3.1.1 Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 57 Tahun.
Pendidikan : SD.
Alamat : Pasayangan.
Ruang/Kamar : Bedah
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. H.
Pekerjaan : Swasta.
Alamat : Pasayangan.
Klien mengatakan nyeri pada luka operasi, luka terasa panas dan menusuk selain itu
juga keluarga klien mengatakan klien mengeluhkan mual tapi tidak muntah dan tidak ada
nafsu makan dan nyeri diseluruh bagian perut dan sudah 6 hari klien mngeluhkan belum
BAB.
3.1.3 Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu klien sering mengeluhkan nyeri
pada bagian perut dan sering mual muntah selain itu sering diare atau BAB mencret, dan
beberapa hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah
kanan dan bagian kemaluan/scrotum klien membengkak dan terdapat tonjolan. Kemudian
oleh keluarga diperiksakan ke dokter dan oleh dokter dianjurkan untuk operasi, kemudian
oleh keluarga dibawa kerumah sakit Ratu Zalecha pada tanggal 18 Desember 2018, kemudian
klien menjalani operasi pada tanggal 19 Desember 2018. Dan pada saat melakukan
pengkajian pada klien post operasi pada hari ke 2 yaitu pada tanggal 21 Desember 2018,
didapatkan keluhan/data.
Paliatif : Keluarga klien mengatakan, klien mengeluhkan nyeri pada luka operasi yaitu pada
perut bagian bawah dibawah pusat (umbilicus), nyeri terasa menusuk, pedih dan panas luka
terasa kaku dan sakit bertambah saat bergerak, selain itu juga klien mengatakan mual tapi
tidak muntah.
Quality : Klien mengatakan nyeri terasa menusuk, pedih dan panas, nyeri terasa semakin
sakit saat klien bergerak dan batuk terutama saat klien duduk selain itu klien mengatakan
perut terasa penuh seperti mau muntah tapi tidak bisa muntah.
Region : Klien mnegeluhkan nyeri terasa di luka operasi yaitu di perut bagian bawah,
dibawah pusat dan nyeri menyebar keseluruh bagian perut hingga area kemaluan klien.
Severity : Kelurga klien mengatakan saat ini tidak dapat beraktivitas karena nyeri
terutama saat nyeri kambuh klien tidak mampu untuk bergerak dan hanya menangis dan
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti makan, membersihkan diri klien
Time : Klien mengatakan nyeri muncul setiap saat terutama saat klien bergerak dan batuk
Keluarga klien mengatakan klien sudah pernah dirawat di rumah sakit yang sama
dengan penyakit diare/mencret sekitar 1 tahun yang lalu dan sebelumnya klien sering
mengalami penyakit diare (Gastroenteritis) karena pola makan klien yang sering tidak teratur.
Dan menurut keluarga klien tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita penyakit
yang sama dengan yang diderita klien yaitu Hernia. Keluarga klien mengatakan, sebelumnya
klien belum pernah dioperasi dan menderita penyakit yang memerlukan proses operasi dan
klien tidak memiliki riwayat alergi baik terhadap obat maupun makanan apapun.
a. Orang tua
Keluarga klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami riwayat penyakit
yang diderita klien saat ini yaitu Hernia dan keluarga klien juga tidak ada yang mengalami
penyakit menular seperti hepatitis dan alergi terhadap makanan apapun. Dan tidak ada juga
yang mempunyai penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, stroke dan hipertensi.
b. Genogram :
Keterangan :
Ket :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: tinggal serumah
Riwayat aktifitas sehari-hari
No Kebutuhan Sebelum sakit Sesudah sakit
1 Nutrisi
a. BB dan TB 55 kg dan 150 cm 55 kg dan 150 cm
b. Diet Nasi Nasi
c. Kemampuan
Mengunyah Mampu Mampu
Menelan mengunyah mengunyah
Bantuan total/sebagian Mampu menelan Mampu menelan
d. Frekuensi Tidak dibantu Dibantu sebagian
e. Porsi makan 3x sehari 1 – 2x sehari
f. Makanan yang 1 piring Beberapa sendok
menimbulkan alergi - -
g. Makanan yang disuka Gorengan -
2. Cairan
a. Intake
Oral
Jenis Air putih Air putih
Jumlah...... cc/hari ± 8-10 gelas ± 3 gelas
Bantuan total/sebagian Mandiri Mandiri
Intravena
Jenis - RL
Jumlah...... cc/hari - 2000 cc
b. Output
Jenis Urin Urin
Jumlah .... cc/hari - -
3. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x 1x
Konsistensi Lunak Lunak
Warna Kuning Kuning
Keluhan - -
Bantuan total/sebagian - Dibantu sebagian
b. BAK 3-4 kali
Frekuensi 3-4 kali Kuning jernih
Warna Kuning jernih -
- -
Jumlah (dalam cc)
- Dibantu sebagian
Keluhan
-
Bantuan total/sebagian
4. Istirahat tidur
a. Mulai tidur Mudah Sulit
b. Lama tidur Malam 8 jam Sebentar
c. Kesulitan memulai tidur Tidak Sulit
d. Gangguan tidur Tidak terganggu Tidur terganggu
e. Kebiasaan sebelum tidur - -
5. Personal Hygien
a. Mandi (frekuensi, bantuan Mandi 2x sehari Diseka 2x oleh
total/sebagian) mandiri anaknya
b. Gosok gigi (frekuensi) 2x sehari 2x sehari
c. Cuci rambut 1 minggu sekali -
d. Gunting kuku 1 minggu sekali -
e. Ganti pakaian (frekuensi 1 kali 1 kali
perhari)
6. Aktivitas
a. Mobilisasi fisik -
b. Olahraga -
c. Rekreasi
Dalam kehidupan sehari-hari klien dan keluarga dalam berkomunikasi dan bergaul terbiasa
Klien dan keluarga menganggap bahwa sakit yang diderita klien adalah cobaan dari Tuhan
dan berharap cepat sembuh. Keluarga klien mengatakan bahwa dilingkungan keluarga selalu
menjaga kesehatan anggota keluarga dengan baik dan bila ada anggota keluarga yang sakit
3. Konsep Diri
Pada konsep diri yang meliputi: body image atau gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran
diri dan identitas diri tidak dikaji karena klien anak berusia 7 tahun dan tidak memungkinkan
4. Keadaan Emosi
Status emosi klien kadang labil, dan pada saat dilakukan pengkajian yang lebih berperan
dalam menjawab pertanyaan penulis adalah orang tua klien, klein selalu mengungkapkan
Klien terkadang hanya pasif saja ketika diajak komunikasi oleh perawat dan penulis dan klien
sering merasa gelisah dan takut ketika ditanyakan keluhannya dan ketika perawat akan
melakukan tindakan keperawatan pada klien, namun keluarga klien sangat kooperatif saat
dilakukan pengkajian.
5. Hubungan Dengan Keluarga
Keluarga klien mengatakan dalam keluarganya hubungan keluarga terjalin baik dan saling
memperhatikan satu sama lainnya termasuk apabila ada anggota keluarga yang sakit keluarga
1. Keadaan Umum
Keadaan umum klien lemah, tampak seperti menahan sakit pada luka operasi dan terkadang
klien menangis karena nyeri pada luka operasi, klien bedrest total.
2. Kesadaran
GCS 15 (Respon buka mata 4, Respon motorik 5 dan Respon verbal 6), Tingkat kesadaran
Compos mentis.
3. Tanda-tanda Vital:
N : 92 x / menit RR : 24 x/menit
Kepala bersih, rambut klien pendek, warna hitam, pertumbuhan merata, dikulit kepala tidak
5. Mata
Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor, konjungtiva ananemis dan sclera anikhterik fungsi
penglihatan baik dan tanpa menggunakan alat bantu penglihatan (kaca mata)
6. Telinga
Letak simetris, tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
7. Hidung
Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi pernafasan baik, tidak terjadi sesak nafas, tidak
tampak tumpukan sekret dan tidak terdapat masalah dalam pola nafas, frekuensi pernafasan
24x/menit
8. Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Jumlah gigi lengkap 32 buah, warna agak kuning,
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan Jugularis Vena Perifer dan
10. Thorax
Bentuk simetris pergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak lesi pada kulit dan tidak ada
pembengkakan dada.
a) Paru-Paru/Pulmo
Pada inspeksi didapat kan hasil permukaan dada simetris, permukaan dada kiri/sinistra sama
dengan permukaan dada kanan/dextra, Pernafasan normal frekuensi 24x/menit. Pada palpasi
didapatkan hasil fokal fremitus kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra, fokal resonan
kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra. Sedangkan pada perkusi suara paru sonor dan
auskultasi yaitu bunyi nafas vesikuler dan tidak terdengar suara nafas tambahan seperti
wheezing (suara abnormalitas pada paru seperti adanya penumpukan udara), ronkhi (mengi),
b) Jantung/Cardio
Pada inspeksi dada terlihat ictus cordis berdenyut halus di intercosta 6, pada palpasi
didapatkan data teraba ictus cordis di intercosta ke 4-5-6 sebelah kiri sedangkan pada perkusi
jantung didapatkan batas jantung jelas, kesan tidak ada pembesaran jantung dan pada
auskultasi jantung terdengar bunyi jantung suara 1 (lub) tunggal dan bunyi jantung suara 2
(dub) tunggal dan tidak terdengan mur-mur pada semua lapang dada sebelah kiri.
11. Abdomen
Pada inspeksi didapatkan hasil permukaan abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada ascites
dan terdapat luka operasi pada kuadran abdomen bagian bawah tepatnya dibawah umbilicus
atas shimpisis pubis, panjang luka kurang lebih 7cm terdapat jahitan simpul sebanyak 10
simpul, keadaan luka bersih tidak terdapat pus dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi dan luka
tertutup kassa steril. Pada auskultasi didapatkan bising usus kurang lebih 8x / menit
sedangkan pada perkusi keempat kuadran abdomen didapatkan suara tympani dan pada
palpasi terdapat nyeri tekan pada semua lapang abdomen terutama sekitar luka operasi yaitu
12. Genetalia
Terpasang Cateter, urine keluar dengan warna kuning pekat volume 450cc, tidak terdapat
endapan maupun darah, posisi kateter benar/tanpa hambatan, kateter terpasang hari ke dua
dan area scrotum sebelah kanan memerah dan ada nyeri tekan pada area genetalia klien.
13. Ekstremitas.
a) Ekstremitas atas
Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat
bantu dan ekstremitas sebelah kanan terpasang Infus RL dengan infuset makro, 12 tetes/menit
keadaan infus baik tidak terdapat oedem pada area yang terpasang infus dan tidak ada nyeri
b) Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah tidak terdapat kelainan dan dapat berfungsi dengan baik hanya saja klien
tidak mau banyak bergerak karena terasa nyeri pada luka operasi semakin meningkat ketika
bergerak.
c) Skala kekuatan otot
Atas
Kanan Kiri
555 555
555 555
Bawah
Keterangan: Skala kekuatan otot pada kedua kaki dan kedua tangan nilai 5 yaitu dapat
berikut:
3 Hemetokrit 39% 37 – 43 %
7 Golongan darah AB
10 Eosinofil 1% 1 – 3%
11 Basofil 0% 0 – 3%
12 Batang 1% 2 - 6%
15 Monosit 5% 2 - 8%
Setelah melakukan pengkajian dan melakukan analisa data pada klien An. A dengan
diagnosa Hernia Scrotalis post operasihari ke II, kemudian penulis dapat menegakkan
3.2.1. Gangguan Rasa Nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan,
dan proses inflamasi luka operasi ditandai dengan nyeri pada luka operasi yaitu diperut skala
nyeri 7, ekspresi wajah klien tampak menahan nyeri, klien tampak memegangi bagian perut
dan tampak hati–hati dalam melakukan pergerakan, terdapat luka operasi pada kuadran
abdomen bagian bawah, panjang 7cm jahitan 10 simpul, keadaan luka bersih tidak terdapat
pus dan tanda–tanda vital: Tekanan darah: 100/70 mmHg, Nadi: 92 x / menit, Respirasi: 24 x
ketakutan bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur infasive ditandai dengan klien
mengatakan takut bergerak karena nyeri meningkat saat bergerak, klien tampak lemah dan
bedrest, dan semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.
3.2.3. Konstipasi berhubungan dengan immobilisasi sekunder akibat post operasi dan efek
anastesi ditandai dengan klien sudah 6 hari belum BAB, klien ingin BAB tapi tidak bisa
keluar dan klien bedrest, klien makan sedikit dan pemasukan cairan lewat oral sedikit
(kurang serat) dan teraba massa feses pada pemeriksaan palpasi abdomen.
2 Sabtu 22 II Subyektif:
Desember a) Keluarga klien mengatakan klien masih takut beraktivitas
2018 sendiri.
17.30wib b) Keluarga klien mengatakan untuk memenuhi semua
kebutuhan aktivitas sehari-hari klien seperti mandi, makan,
minum dan duduk dibantu oleh keluarga.
c) Klien mengatakan belum berani bergerak dan hanya
berbaring saja.
Obyektif:
a) Klien bedrest.
b) Semua aktivitas sehari-hari (activity daily living) seperti
makan, duduk, alih baring dilakukan orang tua klien dan
dengan bantuan perawat.
Analisa:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas belum teratasi.
Planning: Lanjutkan Intervensi
a) Dorong partisipasi klien dalam semua aktifitas sesuai
kemampuan individual.
b) Dorong dukungan dan bantuan keluarga/orang terdekat
dalam latihan gerak.
c) Berikan lingkungan tenang dan mempertahankan tirah
baring.
d) Bantu aktifitas atau ambulasi pasien sesuai dengan
kebutuhan
3 Sabtu 22 III Subyektif:
Desember a) Klien mengatakan perutnya mulas ingin BAB tapi belum
2018 bisa BAB.
17.30wib b) Keluarga klien mengatakan sudah beberapa hari ini klien
belum bisa BAB
c) Keluarga klien mengatakan klien makan makanan yang
lunak dan banyak makan buah yang lunak seperti pepaya
agar bisa BAB
Obyektif:
a) Klien belum BAB sejak 6 hari ini
b) Klien Bedrest sehingga tidak banyak bergerak sehingga
memungkinkan feses tertekan.
c) Pada auskultasi abdomen didapatkan peristaltik usus
12x/menit.
Analisa:
Masalah keperawatan konstipasi belum teratasi
Planning: Intervensi dilanjutkan
a) Anjurkan pasien untuk alih posisi tiap 2 jam sekali
b) Anjurkan pada pasien untuk minum banyak 1500–3000cc
tiap hari dan makanan yang mengandung serat.
c) Anjurkan pada pasien makan makanan yang lunak porsi
sedikit-sedikit tapi sering
d) Kaji peristaltik usus setiap pagi dan sesuai kondisi klien
6 Minggu 23 I Subyektif:
Desember a) Klien mengatakan luka operasi terasa nyeri sedikit
2018 berkurang dan kaku
09.45 wib b) Klien mengatakan setelah melakukan nafas dalam
berulang kali nyeri sedikit berkurang dan klien mau
melakukan nafas dalam berulang-ulang.
c) Keluarga klien mengatakan klien mau melakukan nafas
dalam dan mempraktekan berulang-ulang saat nyeri
muncul dan klien menangis saat nyeri muncul.
d) Saat dilakukan pengkajian nyeri diberi rentang 1-10 klien
menyebutkan nyeri nya berkurang dari 6 menjadi 4.
Obyektif:
a) Ekspresi wajah klien lebih rileks
b) Klien mau melakukan nafas dalam berulang-ulang
c) Tanda-tanda vital:
TD : 100/70mmHg
Nadi : 92x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 373oC
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
sebagian.
Planning: Intervensi Dilanjutkan
a) Kaji tanda-tanda vital sesuai kondisi klien
b) Kaji nyeri meliputi lokasi, frekuensi, kwalitas dan skala
nyeri pasien.
c) Anjurkan pada keluarga untuk memberikan massase pada
area abdomen yang nyeri tapi bukan area luka operasi.
7 Minggu 23 II Subyektif:
Desember a) Keluarga klien mengatakan klien sudah mau bergerak
2018 sendiri secara perlahan-lahan.
09.45wib b) Klien mengatakan mulai tidak tahu dan cemas lagi
melakukan pergerakan secara bertahap seperti duduk dan
minum sendiri tapi masih dibantu minimal oleh ibu klien
Obyektif:
a) Kecemasan klien untuk bergerak berkurang
b) Aktivitas klien seperti makan, duduk dan beralih posisi
masih dibantu oleh keluarga.
c) Klien mulai bisa duduk walaupun dibantu
Analisa:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi sebagian
Planning: Lanjutkan Intervensi
a) Berikan lingkungan tenang dan mempertahankan tirah
baring.
b) Bantu aktifitas atau ambulasi pasien sesuai dengan
kebutuhan