Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK DAN PERENDAMAN KAKI DENGAN AIR

HANGAT TERHADAP SIRKULASI DARAH PERIFER PADA PASIEN DIABETES


MELLITUS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR. MOEWARDI

Fian Rizky Utama 1) Ns. Galih Setia Adi, M.Kep 2) Ns. Martina Ekacahyaningtyas, M.Kep 3)
1)
Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Fian_un11@yahoo.co.id
2), 3)
Dosen Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Galihkh88@gmail.com, mekacahyanigtyas@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik terutama metabolisme


karbohidrat. Masih banyak pasien di ruang melati 1 RSUD Dr. Moewardi yang belum mengetahui
pencegahan, perawatan dan kesehatan kaki agar terhindar dari komplikasi DM. Metode penelitian
menggunakan korelasional. Jumlah populasi 130 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 56 responden dan analisis yang digunakan adalah uji
paired sample t-test.
Hasil penelitian dengan analisis paired sample test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar
0,002 < 0,05 yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima sehingga disimpulkan ada pengaruh
senam kaki diabetik dan perendaman kaki dengan air hangat terhadap sirkulasi darah perifer pada
pasien diabetes mellitus. Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam
SOP discharge pllanning pasien dengan diabetus mellitus RSUD dr. Moewardi pada Kelompok
Staf Keperawatan (KSK) medical.
Kata Kunci : Senam Kaki Diabetik, Rendam Air Hangat, Sirkulasi Darah Perifer
Kepustakaan : 58 ( 2009 – 2017 )
ABSTRACT

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder disease, especially carbohydrate metabolism.


There are still many patients in jasmine room 1 RSUD Dr. Moewardi who do not know the
prevention, care and health of the foot to avoid complications of DM. The purpose of this study was
to determine whether there is influence of diabetic foot gymnastics and foot immersion with warm
water to peripheral blood circulation in patients with diabetes mellitus in jasmine room 1 RSUD Dr.
Moewardi.
The result of the research by paired sample test is Sig value. (2-tailed) of 0.002 <0.05 which
means alternative hypothesis (Ha) is accepted so it is concluded that there is influence of diabetic
foot gymnastics and foot immersion with warm water to peripheral blood circulation in patients
with diabetes mellitus.The results of this study may be considered for inclusion in SOP discharge
pllanning of patients with diabetes mellitus RSUD dr. Moewardi on Nursing Staff medical group

Keywords : Diabetic Foot Gymnastics, Immersion Warm Water, Peripheral Blood Circulation.
Bibliographies : 58 ( 2009 – 2017 )

1
PENDAHULUAN RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebanyak 3.150
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit pasien.Berdasarkan studi pendahuluan peneliti
gangguan metabolik terutama metabolisme pada tanggal 16-28 Oktober 2017 di ruang melati
karbohidrat yang disebabkan oleh berkurangnya 1 RSUD Dr. Moewardi, total jumlah pasien DM
atau ketiadaan hormonn insulin dari sel beta pada tahun 2016 di ruang melati 1 yaitu 452
pankreas, atau akibat gangguan fungsi insulin, pasien.
atau keduanya (Sutedjo, 2010). DM terbagi Senam kaki ini bertujuan untuk
menjadi dua, yaitu DM tipe I (insulin-dependent memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke
diabetes mellitus) dan DM tipe II (non- jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil,
insulindependent diabetes mellitus). otot betis, dan otot paha, serta mengatasi
Pengidap DM terus meningkat, baik di keterbatasan gerak sendi yang sering dialami oleh
tingkat nasional maupun dunia. Data International penderita DM (Wibisono, 2009). Senam kaki DM
Diabetes Federation (IDF) 2015 menyebut, juga digunakan sebagai latihan kaki. Latihan atau
jumlah diabetisi 415 juta, dan diperkirakan akan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kedua kaki
terus meningkat pada tahun 2040 sekitar 642 juta secara bergantian atau bersamaan bermanfaat
(55%). Indonesia, berada pada peringkat ke-7 dari untuk memperkuat atau melenturkan otot-otot di
10 negara dengan penyandang DM terbesar di daerah tungkai bawah terutama pada kedua
seluruh dunia ( Indonesia diperkirakan 10 juta). pergelangan kaki dan jari-jari kaki. Pada
Sedangkan data nasional, menurut Riset prinsipnya, senam kaki dilakukan dengan
Kesehatan Daerah (RISKESDAS) tahun 2013, menggerakkan seluruh sendi kaki dan disesuaikan
tingkat prevalensi diabetisi sebesar 6,8% di dengan kemampuan pasien. Melakukan senam
Indonesia (Kurniawan, 2016). kaki ini salah satu tujuan yang diharapkan adalah
Data Dinas Kesehatan Kota Surakarta melancarkan peredaran darah pada daerah kaki
prevalensi penderita DM tahun 2005 sebesar 3008 (Damayanti, 2015).
per 100.000 penduduk dan meningkat pada tahun Perendaman air hangat dapat digunakan
2006 menjadi 4506 per 100.000 penduduk, secara luas. Rendam air hangat merupakan
sedangkan jumlah penderita DM pada tahun 2005 kondisi kaki yang oleh kontak dari kaki ke air
sebesar 43.312 orang dan meningkat pada tahun hangat. Rendam kaki air hangat dilakukan pada
2006 menjadi 46.465 orang. Data jumlah pasien suhu 38-390C. Rendam air hangat yang diberikan
DM tipe 2 rawat jalan di Rumah Sakit Dr. pada pasien DM dapat memperlancar aliran darah
Moewardi Surakarta pada tahun 2013 sebanyak pada vena sehingga terjadi reaksi vasodilatasi
8.118 pasien. Pada tahun 2014 sebanyak 8.091 pada pembuluh darah. Suhu ditentukan maka efek
pasien dan tahun 2015 dari bulan Januari sampai pada sirkulasi arah pasien DM (Eversden, 2008).
dengan Mei 2015 pasien DM rawat jalan di

1
Menurut Eversden (2008) dalam Suandika yang mempengaruhi sendi-sendi tubuh. Selain
(2015) manfaat air panas dapat dipergunakan itu, suhu air yang hangat akan meningkatkan
secara luas dalam pengobatan karena memiliki kelenturan jaringan. Air dimanfaatkan sebagai
efek dan manfaat yang benar. Pada jaringan akan pemicu untuk memperbaiki tingkat kekuatan
terjadi metabolisme seiring dengan peningkatan dan ketahanan terhadap penyakit. Terapi air
pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan adalah cara yang baik untuk meningkatkan
tubuh, lalu efek biologis yaitu panas dapat daya tahan tubuh, melancarkan peredaran
menyebabkan dilatasi pembuluh darah yang dapat darah dan memicu pembuangan racun. Menurut
mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah. Setyoadi (2011) fungsi senam kaki diabetik yakni
Penilaian baik buruknya sirkulasi perifer memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-
pada senam kaki diabetik dan perendaman kaki otot kecil kaki, dan mencegah terjadinya kelainan
dengan air hangat, menggunakan indikator yaitu bentuk kaki,meningkatkan kekuatan otot betis,
Ankle Brachial Index. ABI merupakan otot paha dan mengatasi keterbatasan pergerakan
pemeriksaan non invasive pembuluh darah yang sendi.
berfungsi untuk mendeteksi tanda dan gejala Peneliti melakukan studi pendahuluan
klinis dari iskhemia, penurunan perfusi perifer dengan melakukan wawancara kepada 23 pasien
yang dapat mengakibatkan sirkulasi darah pada pada bulan Oktober 2017 didapatkan 18 pasien
daerah kaki dapat diukur melalui pemeriksaan non masih belum memperhatikan dan belum
invasive, salah satunya adalah dengan mengetahui perawatan, pencegahan kesehatan
pemeriksaan Ankle Brachial Index. serta kebersihan kaki. Sedangkan 5 pasien telah
Alasan mengapa rendam kaki air hangat mengetahui pencegahan,perawatan dan kesehatan
dan senam kaki diabetik mampu mengatasi kaki agar terhindar dari komplikasi DM.
gangguan sirkulasi bagi pasien diabetes karena
selain memiliki fungsi yang hampir sama dan METODE
kedua aktivitas tersebut saling menguatkan Jenis penelitian yang digunakan yaitu
terhadap sirkulasi darah perifer. Menurut menggunakan metode penelitian korelasional
Kusumastuti dalam Wijayanti (2009) (hubungan) adalah penelitian yang bertujuan
mengungkapkan bahwa air adalah media terapi untuk menemukan apakah terdapat hubungan
yang tepat untuk pemulihan cedera, karena antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini
secara ilmiah air hangat berdampak fisiologis menggunakan desain one group pretest-postest
bagi tubuh. Pertama, berdampak pada design. Desain ini tidak ada kelompok kontrol,
pembuluh darah yaitu membuat sirkulasi darah tetapi dudah dilakukan observasi pertama (pretest)
menjadi lancar. Kedua, faktor pembebanan di yang memungkinkan peneliti dapat menguji
dalam air akan menguatkan otot-otot dan ligament perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya

2
eksperimen (Notoatmodjo,2010). Penelitian ini memiliki LDL atau kolesterol jahat dengan
dilakukan dengan cara memberikan pengamatan tingkat trigliserida yang lebih tinggi dibandingkan
awal terhadap hasil pemeriksaan ABI, kemudian dengan laki – laki, dan juga terdapat perbedaan
setelah dilakukan perlakuan, dilakukan dalam melakukan semua aktivitas dan gaya hidup
pengukuran ulang ABI. Perlakuan yang dimaksud sehari – hari yang sangat mempengaruhi kejadian
yaitu melakukan senam kaki kemudian melakukan suatu penyakit, dan hal tersebut merupakan salah
rendam kaki air hangat. satu faktor risiko terjadinya penyakit Diabetes
Populasi diambil dengan data sekunder Mellitus.
jumlah pasien diabetes pada bulan Oktober Jumlah lemak pada laki – laki dewasa rata –
sampai dengan Desember 2017 di ruang Melati 1 rata berkisar antara 15 – 20 % dari berat 10 badan
yaitu 130 pasien. Fokus pada penelitian ini yaitu total, dan pada perempuan sekitar 20 – 25 %. Jadi
populasi pasien diabetes mellitus (DM) yang peningkatan kadar lipid (lemak darah) pada
terdapat di ruangan melati 1 Rumah Sakit Umum perempuan lebih tinggi dibandingkan pada laki-
Daerah Dr.Moewardi. Teknik pengambilan laki, sehingga faktor risiko terjadinya Diabetes
sampel dengan menggunakan teknik non Mellitus pada perempuan 3-7 kali lebih tinggi
probability sampling yaitu sampling purposive. dibandingkan pada laki – laki yaitu 2-3 kali
Sampel dengan jumlah 56 responden. (Suyono, 2010).

Usia
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
Jenis Kelamin SD 18 32
Jenis Prosentase SMP 15 27
Frekuensi
Kelamin (%) SMA 16 28
Perempuan 37 66 Diploma 7 13
Laki-Laki 19 34 Jumlah 56 100
Jumlah 56 100
Responden sebagian besar berumur 46 –
Distribusi responden karakteristik jenis kelamin 50 tahun (23%). Peningkatan umur menyebabkan
perempuan (66%) sedangkan pada kelompok laki- seseorang beresiko terhadap peningkatan kejadian
laki (34%). Perempuan memiliki risiko diabetes DM, orang yang memasuki usia 55 tahun keatas,
melitus lebih tinggi dibandingkan laki-laki. berkaitan dengan terjadinya diabetes karena pada
Penyakit Diabetes mellitus ini sebagian besar usia tua, fungsi tubuh secara fisiologis menurun
dapat dijumpai pada perempuan dibandingkan karena terjadi penurunan sekresi atau resistensi
laki–laki. Hal ini disebabkan karena perempuan insulin sehingga kemampuan fungsi tubuh

3
terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Orang
kurang optimal (Suyono, 2010). yang berpendidikan baik cenderung akan mampu
Hasil Penelitian Kekenusa (2013) berfikir tenang terhadap suatu masalah (Perry &
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Potter, 2009).
umur dan riwayat hidup dengan kejadian DM tipe Seperti yang dipaparkan oleh Wawan
2, dimana orang yang berumur lebih dari 45 tahun (2011),tingginya pendidikan seseorang akan
memiliki resiko menderita DM tipe 2 delapan kali memberikan pengaruh terhadap pengetahuan
lebih tinggi dibandingkan orang yang berusia seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dibawah 45 tahun. Penelitian lain dilakukan tingkat pengetahuan adalah pendidikan,
Jelantik (2014) menyimpulkan bahwa terdapat pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya.
hubungan faktor risiko umur dengan kejadian DM Sedangkan menurut Adnani (2011) pendidikan
tipe 2 di wilayah Kerja Puskesmas Mataram tahun adalah segala upaya yang direncanakan untuk
2013 dimana sebagian besar berumur > 40 tahun. mempengaruhi orang lain baik individu,
kelompok, atau masyarakat sehingga mereka
Pendidikan melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
Prosentase pendidikan. Paparan yang disampaikan oleh
Umur (Tahun) Frekuensi
(%) Hasbullah (2009) bahwa pendidikan merupakan
26 – 30 6 11 usaha manusia untuk membina kepribadiannya
31 – 35 15 27 sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
36 – 40 2 4 kebudayaan.
41-45 7 12
– 50 23 41 Pekerjaan
>51 3 5 Prosentase
Pekerjaan Frekuensi
Jumlah 56 100 (%)
Wiraswasta 28 50
Karakteristik tingkat pendidikan responden Buruh 8 14
besar berpendidikan SD (32%). Tingkat Ibu Rumah Tangga 2 4
pendidikan seseorang berhubungan dengan Petani 9 16
pengetahuan seseorang. Tingkat pendidikan dapat Lain-lain 9 16
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan. Jumlah 56 100
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting
dalam mempengaruhi pikiran seseorang. Seorang Karakteristik pekerjaan responden sebagian
yang berpendidikan ketika menemui suatu besar adalah sebagai wiraswasta (50%) dan petani
masalah akan berusaha berfikir sebaik mungkin (16%). Hubungan aktivitas fisik dengan kadar

4
gula darah sebagaimana disimpulkan dalam obstruksi sedang. Nilai ABI yang diperoleh pada
penelitian Anani (2012) di RSUD Arjawinangun saat skrining kaki yaitu nilai yang kurang dimana
Kab. Cirebon dengan studi cross sectional keadaan ini pasien DM rata-rata mengalami
menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan gangguan pembuluh darah arteri perifer.
dengan kadar glukosa darah. Hubungan aktivitas
fisik dengan kadar gula darah sebagaimana Nilai ABI Sesudah Senam Kaki Diabetik Dan
disimpulkan dalam penelitian Anani (2012) di Perendaman Kaki Dengan Air Hangat
RSUD Arjawinangun Kab. Cirebon dengan studi Nilai ABI sesudah tindakan terbanyak yaitu
cross sectional menunjukkan bahwa aktivitas fisik nilai ABI sedang 51 (91%). Peengukuran nilai
berhubungan dengan kadar glukosa darah. ankle brachial index sesudah dilakukan senam
kaki diabetes dan perendaman air hangat memiliki
Nilai ABI Sebelum Senam Kaki Diabetik Dan rentang antara 0,49- 0,75. Pengukuran nilai ankle
Perendaman Kaki Dengan Air Hangat brachial index sesudah dilakukan senam kaki
Nilai ABI sebelum tindakan terbanyak yaitu diabetes dan perendaman air hangat memiliki nilai
nilai ABI sedang 43 (77%). Hasil yang diperoleh median 0,64.
pada pengukuran nilai ABI sebelum dilakukan Gerakan-gerakan kaki yang dilakukan selama
senam kaki diabetes dan perendaman air hangat senam kaki diabetik sama halnya dengan pijat
yaitu sebagian besar rentang nilai ABI berada kaki yaitu memberikan tekanan dan gerakan pada
pada 0,43-0,71. Nilai tengah (median) sebelum kaki mempengaruhi hormon yaitu meningkatkan
dilakukan senam kaki diabetes menunjukkan nilai sekresi endorphin yang berfungsi untuk
ABI 0,59. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ankle menurunkan sakit, vasodilatasi pembuluh darah
brachial index pada sebagian besar responden sehingga terjadi penurunan tekanan darah
dapat diinterpretasikan gangguan arterial sedang. terutama sistolik brachialis yang berhubungan
Pengukuran nilai ankle brachial index sesudah langsung dengan nilai ABI.Senam kaki
dilakukan senam kaki diabetes dan perendaman menjadikan tubuh menjadi rileks dan melancarkan
air hangat memiliki nilai median 0,64. Hal ini peredaran darah. Peredaran darah yang lancar
menunjukkan bahwa nilai ABI pada sebagian akibat digerakkan dapat menstimulasi darah
besar responden dapat diinterpretasikan gangguan mengantar oksigen dan gizi lebih banyak ke sel-
arterial sedang. sel tubuh, serta membantu membawa racun lebih
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang banyak untuk dikeluarkan (Natalia, Hasneli, &
dilakukan oleh Wahyuni dan Arisfa (2016) Novayelinda, 2012).
menjelaskan bahwa didapatkan rata-rata nilai ABI
pasien DM tipe 2 mengalami penurunan dengan
nilai 0,62 yang dalam interpretasi kategori

5
Pengaruh Senam Kaki Diabetik Dan meningkatkan sirkulasi darah dengan
Perendaman Kaki Dengan Air Hangat memperlebar pembuluh darah sehingga lebih
Terhadap Sirkulasi Darah Perifer Pada Pasien banyak oksigen dipasok ke jaringan yang
Diabetes Mellitus mengalami pembengkakan. Perbaikan sirkulasi
darah juga memperlancar sirkulasi getah
Nilai bening sehingga membersihkan tubuh dari racun.
Nilai
Paired Samples Oleh karena itu, orang-orang yang menderita
Paired Samples Test Pre -
Correlations berbagai penyakit seperti rematik, radang
Post
Pre - Post sendi, linu panggul, sakit punggung, insomnia,
Sig. T df Sig. (2-tailed) kelelahan, stress, sirkulasi darah yang buruk
0,003 3.245 55 0,002 (hipertensi), nyeri otot, kram, kaku, terapi air
(hidroterapi) bisa digunakan untuk
Output paired sampel statistik, output ini meringankan masalah tersebut. Berbagai jenis
yaitu hasil korelasi atau hubungan kedua data atau hidroterapi, metode yang umum digunakan
variabel yakni sebelum tindakan dan sesudah dalam hidroterapi yaitu mandi rendam,
tindakan senam kaki diabetik dan perendaman sitzbath, pijat air, membungkus dengan kain
kaki dengan air hangat. basah, kompres, merendam kaki (Chaiton, 2012).
Sedangkan tabel paired sample test Hasil penelitian Agustianingsih (2013)
menunjukkan nilai probabilitas atau Sig (2–tailed) memaparkan bahwa sirkulasi darah kaki adalah
< 0,05 maka terdapat pengaruh senam kaki aliran darah yang dipompakan jantung keseluruh
diabetik dan perendaman kaki dengan air hangat tubuh salah satunya kaki yang dipengaruhi oleh
terhadap sirkulasi darah perifer pada pasien tiga faktor yaitu viskositas (kekentalan darah),
diabetes mellitus (Trihendradi, 2011). panjang pembuluh darah, dan diameter pembuluh
Berdasarkan output diatas diketahui nilai Sig. (2- darah. DM merupakan salah satu faktor yang
tailed) sebesar 0,002 < 0,05. Karena nilai nilai mempengaruhi tekanan aliran darah karena faktor
Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 lebih kecil 0,05 maka viskositas akibat penumpukan gula darah.
dapat disimpulkan ada pengaruh senam kaki Kekentalan darah mengakibatkan aliran darah
diabetik dan perendaman kaki dengan air hangat terganggu ke seluruh tubuh dan menyebabkan
terhadap sirkulasi darah perifer pada pasien penurunan perfusi ke jaringan tubuh.
diabetes mellitus. Purwanti (2013) menjelaskan pada Penyakit
Perendaman air hangat mengurangi rasa Arteri Perifer (PAP) terjadi penurunan sirkulasi ke
sakit dengan merangsang produksi endorphin, perifer yang rendah, yang dapat mencetuskan
yang merupakan zat kimia saraf yang memiliki terjadinya ulkus atau ulkus berulang. Hal tersebut
sifat analgesik. Terapi ini juga membantu terjadi karena penyebab dari ulkus sulit untuk

6
sembuh disebabkan oleh lemahnya nadi di perendaman kaki dengan air hangat terhadap
dorsalis pedis atau tibia posterior pada salah satu sirkulasi darah perifer pada pasien diabetes
kaki. Faktor yang dapat mencegah terjadinya mellitus di ruang melati 1 RSUD Dr. Moewardi
ulkus yaitu latihan seperti senam kaki diabetes. didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Dengan latihan dapat mengurangi gejala nyeri Gambaran responden berdasarkan jenis
pada ekstremitas karena PAP, meningkatkan kelamin pasien tertinggi yaitu perempuan 37
kapasitas latihan dan mencegah atau mengurangi (66%). Responden berdasarkan pendidikan
cacat fisik, dan mengurangi terjadinya kejadian tertinggi yaitu pendidikan Sekolah Dasar 18
penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah. (32%). Responden berdasarkan berdasar umur
Tindakan kombinasi senam kaki diabetik dan pasien tertinggi yaitu dengan umur 46 – 50 tahun
terapi rendam kaki memiliki tujuan yang sama 23 (41%) responden. Responden berdasarkan
yakni meningkatkan sirkuasi darah. Pasien DM berdasarkan jenis pekerjaan tertinggi yaitu bekerja
dengan neuropati yang dilakukan perawatan kaki sebagai wiraswasta 28 (50%) responden.
dengan menjaga sirkulasi darah kaki dihasilkan Nilai ankle brachial index sebelum tindakan
kelompok yang tidak melakukan perawatan kaki hasil yang diperoleh pada pengukuran nilai ankle
13 kali berisiko terjadi ulkus diabetika brachial index sebelum dilakukan senam kaki
dibandingkan kelompok yang melakukan diabetes dan perendaman air hangat yaitu
perawatan kaki secara teratur (Calle, Pascual, & sebagian besar rentang nilai ankle brachial index
Duran, 2011). berada pada 0,43-0,71. Nilai ankle brachial index
Tahapan pelaksanaan terapi senam kaki sesudah tindakan memiliki rentang antara 0,49-
setelah dilakukan perendaman air hangat adalah 0,75.
dilakukan massase pada kaki. Prosedur massase Analisis bivariat dengan menggunakan
dapat memperbaiki sirkulasi darah dan limfe, analisis paired sample test menunjukkan nilai
dengan cara meningkatkan hantaran oksigen dan probabilitas atau Sig (2–tailed) sebesar 0,002 <
zat makanan ke dalam sel tubuh, sekaligus juga 0,05. Karena nilai nilai Sig. (2-tailed) sebesar
meningkatkan pengeluaran sampah metabolisme 0,002 lebih kecil 0,05 maka dapat disimpulkan
dari tubuh. Hasil penelitian yang relevan ada pengaruh senam kaki diabetik dan
menyebutkan bahwa 56% responden berespon perendaman kaki dengan air hangat terhadap
baik (gejala neuropati diabetik menghilang) sirkulasi darah perifer pada pasien diabetes
setelah dilakukan masase (Jeanette et al, 2011). mellitus.
Saran kepada perawat, hendaknya aktif
SIMPULAN DAN SARAN melakukan tindakan-tindakan pemberian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan informasi kepada masyarakat khususnya pasien
mengenai pengaruh senam kaki diabetik dan DM tentang cara-cara perawatan diriuntuk

7
menghindari munculnya komplikasi pada pasien Leyangan Kecamatan Ungaran
DM. Bagi Pasien Diabetes Mellitus hendaknya Timur Kabupaten
senantiasa meningkatkan pengetahuanmereka Semarang.Prodi Ilmu Keperawatan
tentang cara-cara pencegahan komplikasi akibat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
penyakit DM. Peningkatan pengetahuan tersebut Ngudi Waluyo Ungaran. Semarang.
pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan Tersedia pada:
mereka dalam merawat diri sendiri sehingga http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/
kekambuhan atau komplikasi akibat penyakit DM documents/3437.pdf [diakses: 6
dapat ditekan. Januari 2016]
Saran kepada peneliti selanjutnya agar Anani, S., Udiyono, A., Ginanjar, P., (2012).
meneliti dengan tema yang sama, serta diharapkan Hubungan antara Perilaku
menambahkan faktor-faktor lain yang Pengendalian Diabetes dan Kadar
berhubungan dengan perawatan kaki diabetic Gula Darah Pasien Rawat Jalan
selain senam kaki dan perendaman denagn air Diabetes Melitus (Studi Kasus di
hangat. Faktor lain dapat diteliti yaitu faktor RSUD Arjawinangun Kabupaten
sikap, dukungan keluarga, dan sosial ekonomi Cirebon). Jurnal Kesehatan
pasien DM, sehingga diketahui faktor apakah Masyarakat. 1:466-478
yang paling dominan berhubungan dengan
perawatan kaki diabetik pada pasien DM. Bagi Arisfa, Nina. (2016) .Senam Kaki Diabetik
rumah sakit, hasil penelitian ini dapat Efektif Meningkatkan Ankle
dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam Branchial Index Pasien Diabetes
SOP discharge planning pasien dengan diabetus Mellitus Tipe II Volume 9 No. 2:
mellitus RSUD dr. Moewardi pada kelompok staf STIKES Fort De Kock.
keperawatan (KSK) medical. Calle, Pascual,Duran,A., et al.(2011).Reduction in
Foot Ulcer Incidence, Diabetes Care,
DAFTAR PUSTAKA Spain.

Adnani, H. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Chaiton, L. (2012). Terapi Air untuk Kesehatan
Nuha Medika: Jogyakarta. dan Kecantikan. Prestasi Pustaka
Publisher. Jakarta-Indonesia
Agustianingsih, Nurul. (2013). Pengaruh Senam
Kaki Diabetes terhadap Sirkulasi Damayanti, S. (2015). Diabetes Melitus dan
Darah Kaki pada Penderita Penatalaksanaan Keperawatan.
DiabetesMellitus Tipe 2 di Desa Yogyakarta: Nuha Medika

8
Potter & Perry. (2009). Fundamental
Dewi, P., Sumarni, T., & Sundari, R. I. (2012). Keperawatan. Edisi 7. Jakarta:
Pengaruh Senam DiabetesMellitus Salemba Medika
dengan Nilai Abi ( Ankle Brachial
Index ) pada Pasien DiabetesMellitus Purwanti, O. S. (2013). Analisis Faktor-Faktor
di Puskesmas Padamara Purbalingga. Risiko Terjadi Ulkus Kaki Pada
Jurnal STIKES Harapan Bunda, 5, 1– Pasien Diabetes Melitus Di RSUD
6. Retrieved from jurnal.shb.ac.id DR Moewardi. Universitas Indonesia
Wijayanti, D. (2009). Sehat Denga Yuanita, L.
Eversden, R. (2008). Patients With Rheumatoid A. (2011) Penatalaksanaan Ulkus
Arthritis Feel BetterAfter Exercises kaki Diabetik Secara Terpadu,
in Warm Water than After Similar Jurnal Biomedik, vol 3, No. 2,
Exercises on Land. Australian & Juli 2011,hal 95-101
New Zeland : Allied Health Suyono. (2010) Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hasbullah.( 2009). Dasar-Dasar Ilmi Pendidikan. dalam Konteks Kesehatan
Raja Grafindo Persada: Jakarta Lingkungan, Jakarta:EGC

Jeanette, P., Andrew, J.,et al.(2011). Clinical Trihendradi. (2011). Langkah Mudah Mealakukan
Features and outcome of T-Cell Analisis Stasitik Menggunakan SPSS
Acute Lymphoblastic Leukemia in 19. Yogyakarta: Andi
Childhood With Respect to
Alteration at the TAL 1 locus: A Suardika. (2015). Pengaruh Rendam Kaki Air
Pediatric Oncology Group Study. Hangat Terhadap Peningkatan
Blood:81:2110-2117 Sirkulasi Darah Perifer Dilihat Dari
Natalia, N. Hasneli Y., & Novayelinda, R. Nilai Ankle Brachial Index (ABI)
(2012). Efektifitas senam kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Di
diabetik dengan tempurung kelapa Desa Purwojati Kecamatan
terhadap tingkat sensitifitas kaki Purwojati, Diakses 27 Oktober 2017:
pada pasien diabetes melitus tipe www.scribd.com/document/.
2. Program studi Ilmu Keperawatan
Riau.

Notoatmodjo, S. (2010). Pendidikan dan Perilaku


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai