DISUSUN OLEH:
NIM : PN.200843
3) Masalah emosional
Ciri-ciri lansia
1) Lansia merupakan periode kemunduran.
2) Lansia memiliki status kelompok Tujuan pelayanan kesehatan lansia
minoritas.
1) Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi-
3) Menua membutuhkan perubahan peran. tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan.
4) Penyesuaian yang buruk pada lansia 2) Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas-aktifitas fisik dan mental
3) Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia yang menderita suatu
Pendekatan perawatan pada lansia penyakit atau gangguan, masih dapat mempertahankan kemandirian yang
1) Pendekatan Fisik optimal.
2) Pendekatan Psikologis 4) Mendampingi dan memberikan bantuan moril dan perhatian pada lansia
yang berada dalam fase terminal sehingga lansia dapat mengadapi kematian
3) Pendekatan Sosial dengan tenang dan bermartabat.
Etika pada pelayanan kesehatan lansia LANSIA Fisik
1) Empati Terjadi gangguan dan penurunan pada sistem indra,
2) Non maleficience integument, muskuloskletal, kardivaskuler, respirasi,
pencernaan dan metabolism, perkemihan, saraf,
3) Otonomi reproduksi
P
E
R
U Psikologis
Teori Penuaan B
A 1) Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan
1) Teori Biologi
H seksual
1) Teori seluler A
N 2) Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang
2) Sintesis Protein (Kolagen dan Elastis) serta diperkuat oleh tradisi dan budaya.
L
3) Keracunan Oksigen A 3) Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam
N
4) Sistem Imun S kehidupan.
I
5) Teori Menua Akibat Metabolisme 4) Pasangan hidup telah meninggal.
A
2) Teori Psikososial 5) Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau
masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas, depresi,
ASUHAN
KEPERAWATAN
KOMPLIKASI
1. Penyakit jantung DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Gagal ginjal PENGKAJIAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera
3. Gangguan otak 1. Identitas pasien dan keluarga fisiologis
4. gangguan mata 2. Keluhan utama 2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
peningkatan afterload
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
4. Riwayat kesehatan Dahulu
4. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan
5. Riwayat Kesehatan Keluarga dengan disfungsi intestinal Gangguan perfusi
6. Pemeriksaan fisik jaringan
C. Rencana Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
.
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
pencidera fisiologis selama 3x24 jam diharapkan masalah nyeri Observasi
yang dirasakan pasien dapat teratasi dengan
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kriteria hasil : intensitas nyeri
2. Identifikasi respon nyeri non verbal
Tingkat Nyeri 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
meringankan nyeri
Indicator A T
Terapeutik
Keluhan nyeri 2 4
Meringis 2 4 4. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi
nyeri
Kesulitan tidur 2 4 5. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
6. Fasilitasi istrahat dan tidur
Edukasi
7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
8. Ajarkan teknik nonfarmakologis
Kolaborasi
kolaborasi pemberian analgesik
No SDKI SLKI SIKI
2. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Observasi
berhubungan dengan perubahan jam diharapkan pasien tidak mengalami sesak 1. Identifikasi tanda dan gejala penurunan curah jantung
irama jantung nafas dengan kriteria hasil :
2. Monitor tanda-tanda vital secara rutin
Indikator A T
3. Monitor distritmia jantung, termasuk gangguan ritme
Tekanan nadi 3 5 dan konsuksi jantung
Wajah pucat 3 5 4. Monitor status pernafasan terkait adanya gejala gagal
jantung
5. Monitor sesak nafas, kelelahan, takipnea dan
orthopnea
Terapeutik
6. Posisikan pasien semi fowler
7. Dorong aktivitas yang tidak bersaing pada pasien gagal
jantung
Lakukan teknik relaksasi untuk mengatasi stress
No SDKI SLKI SIKI
3 Intoleransi aktivitas berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Manajemen energi
dengan ketidaseimbangan suplai jam diharapkan toleransi aktivitas meningkat Observasi
oksigen dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengalami
kelelahan
Indikator A T
2. Monitor pola dan jam tidur
Kemudahan dalam melakukan 3 5 3. Monitor kelelahan fisik dan emosional
aktivitas Terapeutik
4. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Keluhan lelah 3 5
5. Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
Kekuatan tubuh bagian atas 6. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
dan bawah Edukasi
7. Anjurkan tirah baring
8. Anjurkan melakukan aktiitas secara bertahap
Kolaborasi
9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
Kolaborasi
Dewasa.
Azizah & Lilik Ma’rifatul, (2011). Keperawatan LanjutUsia. Edisi 1. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Darmojo RB, Mariono, HH (2004). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi ke-3.
Kemenkes RI (2014).Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Pusat Data dan Informasi
EGC.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria
Undang-Undang No 13 (1998).