25
Agustus 2019 http://ejournal-kertacendekia.id/
index.php/ICKCNA/
* Korespondensi:
Sulastyawati
Email: sulastya78mustafa@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang:Salah satu manifestasi gangguan keseimbangan cairan pada pasien gagal ginjal kronik adalah edema, yang jika tidak ditangani dapat
menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh antara lain sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, dan hematologi.
Tujuan:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas latihan ankle pumping dan elevasi tungkai terhadap penurunan edema
pada pasien gagal ginjal kronik di Mojokerto.
Metode:Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan desain Non-Equivalent Control Group design. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah consecutive sampling; jumlah sampel yang diambil adalah 30.
Hasil:Hasil yang dinyatakan pada kelompok latihan ankle pumping dan kelompok elevasi kaki, melalui uji Wilcoxon keduanya menunjukkan
penurunan edema yang signifikan dengan nilai P = 0,001 (α = 0,005). Pada perbandingan antara intervensi ankle pumping exercise dan leg
elevasi berdasarkan uji Mann-Whitney didapatkan nilai P = 0,248 (P>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara ankle
pumping dan elevasi tungkai terhadap penurunan derajat edema pada pasien gagal ginjal kronis.
Diskusi:Ankle pumping dan leg elevasi memiliki tingkat efektivitas yang sama dalam mengurangi edema tungkai. Jadi, kita bisa memilih salah
satu yang sesuai dengan kondisi pasien.
Kata kunci:Edema, latihan pemompaan pergelangan kaki, elevasi kaki 30, gagal ginjal kronis.
kerusakan sel darah putih) (Sari, 2016). Penelitian ini dilakukan di RSUD
Pada jaringan kulit, edema menyebabkan Kabupaten Mojokerto.
nyeri dan lebih rentan terhadap cedera
jika dibandingkan dengan jaringan normal Subjek Penelitian
karena kurangnya asupan nutrisi, oksigen, Teknik pengambilan sampel yang
dan zat sisa (Sukmana, 2016). digunakan adalah consecutive sampling dengan
Latihan ankle pumping merupakan salah satu kriteria inklusi sebagai berikut: Pasien gagal
upaya untuk mengurangi edema. Latihan ini bertujuan ginjal kronik yang memiliki anggota gerak bawah
Pria 5 5 10 33.3
Instrumen Jenis kelamin Perempuan 10 10 20 66.6
min 27 25
Peneliti mengumpulkan data menggunakan
Maks 75 65
pemantauan langsung. Usia
Berarti 54,67 53.25
SD 13.6 11.46
CRF IV 9 6
Analisis data
Panggung V 6 9
Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon
sign rank test, dan untuk mengetahui perbedaan
Karakteristik responden penelitian ini terdiri
kedalaman edema antara kelompok ankle
dari 66,6% responden berjenis kelamin laki-laki
pumping dan kelompok elevasi kaki 30⁰
dan 33,3% berjenis kelamin perempuan. Rata-
digunakan Mann U Whitney Test.
rata usia responden pada kelompok ankle
pumping adalah 54,67 tahun. Usia termuda
Pertimbangan etis adalah 27 tahun dan usia tertua adalah 75 tahun.
Izin etik diperoleh dari direktur RSUD Pada kelompok Leg Elevation, usia rata-rata
Kabupaten Mojokerto untuk adalah 53,25 tahun. Usia termuda adalah 25
mendapatkan izin. Prosedur tahun dan usia tertua adalah 65 tahun.
pengumpulan data dimulai dengan
informed consent kepada peserta bahwa Kedalaman Edema Sebelum dan Setelah Pemompaan
mereka diberi pengarahan tentang Pergelangan Kaki
penelitian dan menjaga kerahasiaannya.
Meja 2.Kedalaman Edema Sebelum dan
Setelah Ankle Pumping di RSUD
Kabupaten Mojokerto (n = 30).
Kedalaman Oedemik Sebelum dan Setelah Tabel 5.Pengaruh Elevasi Kaki dalam
Peninggian Kaki Mengurangi Edema di RSUD Kabupaten
Mojokerto (n = 30).
Tabel 3.Kedalaman Edema Sebelum dan
Sesudah Elevasi Kaki di RSUD Kabupaten Kedalaman edema pada Kelompok Peninggian
Mojokerto (n = 30). Kaki (Post Test) - Kedalaman edema pada
Kelompok Peninggian Kaki (Pre-Test)
Z - 3.307
Berarti min Maks asim.
Variabel SD 0,001
(mm) (mm) (mm) Sig.(2-ekor)
Sebelum (Pra-Tes) 3.20 0.941 2 5
Setelah (Pasca Tes) 2.00 1.000 1 4
Tabel 5 menunjukkan bahwapnilainya
adalah 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya
Tabel 3 menunjukkan rata-rata
ada perbedaan yang signifikan dalam kedalaman
kedalaman edema sebelum elevasi tungkai
edema setelah Leg Elevation.
adalah 3,20 mm, dengan nilai minimum 2
mm dan nilai maksimum 5 mm. Setelah
Pemeriksaan Perbandingan Ankle Pumping
dilakukan elevasi tungkai, nilai rata-rata
Exercise dan Leg Elevation dalam Menurunkan
kedalaman edema adalah 2,00 mm, dengan
Oedemik Menggunakan Mann U Whitney Test
nilai minimal 1 mm dan maksimal 4 mm.
0,001
Sig.(2-ekor)