Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN KASUS

CKD G5AXEC HKD + CHF NYHA II CAUSA HKD + ANEMIA NORMOSITIK


NORMOKROM + HIPERTENSI GRADE II ON TREATMENT

Tiara Pasomba C11112263

DATA PASIEN

Nama pasien

: Ny. K

Tanggal lahir/Umur

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat

Masuk RS

No. RM

: 28-06-1990/25 tahun

: Jl. Bakti Makassar


: 19-06-2016
: 034896

ANAMNESIS TERPIMPIN

Keluhan utama: Sesak napas


Dialami sejak 1 hari yang lalu . Sesak dirasakan hilang timbul dan tidak terus
menerus. Sesak dirasakan bertambah berat apabila pasien melakukan aktifitas berat.
Pasien saat ini lebih nyaman dengan posisi setengah duduk. Pasien tidak pernah
terbangun tengah malam karena sesaknya. Riwayat sesak sebelumnya (+)

Demam tidak ada, batuk tidak ada, mual dan muntah tidak ada.

Nyeri dada tidak ada.

Pasien sebelumnya sudah pernah masuk dan dirawat dengan keluhan yang sama dan
sejak tahun lalu pasien didiagnosis dengan penurunan fungsi ginjal dan telah
dilakukan cuci darah 2x seminggu di RSUH kemudian pindah ke RS Faisal 3x
seminggu.

BAK lancar dengan frekuensi sering dan sedikit-sedikit.

BAB kesan biasa.

Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lama, dan mengonsumsi Amlodipine 1x1,
Clonidine 2x1, Furosemide 2x1 dan Farsorbid 2x1

ANAMNESIS TERPIMPIN

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat Hipertensi ada sejak lama, minum obat amlodipine, claudine, furosemide,
dan fesorbid.

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat DM disangkal

Riwayat Pribadi/ Keluarga :

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga

Tidak ada riwayat alkohol

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga memiliki keluhan yang sama

Tidak ada riwayat hipertensi dalam keluarga

PEMERIKSAAN FISIK

KU
: Sakit sedang/Gizi kurang/Kompos mentis
Vital Sign
:
Tekanan

darah : 150/90 mmHg


Nadi
: 80 x/menit, regular, kuat angkat
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 34,9 oC

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Conjunctiva anemis
Sklera ikterik tidak ada
Normocephal

Leher:
Pembesaran KGB tidak ada
Nyeri tekan tidak ada
Massa teraba tidak ada
DVS R+5 cmH 0
2

PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Simetris kiri dan kanan


: Kesan normal
: Sonor kiri dan kanan
: BP : Vesikuler,
BT : Rhonki +/+ basah halus pada medio
basal thorax P/5
Wheezing -/-

PEMERIKSAAN FISIK
Jantung

Inspeksi

: Ictus cordis tidak tampak

Palpasi

: ictus cordis tidak teraba

Perkusi

: Pekak jantung +, kesan normal.

Batas jantung kiri atas: ICS II linea parasternalis sinistra


Batas jantung kiri bawah: ICS IV linea midclavicularis sinistra
Batas jantung kanan atas: ICS II linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah: ICS IV linea parasternalis dextra

Auskultasi : Bunyi jantung I/II Reguler, Bising -

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :

Inspeksi: tambak cembung, ikut gerak nafas

Auskultasi : Undulasi (+)

Perkusi : Tympani, ascites ada, nyeri ketok


costovertebra tidak ada, peristaltik kesan
Palpasi : MT - , NT - , Hepar/Lien sulit dinilai

Ekstremitas : Udem tidak ada

meningkat

Pemeriksaan Lab

Tanggal 19/06/2016 (Kimia darah) :


Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

GDS

99

80-180 mg/dl

Ureum

147

10-50 mg/gl

Kreatinin

6.7

L (<1,3) P (<1.1)

Natrium

142

136-145 mmol/l

Kalium

4.6

3.5-5.1 mmol/l

Klorida

100

97-111 mmol/l

Pemeriksaan Lab

Tanggal 19/06/2016 :
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

RBC

3.14/ul

4.50-5.50 (10 6/ul)

HGB

8.8 g/dl

14-18 g/dl

HCT

26.8 %

40%-54%

MCV

85.4

80-100

MCH

28.0

27-32

MCHC

32.8

31-36

Pemeriksaan Lab
Tanggal 19/06/2016 :
Evaluasi apusan darah tepi :
1. Eritrosit

: Normositik normokrom, anisopoikilositosis,


ovalosit (+), burr cell (+), benda inklusi (-),
normoblast (-)

2. Leukosit

: Jumlah cukup, PMN>Limfosit, hipersegmentasi


(+), granulasi toksis (+), sel muda (-)

3. Trombosit : Jumlah cukup, giant trombosit (+)

DIAGNOSIS DAN TERAPI

1.

Daftar Masalah
CKD G5Ax ec HKD (Vaskular
Disease)
Berdasarkan

Terapi

- Terapi spesifik berdasarkan


penyakit yang mendasari

- Diet rendah garam, kalium


adanya
peningkatan ureum dan kreatinin
- Diet rendah protein 0,8
gr/kgbb/hari
Terdapat riwayat hipertensi
TD : 150/90 mmHg
- RRT (Renal Replacement
Pemeriksaan ureum (147 g/dl) , Therapy)
kreatinin (6.7 g/dl)
Anjuran :
eGFR CKD EPI : 7.8
Pantau urin output
ml/min/1.73 m2

DIAGNOSIS DAN TERAPI

Daftar Masalah

2. Hipertensi on treatment
Ditegakkan berdasarkan
adanya riwayat hipertensi
dan pasien minum obat
teratur
TD

: 150/90 mmHg

Terapi

Diet rendah garam

- Amlodipine 20 mg/oral
- Clonidine 12jam/oral
Anjuran :

Pantau tekanan darah

DIAGNOSIS DAN TERAPI

Daftar Masalah

3. CHF NYHA II causa HKD


Sesak

napas yang dialami


memberat dengan aktifitas.
DVS R+5 cmH20
Rh +/+ pada media basal
hemathorax D/5
Terdapat ascites pada
abdomen

Terapi

Diet rendah garam


- Furosemide 2 amp/8jam/iv
- Cedocard 1mg/jam/sp

EKG
Foto thorax

Anjuran

DIAGNOSIS DAN TERAPI

Daftar Masalah

4. Anemia normositik
normokrom

pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva
pucat. Hb : 7.8, MCV 90,
MCH 27,9, MCHC 31,09
gr/dl

Terapi

Transfusi PRC 1 bag

- Atasi penyakit dasar

Pada

Anjuran :

Pemeriksaan Apusan Darah


Tepi

Pemeriksaan kadar Fe, TIBC,


Ferritine

CHRONIC KIDNEY DISEASE

DEFINISI

Suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,


mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif
dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal.

KRITERIA PENYAKIT GINJAL


KRONIK

Kerusakan ginjal terjadi lebih dari 3 bulan berupa


kelainan struktural atau fungsional,dengan atau tanpa
penurunan LFG dengan manifestasi :
- Kelainan patologis
- terdapat tanda kelainan ginjal,termasuk kelainan dalam
komposisi darah atau urin,atau kelainan radiologi

Laju Filtrasi Glomerulus < 60 ml/menit/1,73m2 selama 3


bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal

KLASIFIKASI CGA
Contoh penyakit

Contoh penyakit ginjal

sistemik

primer

Glomerular disease

Diabetes, penyakit autoimun


sistemik, infeksi sistemik, obatobatan, neoplasia (termasuk
amyloidosis

Diffuse, glomerulonefritis
proliferatif fokal atau cresentic,
glomerulosklerosis fokal dan
segmental, nefropati
membranous, minimal change
disease

Tubulointerstitial disease

Infeksi sistemik, penyakit


autoimun, sarcoidoisis, obatobatan, as.urat, toxin (as.
Aristolochic), neoplasia
(myeloma)

Infeksi traktus urinarius, batu,


obstruksi

Vascular disease

Aterosklerosis, hipertensi,
iskemik, emboli kolesterol,
vaskulitis sistemik,
mikroangiopati trombotik,

ANCA-associated renal limited


vaskulitis , fibromuskular
dysplasia

KLASIFIKASI CGA
Kategori

GFR

GFR

(ml/min/1.73m2)

Interpretasi

G1

90

Normal atau tinggi

G2

60-89

Mildly decreased

G3a

45-59

Mildly to moderate decreased

G3b

30-44

Moderate to severe decreased

G4

15-29

Severely decreased

G5

< 15

Kidney failure

KLASIFIKASI CGA
Kategori

A1

AER

ACR

Interpretasi

(mg/24h)

(mg/mmol)

(mg/g)

< 30

<3

< 30

Normal to
mildly increased

A2

30-300

3-30

30-300

Moderately
increased

A3

> 300

> 30

> 300

Severely
increased

ETIOLOGI

Glomerulonephritis

Diabetes Melitus

Obstruksi dan infeksi

Hipertensi

PATOFISIOLOGI

Penyakit dasar pengurangan massa ginjal


hipertrofi struktural dan fungsional
nefron hiperfiltrasi peningkatan tekanan
kapiler dan aliran darah glomerulus
maladaptasi sklerosis nefron yang tersisa
penurunan fungsi nefron yang progresif

GAMBARAN KLINIS
Sesuai dengan penyakit dasar
Sindrom uremia : lemah,mual muntah,kelebihan
volume cairan,pruritus.
Gejala komplikasi : anemia,osteodistrofi
renal,gangguan keseimbangan elektrolit.

GAMBARAN LABORATORIS
Sesuai dengan penyakit dasar
Penurunan fungsi ginjal
Kelainan biokimia darah
Kelainan urinalisis

TERAPI

Terapi penyakit dasar

Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid

Memperlambat perburukan fungsi ginjal

Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi

Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi


ginjal

HIPERTENSI

DEFINISI
Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah suatu
peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Hipertensi
yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai
hipertensi esensial.
Menurut The Seventh of The Joint national Committee
on Prevention, detection, Wvaluation, and Treatment of
High Blood Pressure (JNC 8) klasifikasi tekanan darah
dibedakan berdasarkan umur dan penyakit penyerta
(CKD dan diabetes).

KLASIFIKASI TEKANAN DARAH MENURUT JNC 8

ETIOLOGI
Penyakit : penyakit ginjal kronik,sindroma
cushing,penyakit renovaskular
Obat-obatan : amfetamin,NSAID,dekongestan
Makanan

PATOGENESIS
Ada 4 faktor yang mendominasi terjadinya hipertensi :
1.

Peran volume intravaskuler

2.

Peran kendali saraf autonom

3.

Peran renin angiostensin aldosteron (RAA)

4.

Peran dinding vaskuler pembuluh darah

GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi
tidak menimbulkan gejala
Dapat muncul gejala sakit kepala, pusing,
wajah kemerahan, dan kelelahan.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa


timbul gejala berikut:
Sakit kepala

Kelelahan

Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

PEMERIKSAAN

UNTUK

DIAGNOSIS

Pemeriksaan Dasar

Pengukuran tekanan darah yang sesuai standar dilakukan tidak hanya sekali,
bila perlu dapat pada lebih sekali kunjungan.

Syarat standar pengukuran tekanan darah :

Diukur setelah pasien duduk dan istirahat beberapa menit di ruangan yang
tenang

Cuf standar yaitu dengan balon 12 13 cm lebar dan panjang 35 cm, orang
gemuk atau anak perlu alat yang sesuai dan dipasang setinggi jantung

Tekanan sistolik = suara fase I dan tekanan diastolic = fase V

Pengukuran pertama haarus pada kedua sisi lengan untuk menghindarkan


kelainan pembuluh darah perifer

Harus diukur juga tekanan darah sewaktu berdiri pada manula, pasien DM,
atau keadaan yang sering timbul hipotensi ortostatik

MANAJEMEN

CONGESTIVE HEART FAILURE

DEFINISI

Gagal jantung adalah sindrom klinis yang terjadi


pada pasien yang mempunyai faktor kelainan
dari struktur atau fungsi jantung yang
berkembang menjadi gejala klinis (dyspneu dan
rasa cepat lelah) dan tanda (udem dan ronchi)

ETIOLOGI

Gagal jantung sistolik :


1.

Penyakit arteri koroner

2.

Hipertensi

3.

Gangguan-gangguan katup jantung

4.

Gangguan irama jantung

Gagal jantung diastolik :


1.

Restrictive cardiomyopathy

2.

Hipertrofi patologi

3.

Penuaan

STAGING NYHA IV

I : Pasien dengan penyakit jantung tanpa pembatasan aktifitas. Aktifitas fisik

normal

tidak akan menyebabkan rasa lelah yang semestinya,palpitasi, rasa sesak, dan nyeri
di bagian dada

II : Pasien dengan penyakit jantung dengan pembatasan aktifitas fisik. Pasien merasa
nyaman saat beristirahat. Aktifitas fisik normal akan menyebabkan rasa lelah,
palpitasi,rasa sesak, dan nyeri dada

III :

Terdapat pembatasan dalam beraktifitas. Pasien nyaman saat beristirahat.

Dibawah aktifitas normal pasien merasakan rasa lelah, palpitasi dan rasa sesak

IV :

Pasien tidak dapat melakukan aktifitas apapun tanpa rasa tidak nyaman. Gejala

dari gagal jantung atau sindrom angina dapat muncul bahkan saat beristirahat.
Jika pasien melakukan aktifitas maka rasa tidak nyaman akan meningkat

PATOGENESIS

DIAGNOSIS
Kriteria mayor :
1. Paroxysmal nocturnal dyspneu
2. Distensi vena leher
3. Ronchi
4. Kardiomegali pada radiography
5. Edema pulmonary akut
6. Tekanan vena sentral meningkat (>16cm H2O pada atrium kanan)
7. Reflux hepatojugular
8. Penurunan berat badan >4.5 kg dalam 5 hari sebagai respon terhadap
pengobatan

Kriteria minor :
1. Edema pada pergelangan kaki bilateral
2. Batuk nokturnal
3. Sesak saat beraktifitas normal
4. Hepatomegali
5. Efusi Pleura
6. Penurunan tanda tanda vital 1/3 dari nilai maximal yang tercatat
7. Takikardi (HR>120x/min)

MANAJEMEN

ANEMIA

Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit / massa


hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratorik
dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar
hemoglobin, hitung eritrosit dan hematokrit.
Kriteria anemia : batas cut off point yang umum dipakai ialah
kriteria WHO tahun 1968, dinyatakan anemia bila :
Laki- laki dewasa

HB < 13 g/dl

Perempuan dewasa

HB < 12 g/dl

Perempuan hamil

HB < 11 g/dl

Anak-anak 6 14 tahun

HB < 12 g/dl

Anak-anak 6 bulan 6 tahun

HB < 11 g/dl

ETIOLOGI ANEMIA
1.

Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang

2.

Kehilangan eritrosit dari tubuh (perdarahan)

3.

Penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya


(hemolisis)

ANEMIA NORMOSITIK NORMOKROM


Anemia yang umum ditemui dan merupakan
konsekuensi dari penyakit lain, termasuk
penyakit kronik, penyakit infeksi dan keganasan.
(MCV 80-95fl;MCH 27-34pg)

KLASIFIKASI ANEMIA
Anemia normokromik normositer (MCV 80-95fl;MCH 2734pg)
1.
Anemia pascaperdarahan akut
2.
Anemia aplastik-hipoplastik
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Anemia hemolitik-terutama bentuk yang didapat


Anemia akibat penyakit kronik
Anemia mieloptisik
Anemia pada gagal ginjal kronik
Anemia pada mielofibrosis
Anemia pada sindrom mielodisplastik
Anemia pada leukimia akut

GEJALA ANEMIA (SINDROM


ANEMIA)
A.

Sistem kardiovaskular : lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi,


sesak saat kerja, angina pektoris dan gagal jantung

B.

Sistem syaraf : sakit kepala, pusing, telinga mendengung, mata


berkunang-kunang, kelemahan otot, irritable, lesu, perasaan
dingin pada ekstremitas
Sistem urogenital : gangguan haid dan libido menurun
Epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit
menurun, rambut tipis dan halus

C.
D.

TERAPI

Atasi penyakit dasar

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai