Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

OSTEOMELITIS

OLEH :
DEBORA KARTIKA SARI
NIM : 20.300.0043

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
OSTEOMELITIS

OLEH :
DEBORA KARTIKA SARI
NIM : 20.300.0043

Palangka Raya, Januari 2021


Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN TN.D DENGAN NYERI
Di RSUD dr. DORIS SYLVANUS (Rg.Dahlia)

I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Nn. R
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : belum kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sangga Buana II no. 069
No.Medical Record : 22. 80.87
Tanggal Masuk : 11 November 2020
Tanggang Pengkajian: 11 November 2020
Diagnosa Medis : Osteomielitis Chronic Pedis (D)

B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada tungkai kaki kanan, nyeri dirasakan saat bergerak
maupun tidak bergerak, nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan teriris pisau, skala
nyeri 6 sedang (0-10), nyeri dirasakan tidak menentu waktunya. Pasien mengatakan
sulit tidur karena nyeri.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan kepala pusing dan nyeri pada kaki kanan setelah terjadi
kecelakaan lalu lintas, pasien bertabrakan kendaraan dengan mobil pada tanggal 7
November 2020. Pasien mengatakan kaki kanan terasa sangat nyeri dan tidak dapat
untuk digerakan. Pasien dibawa ke klinik Ortopedi Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus
untuk diberikan perawatan dan pemeriksaan lain nya pada tanggal 11 November
2020. Setelah diperiksa dari klinik Ortopedi Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus pasien
dianjurkan untuk rawat inap di ruangan bedah rg.Dahlia untuk dijadwalkan tindakan
Operasi.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya dan tidak
pernah masuk Rumah Sakit.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan keluarga tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan (DM, Asma, dll) serta tidak memiliki riwayat
penyakit menular (TBC, hepatitis, dll).
5. Genogram
: laki-laki
: perempuam
: pasien
: meninggal
-------- : tinggal dalam 1 rumah

C. Riwayat Aktivitas Sehari-hari


No
Kebutuhan Sebelum sakit Selama sakit
.
1 Nutrisi
a. BB dan TB 57kg dan 157cm 57kg dan 157cm
b. Diet
c. Kemampuan
 Mengunyah Baik Baik
 Menelan Baik Baik
 Bantuan total/sebagian Tidak Bantuan sebagian
d. Frekuensi 3x sehari 3x sehari
e. Porsi makan Sedang Sedang
f. Makanan yang menimbulkan alergi Tidak ada Tidak ada
g. Makanan yang disuka Gorengan Gorengan

2 Cairan
a. Intake
- oral
 Jenis Air putih Air putih
 Jumlah…cc/hari 3000cc/hari 2000cc/hari
 Bantuan total/sebagian Tidak Bantuan sebagian
- Intravena
 Jenis
 Jumlah…cc/hari
b. Output
 Jenis
 Jumlah…cc/hari

3 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1xsehari 2 hari sekali
- Konsistensi padat Cair hingga padat
- Warna kuning Kuning
- Keluhan tdk ada Tidak ada
- Bantuan total/sebagian tidak Tidak
b. BAK
- Frekuensi 5-6xsehari Kateter
- Konsistensi Cair
- Warna Kuning pekat
- Jumlah (dalam cc)
- Keluhan Tidak ada
- Bantuan total/sebagian tidak

4 Istirahat Tidur
a. Mulai tidur Pukul 20.00 wib Pukul 01.00 wib
b. Lama tidur 8 Jam 5 Jam (sering
c. Kesulitan memulai tidur Tidak terbangun)
d. Gangguan tidur Tidak ada Sulit karna nyeri kaki
e. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Ya
Tidak ada
5 Personal hygiene
a. Mandi 2x sehari 1x sehari
b. Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
c. Cuci rambut Jarang Tdk pernah
d. Gunting kuku Jarang Tdk pernah
e. Ganti pakaian 2-3x sehari 2-3x sehari
6 Aktivitas
a. Mobilitas fisik Baik Terganggu
b. Olahraga Jarang Tdk pernah
c. Rekreasi Jarang Tdk pernah

D. Data Psikologis
Pasien merasa cemas dengan keaadaan saat ini, karena sulit untuk beraktifitas sendiri
seperti berjalan dan harus selalu dibantu. dan sering merasakan nyeri pada kaki kanan.

E. Data Sosial
Pasien sangat kooperatif dengan perawat maupun dokter yang bertugas.
F. Data Spiritual
Pasien selalu berserah kepada Tuhan, meminta kesembuhan dan agar supaya bisa untuk
beraktivitas kembali seperti dahulu sebelum terjadi kecelakaan yang menimpa pasien.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Pasien
Kesadaran pasien compos mentis, pasien tampak sakit sedang, pasien tampak
meringis ketika berpindah posisi, konjungtiva tampak anemis. Pasien tampak
meringis. Tampak bengkak dan perubahan bentuk pada kaki kanan.Terdapat
pembengkakan/odem pada kaki kanan terpasang infus Nacl 0,9% 16 tidak tpm
ditangan kiri, terdapat luka memar dan lecet pada kaki kanan dan terdapat perubahan
bentuk pada kaki sebelah kanan.
2. Tanda vital pasien
a. Temperatur (suhu) : 37◦C
b. Pulse (nadi) : 102x/menit
c. Respiratory (pernafasan) : 22x/menit
d. Sphygmomanometer (tekanan darah): 110/62mmHg
3. Kesadaran
a. Kualitatif : compos mentis
b. Kuantitatif : GCS E3 V5 M6
4. Kepala dan muka
a. Inspeksi : kebersihan kepala bersih, bentuk kepala dan muka simetris, distribusi
rambut banyak, warna rambut hitam.
b. Palpasi : keadaan rambut kuat, tidak ada massa, ada nyeri dibagian
dahi/hematom pada dahi sebelah kiri.
5. Kulit
a. Inspeksi : warna kulit coklat, ada lesi pada kulit bagian perut dan ada odema
bagian paha kanan.
b. Palpasi : nyeri tekan pada paha kanan.

6. Mata (penglihatan)
a. Inspeksi : bola mata simetris, pergerakan bola mata normal, reflek pupil terhadap
cahaya normal, kornea bening, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ada ikterik,
ketajaman penglihatan normal, dan tidak ada peradangan.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada bola mata.
7. Hidung
a. Inspeksi : bentuk hidung simetris, letah simetris, peradangan tidak ada, fungsi
penciuman baik, tidak ada serumen, tidak ada cairan, tidak ada polip, fungsi
penciuman normal dan tidak menggunakan alat bantu pernafasan/O2.
b. Palpasi : tidak ada tanda peradangan.
8. Telinga
a. Inspeksi : bentuk daun telinga simetris, letaknya simetris, peradangan tidak ada,
fungsi pendengaran baik, tidak terdapat cairan maupun serumen, pasien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran dan fungsi pendengaran normal.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Mulut dan gigi
a. Inspeksi : bibir pucat, pecah-pecah, gigi lengkap,gusi tidak berdarah, tonsil
normal, lidah normal, fungsi pengecapan bak dan bisa merasakan asam, manis,
asin dan pahit.
10. Leher
a. Inspeksi : bentuk leher normal, tidak ada pembengkakan/jaringan
parut/massa/pembesaran kelenjar vena jugularis dan tidak ada keterbatasan
pergerakan leher.
b. Palpasi : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada kaku kuduk.
11. Dada
a. Inspeksi : bentuk dada simetris, dinding dada retraksi normal, tidak ada sianosis,
pernafasan 102x,menit, kedalaman nafas normal.
b. Palpasi : pergerakan dada simetris
12. Abdomen
a. Inspeksi : bentuk simetris, datar, tidak ada peningkatan perislatik usus, tidak ada
odem.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan suprapubik dan epigastrik.
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : peristaltik usus normal.
13. Genetalia
a. Inspeksi : tidak ada radang, lesi. Pasien menggunakan kateter.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
14. Ektremitas atas/bawah
a. Inspeksi : ada kesulitan dalam pergerakan, adanya nyeri pada kaki paha kanan,
terjadi peradangan dan odema kaki kanan, kelemahan tungkai bawah/kaki kanan.
b. Palpasi : tedapat nyeri tekan pada ekstremitas bawah/kaki paha kanan.
Data Penunjang
1. Laboratorium
2. Pemeriksaan Rontgen

3. Therapy
Infus NaCl 16 TPM
Inj. Kalnex 3x30mg
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Inj. Ranitidin 2x50 mg
Inj. Gentamicin 2x8gr
Inf. NaCl 0,9% 100 cc drip Resfar
II. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif : agen cedera fisik Nyeri
Pasien mengatakan nyeri pada
tungkai kaki kanan, nyeri
dirasakan saat bergerak
penyebab nyeri
maupun tidak bergerak, nyeri
dirasakan seperti di tusuk-tusuk
dan teriris pisau, skala nyeri 6
pembentukan abses tulang
sedang (0-10), nyeri dirasakan
tidak menentu waktunya
Data Objektif :
Nyeri
- Pasien tampak meringis.
- Tampak bengkak dan
perubahan bentuk pada kaki
kanan.
- Terdapat
pembengkakan/odema pada
paha kanan.
- Gangguan tidur
- Tampak lemah
- TTV:
Suhu : 37  C
Nadi : 102x/mnt
RR : 22x/menit
TD : 120/62 mmHg

III. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik ( inflamasi dan
pembengkakan)
IV. Intervensi Keperawatan

No DX NOC NIC
Keperawatan
1 Gangguan rasa NOC: Perilaku Mengendalikan NIC: Penatalaksanaan Nyeri
nyaman : nyeri Nyeri 1. Lakukan pengkajian
berhubungan Tujuan : Setelah dilakukkan secara komprehensif
termasuk lokasi,
dengan agen tindakan keperawatan karakteristik, durasi,
cedera fisik penatalaksanaan nyeri selama frekuensi, kualitas dan
( inflamasi dan 3 x 8 jam diharapkan nyeri
faktor presipitasi
2. Observasi reaksi
pembengkakan) berkurang nonverbal dari
Kriteria Hasil: ketidaknyamanan
3. Bantu pasien dan
a. Ekspresi nyeri lisan / pada keluarga untuk mencari
wajah dan menemukan
dukungan
b. Kegelisahan / ketegangan
4. Kontrol lingkungan yang
otot dapat mempengaruhi
c. Posisi tubuh melindungi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan
d. Menggunakan tindakan dan kebisingan
mengurangi nyeri dengan 5. Kurangi presipitasi nyeri
6. Kaji tipe dan sumber
analgesik dan non-
nyeri untuk menentukan
analgesik secara tepat. intervensi
7. Ajarkan tentang teknik
nonfarmakologi : nafas
dalam, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/dingin
8. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri :
kalnex, ceftriaxone,
ranitidine
9. Tingkatkan istirahat
10. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
11. Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali.

V. Implementasi Keperawatan

No DX Implentasi Evaluasi
Keperawatan
1 Gangguan rasa 1. Melakukan pengkajian S:
nyaman : nyeri secara komprehensif
Pasien mengatakan nyeri
termasuk lokasi nyeri,
berhubungan karakteristik, durasi, berkurang
dengan agen frekuensi, kualitas dan
Pasien mengatakan skala
cedera fisik
faktor presipitasi
nyeri 4 (skala nyeri 1-10)
( inflamasi dan 2. Mengobservasi reaksi
O:
pembengkakan) nonverbal dari
ketidaknyamanan Pasien tampak lemah,
kesadaran Compos Mentis,
3. Membantu pasien dan
keluarga untuk mencari terpasang inf. Nacl 16 TPM,
dan menemukan
A: masalah Gangguan rasa
dukungan
nyaman : nyeri berhubungan
4. Mengontrol lingkungan dengan agen cedera fisik
yang dapat
mempengaruhi nyeri ( inflamasi dan pembengkakan)
seperti suhu ruangan, teratasi sebagian
pencahayaan dan
P: lanjutkan intervensi
kebisingan

5. Mengkaji tipe dan


sumber nyeri untuk
menentukan intervensi

6. Mengajarkan tentang
teknik nonfarmakologi :
nafas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/dingin

7. Memberikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri : kalnex,
ceftriaxone, ranitidine
8. Meningkatkan istirahat

9. Memberikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur

10. Memonitor vital sign


sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali.

Anda mungkin juga menyukai