Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN GADAR PADA KLIEN TN.

P DENGAN DIAGNOSA
CIDERA OTAK RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN FORMAT PENGKAJIAN
GADAR APLIKASI TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO
DI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
IDENTI

Nama : Tn. P Jenis Kelamin : Laki-laki


Umur : 55 thn
Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Triage Sort Score =X+Y+Z No Breathin

restored afte
TAS

≤ 10 = 11 = Priority 2 12 = Priority 3 airway manouevre


Triage Sort

Priority 1 adjunc
GJS ( X ) Respiratory rate ( Y ) Systolic BP ( Z )
13 – 15 4 10 – 29 4 ≥ 90 4
9 – 12 3 ≥ 30 3 76 – 89 3
6–8 2 6 – 92 50 – 75 2
4–5 1 1–5 1 1 – 49 1
3 0 00 0 0
PRIMARY SURVEY

GENERAL IMPRESSION ( Respon Verbal Pasien)


Keluhan Utama : Klien mengatakan sakit kepala


Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) :  Baik  Tidak Baik, Klien Terlihat mengantuk
(respon suara)
AIRWAY (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Jalan Nafas : 1. Diagnosa Keperawatan : Tidak ada masalah
keperawatan yang di temukan
Paten
√ ≠ Paten 2. Kriteria Hasil :
3. Kriteria hasil ( NOC )
Obstruksi : Indikator IR ER

 Lidah  Cairan

 Benda Asing
Keterangan :
Suara Nafas : 1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
Snoring Gurgling 3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
Stridor Ronchi 5. Tidak ada keluhan

Wheezing 4. Intervensi (NIC)

Data Lain : normal, Tidak terdapat 5. Tindakan Perawat


obstruksi atau sumbatan di jalan Implementasi Keperawatan :
nafas
6. Evaluasi
S:
O:
A:
Indikator IR ER

P:

BREATHING (Reaksi Perawat)


(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Gerakan dada: 1. Diagnosa Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan yang di temukan

√ Simetris  Asimetris
2. Kriteria Hasil ( NOC )
Pola Nafas:
Indikator IR ER
Takipnea  Dyspnea

Kusmaul Ortopnea

 Eupnea Cheyne - Stokes

Irama Nafas : 3. Intervensi (NIC)


√ Teratur ≠ Teratur 4. Tindakan Perawatan

Cuping Hidung: 5. Evaluasi

 Ada √≠ Ada


Indikator IR ER
Retraksi otot dada : 1. Frekuensi nafas normal 1 3
2. Irama nafas teratur 1 3
 Ada √ ≠ ada 3. Tidak terdapat retraksi dada 1 3
4. Pola nafas normal 1 3
Sesak Nafas :
P : Lanjutkan intervensi
 Ada 
√ ≠ ada

 RR : 23 x/mnt

Data Lain : : tidak terpasang nasal


kanul

CIRCULATION (Reaksi Perawat)


(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Nadi : 
√ Teraba ≠ Teraba Diagnosa Keperawatan : ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral berhubungan dengan penurunan aliran
√ Lemah  Kuat
 darah ke otak

Nadi : 68 x /mnt Data subyektif


 Klien mengatakan sakit kepala akibat kecelakaan jatuh
TD : 110/70 mmHg dari motor

CRT : √ 2 detik > 2 detik


< Data obyektif
 Klien tampak mengantuk (respon suara)
√ Ya
Pendarahan :  ≠ Ada  SpO2 100 %
 CRT > 2 detik
Perfusi Perifer :  Akral dingin
√  Suhu 36 0 C
 Hangat  Dingin
 TD = 110/70 mmhg
 Nadi = 68 x/menit
 Sianosis
 Ada perdarahan di telinga kanan

√ Basah  Kering  Ada luka di kepala
 Hasil CT scan tampak gambaran masa hematom temporal
 Pucat

Hasil pengkajian 30 menit kemudian Kriteria Hasil ( NOC ) :

Nadi : Indikator IR ER
1. Nilai TTV normal 3 5
√ Teraba
 ≠ Teraba 2. Pengisian CRT < 2 detik 3 5
3. menunjukkan perfusi jaringan 3 5
√ Lemah
  Kuat membaik TD dalam batas
normal, tidak ada keluhan sakit
Frek. Nadi : 96 x /mnt kepala.
4. Tidak menunjukkan adanya 3 5
TD : 110/70 mmHg gangguan perfusi meliputi
disorientasi, kebingungan,
CRT : maupun nyeri kepala

√ < 2 detik > 2 detik



Keterangan : IR : Incident Rate
Pendarahan : 1. Keluhan ekstrimER : Evaluation Rate
2. Keluhan berat
√ Ya ≠ Ada 3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
Perfusi Perifer : 5. Tidak ada keluhan

√ HangatDingin Intervensi ( NIC )


1. Kaji sirkulasi perifer secara komprehensif (nadi perifer, edema,
 Sianosis  Basah CRT, warna, dan suhu ekstremitas)
2. Tentukan faktor-faktor yg menyebabkan koma/penurunan
 Kering  Pucat
perfusi jaringan otak dan potensial peningkatan TIK.
3. Pantau /catat status neurologis secara teratur dan
bandingkan dengan nilai standar GCS
4. Evaluasi keadaan pupil, ukuran, kesamaan antara kiri dan
kanan, reaksi terhadap cahaya
5. Kaji kondisi kepala meliputi kemerahan, nyeri, atau
pembengkakan
6. Hindarkan cidera pada area dengan perfusi yang minimal
7. Elevasikan kepala sekitar 30O setelah spinal dinyatakan
aman atau gunakan posisi trendelenberg untuk
mengurangi TIK
8. Hindarkan adanya penekanan pada area cidera
9. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai program

Implementasi Perawatan

1. Melakukan pengkajian sirkulasi perifer secara


komprehensif (nadi perifer, edema, CRT, warna, dan suhu
ekstremitas)

2. Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan


koma/penurunan perfusi jaringan otak dan potensial
peningkatan TIK

3. memonitor dan mencatat status neurologis secara teratur


dan bandingkan dengan nilai standar GCS

4. mengevaluasi keadaan pupil, ukuran, kesamaan antara


kiri dan kanan, reaksi terhadap cahaya

5. Melakukan pengkajian kondisi kepala meliputi


kemerahan, nyeri, atau pembengkakan

6. menghindarkan cidera pada area dengan perfusi yang


minimal

7. melakukan Elevasi kepala sekitar 30O setelah spinal


dinyatakan aman atau menggunakan posisi trendelenberg
untuk mengurangi TIK

8. menghindarkan adanya penekanan pada area cidera

9. mempertahankan cairan dan obat-obatan sesuai program

Evaluasi
S : Klien mengatakan sesak nafasnya berkurang dan badan
masih terasa lemah.
O:
 Klien masih tampak pucat
 SpO2 100 %
 CRT < 2 detik
 Akral hangat
 Suhu 36 0 C
 TD = 110/70 mmhg
 Nadi = 68 x/menit

A : Masalah teratasi sebagian ( perfusi jaringan perifer mulai


efektif)

Indikator IR ER
1. Nilai TTV normal 4 5
2. Pengisian CRT < 2 detik 4 5
3. Saturasi oksigen normal 4 5
4. Kelemahan ekstrim tidak ada 4 5

P : Lanjutkan intervensi di ruang rawat inap


1. Kaji sirkulasi perifer secara komprehensif (nadi
perifer, edema, CRT, warna, dan suhu ekstremitas)

2. menentukan Menentukan faktor-faktor yang


menyebabkan koma/penurunan perfusi jaringan otak
dan potensial peningkatan TIK

3. Evaluasi keadaan pupil, ukuran, kesamaan antara kiri


dan kanan, reaksi terhadap cahaya

4. Pantau dan catat status neurologis secara teratur dan


bandingkan dengan nilai standar GCS

5. Elevasikan kepala sekitar 30O setelah spinal


dinyatakan aman atau gunakan posisi trendelenberg
untuk mengurangi TIK

6. Hindarkan adanya penekanan pada area cidera

7. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai program

DISABILITY (Reaksi Perawat)


(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Respon : Dx Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan, penekanan reseptor
 Alert  Verbal

 Pain Unrespon nyeri
Kesadaran:
Data Subyektif :
√CM Apatis  Klien mengatakan sakit kepala akibat kecelakaan
Data obyektif :
 Somnolen Sopor
 Klien terlihat meringis
 Soporo coma  Coma  Skala nyeri 5/nyeri sedang
GCS:  Hasil CT scan tambak gambaran masa hematom
temporal
√ Eye 4
√ Verbal 5 P : pasien mengatakan nyeri.

√ Motorik 6 Q :nyeri seperti ditusuk-tusuk

Pupil : R: lokasi nyeri pada kepala


S : dengan skala nyeri 5 (0-10)
√ Isokor Unisokor
 Pinpoint  Medriasis T : nyeri terus menerus

Refleks Cahaya:
Kriteria Hasil ( NOC )

 Ada ≠ Ada
Data Lain : Indikator IR ER

1. Mampu mengontrol nyeri yang 5 10


dialami
2. Melaporkan bahwa nyeri 5 10
yang dialami berkurang

Intervensi ( NIC )

1. Kaji karakteristik nyeri secara komprehensif


2. Gunakan komunikasi terapeutik untuk menggali
pengalaman klien tentang nyeri yang dirasakan
3. Observasi respon non verbal klien
4. Gunakan pendekatan multidisipliner untuk manajemen
nyeri: penggunaan analgesik
5. Ajarkan tentang teknik pengontrolan nyeri non
farmakologis

(Tindakan Perawat)
Implementasi
1. Mengukur karakteristik nyeri secara komprehensif
2. Melakukan komunikasi terapeutik untuk menggali pengalaman
klien tentang nyeri yang dirasakan
3. Melakukan Observasi respon non verbal klien
4. Gunakan pendekatan multidisipliner untuk manajemen nyeri:
penggunaan analgesik
5. Ajarkan tentang teknik pengontrolan nyeri non farmakologis

Evaluasi :
S : klien mengatakan nyeri sudah berkurang
O:
Klien sesekali tampak meringis

P : pasien mengatakan nyeri.


Q :nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: lokasi nyeri pada kepala
S : dengan skala nyeri 3 (0-10) nyeri ringan
T : nyeri hilang timbul

A :Masalah teratasi sebagian


Indikator IR ER
1. Mampu mengontrol nyeri yang 3 10
dialami
2. Melaporkan bahwa nyeri yang 3 10
dialami berkurang

P : lanjutkan intervensi di ruang rawat inap


1. Kaji karakteristik nyeri secara komprehensif
2. Gunakan pendekatan multidisipliner untuk manajemen
nyeri: penggunaan analgesik
3. Ajarkan tentang teknik pengontrolan nyeri non
farmakologis

EXPOSURE (Reaksi Perawat)


(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Dx Keperawatan : Resiko infeksi berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan kulit, dan laserasi pembuluh
darah

Kriteria Hasil :
S: klien mengatakan kepalanya luka dan telinganya keluar
darah akibat jatuh dari motor

O:
1. Tampak luka robek di kepala pasien
2. Telinga kanan mengeluarkan darah
3. Hasil CT scan tampak gambaran masa hematom temporal
Deformitas : NOC :
 Ya √Tidak 1. Status imun
2. Kontrol resiko
Combustio :
 Ya √ Tidak Indikator IR ER

Contusio : 1. Klien bebas dari tanda dan gejala 3 5


infeksi
√ Ya Tidak
2. Menunjukkan kemampuan untuk 3 5
Combusio : mencegah timbulnya infeksi
√Tidak 3. Jumlah leukosit dalam batas 4 5
 Ya
normal
Abrasi : 4. Menunjukkan perilaku hidup 4 5
 Ya √ Tidak sehat

Penetrasi :
 Ya √ Tidak Keterangan :
IR : Incident Rate
1. Keluhan ekstrim ER : Evaluation
Rate
2. Keluhan berat
Laserasi : 3. Keluhan sedang
√ 4. Keluhan ringan
 Ya Tidak
5. Tidak ada keluhan
Jejas :
 Ya √Tidak
Intervensi ( NIC )
Edema :
 Ya √Tidak Kontrol Infeksi
Hematom : 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

√ Ya  Tidak 2. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
Kompresi : 3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
 Ya √Tidak keperawatan
Impresi : 4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
 Ya √Tidak
Kepala 5. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
Data Lain : 6. Tingkatkan intake nutrisi
Ada luka robek di kepala 7. Kolaborasi untuk tindakan perawatan luka dan
penghentian perdarahan ( jahit luka dan pemasangan
tampon telinga)
8. Berikan terapi antibiotik bila perlu

(Tindakan Perawat)
Implementasi Keperawatan :

1. membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain


2. menggunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
3. mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
4. menggunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
5. mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan
alat
6. meningkatkan intake nutrisi
7. melakukan Kolaborasi tindakan perawatan luka dan
penghentian perdarahan ( jahit luka dan pemasangan
tampon telinga)
8. memberikan terapi antibiotik bila perlu

Evaluasi
S: klien mengatakan luka di kepalanya sudah di jahit dan
darah di telinganya sudah tidak keluar lagi
O:
- luka di kepala sudah di jahit dan perdarahan di telinga
sudah di pasang tampon

A :masalah teratasi sebagian


Indikator IR ER
1. Klien bebas dari tanda dan 4 5
gejala infeksi
2. Menunjukkan kemampuan 4 5
untuk mencegah timbulnya
infeksi
3. Jumlah leukosit dalam 5 5
batas normal
4. Menunjukkan perilaku 5 5
hidup sehat

P : lanjutkan intervensi di ruang rawat inap


1. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
2. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan
3. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
4. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan
alat
5. Tingkatkan intake nutrisi
6. Kolaborasi untuk tindakan perawatan luka
7. Berikan terapi antibiotik

ANAMNESA (Reaksi Perawat)


( Respon Verbal ) Diagnosa Keperawatan:
Riwayat Penyakit Saat Ini : Dx Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan yg
ditemukan
Klien mengalami kecelakaan
lalulintas pada pukul 05.30, kepala Kriteria Hasil :
terasa sakit, ada perdarahan di
telinga, ada luka di kepala

P : pasien mengatakan nyeri. Indikator IR ER


SECONDARY SURVEY

Q :nyeri seperti ditusuk-tusuk


R: lokasi nyeri pada kepala
S : dengan skala nyeri 5 (0-10) Keterangan :
T : nyeri terus menerus 1. Kuat
2. Berat
AMPLE : 3. Sedang
4. Ringan
 Alergi : klien tidak mempunyai 5. Tidak ada
riwayatbalergi obat-obatan dan
tidak ada riwayat alergi makanan
Intervensi :
ataupun cuaca.

 Medikasi : klien tidak menderita (Tindakan Keperawatan)


penyakit kronis seperti: Implementasi Keperawatan :
hipertensi, DM ataupun jantung.
Sehingga, tidak mengkonsumsi Evaluasi :
obat rutin. S:
 P (Riwayat Pengobatan) : klien
sebelumnya pernah alergi obat O :
dan sudah mendapatkan
pengobatan. A:

 L (Makan Minum Terakhir): Indikator IR ER


Klien tidak ada minum obat
sebelum ke rumah sakit

 Even/Peristiwa Penyebab:
Klien mengalami kecelakaan
tunggal terjatuh akibat ban P :
sepeda motor pecah

PEMERIKSAAN FISIK (Reaksi Perawat)


(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
1. Kepala dan Leher: Dx Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan yg
ditemukan
a. Inspeksi : Rambut berwarna
hitam dan kepala mesochepal. Kriteria Hasil :
Telinga (ada keluar darah),
hidung dan mulut simetris. Tidak
terlihat adanya pembesaran Indikator IR ER
kelenjar tyriod dan peningkatan
vena jugularis, adanya luka robek
di kepala.
b. Palpasi : ada nyeri tekan pada
kepala, ada massa dan
pembengkakan. Posisi trakhea Keterangan :
simetris. 1. Keluhan ekstrim
IR : Incident Rate
ER : Evaluation Rate
2. Keluhan berat
2. Dada: 3. Keluhan sedang
a. Inspeksi 4. Keluhan ringan
Bentuk dada simetris kiri dan 5. Tidak ada keluhan
kanan, pergerakan dada
mengikuti irama pernafasan, Intervensi ( NIC )
tidak didapatkan otot bantu
pernafasan, klien tidak sesak. (Tindakan Perawat)
b. Palpasi Implementasi Keperawatan :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
A:
benjolan kiri dan kanan, taktil
Indikator IR ER
primitus kiri dan kanan
seimbang.
c. Perkusi

Bunyi redup di lapang paru


kanan dan kiri.
d. Auskultasi
Suara nafas vesikuler, tidak ada P :
ada suara nafas tambahan seperti
wheezing dan ronchi.

3. Abdomen:
a. Inspeksi
Tidak terlihat adanya distensi
abdomen.
b. Palpasi
Tidak ada asites, Tidak ada
nyeri tekan abdomen.
c. Perkusi
Tympani
d. Auskultasi
Terdengar bising usus dan suara
peristaltik usus 30 x/menit.

4. Pelvis:
a. Inspeksi
Tidak terlihat adanya luka,
laserasi, ruam, lesi dan edema.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan
fraktur pelvis.

5. Ektremitas Atas/Bawah:
a. Inspeksi
Tidak ada kemerahan, ruam,
lesi, paralysis ataupun
kontraktur. Tidak ada
kelemahan otot, depormitas
dan bengkak.
b. Palpasi
Tidak adanya nyeri tekan, dan
clubbing finger pada bagian jari.
Pengisian CRT < 2 detik. Tidak
ada tanda – tanda fraktur.

6. Punggung :
a. Inspeksi
Tidak terlihat adanya perdarahan,
lecet, luka, hematoma,
ecchymosis, ruam dan edema.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan
deformitas.

7. Neurologis :
Tingkat kesadaran klien CM nilai
GCS 15 E4V5M6. Tidak ada kejang,
paralysis, hemiplegi, hemiparese
ataupun distaksia (kesukaran
mengkoordinasikan otot)
Pengkajian Bio, Psiko, Sosio, Spiritual
(Teori Gordon )
Pola Fusngsional Kesehatan Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Persepsi dan Penanganan Klien sangat mengerti Klien menyadari bahwa dia
Kesehatan pentingnya kesehatan, sangat memerlukan bantuan
sehingga bila ada keluhan medis untuk mengatasi
berarti terhadap masalah yang dialaminya.
kesehatannya, klien segera Sehingga klien sangat
berobat ke puskesmas kooperatif dalam
ataupun ke rumah sakit. pengobatannya.

2. Nutrisi–Metabolik Napsu makan dan pola Saat ini klien masih di rawat
makan klien baik, tidak ada di IGD, klien akan di opname
menjalani diet khusus, tidak diruangan. Untuk pemberian
ada keluhan nyeri menelan, nutrisi akan dikonsulkan pada
mual ataupun muntah. ahli gizi.
Kebutuhan gizi cukup baik,
klien terlihat gemuk.
3. Eliminasi Klien mengatakan tidak ada Klien mengatakan tidak ada
nyeri pada daerah kelamin, nyeri pada daerah kelamin,
Klien BAB 1x sehari dan Klien BAB 1x sehari dan
BAK tidak memakai BAK tidak memakai kateter.
kateter.

4. Aktivitas–Latihan Klien dapat bergerak bebas Klien masih dapat bergerak


tanpa alat bantu, kebutuhan dengan bebas, namun
ADL dan ROM dapat kebutuhan ADL dan ROM
dilakukan mandiri. dapat dilakukan dengan
Kekuatan otot baik, tidak bantuan keluarga.
ada kelemahan.
5. Istirahat –Tidur Klien biasanya tidur malam Klien baru masuk IGD jam
6-8 jam, tidak mempunyai 08.30 wib. Rencana opname
kesulitan memulai tidur dan namun masih belum dapat
gangguan tidur ataupun ruangan karena masih penuh
kebiasaan yang merugikan Jadi, untuk sementara kllien
lainnya. beristirahat dan masih
bertahan di IGD.
6. Kognitif–Persepsi Pola kognitif dan Persepsi Pola kognitif dan Persepsi
sensori klien baik, klien sensori klien baik, klien dapat
dapat mengingat peristiwa mengingat peristiwa yang
yang telah terjadi. telah terjadi, dapat
menceritakan kejadian yang
lalu.
7. Persepsi Diri – Konsep Diri Klien sangat bangga dengan Klien merasa senang, saat
perannya sebagai kepala sakit seperti ini pihak
rumah tangga, klien merasa keluarga ada mendampingi
sangat dibutuhkan dan memberikan support dan doa
diperlukan dalam keluarga. untuk kesembuhannya.
8. Peran – Hubungan Klien seorang kepala rumah Klien seorang kepala rumah
tangga, hubungan dengan tangga, hubungan dengan
anggota keluarga dan anggota keluarga dan
masyarakat baik, klien masyarakat baik, klien sangat
sangat kooperatif dengan kooperatif dengan petugas
petugas kesehatan. kesehatan
9. Seksualitas – Reproduksi Tidak dilakukan pengkajian Tidak dilakukan pengkajian.
10. Koping – Toleransi Stres Saat menghadapi masalah, Saat menghadapi masalah,
klien lebih senang berada di klien lebih senang berada di
dekat keluarga. Klien tidak dekat keluarga. Klien tidak
pernah minum obat anti pernah minum obat anti
depresi depresi

11. Nilai – Kepercayaan Klien beragama Islam, klien Klien beragama Islam, klien
percaya bahwa setiap percaya bahwa penyakitnya
penyakitnya pasti sembuh sekarang pasti sembuh.
dengan ikhtiar dan
tawakkal.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 RONTGEN  C T-SCAN  USG  EKG
 ENDOSKOPI
√ √
 Lain-lain, ... ...
Hasil laboratorium tanggal 29 Maret 2021

Interpretasi :
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 HCT 35,1% 37.0-48.0
2 PLT 193/UL 150-400
3 Creatinin 1,19 mg/dl 0,7 - 1,5 mg/dl
4 WBC 10,90x103/uL 4.00-10.00/uL
5 RBC 3,86x106/uL 3.50-5.50/uL
6 HGB 12,0 g/dl 11.0 -16.0
Terapi Medis :
Merek Dagang/Kimia Dosis/Kg BB Golongan Farmakodinamika
CEFIXINE 2X200mg Antibiotic
Inj.Ketorolac 3X30 mg OAINS

Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2021 Perawat


Jam : 09.00 wib
Keterangan :

(Ebet, S. Kep)

Anda mungkin juga menyukai