Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. L DENGAN DIAGNOSA


HEMATOCHEZIA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

OLEH :

SERLI MALINDA NYAMPAI, S.Kep

NIM : 20.300. 0058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

TAHUN 2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. L DENGAN DIAGNOSA

HEMATHOCHEZIA DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT

RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

OLEH :

SERLI MALINDA NYAMPAI, S.Kep

NIM : 20.300. 0058

Palangka Raya, 15 April 2021

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) (CRISTINA INDAHS.Kep.,Ners)
TRIAGE
(Emergency Severity Index)
IDENTITAS PASIEN DATA UMUM TANDA-TANDA VITAL
Nama : Ny. L
Pasien Rujukan :  √ Pasien Trauma : Ya TD : 100 / 60 mmHg RR : 22
Umur : 44 tahun x/menit
Ya
Alamat : Tumbang √
Malahoi Tidak HR : 115 x / menit SpO2 : 99 %
Jenis Kelamin : Perempuan
WAKTU RESOURCE NEEDS/KEBUTUHAN SUMBER DAYA
Tanggal : 30 /3 /2021 Labs (blood, urine) Specialty consultation
ECG, X-rays IV fluids (hydration)
Pukul : 17.55 WIB CT-MRI-ultrasound-angiography IV or IM or nebulized medications
Data Subjektif : Pengkajian Dewasa (Data Objektif): Pengkajian anak (Data Objektif):
Keluhan Utama : Lemas Melihat : Penampilan :
Riwayat Penyakit Sekarang : Mendengar : Status pernapasan :
Klien datang ke RSUD dr. Doris Mencium : Sirkulasi/Kulit :
Sylvanus Palangka Raya pada
tanggal 30/3/2021 Pukul 17.55 Wib
diantar oleh keluarganya karena
klien lemas dan BAB hitam
bercampur kemerahan ± 3 bulan.
Klien dibawa ke Puskesmas
Tumbang Jutuh dan diperiksa, klien
dianjurkan untuk di rujuk ke RSUD
dr Doris Dylvanus Palangka Raya
untuk mendapatkan pemeriksaan
dan penangganan lebih lengkap.
SMRS klien ada BAB cair hitam
bercampur darah 1x. Setelah di
periksa oleh dokter yang
3
menanggani klien, klien dianjurkan
untuk rawat inap. Selama di ruang
Gawat Darurat klien mendapatkan
terapi dari dokter spesialis bedah:
Infus Nacl 0,9% 20 tpm, Injeksi
Kalnek 3x500mg, injeksi
Omeprazole 2x40mg, transfuse
darah 1 kolf/12 jam.
Priority 1 Priority 2 Priority 3 Priority 4 Priority 5

Resuscitation Emergent Urgent Less Urgent Non Urgent

Requires Immediate Life/Limb High Risk Situation/Confused/Lethargic/ TD = 100/60 nmmHg One Resource Needs None Resource Needs
Saving Situation Disoriented/ N = 115 x/menit
Severe Pain/Distress RR = 22 x/menit
(Danger Zone Vitals and Many Resource Needs) S = 37,5 C
HR : > 100 x/menit SPO2 = 99%
RR : > 20 x/menit GCS = E4 V5 M5
SpO2 : <92 %

Perawat Dokter
Serli Malinda Nyampai, S. Kep

4
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO

Nama : Ny. L Jenis Kelamin : P Umur : 44 thn


Agama : Hindu Status : Kaw Pendidikan : SMA
IDENTITAS

Perkawinan in
Pekerjaan : Petani Sumber : Kelu Alamat : Tumbang
informasi arga Malahoi
No. RM : 36.03.54 Diagnosa Medis
: Hem
atoc
hezia
PRIMARY SURVEY

GENERAL IMPRESSION ( Respon Verbal Pasien)


Kesan Umum : Lemas
Mekanisme Cedera : Saluran cerna bagian bawah
Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : (√) Baik  Tidak Baik, ...
AIRWAY (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Jalan Nafas : Dx Keperawatan :
√Paten ≠ Paten Kriteria Hasil :
Obstruksi : Kriteria hasil ( NOC ) :
 Lidah  Cairan Indikator IR ER
 Benda Asing
Keterangan :
Suara Nafas :
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
Snoring Gurgling
2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
Stridor Ronchi 3 : Keluhan sedang
Wheezing Intervensi ( NIC ):
Data Lain : (Tindakan Perawat )
Tidak ada masalah Implementasi Keperawatan :
Evaluasi
S:
O:
A:
Indikator IR ER

P:
BREATHING (Reaksi Perawat)

5
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Gerakan dada: Dx Keperawatan :
√ Simetris  Asimetris Kriteria Hasil :
Pola Nafas : Kriteria hasil ( NOC ) :
Takipnea  Dyspnea Indikator IR ER
Kusmaul Ortopnea
Keterangan :
 Eupnea Cheyne - Stokes
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
Irama Nafas :
2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
√ Teratur ≠ Teratur 3 : Keluhan sedang
Cuping Hidung: Intervensi ( NIC ):
 Ada √≠ Ada (Tindakan Perawat )
Retraksi otot dada : Implementasi Keperawatan :
 Ada √ ≠ ada Evaluasi
Sesak Nafas : S:
 Ada √ ≠ ada O:
 RR : 24 x/mnt A:
Data Lain : Indikator IR ER
Tidak ada masalah
P:

CIRCULATION (Reaksi Perawat)


(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Nadi : (√) Teraba ≠ Teraba Dx Keperawatan :
√ Lemah  Kuat Resiko Syok berhubungan dengan hipovolemik
Nadi : 115 x /mnt (perdarahan).
 Data Subyektif:
TD : 100/60 mmHg
 Klien mengatakan “ Lemas, BAB berwarna
SPO2 99 % hitam bercampur darah dan cair”

6
CRT : < 2 detik (√)> 2detik
Pendarahan : (√) Ya  ≠ Ada  Data Obyektif:
Perfusi Perifer :  HB = 3.7 g/Dl, HCT= 12,7%
 Klien tampak lemas dan kulit pucat
 Hangat √ Dingin
 Konjungtiva anemis
 Sianosis  Basah
 TD = 100/60
 Kering (√) Pucat Nadi = 115 x/menit
RR = 22 x/menit
Hasil pengkajian 30 menit Suhu = 36,5 C SPO2 99%
 Akral dingin dikaki (ekstremitas bawah)
kemudian
 CRT> 2 detik.
Nadi : (√) Teraba ≠ Teraba
 Infus Nacl 0,9% 20 tpm.
√ Lemah  Kuat
 Belum BAB
Nadi : 100 x /mnt
TD : 110/800 mmHg Kriteria Hasil :
CRT : < 2 detik (√)> 2 detik Resiko Syok hivopolemik tidak terjadi
Pendarahan : (√) Ya  ≠ Ada Kriteria hasil ( NOC ) :
Perfusi Perifer : Indikator IR ER
(√) Hangat  Dingin 1. Tekanan darah sistol 3 5
 Sianosis  Basah 2. Tekanan darah diastole 3 5
3. Nadi tekanan kuat 3 5
 Kering (√) Pucat 4. Nadi radial kuat 3 5
5. Capilary refil 3 5
6. Penurunan suhu kulit 4 5
7. Urin output 4 5
Keterangan :
1 : Keluhan ekstrim
2 : Keluhan berat
3 : Keluhan sedang
4 : Keluhan Ringan
5 : Tidak ada keluhan

Intervensi ( NIC ):
1) Monitor kehilangan darah secara masif
2) Monitor untuk penurunan tajam systolic lebih dari
90 mmHg atau turun 30 mmHg
3) Monitor HB dan Hematokrit level
4) Berikan cairan IV Koloid/ isotonic
5) Berikan produk darah jika disarankan
6) Berikan terapi kolaborasi sesuai saran

7
(Tindakan Perawat )
Implementasi Keperawatan :
1) Memonitor kehilangan darah secara massif
2) Memonitor untuk penurunan tajam systolic lebih
dari 90 mmHg atau turun 30 mmHg
TD = 100/60
Nadi = 115 x/menit
RR = 22 x/menit
Suhu = 36,5 C SPO2 99%
3) Monitor HB dan Hematokrit level
HB = 3.7 g/Dl, HCT= 12,7% Tanggal 3/30/2021
4) Memberikan cairan IV Koloid/ isotonic
IVFD Nacl 0,9% 20 Tpm
5) Memberikan produk darah PRC 1 Kolf /12 jam
6) Memberikan terapi kolaborasi
 Injeksi Kalnex 3x 500mg
 Injeksi Omeperazole 2x 40mg

Evaluasi
S : Klien mengatakan” Belum BAB dan masih lemah”
O:
 Klien masih tampak pucat dan lesu
 Akral hangat, nadi kuat
 CRT < 2 detik
 TD = 120/90 mmhg
Nadi = 90 x/menit
RR = 22 x/menit
S = 36,5 C
 Transfusi darah 1 Kolf habis
 Infus Nacl o,9% 20 Tpm

A : Masalah teratasi sebagian

Indikator IR ER
1. Tekanan darah sistol 4 5
2. Tekanan darah diastole 4 5
3. Nadi tekanan kuat 4 5
4. Nadi radial kuat 4 5
5. Capilary refil 5 5
6. Penurunan suhu kulit 5 5
7. Urin output 4 5
P : Lanjutkan Intervensi

8
DISABILITY (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Kesadaran : Dx Keperawatan :
(√) CM Apatis Kriteria Hasil :
 Somnolen Sopor Kriteria hasil ( NOC ) :
 Soporo coma  Coma Indikator IR ER
GCS :
Keterangan :
(√ ) Eye 4
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
(√) Verbal 5
3 : Keluhan sedang
(√) Motorik 6 Intervensi ( NIC ):
(Tindakan Perawat )
Pupil :
Implementasi Keperawatan :
(√) Isokor  Unisokor Evaluasi
 Pinpoint  Medriasis S:
Refleks Cahaya : O:
(√) Ada ≠ Ada A:
Data Lain : Indikator IR ER
Tidak ada masalah
P:

EXPOSURE (Reaksi Perawat)


(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Dx Keperawatan :
Kriteria Hasil :
Kriteria hasil ( NOC ) :
Indikator IR ER

Keterangan :
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
3 : Keluhan sedang
Deformitas : Intervensi ( NIC ):
9
 Ya (√) Tidak (Tindakan Perawat )
Combustio : Implementasi Keperawatan :
 Ya (√) Tidak Evaluasi
Contusio : S:
 Ya (√) Tidak O:
Commotio : A:
 Ya (√) Tidak Indikator IR ER
Abrasi :
P:
 Ya (√) Tidak
Penetrasi :
 Ya (√) Tidak
Laserasi :
 Ya (√) Tidak
Jejas :
 Ya (√) Tidak
Edema :
 Ya (√)Tidak
Hematom :
 Ya (√) Tidak
Kompresi :
 Ya (√)Tidak
Impresi :
 Ya (√) Tidak
Data Lain :
- Ekspresi wajah klien tampak
meringgis
- Klien tampak memegang
area yang sakit
Luas Luka Bakar : %
Derajat Luka Bakar :
ANAMNESA (Reaksi Perawat)
( Respon Verbal ) Diagnosa Keperawatan :
Riwayat Penyakit Saat Ini : Dx Keperawatan :

10
Klien sebelum di rujuk ke Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
RSUD dr Doris Sylvanus distensi abdomen.

mengeluh nyeri ulu hati, lemas,  Data Subyektif:


BAB hitam bercampur  Klien mengatakan “Nyeri ulu hati”
Karakteristik :
kemerahan. Saat ini klien di
P : Nyeri saat beraktivitas
ruang gawat darurat RSUD dr
Q : seperti tertusuk-tusuk
Doris Sylvanus Palangka Raya R : Nyeri perut bawah
dan sudah mendapatkan terapi S : 4 (sedang)
T : ±2 menit, nyeri hilang timbul
dari dokter :
 Data Obyektif:
 IVFD Nacl 0.9% 20 Tpm
 Klien tampak meringis
 Injeksi Kalnex 3x500mg
 Klien memegang perut bagian yang sakit
 Injeksi Omeprazole 2x40mg
 Skala nyeri 4 (sedang)
 Rencana Transfusi darah
 TD= 110/60 mmHg
PRC 1 kolf/12 jam
HR= 115 x/menit
RR = 22 x/menit
Karakteristik :
S = 36,5 C
P : Nyeri saat beraktivitas
Q : seperti tertusuk-tusuk Kriteria Hasil :
R : Nyeri perut bawah - Nyeri dapat teratasi.
SECONDARY SURVEY

S : 4 (sedang) - Nyeri dapat berkurang/hilang, ekspresi wajah tenang.


T : 2 menit, nyeri hilang timbul

AMPLE : Kriteria hasil ( NOC ) :


Alergi : klien tidak mempunyai Indikator IR ER
riwayat alergi 1) Mampu mengontrol nyeri 3 5
(tahu penyebab nyeri, mampu
Medikasi : menggunakan tekhnik non
Klien ada riwayat menderita farmakologi untuk
penyakit kronis seperti: mengurangi nyeri, mencari
hipertensi, DM. Klien tidak bantuan)
mengkonsumsi obat dengan 2) Melaporkan nyeri berkurang
3 5
dengan menggunakan
rutin.
manajemen nyeri
P (Riwayat Pengobatan) : 3) Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi 3 5
Klien sebelumnya tidak pernah
dan tanda nyeri)
alergi obat 4) Menyatakan nyeri pada
tingkat dapat ditoleransi 3 5
L (Makan/Minum Terakhir): 5) Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang 3 5

11
Klien tidak ada minum obat Keterangan :
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
Even/Peristiwa Penyebab: - 2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
3 : Keluhan sedang

Intervensi ( NIC ):
1. Kaji lokasi, karakteristik, durasi dan frekuensi,
kualitas intensitas terhadap nyeri
2. Observasi reaksi ketidaknyamanan secara
nonverbal
3. Gunakan strategi komunikasi terpeutik untuk
mengungkapkan pengalaman nyeri dan penerimaan
terhadap respon nyeri
4. Ajarkan cara teknik relaksi untuk mengurangi
nyeri
5. Kolaborasi pemberian analgetik

(Tindakan Perawat )
Implementasi Keperawatan :
1. Mengkaji lokasi, karakteristik, durasi dan frekuensi,
kualitas intensitas terhadap nyeri
2. Mengobservasi reaksi ketidaknyamanan secara
nonverbal
3. Melakukan strategi komunikasi terpeutik untuk
mengungkapkan pengalaman nyeri dan penerimaan
terhadap respon nyeri
4. Mengajarkan cara teknik relaksi untuk mengurangi
nyeri
5. Mengkolaborasi pemberian analgetik
 IVFD PCT
 Injeksi Ketorolac
 Injeksi Omeperazole 2 x 40 mg
Evaluasi
S : Klien mengatakan nyeri diperut berkurang
P : Nyeri saat beeaktivitas
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : Nyeri perut bawah
S : 2 (ringan)
T : ±1 menit, nyeri hilang timbul
O:

12
 Ekspresi wajah klien tampak tenang tidak
meringgis saat nyeri timbul
 Skala nyeri 3 (sedang)
 TD= 110/60 mmHg
HR= 115 x/menit
RR = 22 x/menit
S = 36,5 C
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
1) Mampu mengontrol nyeri 4 5
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tekhnik non farmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
2) Melaporkan nyeri berkurang
4 5
dengan menggunakan
manajemen nyeri
3) Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi 4 5
dan tanda nyeri)
4) Menyatakan nyeri pada
tingkat dapat ditoleransi 4 5
5) Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang 4 5
P :Lanjutkan intervensi
PEMERIKSAAN FISIK (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan :
Kepala dan Leher : Dx Keperawatan :
a. Inspeksi: Rambut berwarna Kriteria Hasil :
hitam dan bersih, kepala
Kriteria hasil ( NOC ) :
mesochepal. Mata, hidung,
telinga dan mulut simetris. Indikator IR ER
Konjungtiva anemis, sklera
unikhterik, penglihatan kanan
kiri baik. tidak ada
pembesaran polip, sedikit
serumen warna kuning, Keterangan :
Tidak terlihat adanya 1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
pembesaran kelenjar tyriod 2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
dan peningkatan vena 3 : Keluhan sedang
jugularis. Intervensi ( NIC ):
b. Palpasi : kepala dan leher (Tindakan Perawat )

13
tidak ada nyeri tekan, tidak Implementasi Keperawatan :
ada massa dan peradangan. Evaluasi
Posisi trakhea simetris
S:
Dada : O:
a. Inspeksi: Bentuk dada A :
simetris kiri dan kanan,
Indikator IR ER
pergerakan dada mengikuti
irama pernafasan, tidak
didapatkan otot bantu
pernafasan, klien tidak sesak.
Tidak tampak ictus cordis. P:

b. Palpasi: tidak ada nyeri


tekan, tidak ada benjolan kiri
dan kanan, taktil primitus kiri
dan kanan seimbang.

c. Perkusi : Bunyi redup di


lapang paru kanan dan kiri.

d. Auskultasi : Suara nafas


vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan seperti
wheezing dan ronchi. S1 S2
Reguler, S3 S4 tidak
terdengar.

Abdomen :
a. Inspeksi
Bentuk simetris, terlihat
adanya distensi abdomen.
b. Palpasi
Tedapat nyeri tekan pada
abdomen.

c. Perkusi
pekak
d. Auskultasi
Terdengar bising usus dan
suara peristaltic usus >30
x/menit.
Pelvis :
a. Inspeksi
14
Tidak terlihat adanya luka,
laserasi, ruam, lesi dan
edema.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan
fraktur pelvis.

Ektremitas Atas/Bawah :
a. Inspeksi
Tidak ada kemerahan, ruam,
lesi, paralysis ataupun
kontraktur. Tidak ada
kelemahan otot, depormitas
dan bengkak. Tangan kiri
terpasang IVFD Nacl 0,9%
20 Tpm, tidak ada
oedema,,kekuatan otot 5/5.
b. Palpasi
Tidak adanya nyeri tekan,
dan clubbing finger pada
bagian jari. Pengisian CRT >
2 detik. Tidak ada tanda –
tanda fraktur. Tidak ada
oedema, ektremitas bawah
akral dingin, kekuatan otot
5/5, kuku panjang

Punggung :
a. Inspeksi
Tidak terlihat adanya
perdarahan, lecet, luka,
hematoma, ecchymosis,
ruam dan edema.

b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan
deformitas.

Neurologis :
Tingkat kesadaran klien CM
nilai GCS 13 E4V4M5. Tidak
ada kejang, paralysis,
hemiplegi, hemiparese
15
ataupun distaksia (kesukaran
mengkoordinasikan otot).

Integumen :
Tampak pucat dan kekuningan

PENGKAJIAN BIO, PSIKO, SOSIO, SPIRITUAL


(TEORI GORDON)
Pola
Fusngsional Kesehatan Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Persepsi dan Penanganan Klien sangat mengerti Klien menyadari


Kesehatan pentingnya kesehatan, bahwa dia sangat
sehingga bila ada keluhan memerlukan bantuan
medis untuk mengatasi
berarti terhadap
masalah nyeri yang
kesehatannya, klien segera dialaminya. Sehingga
berobat ke puskesmas klien sangat kooperatif
ataupun ke rumah sakit. dalam pengobatannya.

2. Nutrisi – Metabolik Napsu makan dan pola Klien mengataan


makan klien baik, tidak ada napsu makannya
menjalani diet khusus, tidak berkurang, dan berat
ada keluhan nyeri menelan, badannya mengalami
mual ataupun muntah. penurunan. Minum
Kebutuhan gizi cukup baik, sedikit 1 gelas air
klien terlihat gemuk. mineral 200 cc tidak
habis, terpasang IVFD
Nacl 0,9 % 20 Tpm
3. Eliminasi Klien mengatakan tidak ada Klien mengatakan
nyeri pada daerah kelamin, belum BAB sejak
Klien BAB 1x sehari dan masuk RS, dan BAK
2x di pampers warna
BAK tidak memakai kateter.
kuning bau khas.
4. Aktivitas – Latihan Klien dapat bergerak bebas Klien tidak dapat
tanpa alat bantu, kebutuhan bergerak dengan
ADL dan ROM dapat bebas, kebutuhan ADL
dilakukan mandiri. Kekuatan dan ROM dapat
otot baik, tidak ada dilakukan dengan
kelemahan. bantuan keluarga.

5. Istirahat – Tidur Klien biasanya tidur malam Klien mengatakan


6-8 jam, tidak mempunyai sejak sakit menjadi
kesulitan memulai tidur dan sulit untuk istrahat.
gangguan tidur ataupun
kebiasaan yang merugikan

16
lainnya.

6. Kognitif – Persepsi Pola kognitif dan Persepsi Pola kognitif dan


sensori klien baik, klien Persepsi sensori klien
dapat mengingat peristiwa baik, klien dapat
yang telah terjadi mengingat peristiwa
yang telah terjadi,
dapat menceritakan
kejadian yang lalu.
7. Persepsi Diri – Konsep Klien sangat bangga dengan Klien merasa senang,
Diri perannya sebagai ibu rumah saat sakit seperti ini
tangga, klien merasa sangat pihak keluarga ada
dibutuhkan dan diperlukan mendampingi
dalam keluarga memberikan support
dan doa untuk
kesembuhannya
8. Peran – Hubungan Klien seorang ibu rumah Klien seorang kepala
tangga, hubungan dengan rumah tangga,
anggota keluarga dan hubungan dengan
masyarakat baik, klien sangat anggota keluarga dan
kooperatif dengan petugas masyarakat baik, klien
kesehatan. sangat kooperatif
dengan petugas
kesehatan
9. Seksualitas – Tidak dilakukan pengkajian Tidak dilakukan
Reproduksi pengkajian
10. Koping – Toleransi Saat menghadapi masalah, Saat menghadapi
Stres klien lebih senang berada di masalah, klien lebih
dekat keluarga. Klien tidak senang berada di dekat
pernah minum obat anti
keluarga. Klien tidak
depresi
pernah minum obat
anti depresi

11. Nilai –Kepercayaan Klien beragama Hindu, klien Klien beragama


percaya bahwa setiap Hindu, klien berharap
penyakitnya pasti sembuh mendapatkan muzijat
dan berharap mendapatkan untuk kesembuhannya.
muzijat dari Tuhan.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
√ RONTGEN  C T-SCAN  USG √ EKG  ENDOSKOPI
Interpretasi :
Rontgen Abdomen = perdarahan di usus
Rontgen Thorax = Curiga pneumonia
EKG = Sinus Takicardi

17
Hasil Laboratorium : 30/3/2021
Terapi
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Medis :
1 WBC 5. 57 x103/uL 4.00-10.00/uL
Merek Dagang/Kimia Dosis/Kg BB Golongan Farmakodinamika
2 HGBIVFD Nacl 0,9% 3.7 g/dl
20 tpm 10.5 -18.0
Elektrolit g/dl
Pengatur
3 HCT 12.7 % 37.0 – 48.0 % keseimbangan cairan

3 PLT 107 x103/uL 150 – 400 x10tubuh


3
/uL
Injeksi Kalnex 3 x 500 mg Antifibrinol Mengurangi atau
4 Natrium (Na) 132 mmol/L 135-148 mmol/L
itik menghentikan
5 Kalium (Ka) 4,0 mmol/L 3,5 – 5,3 mmol/L
perdarahan
6 Injeksi
Calcium (Ca)Omeperazole 1,052mmol/L
x 40 mg Antisida, Mengurangi jumlah
0,98 -1,2 mmol/L

7 GDS 103 mg/dl Antirefluks


< 200 mg/dl asam lambung

8 Ureum 18 mg/dl dan


21-53 mg/dl ( tukak lambung)
Antiulceran
9 Creatinin 0,79 mg/dl 0,7 - 1,5 mg/dl
Transfusi Darah 200 ml – 250 ml Komponen Mengikat zat besi
10 SGOT1 kolf/12 jam 11 UL L<37 , P<31 yang bebas di
darah
11 SGPT 10 UL L<42 , P<32 plasma darah dan

10 HbsAg (+) Positif membuang zat- zat


11 CT 6” menit 4-10 menit karbon dioksida sisa

12 BT 3” menit 11-3 menit tubuh.

Tgl Pengkajian : 11/4/2021 Jam : 08.00 WIB Perawat


Keterangan :

Serli Malinda Nyampai, S.Kep

18

Anda mungkin juga menyukai