DATA PASIEN
Nama pasien
: Ny. K
Tanggal lahir/Umur
Alamat
Masuk RS
No. RM
: 28-06-1990/25 tahun
ANAMNESIS TERPIMPIN
Demam tidak ada, batuk tidak ada, mual dan muntah tidak ada.
Pasien sebelumnya sudah pernah masuk dan dirawat dengan keluhan yang sama dan
sejak tahun lalu pasien didiagnosis dengan penurunan fungsi ginjal dan telah
dilakukan cuci darah 2x seminggu di RSUH kemudian pindah ke RS Faisal 3x
seminggu.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lama, dan mengonsumsi Amlodipine 1x1,
Clonidine 2x1, Furosemide 2x1 dan Farsorbid 2x1
ANAMNESIS TERPIMPIN
Riwayat Hipertensi ada sejak lama, minum obat amlodipine, claudine, furosemide,
dan fesorbid.
Riwayat DM disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
KU
: Sakit sedang/Gizi kurang/Kompos mentis
Vital Sign
:
Tekanan
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Conjunctiva anemis
Sklera ikterik tidak ada
Normocephal
Leher:
Pembesaran KGB tidak ada
Nyeri tekan tidak ada
Massa teraba tidak ada
DVS R+5 cmH 0
2
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
meningkat
Pemeriksaan Lab
Hasil
Nilai Rujukan
GDS
99
80-180 mg/dl
Ureum
147
10-50 mg/gl
Kreatinin
6.7
L (<1,3) P (<1.1)
Natrium
142
136-145 mmol/l
Kalium
4.6
3.5-5.1 mmol/l
Klorida
100
97-111 mmol/l
Pemeriksaan Lab
Tanggal 19/06/2016 :
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
RBC
3.14/ul
HGB
8.8 g/dl
14-18 g/dl
HCT
26.8 %
40%-54%
MCV
85.4
80-100
MCH
28.0
27-32
MCHC
32.8
31-36
Pemeriksaan Lab
Tanggal 19/06/2016 :
Evaluasi apusan darah tepi :
1. Eritrosit
2. Leukosit
1.
Daftar Masalah
CKD G5Ax ec HKD (Vaskular
Disease)
Berdasarkan
Terapi
Daftar Masalah
2. Hipertensi on treatment
Ditegakkan berdasarkan
adanya riwayat hipertensi
dan pasien minum obat
teratur
TD
: 150/90 mmHg
Terapi
- Amlodipine 20 mg/oral
- Clonidine 12jam/oral
Anjuran :
Daftar Masalah
Terapi
EKG
Foto thorax
Anjuran
Daftar Masalah
4. Anemia normositik
normokrom
pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva
pucat. Hb : 7.8, MCV 90,
MCH 27,9, MCHC 31,09
gr/dl
Terapi
Pada
Anjuran :
DEFINISI
KLASIFIKASI CGA
Contoh penyakit
sistemik
primer
Glomerular disease
Diffuse, glomerulonefritis
proliferatif fokal atau cresentic,
glomerulosklerosis fokal dan
segmental, nefropati
membranous, minimal change
disease
Tubulointerstitial disease
Vascular disease
Aterosklerosis, hipertensi,
iskemik, emboli kolesterol,
vaskulitis sistemik,
mikroangiopati trombotik,
KLASIFIKASI CGA
Kategori
GFR
GFR
(ml/min/1.73m2)
Interpretasi
G1
90
G2
60-89
Mildly decreased
G3a
45-59
G3b
30-44
G4
15-29
Severely decreased
G5
< 15
Kidney failure
KLASIFIKASI CGA
Kategori
A1
AER
ACR
Interpretasi
(mg/24h)
(mg/mmol)
(mg/g)
< 30
<3
< 30
Normal to
mildly increased
A2
30-300
3-30
30-300
Moderately
increased
A3
> 300
> 30
> 300
Severely
increased
ETIOLOGI
Glomerulonephritis
Diabetes Melitus
Hipertensi
PATOFISIOLOGI
GAMBARAN KLINIS
Sesuai dengan penyakit dasar
Sindrom uremia : lemah,mual muntah,kelebihan
volume cairan,pruritus.
Gejala komplikasi : anemia,osteodistrofi
renal,gangguan keseimbangan elektrolit.
GAMBARAN LABORATORIS
Sesuai dengan penyakit dasar
Penurunan fungsi ginjal
Kelainan biokimia darah
Kelainan urinalisis
TERAPI
HIPERTENSI
DEFINISI
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah suatu
peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Hipertensi
yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai
hipertensi esensial.
Menurut The Seventh of The Joint national Committee
on Prevention, detection, Wvaluation, and Treatment of
High Blood Pressure (JNC 8) klasifikasi tekanan darah
dibedakan berdasarkan umur dan penyakit penyerta
(CKD dan diabetes).
ETIOLOGI
Penyakit : penyakit ginjal kronik,sindroma
cushing,penyakit renovaskular
Obat-obatan : amfetamin,NSAID,dekongestan
Makanan
PATOGENESIS
Ada 4 faktor yang mendominasi terjadinya hipertensi :
1.
2.
3.
4.
GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi
tidak menimbulkan gejala
Dapat muncul gejala sakit kepala, pusing,
wajah kemerahan, dan kelelahan.
Kelelahan
Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
PEMERIKSAAN
UNTUK
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Dasar
Pengukuran tekanan darah yang sesuai standar dilakukan tidak hanya sekali,
bila perlu dapat pada lebih sekali kunjungan.
Diukur setelah pasien duduk dan istirahat beberapa menit di ruangan yang
tenang
Cuf standar yaitu dengan balon 12 13 cm lebar dan panjang 35 cm, orang
gemuk atau anak perlu alat yang sesuai dan dipasang setinggi jantung
Harus diukur juga tekanan darah sewaktu berdiri pada manula, pasien DM,
atau keadaan yang sering timbul hipotensi ortostatik
MANAJEMEN
DEFINISI
ETIOLOGI
2.
Hipertensi
3.
4.
Restrictive cardiomyopathy
2.
Hipertrofi patologi
3.
Penuaan
STAGING NYHA IV
normal
tidak akan menyebabkan rasa lelah yang semestinya,palpitasi, rasa sesak, dan nyeri
di bagian dada
II : Pasien dengan penyakit jantung dengan pembatasan aktifitas fisik. Pasien merasa
nyaman saat beristirahat. Aktifitas fisik normal akan menyebabkan rasa lelah,
palpitasi,rasa sesak, dan nyeri dada
III :
Dibawah aktifitas normal pasien merasakan rasa lelah, palpitasi dan rasa sesak
IV :
Pasien tidak dapat melakukan aktifitas apapun tanpa rasa tidak nyaman. Gejala
dari gagal jantung atau sindrom angina dapat muncul bahkan saat beristirahat.
Jika pasien melakukan aktifitas maka rasa tidak nyaman akan meningkat
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Kriteria mayor :
1. Paroxysmal nocturnal dyspneu
2. Distensi vena leher
3. Ronchi
4. Kardiomegali pada radiography
5. Edema pulmonary akut
6. Tekanan vena sentral meningkat (>16cm H2O pada atrium kanan)
7. Reflux hepatojugular
8. Penurunan berat badan >4.5 kg dalam 5 hari sebagai respon terhadap
pengobatan
Kriteria minor :
1. Edema pada pergelangan kaki bilateral
2. Batuk nokturnal
3. Sesak saat beraktifitas normal
4. Hepatomegali
5. Efusi Pleura
6. Penurunan tanda tanda vital 1/3 dari nilai maximal yang tercatat
7. Takikardi (HR>120x/min)
MANAJEMEN
ANEMIA
HB < 13 g/dl
Perempuan dewasa
HB < 12 g/dl
Perempuan hamil
HB < 11 g/dl
Anak-anak 6 14 tahun
HB < 12 g/dl
HB < 11 g/dl
ETIOLOGI ANEMIA
1.
2.
3.
KLASIFIKASI ANEMIA
Anemia normokromik normositer (MCV 80-95fl;MCH 2734pg)
1.
Anemia pascaperdarahan akut
2.
Anemia aplastik-hipoplastik
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
B.
C.
D.
TERAPI
TERIMA KASIH