PJ DENGAN
DIAGNOSA ANGINA PECTORIS DI RUANGAN IGD
RSUD DR. DORIS SYLVANUS P. RAYA
OLEH :
DEBORA KARTIKA SARI S.Tr. Kep
NIM : 20.300. 0043
OLEH :
DEBORA KARTIKA SARI S.Tr. Kep
NIM : 20.300. 0043
Mengetahui,
( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. PJ DENGAN
DIAGNOSA ANGINA PECTORIS DI RUANGAN IGD
RSUD DR. DORIS SYLVANUS P. RAYA
DENGAN MENGGUNAKAN FORMAT PENGKAJIAN GADAR
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO
DI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
IDENTI
Priority 1 adjunc
GJS ( X ) Respiratory rate ( Y ) Systolic BP ( Z )
13 – 15 4 10 – 29 4 ≥ 90 4
9 – 12 3 ≥ 30 3 76 – 89 3
6–8 2 6 – 92 50 – 75 2
4–5 1 1–5 1 1 – 49 1
3 0 00 0 0
GENERAL IMPRESSION ( Respon Verbal Pasien)
Keluhan Utama : Sesak Nafas, nyeri dada, batuk
Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : √ Baik Tidak Baik, ... ... ...
AIRWAY (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
PRIMARY SURVEY
Jalan Nafas : 1. Diagnosa Keperawatan :
2. Kriteria Hasil :
Paten √ Paten 3. Kriteria hasil ( NOC )
Obstruksi : Indikator IR ER
1. Frekuensi nafas normal 1 3
Lidah Cairan 2. Irama nafas teratur 1 3
3. Tidak terdapat retraksi dada 1 3
Benda Asing 4. Pola nafas normal 1 3
Keterangan :
Suara Nafas : 1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
Snoring Gurgling 3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
Stridor Ronchi 5. Tidak ada keluhan
4. Intervensi (NIC)
Wheezing 5. Tindakan Perawat
Implementasi Keperawatan :
Data Lain :
6. Evaluasi
S:
O:
A:
Indikator IR ER
P:
3. Intervensi (NIC)
4. Tindakan Perawatan
Implementasi Keperawatan :
5. Evaluasi
Indikator IR ER
1. Frekuensi nafas normal 1 3
2. Irama nafas teratur 1 3
3. Tidak terdapat retraksi dada 1 3
4. Pola nafas normal 1 3
P : Lanjutkan intervensi
Nadi : 5. Evaluasi
Teraba √Teraba S:
O:
Lemah √Kuat
A:
Frek. Nadi : 94 x /mnt
TD : 150/70 mmHg Indikator IR ER
1. Nilai TTV normal 2 4
CRT : 2. Pengisian CRT < 2 detik 2 4
3. Saturasi oksigen normal 2 4
√< 2 detik > 2 detik 4. Kelemahan ekstrim tidak ada 2 4
Ya √ Ada
Perfusi Perifer :
√HangatDingin
Sianosis Basah
Kering Pucat
DISABILITY (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Respon : Dx Keperawatan :
Alert Verbal
Kriteria Hasil ( NOC )
√Pain Unrespon
Kesadaran:
Indikator IR ER
√CM Apatis
Somnolen Sopor
Soporo coma Coma Intervensi ( NIC )
GCS: 15
√ Eye 4 (Tindakan Perawat)
√ Verbal 5 Implementasi
√ Motorik 6
Pupil :
Evaluasi :
√Isokor Unisokor S:
Pinpoint Medriasis
O:
Refleks Cahaya:
√ Ada Tidak Ada A:
Indikator IR ER
Data Lain :
P:
Kriteria Hasil :
Deformitas :
Ya √Tidak
Combustio :
Ya √Tidak
Contusio :
Indikator IR ER
Ya √Tidak
Combusio :
Ya √Tidak
Abrasi :
Ya √Tidak
Penetrasi : Keterangan :
IR : Incident Rate
1. Keluhan ekstrim ER : Evaluation
Ya √Tidak 2. Keluhan berat Rate
Ya √Tidak
Kepala
Data Lain :
SECONDARY SURVEY
ANAMNESA (Reaksi Perawat)
( Respon Verbal ) Diagnosa Keperawatan:
Riwayat Penyakit Saat Ini : Dx Keperawatan :
Klien mengatakan 20 menit Nyeri dada b.d iskemik miokard
Kriteria Hasil :
sebelum masuk rumah sakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit
merasakan nyeri dada terasa didapatkan hasil :
1. Nyeri berkurang
seperti tertusuk tembus ke
2. TTV dalam batas normal
punggung Karakteristik : Klien 3. Dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi nyeri
Indikator IR ER
mengeluhkan nyeri di seperti
1. Nyeri berkurang
ditusuk-tusuk dibagian dada kiri 2. TTv dalam batas normal
3. Dapat mendemonstrasikan Nyeri
P : Klien mengatakan nyeri
dirasakan tiba-tiba
Keterangan :
Q : dirasakan seperti tertusuk-tusuk
1. Kuat
dan memberat bila aktivitas
2. Berat
menit
3. Sedang
R : Nyeri dirasakan dari dada kiri
4. Ringan
menyebar ke seluruh tangan sebelah
5. Tidak ada
kiri
Intervensi :
S : Klien mengatakan skala nyerinya
1. Kaji skala nyeri yang dirasakan oleh klien dengan PQRST
6
R/ untuk mengetahui karakteristik nyeri yang dirasakan klien
T : klien mengatakan nyeri hilang
untuk menentukan
timbul
tindakan.
2. Observasi tanda-tanda vital
AMPLE :
R/ TD dapat meningkat sehubungan dengan rangsangan
simpatis.
Alergi : klien mengatakan tidak 3. Anjurkan klien agar melakukan tehnik napas dalam bila
memiliki riwayat alergi obat atau klien merasakan nyeri
makanan. R/ mengurangi beban kerja jantung untuk pemenuhan
Medikasi : klien mengatakan kebutuhan oksigen
memiliki riwayat sakit jantung 4. Pertahankan posisi kepala lebih tinggi 15⁰ dari kaki
sejak 3 bulan terakhir R/ memudahkan pertukaran
gas untuk menurunkan hipoksia dan dyspnea yang berulang
P (Riwayat Pengobatan) : klien 5. Lanjutkan terapi sesuai instruksi tim medis
mengatakan tidak rutin
mengonsumsi obat jantung (Tindakan Keperawatan)
Implementasi Keperawatan :
L (Makan Minum Terakhir): 1. Mengkaji skala nyeri yang dirasakan oleh klien dengan
PQRST
Klien mengatakan tidak ada Hasil :
makan minum sebelum masuk P : Klien mengatakan nyeri dirasakan tiba-tiba
rumah sakit Q : dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan memberat bila
Even/Peristiwa Penyebab: aktivitas
menit
Klien mengeluh sesak nafas R : Nyeri dirasakan dari dada kiri menyebar ke seluruh
sebelum masuk rumah sakit tangan sebelah kiri
S : Klien mengatakan skala nyerinya 4
T : klien mengatakan nyeri hilang timbul
2. Mengobservasi TTV
Hasil : TD 150/70 mmHg
Nadi : 94x/menit
S : 360C
RR : 26x/menit
Spo2 : 99%
3. Menganjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
nafas dalam bila merasakan nyeri
Hasil :
Klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam bila nyeri
4. Mempertahankan posisi kepala lebih tinggi dari kaki
Hasil : memberikan posisi semifolwer kepada pasien
5. Memberikan terapi sesuai intruksi
Hasil :
Injeksi Furosemide 2x1 (IV)
Injeksi Ranitidine 2x50mg (IV)
Pemberian obat oral CPG 7 mg 1-0-1
Pemberian obat oral Apilet 0-1-0
Pemberian obat oral Sprinolacton 0-1-0
Pemberian obat oral Atorvostatin 2 mg 0-0-1
Evaluasi :
S : Klien mengatakan masih merasa nyeri dan sesak bila
beraktivitas
- Klein mengatakan aktivitasnya lebih mudah setelah
pemberian terapi
O :- TD : 130/80 mmHg
- N :80 x/menit
- S : 36⁰C
RR : 20x/menit Frekuensi dan irama jantung berubah lebih
cepat dan tidak teratur setelah aktivitas
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
1. Nyeri berkurang
2. TTv dalam batas normal
3. Dapat mendemonstrasikan Nyeri
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
2. Dada:
a. Inspeksi
Bentuk dada simetris kiri dan
kanan, pergerakan dada Keterangan :
IR : Incident Rate
mengikuti irama pernafasan, 1. Keluhan ekstrim ER : Evaluation Rate
tidak didapatkan otot bantu 2. Keluhan berat
pernafasan, klien tidak sesak. 3. Keluhan sedang
a. Palpasi 4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan kiri dan kanan, taktil Intervensi ( NIC )
primitus kiri dan kanan
seimbang. (Tindakan Perawat)
b. Perkusi Implementasi Keperawatan :
Bunyi redup di lapang paru A :
kanan dan kiri. Indikator IR ER
c. Auskultasi
Suara nafas vesikuler, tidak ada
ada suara nafas tambahan seperti
wheezing dan ronchi.
3. Abdomen:
a. Inspeksi
Tidak terlihat adanya distensi
P:
abdomen.
b. Palpasi
Tidak ada asites, Tidak ada
nyeri tekan abdomen.
c. Perkusi
Tympani
d. Auskultasi
Terdengar bising usus dan suara
peristaltik usus 30 x/menit.
4. Pelvis:
a. Inspeksi
Tidak terlihat adanya luka,
laserasi, ruam, lesi dan edema.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan
fraktur pelvis.
5. Ektremitas Atas/Bawah:
a. Inspeksi
Tidak ada kemerahan, ruam,
lesi, paralysis ataupun
kontraktur. Tidak ada
kelemahan otot, depormitas
dan bengkak.
b. Palpasi
Tidak adanya nyeri tekan, dan
clubbing finger pada bagian jari.
Pengisian CRT < 2 detik. Tidak
ada tanda – tanda fraktur.
6. Punggung :
a. Inspeksi
Tidak terlihat adanya perdarahan,
lecet, luka, hematoma,
ecchymosis, ruam dan edema.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan
deformitas.
7. Neurologis :
Tingkat kesadaran klien CM nilai
GCS 15 E4V5M6. Tidak ada kejang,
paralysis, hemiplegi, hemiparese
ataupun distaksia (kesukaran
mengkoordinasikan otot).
2. Nutrisi–Metabolik Napsu makan dan pola Saat ini klien masih di rawat
makan klien baik, tidak ada di IGD, klien akan di opname
menjalani diet khusus, tidak namun ruangan masih penuh.
ada keluhan nyeri menelan, Untuk pemberian nutrisi akan
mual ataupun muntah. dikonsulkan pada ahli gizi.
Kebutuhan gizi cukup baik,
klien terlihat gemuk.
3. Eliminasi Klien mengatakan tidak ada Klien mengatakan tidak ada
nyeri pada daerah kelamin, nyeri pada daerah kelamin,
Klien BAB 1x sehari dan Klien BAB 1x sehari dan
BAK tidak memakai BAK tidak memakai kateter.
kateter.
11. Nilai – Kepercayaan Klien beragama Islam, klien Klien beragama Islam, klien
percaya bahwa setiap percaya bahwa penyakitnya
penyakitnya pasti sembuh sekarang pasti sembuh.
dengan ikhtiar dan
tawakkal.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
√ RONTGEN C T-SCAN USG √ EKG
ENDOSKOPI
Lain-lain, ... ...
Hasil laboratorium tanggal 29 Maret 2021
Terapi Medis :
1. IVFD Nacl 0,9% 14 TPM
2. Inj. Furosemide 2x1(IV).
3. Inj. Ranitidine 2x50 mg (IV)
4. Injeksi Furosemide 2x1 (IV)
5. Injeksi Ranitidine 2x50mg (IV)
6. Pemberian obat oral CPG 7 mg 1-0-1
7. Pemberian obat oral Apilet 0-1-0
8. Pemberian obat oral Sprinolacton 0-1-0
9. Pemberian obat oral Atorvostatin 2 mg 0-0-1
10. Oksigen NC3 lpm
Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2021 Perawat Dokter
Jam : 11. 07 wib
Keterangan :