I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Kel. Murung Sari, Amuntai Tengah
No. Medical Record : 03.55.xx
Tanggal Masuk : 26 Pebruari 2020
Tanggal Pengkajian : 27 Pebruari 2020
Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure (CHF)
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Sesak nafas
KETERANGAN :
Perempuan
Laki-laki
Serumah
Klien
Garis perkawinan
Garis keturunan
Meninggal
D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
4 Istirahat Tidur
a. Mulai tidur Jam 21.00 WITA Jam 23.00 WITA
b. Lama tidur ± 8 jam/hari ± 7 jam/hari
c. Kesulitan memulai tidur Tidak ada Ada
d. Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun
e. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada karena sesak
Tidak ada
5 Personal Hygiene
a. Mandi (frekuensi, bantuan 2x/hari 1x/hari, diseka
No Kebutuhan Sebelum Sakit Selama Sakit
total/sebagian) Mandiri Bantuan sebagian
b. Gosok gigi (Frekuensi) 2x/hari 1x/hari
c. Cuci rambut 2x/minggu Tidak pernah
d. Gunting kuku 1x/minggu Tidak pernah
e. Ganti pakaian (frekuensi perhari) 2x/hari 2x/hari
6 Aktivitas
a. Mobilitas Fisik Tidak ada gangguan ADL dibantu keluarga
b. Olahraga Skala aktivitas 2
c. Rekreasi (rentang skala 0-4)
E. Data Psikologis
Pada saat pengkajian, klien tampak lemah dan gelisah di tempat tidur. Koping
klien terhadap penyakitnya tampak menerima, keluarga klien menganggap
penyakit ini sebagai ujian dari Allah SWT.
F. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarganya (anak dan menantu) tampak baik. Saat sakit
klien dijaga oleh suami dan anak serta menantunya. Selain itu, tetangga klien juga
bergiliran menengok klien dan klien tidak merasa terisolasi dalam kehidupan
bertetangga. Hubungan klien dengan tenaga kesehatan (dokter, perawat, gizi, dll)
baik.
G. Data Spiritual
Klien beragama Islam. Klien tidak dapat melaksanakan ibadah sholat. Klien
hanya berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhannya.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum klien : Klien tampak lemah
2. Tanda vital klien
a. Temperature : 37 0C
b. Pulse : 102 x/menit
c. Respiratory : 30 x/menit
d. Tekanan darah: 120/80 mmHg
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Compos Mentis
b. Kuantitatif : GCS 15 . E4V5M6
4. Sistem Pernafasan
a. Inspeksi : Klien terlihat sesak nafas. Nafas cepat dan dangkal. Tampak
menggunakan otot bantu pernafasan. Terpasang nasal kanul
O2 4 lpm, Respirasi 30 x/menit
b. Palpasi : Pergerakan dada sebelah kanan dan kiri simetris, tidak ada
nyeri tekan dan krepitasi
c. Perkusi : Suara resonan pada kedua paru
d. Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, irama nafas teratur, tidak ada ronchi
dan tidak ada wheezing
5. Sistem Kardiovaskuler
a. Inspeksi : Klien tampak pucat, tidak ada sianosis. Sp O2 = 96%
b. Palpasi : Teraba adanya distensi vena jugularis. Nadi teraba
102x/menit
c. Perkusi : Suara redup, batas jantung normal, kesan tidak melebar
d. Auskultasi: Bunyi jantung S1 dan S2 tunggal regular. Terdapat suara
tambahan (murmur). Tekanan Darah 120/80 mmHg
6. Sistem Persarafan
Tingkat kesadaran compos mentis (sadar penuh). Refleks dan koordinasi
anggota tubuh klien berfungsi dengan baik. Orientasi waktu klien mampu
menjawab dengan baik, begitu juga orientasi orang dan tempat klien dapat
menjawab dengan baik.
7. Sistem Pencernaan
a. Inspeksi : Bentuk abdomen simetris / datar. Tidak tampak lesi/luka
pada abdomen. Mukosa bibir tampak kering, tidak ada
pembengkakan tonsil. Klien mengalami mual. Klien hanya
makan ¼ porsi . Perut tampak buncit, lingkar perut 86 cm
b. Palpasi : Terdapat asites. Tidak ada nyeri tekan pada epigastrium.
c. Perkusi : Terdapat distensi pada abdomen.
d. Auskultasi : Bunyi peristaltic usus 8 x/menit
8. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada nyeri sendi. Tidak ada fraktur pada ekstrimitas. Tidak ada kelainan
bentuk tulang sendi. Terdapat penurunan kekuatan otot pada tangan dan kaki,
skala tonus otot 4 ( pergerakan melawan tahanan, namun kurang dari normal).
Terdapat oedema pada kedua kaki. Tampak terpasang vemflon pada tangan
kiri.
9. Sistem Integumen
Integritas kulit normal, turgor kulit baik, capillary refill < 2 detik. Tidak ada
lesi. Akral teraba dingin.
.
10.Sistem Endokrin
Klien berkeringat, warna rambut putih (beruban). Penyebaran rambut merata
di seluruh permukaan kulit. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening.
.
11.Sistem Genitourinaria
Klien berjenis kelamin perempuan dan terpasang selang kateter (DC).
I. Data Penunjang
1. Laboratorium
3. Pemeriksaan EKG
Interpretation EKG: Sinus Rhythm
Marked left axis deviation
Possible myocardial infarction
Abnormal EKG
4. Therapy
Inj. Forusemide 40 mg, 2 amp/8 jam
Inj.Gitas / 8 jam
Inj. Omeprazole 40 mg / 12 jam
Po. Sucralfat Syr, 5 mg /8 jam
Po. Digoxin, ½ tab/8 jam
1.
II. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Hiperventilasi Pola nafas tidak
Klien mengeluh sesak nafas efektif
DO:
Tampak sesak nafas, lemah dan
pucat
Nafas cepat dan dangkal
Klien menggunakan otot bantu
pernafasan
Klien menggunakan alat bantu
nafas ( nasal kanul 4 lpm )
Frekuensi respirasi = 30 x/mnt
Frekuensi nadi = 102 x/mnt
SMRS makan 4 5
S: Klien mengatakan
3 Kamis/ Kelebihan
1) Mengkaji tanda- perutnya masih buncit
27-2-
volume cairan
2020 tanda vital klien: dan kakinya bengkak
Jam berhubungan
TD= 120/80 mmHg O:
12.15
dengan
WITA N = 100 x/menit TTV:
berkurangnya
R = 28 x/menit TD= 120/80 mmHg
curah jantung,
T= 37 0C N = 100 x/menit
retensi cairan
2) Memonitor indikasi R = 28 x/menit
dan natrium
retensi/kelebihan T= 37 0C
oleh ginjal.
cairan yaitu adanya Masih tampak ada
acites , distensi JVP acites, lingkar perut 86
dan adanya oedema cm
3) Mengkaji lokasi Terdapat oedema pada
oedema yaitu pada kedua tungkai
kedua tungkai klien Masih tampak distensi
sampai ke punggung vena jugularis
kaki A: Kelebihan volume cairan
4) Memotivasi klien belum teratasi
untuk membatasi
Indikator IR ER
minum TTV normal 3 5
5) Kolaborasi Tidak ada
2 5
pemberian obat asites
JVP tak
diuretic (injeksi 3 5
tampak
Furosemide 80 mg)
Tidak ada
oedema 2 5
perifer
P: Lanjutkan intervensi
S: Klien mengatakan
badannya masih terasa
4 Kamis/ Intoleransi
lemah
27-2- 1) Mengkaji TTV klien
aktivitas
2020 O:
TD= 120/80 mmHg
Jam berhubungan
Klien hanya bedrest di
12.25 N = 100 x/menit
dengan
WITA tempat tidur
R = 28 x/menit
kelemahan dan
ADL klien masih
T= 37 0C
kelelahan
dibantu keluarga
2) Mengkaji penyebab
Skala aktivitas 2
intoleransi klien
Skala kekuatan otot 4
yaitu karena terjadi
A: Intoleransi aktivitas
penurunan curah
jantung sehingga masih belum teratasi
suplay oksigen ke
Indikator IR ER
jaringan menurun
akibatnya TTV dalam
metabolisme rentang
3 5
menurun sehingga normal saat
energy jaringan juga beraktivitas
menurun yang Laporan
3 5
mengakibatkan klien ADL
merasa lemah, letih,
lelah P: Lanjutkan intervensi
3) Memonitor respon
klien saat
beraktivitas
4) Membantu klien
memilih posisi yang
nyaman untuk
istirahat
5) Menyarankan pada
keluarga untuk
membantu ADL
klien secara bertahap
VI. Catatan Perkembangan
Diagnosa
No Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 Pola nafas tidak Jumat/ S Klien mengatakan sesak berkurang
efektif berhubungan 28-2-2020 O:
Hiperventilasi Jam 09.00 Tampak adanya otot bantu
WITA pernafasan saat bernafas
Klien menggunakan nasal kanul 3
lpm
TD = 120/80 mmHg
N = 90 x/menit
R = 26 x/menit
T = 37 0C
A: Pola nafas tidak efektif belum
teratasi
Indikator IR ER
Tidak ada sesak
4 5
nafas
Frekuensi nafas
3 5
normal
Bebas dari tambahan
3 5
otot pernafasan
P: Lanjutkan intervensi
Indikator IR ER
Laporan ADL 4 5
P: Lanjutkan intervensi
Indikator IR ER
Laporan ADL 5 5
P: Lanjutkan intervensi