Anda di halaman 1dari 16

PRE-PLANNING SUPERVISI KOMUNITAS

PENYULUHAN MENGENAI DIET DASH PADA PENDERITA


HIPERTENSI DI RW 1 KELURAHAN GEDAWANG KECAMATAN BANYUMANIK
SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Program Profesi Ners


Praktik Keperawatan Komunitas

Dosen Pembimbing :
Ns. Nurullya Rachma, M. Kep., Sp.Kep.Kom
Ns. Muhammad Mu’in, M. Kep, Sp.Kep.Kom

Oleh:
Aisyah Kurnia Utami
22020117220104

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXI


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
PRE-PLANNING SUPERVISI KOMUNITAS
PENYULUHAN MENGENAI DIET DASH PADA PENDERITA
HIPERTENSI DI RW I GEDAWANG

Pokok bahasan : Penatalaksanaan diet DASH pada penderita hipertensi


Sasaran : Penderita Hipertensi RW I
Kel. Gedawang Kec. Banyumanik Semarang
Waktu : 15.00 - 15.30 WIB
Tanggal : 13 April 2018
Tempat : Musolah RW 01 Kelurahan Gedawang
Penyuluh : Aisyah Kurnia Utami

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Hipertensi merupakan kondisi saat tekanan darah di arteri meningkat
sehingga menyebabkan jantung bekerja lebih berat dari biasanya. Tekanan
darah merefleksikan kekuatan kontraksi jantung yang diperlukan agar darah
dapat mengalir di dalam pembuluh untuk mencapai aliran di semua jaringan
tubuh dan tahanan pembuluh darah perifer (Gunawan, 2001). Menurut American
Heart Association (AHA) 2017, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik ≥ 130 mmHg atau tekanan diastolik ≥ 80 mmHg. Sebagian besar individu
tidak mengetahui dirinya menderita hipertensi karena tidak menunjukkan suatu
gejala, sehingga hipertensi disebut sebagai the silent killer. Hipertensi atau
tekanan darah tinggi merupakan kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes, 2014). Tanda dan gejala
seseorang yang mengalami hipertensi diantaranya adalah nyeri kepala/ rasa
berat di tengkuk, pusing (vertigo), jantung berdebar, mudah lelah, dan
penglihatan kabur.
Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti insomnia, stroke,
kelemahan jantung, penyakit jantung koroner (PJK), gangguan ginjal hingga
kecacatan bahkan kematian. Penelitian yang dilakukan Riskesdas tahun 2013
menunjukkan bahwa, berdasarkan usia, prevalensi masyarakat Indonesia yang
mengalami hipertensi lebih banyak dialami oleh lanjut usia. Usia lansia 55-64
tahun yang mengalami hipertensi, sebesar 45,9%, usia 65-74 tahun yang
mengalami hipertensi sebesar 57,6%, dan bertambah pada usia >75 tahun
dengan kejadian 63,8% (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RW I Kelurahan Gedawang
Kecamatan Banyumanik Semarang didapatkan data jumlah penderita hipertensi
sejumlah 42 dari 514 orang. Sebanyak 32 responden (77%) tidak menakar garam
saat makan, 6 responden (14%) masih mengonsumsi makanan berlemak dan 21
responden (50%) masih mengonsumsi gorengan.
Hipertensi tidak dapat disembuhkan namun tetap dapat dikontrol dengan
pengaturan pola makan, gaya hidup, olahraga, dan minum obat secara teratur.
Diet atau pengaturan pola makan untuk penderita hipertensi akan sangat
membantu dalam pengontrolan tekanan darah (Vitahealth, 2006). Salah satu diet
yang efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi adalah
diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Target dari diet DASH
adalah mengurangi konsumsi sodium, dimana sodium berperan dalam
peningkatan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan oleh Azadbakht, dkk
tahun 2005 menunjukkan bahwa diet DASH dapat menurunkan tekanan darah
sekitar 11-12 mmHg.
Oleh sebab itu mahasiswa ingin memberikan pendidikan kesehatan mengenai
diet DASH dan penatalaksanaannya bagi penderita hipertensi di RW I Kelurahan
Gedawang Kecamatan Banyumanik Semarang.

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, peserta dapat
mengetahui bahwa tekanan darah dapat dikontrol dengan terapi non
farmakologi, yaitu dengan mengontrol pola makan.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan :
a. Peserta dapat mengetahui manfaat diet DASH dalam mengontrol tekanan
darah.
b. Peserta mengetahui jenis makanan yang diperbolehkan dan yang harus
dihindari bagi penderita hipertensi.
c. Peserta mampu menerapkan diet DASH di rumah.
C. RENCANA PELAKSANAAN
1. Pokok Materi
Materi dirancang untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai diet
DASH bagi penderita hipertensi.

2. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.

3. Media
Media pendidikan kesehatan yang digunakan yaitu lembar balik dan leaflet.

4. Setting Tempat
Keterangan :
= Penyuluh
= Kader & penderita HT
= Fasilitator
= Observer
= Dokumenter

5. Pengorganisasian
Peran Tugas Mahasiswa
Penyuluh Menjadi pembicara Aisyah Kurnia U.
Memimpin jalannya diskusi
Fasilitator Mendampingi dan mengarahkan Catur K.
peserta selama pelaksanaan Paradika Megawati
A.
Siti Anisah
Observer Mengamati pelaksanaan Nurul Inabah
Menyimpulkan hasil materi pendidikan Imamah Indah C.
kesehatan (penilaian) Sri Mangunatun
Dokumenter Mendokumentasikan proses latihan Mike Saeli
Aulia Rahma
6. Strategi Pelaksanaan
No. Tahapan Peralatan Waktu Kegiatan
1. Pembukaan - 2 menit 1. Penyampaian salam
2. Penyampaian kontrak waktu
3. Menjelaskan tujuan
2. Materi Lembar 18 menit 1. Menjelaskan secara singkat
balik dan definisi, klasifikasi, dan
leaflet penatalaksanaan hipertensi
2. Menjelaskan pentingnya diet
DASH, macam-macam diet
rendah garam berdasarkan
tingkat hipertensi, makanan
yang dianjurkan dan yang
harus dihindari, serta contoh
pengaturan menu harian bagi
penderita hipertensi.
3. Penutup - 10 menit 1. Meminta peserta menjelaskan
kembali tentang materi yang
disampaikan.
2. Menanyakan perasaan warga
setelah mengetahui pentingnya
diet DASH bagi penderita
hipertensi.
3. Memberikan kesimpulan.
4. Membagikan lembar food
recall.

D. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
a. Mempersiapkan pre-planning H-2 sebelum hari pelaksanaan
b. Kontrak waktu dan tempat dengan warga H-2 sebelum hari pelaksanaan
c. Mempersiapkan media H-2 sebelum hari pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Ketepatan waktu kehadiran penyuluh dan tim
b. Kesesuaian implementasi dengan rencana yang telah disusun
c. Kader dan peserta tampak antusias selama kegiatan
d. Kader dan peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. Aspek kognitif:
1) Peserta mengetahui tujuan dilakukannya diet DASH bagi penderita
hipertensi.
2) Peserta mengetahui manfaat diet DASH bagi penderita hipertensi.
3) Peserta mengetahui makanan yang dianjurkan dan yang harus
dihindari,
4) Peserta mampu menyebutkan jenis diet garam sesuai dengan tingkat
hipertensi yang dideritanya.
b. Aspek afektif :
1) Peserta menyadari pentingnya menerapkan diet DASH dalam
pengaturan menu makanannya sehari-hari.
2) Peserta menyatakan mau dan tertarik untuk menerapkan diet DASH.
c. Aspek psikomotor/tindakan:
Peserta mampu menerapkan diet DASH selama 13 hari yang akan
diobservasi seminggu sekali melalui lembar food recall.

E. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI


Terlampir

F. REFERENSI JURNAL
Terlampir

G. DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. (2017). Guideline for Prevention, Detection,
Evaluation, and Management of High Blood Pressure in Adults. Diakses
dari http://hyper.ahajournals.org, pada tanggal 9 April 2018.
Gunawan, L. (2001). Hipertensi, penyakit darah tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Infodatin (Pusat Data Dan
Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia): Hipertensi.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Rl. Diakses dari http://depkes.go.id,
pada tanggal 9 April 2018.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan
Pengembangan kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Diakses dari
http://depkes.go.id, pada tanggal 9 April 2018.
Vitahealth. (2006). Hipertensi. Jakarta: Gramedia.
Vollmer W.M., dkk. (2001). Effect of diet and sodium intake on health pressure:
Sub group analysis of the DASH – sodium trial. Ann Intern Med.
Materi
1. Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg atau
tekanan diastolik ≥ 80 mmHg (AHA, 2017). Tanda dan gejala seseorang yang
mengalami hipertensi diantaranya adalah nyeri kepala, rasa berat di tengkuk,
pusing (vertigo), jantung berdebar, mudah lelah, dan penglihatan kabur.
Klasifikasi hipertensi menurut American Heart Association (AHA) 2017
Kategori Tekanan Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Darah (mmHg) (mmHg)
Normal < 120 mmHg dan < 80 mmHg

Peningkatan 120-129 mmHg dan < 80 mmHg

Hipertensi Tingkat 1 130-139 mmHg atau 80-89 mmHg

Hipertensi Tingkat 2 ≥ 140 mHg atau ≥ 90 mHg

Krisis Hipertensi ≥ 180 mmHg atau ≥ 120 mmHg

Hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan namun tetap


dapat dikontrol dengan pengaturan pola makan, gaya hidup, olahraga, dan
minum obat secara teratur. Diet atau pengaturan pola makan untuk penderita
hipertensi akan sangat membantu dalam pengontrolan tekanan darah.

2. Diet DASH
DASH adalah kepanjangan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension.
Diet DASH merupakan cara diet sehat yang ditujukan untuk membantu terapi
atau mencegah hipertensi (tekanan darah tinggi). Target dari diet DASH adalah
mengurangi konsumsi sodium, dimana sodium berperan dalam peningkatan
tekanan darah. Pola diet DASH menekankan pada konsumsi bahan makanan
rendah natrium, tinggi kalium, magnesium, kalsium, dan serat, serta rendah
lemak jenuh dan kolesterol (Volmer dkk, 2001). Tujuan penatalaksanaan diet
DASH adalah:
1. Membantu menurunkan tekanan darah.
2. Mempertahankan tekanan darah menuju normal.
3. Menurunkan faktor resiko lain, seperti berat badan berlebih, serta kadar
kolesterol dan asam urat yang tinggi.
4. Mencegah timbulnya penyakit degeneratif lain, seperti diabetes mellitus,
jantung, stroke, dan ginjal
Ada 2 macam DASH diet:
1. Diet DASH standar, yaitu maksimal asupan sodium yang diperbolehkan
adalah 2300 mg per hari.
2. Diet DASH di bawah standard, yakni asupan sodium per hari tidak boleh
melebihi 1500 mg per hari.
Bahan makanan yang terdapat dalam pola diet DASH adalah produk padi-padian
yang disajikan 6-8 kali sehari, buah dan sayur disajikan 4-5 kali sehari, produk
susu rendah lemak disajikan 2-3 kali sehari, produk kacang-kacangan disajikan
4-5 kali per-minggu, makanan manis dan berlemak sangat dibatasi, serta ikan,
daging, dan ungags tidak lebih dari 6 kali sehari. Makanan yang harus dihindari
dan dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi ( otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, dan gajih).
2. Makanan yang di olah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, creker,
keripik dan makan kering dan asin).
3. Makanan dan minumam dalam kaleng (sardren, sosis, cornet, sayuran serta
buah dalm kaleng).
4. Makan yang diawetkan( dendeng, asinan, abon, pndang, udang keripik
kentang, telur asin, dan selai kacang).
5. Susu full crem, mentega, keju, mayones, serta sumber hewani yang tinggi
kolesterol seperti daging merah ( sapi/ kambing) kuning telur, kulit.
6. Bumbu seperti kecap ,meji, terasi, saos tomat, saus sambal, tauco, serta
bumbu penyedap.
Cara mengatur diet DASH untuk penderita hipertensi :
1. Memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang
(merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau
mengandung sedikit garam natrium.
2. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa.
3. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk
menghindari penggunaan garam yang berlebih.
Lampiran Tabel Evaluasi

A. Evaluasi Persiapan
No. Kegiatan Ya Tidak
1. Mempersiapkan pre-planning H-2 sebelum hari
pelaksanaan
2. Kontrak waktu dan tempat dengan warga H-2
sebelum hari pelaksanaan
3. Mempersiapkan media H-2 sebelum hari
pelaksanaan

B. Evaluasi Proses
No Penilaian Iya Tidak
1 Ketepatan waktu kehadiran penyuluh
2 Kesesuaian implementasi dengan rencana yang
telah disusun
3 Kader dan peserta tampak antusias selama
kegiatan
4 Kader dan peserta mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir

C. Evaluasi Hasil
No. Kegiatan Ya Tidak
Aspek Kognitif
1. Menyebutkan tujuan diet DASH
2. Menyebutkan manfaat diet DASH
3. Mengetahui makanan yang dianjurkan dan yang
harus dihindari.
4. Mampu menyebutkan jenis diet garam sesuai
dengan tingkat hipertensi yang dideritanya.
Aspek Afektif
1. Menyadari pentingnya menerapkan diet DASH
dalam pengaturan menu makanannya sehari-hari.
2. Menyatakan mau dan tertarik untuk menerapkan
diet DASH.
Aspek Psikomotor
1. Mampu menerapkan diet DASH selama 13 hari
yang akan diobservasi seminggu sekali melalui
lembar food recall
LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI
LAMPIRAN JURNAL INTERVENSI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Diet DASH merupakan cara JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Targer diet DASH diet sehat yang ditujukan
adalah mengurangi untuk membantu terapi atau
asupan sodium, mencegah hipertensi
dimana sodium (tekanan darah tinggi).
berperan dalam
Dietary Approaches to Stop Hypertension
peningkatan tekanan
darah

1. Membantu menurukan tekanan darah

!
Batas konsumsi garam 2. Mempertahankan tekanan darah
menuju normal
maksimal 1 sendok teh per
3. Menurunkan faktor resiko lain (berat
hari (2300 mg sodium). badan berlebih, serta kadar kolesterol
dan asam urat yang tinggi)
4. Mencegah timbulnya penyakit
Diet Garam: degenaratif lain, seperti diabetes
melitus, jantung, ginjal
1. Hipertensi ringan :
½ sendok teh per
hari
2. Hipertensi sedang :
¼ sendok teh per
hari
3. Hipertensi berat :
tanpa garam
LEMBAR FOOD RECALL

Nama : ……………………………………………………… TB : …………………… cm

Umur : ……………………………………………………… BB : …………………… Kg

IMT : ……………………………………………………… TD : ………………... mmHg

Kebutuhan Kalori : ……………………. kkal

Tanggal :……………………..

Waktu Jam Jenis Makanan Ukuran Rumah Tangga Keterangan

Pagi

Siang

Malam
Tanggal : ………………………………………….

Waktu Jam Jenis Makanan Ukuran Rumah Tangga Keterangan

Pagi

Siang

Malam
1. Memperbaiki rasa tawar dengan
menambah gula merah/putih, bawang 1. Makanan yang berkadar lemak jenuh
(merah/putih), jahe, kencur dan bumbu tinggi
lain yang tidak asin atau mengandung Contoh: jeroan, otak, paru, gajih.
sedikit garam natrium. 2. Makanan yang diolah dengan
2. Makanan dapat ditumis untuk menggunakan sodium
memperbaiki rasa. Contoh: kerupuk, ikan asin, telur asin
3. Membubuhkan garam saat diatas meja 3. Makanan dan minuman yang diawetkan
makan dapat dilakukan untuk Contoh: sarden, sosis, nugget
menghindari penggunaan garam yang 4. Susu full crem, mentega, keju, mayones,
berlebih. serta sumber hewani yang tinggi
4. Dianjurkan untuk selalu menggunakan kolesterol seperti daging merah ( sapi/
garam beryodium dan penggunaan kambing) kuning telur /kulit
garam jangan lebih dari 1 sendok teh 5. Bumbu seperti kecap, meji, terasi, saos
per hari. tomat, saus sambal, tauco, serta
bumbu penyedap.

Anda mungkin juga menyukai