Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN POST OP HERNIA PADA TN.

DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RATU ZALECHA

3.1.1 Biodata

a. Identitas Pasien

Nama : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki-laki.

Umur : 57 Tahun.

Pendidikan : SD.

Alamat : Pasayangan.

Tanggal Masuk RS : 18 Desember 2018.

Ruang/Kamar : Bedah

Golongan Darah : AB.

No. Rekam Medik : 40 xx xx

Tanggal Pengkajian : 21 Desember 2018.

Diagnosa Medis : Hernia Scrotalis Post Operasi Herniotomy

b. Penanggung Jawab

Nama : Tn. H.

Hub dengan pasien : anak.

Pekerjaan : Swasta.

Alamat : Pasayangan.

3.1.2 Keluhan Utama : Nyeri pada luka operasi

Klien mengatakan nyeri pada luka operasi, luka terasa panas dan menusuk selain itu

juga keluarga klien mengatakan klien mengeluhkan mual tapi tidak muntah dan tidak ada

nafsu makan dan nyeri diseluruh bagian perut dan sudah 6 hari klien mngeluhkan belum

BAB.
3.1.3 Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluarga klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu klien sering mengeluhkan nyeri

pada bagian perut dan sering mual muntah selain itu sering diare atau BAB mencret, dan

beberapa hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah

kanan dan bagian kemaluan/scrotum klien membengkak dan terdapat tonjolan. Kemudian

oleh keluarga diperiksakan ke dokter dan oleh dokter dianjurkan untuk operasi, kemudian

oleh keluarga dibawa kerumah sakit Ratu Zalecha pada tanggal 18 Desember 2018, kemudian

klien menjalani operasi pada tanggal 19 Desember 2018. Dan pada saat melakukan

pengkajian pada klien post operasi pada hari ke 2 yaitu pada tanggal 21 Desember 2018,

didapatkan keluhan/data.

Paliatif : Keluarga klien mengatakan, klien mengeluhkan nyeri pada luka operasi yaitu pada

perut bagian bawah dibawah pusat (umbilicus), nyeri terasa menusuk, pedih dan panas luka

terasa kaku dan sakit bertambah saat bergerak, selain itu juga klien mengatakan mual tapi

tidak muntah.

Quality : Klien mengatakan nyeri terasa menusuk, pedih dan panas, nyeri terasa semakin

sakit saat klien bergerak dan batuk terutama saat klien duduk selain itu klien mengatakan

perut terasa penuh seperti mau muntah tapi tidak bisa muntah.

Region : Klien mnegeluhkan nyeri terasa di luka operasi yaitu di perut bagian bawah,

dibawah pusat dan nyeri menyebar keseluruh bagian perut hingga area kemaluan klien.

Severity : Kelurga klien mengatakan saat ini tidak dapat beraktivitas karena nyeri

terutama saat nyeri kambuh klien tidak mampu untuk bergerak dan hanya menangis dan

untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti makan, membersihkan diri klien

dibantu oleh orang tuanya.

Time : Klien mengatakan nyeri muncul setiap saat terutama saat klien bergerak dan batuk

dan sering muncul pada malam hari.


3.1.4 Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Keluarga klien mengatakan klien sudah pernah dirawat di rumah sakit yang sama

dengan penyakit diare/mencret sekitar 1 tahun yang lalu dan sebelumnya klien sering

mengalami penyakit diare (Gastroenteritis) karena pola makan klien yang sering tidak teratur.

Dan menurut keluarga klien tidak ada anggota keluarga yang lain yang menderita penyakit

yang sama dengan yang diderita klien yaitu Hernia. Keluarga klien mengatakan, sebelumnya

klien belum pernah dioperasi dan menderita penyakit yang memerlukan proses operasi dan

klien tidak memiliki riwayat alergi baik terhadap obat maupun makanan apapun.

3.1.5 Riwayat Penyakit Keluarga

a. Orang tua

Keluarga klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami riwayat penyakit

yang diderita klien saat ini yaitu Hernia dan keluarga klien juga tidak ada yang mengalami

penyakit menular seperti hepatitis dan alergi terhadap makanan apapun. Dan tidak ada juga

yang mempunyai penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, stroke dan hipertensi.

b. Genogram :

Keterangan :
Ket :
: laki-laki

: perempuan

: pasien

: tinggal serumah
Riwayat aktifitas sehari-hari
No Kebutuhan Sebelum sakit Sesudah sakit
1 Nutrisi
a. BB dan TB 55 kg dan 150 cm 55 kg dan 150 cm
b. Diet Nasi Nasi
c. Kemampuan
 Mengunyah Mampu Mampu
 Menelan mengunyah mengunyah
 Bantuan total/sebagian Mampu menelan Mampu menelan
d. Frekuensi Tidak dibantu Dibantu sebagian
e. Porsi makan 3x sehari 1 – 2x sehari
f. Makanan yang 1 piring Beberapa sendok
menimbulkan alergi - -
g. Makanan yang disuka Gorengan -
2. Cairan
a. Intake
Oral
 Jenis Air putih Air putih
 Jumlah...... cc/hari ± 8-10 gelas ± 3 gelas
 Bantuan total/sebagian Mandiri Mandiri
Intravena
 Jenis - RL
 Jumlah...... cc/hari - 2000 cc
b. Output
 Jenis Urin Urin
 Jumlah .... cc/hari - -
3. Eliminasi
a. BAB
 Frekuensi 1x 1x
 Konsistensi Lunak Lunak
 Warna Kuning Kuning
 Keluhan - -
 Bantuan total/sebagian - Dibantu sebagian
b. BAK 3-4 kali
 Frekuensi 3-4 kali Kuning jernih
 Warna Kuning jernih -
- -
 Jumlah (dalam cc)
- Dibantu sebagian
 Keluhan
-
 Bantuan total/sebagian
4. Istirahat tidur
a. Mulai tidur Mudah Sulit
b. Lama tidur Malam 8 jam Sebentar
c. Kesulitan memulai tidur Tidak Sulit
d. Gangguan tidur Tidak terganggu Tidur terganggu
e. Kebiasaan sebelum tidur - -
5. Personal Hygien
a. Mandi (frekuensi, bantuan Mandi 2x sehari Diseka 2x oleh
total/sebagian) mandiri anaknya
b. Gosok gigi (frekuensi) 2x sehari 2x sehari
c. Cuci rambut 1 minggu sekali -
d. Gunting kuku 1 minggu sekali -
e. Ganti pakaian (frekuensi 1 kali 1 kali
perhari)
6. Aktivitas
a. Mobilisasi fisik -
b. Olahraga -
c. Rekreasi

3.1.6 Riwayat/Keadaan Psikososial

1. Bahasa Yang Digunakan

Dalam kehidupan sehari-hari klien dan keluarga dalam berkomunikasi dan bergaul terbiasa

menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa daerah kerinci.

2. Persepsi Klien Tentang Penyakitnya

Klien dan keluarga menganggap bahwa sakit yang diderita klien adalah cobaan dari Tuhan

dan berharap cepat sembuh. Keluarga klien mengatakan bahwa dilingkungan keluarga selalu

menjaga kesehatan anggota keluarga dengan baik dan bila ada anggota keluarga yang sakit

selalu memeriksakan kesehatannya ke dokter dan petugas kesehatan terdekat.

3. Konsep Diri

Pada konsep diri yang meliputi: body image atau gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran

diri dan identitas diri tidak dikaji karena klien anak berusia 7 tahun dan tidak memungkinkan

untuk dapat dikaji karena klien belum memahami konsep dirinya.

4. Keadaan Emosi

Status emosi klien kadang labil, dan pada saat dilakukan pengkajian yang lebih berperan

dalam menjawab pertanyaan penulis adalah orang tua klien, klein selalu mengungkapkan

keluhannya pada anaknya.

4. Perhatian Terhadap Orang Lain/Lawan Bicara

Klien terkadang hanya pasif saja ketika diajak komunikasi oleh perawat dan penulis dan klien

sering merasa gelisah dan takut ketika ditanyakan keluhannya dan ketika perawat akan

melakukan tindakan keperawatan pada klien, namun keluarga klien sangat kooperatif saat

dilakukan pengkajian.
5. Hubungan Dengan Keluarga

Keluarga klien mengatakan dalam keluarganya hubungan keluarga terjalin baik dan saling

memperhatikan satu sama lainnya termasuk apabila ada anggota keluarga yang sakit keluarga

yang lain ikut mendukung untuk mendapatkan kesembuhan dengan berobat.

3.1.7 Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

Keadaan umum klien lemah, tampak seperti menahan sakit pada luka operasi dan terkadang

klien menangis karena nyeri pada luka operasi, klien bedrest total.

2. Kesadaran

GCS 15 (Respon buka mata 4, Respon motorik 5 dan Respon verbal 6), Tingkat kesadaran

Compos mentis.

3. Tanda-tanda Vital:

TD : 100/70 mmHg S : 373 o C

N : 92 x / menit RR : 24 x/menit

4. Kepala dan rambut

Kepala bersih, rambut klien pendek, warna hitam, pertumbuhan merata, dikulit kepala tidak

terdapat luka dan lesi.

5. Mata

Mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor, konjungtiva ananemis dan sclera anikhterik fungsi

penglihatan baik dan tanpa menggunakan alat bantu penglihatan (kaca mata)

6. Telinga

Letak simetris, tidak ada serumen, dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat

bantu pendengaran.

7. Hidung
Simetris, tidak ada polip hidung, fungsi pernafasan baik, tidak terjadi sesak nafas, tidak

tampak tumpukan sekret dan tidak terdapat masalah dalam pola nafas, frekuensi pernafasan

24x/menit

8. Mulut

Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Jumlah gigi lengkap 32 buah, warna agak kuning,

nafas agak bau, lidah agak kotor, warna merah muda.

9. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan Jugularis Vena Perifer dan

teraba nadi karotis 92 x/menit

10. Thorax

Bentuk simetris pergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak lesi pada kulit dan tidak ada

pembengkakan dada.

a) Paru-Paru/Pulmo

Pada inspeksi didapat kan hasil permukaan dada simetris, permukaan dada kiri/sinistra sama

dengan permukaan dada kanan/dextra, Pernafasan normal frekuensi 24x/menit. Pada palpasi

didapatkan hasil fokal fremitus kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra, fokal resonan

kiri/sinistra sama dengan kanan/dextra. Sedangkan pada perkusi suara paru sonor dan

auskultasi yaitu bunyi nafas vesikuler dan tidak terdengar suara nafas tambahan seperti

wheezing (suara abnormalitas pada paru seperti adanya penumpukan udara), ronkhi (mengi),

dan krekels (penumpukan cairan pada pleura)

b) Jantung/Cardio

Pada inspeksi dada terlihat ictus cordis berdenyut halus di intercosta 6, pada palpasi

didapatkan data teraba ictus cordis di intercosta ke 4-5-6 sebelah kiri sedangkan pada perkusi

jantung didapatkan batas jantung jelas, kesan tidak ada pembesaran jantung dan pada
auskultasi jantung terdengar bunyi jantung suara 1 (lub) tunggal dan bunyi jantung suara 2

(dub) tunggal dan tidak terdengan mur-mur pada semua lapang dada sebelah kiri.

11. Abdomen

Pada inspeksi didapatkan hasil permukaan abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada ascites

dan terdapat luka operasi pada kuadran abdomen bagian bawah tepatnya dibawah umbilicus

atas shimpisis pubis, panjang luka kurang lebih 7cm terdapat jahitan simpul sebanyak 10

simpul, keadaan luka bersih tidak terdapat pus dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi dan luka

tertutup kassa steril. Pada auskultasi didapatkan bising usus kurang lebih 8x / menit

sedangkan pada perkusi keempat kuadran abdomen didapatkan suara tympani dan pada

palpasi terdapat nyeri tekan pada semua lapang abdomen terutama sekitar luka operasi yaitu

di kuadran abdomen sebelah bawah, tidak teraba lien dan hepar.

12. Genetalia

Terpasang Cateter, urine keluar dengan warna kuning pekat volume 450cc, tidak terdapat

endapan maupun darah, posisi kateter benar/tanpa hambatan, kateter terpasang hari ke dua

dan area scrotum sebelah kanan memerah dan ada nyeri tekan pada area genetalia klien.

13. Ekstremitas.

a) Ekstremitas atas

Fungsi ekstremitas atas normal dan dapat berfungsi dengan baik dan tidak menggunakan alat

bantu dan ekstremitas sebelah kanan terpasang Infus RL dengan infuset makro, 12 tetes/menit

keadaan infus baik tidak terdapat oedem pada area yang terpasang infus dan tidak ada nyeri

pada lengan, infus terpasang hari ke 3.

b) Ekstremitas bawah

Ekstremitas bawah tidak terdapat kelainan dan dapat berfungsi dengan baik hanya saja klien

tidak mau banyak bergerak karena terasa nyeri pada luka operasi semakin meningkat ketika

bergerak.
c) Skala kekuatan otot

Atas
Kanan Kiri
555 555
555 555
Bawah
Keterangan: Skala kekuatan otot pada kedua kaki dan kedua tangan nilai 5 yaitu dapat

bergerak dengan baik dan mampu menahan gravitasi.

3.1.9 Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 18 Desember 2018 didapatkan data sebagai

berikut:

Tabel 3.2. Pemeriksaan penunjang laboratorium

No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

1 Hemoglobin 10,8 gr/dl 12 – 14 gram/dl

2 Leukosit 10.200/ul 5.000 – 10.000/ul

3 Hemetokrit 39% 37 – 43 %

4 Laju endap darah 25 mm/jam 0 – 15 mm/jam

5 Blooding time (BT) 2 menit 1 – 3 menit

6 Clothing time (CT) 4 menit 2 – 6 menit

7 Golongan darah AB

8 Trombosit 283.000/ul 15.000 – 50.000/ul

9 Eritrosit 4,3 106 /ul 4,0 – 5,0 106 /ul

10 Eosinofil 1% 1 – 3%

11 Basofil 0% 0 – 3%

12 Batang 1% 2 - 6%

13 Segment 80% 50 - 70%


14 Limfosit 14% 20 – 40%

15 Monosit 5% 2 - 8%

Pada tanggal pengkajian tanggal 18 Desember 2018, terapi sebagai berikut:

Tabel. 3.3. Program Terapi

No Terapi Dosisi Rute/Cara Efek


1 Cefotaxime Injeksi 300mg/8Jam Intravena Antibiotik

2 Cetrolac Injeksi 8mg/12Jam Intravena Analgetik

3 Paracetamol Syrup 3x 1Sendok takar Oral Antipiretik

4 Trijek Injeksi 1 ampul/8Jam Intravena Analgetik

5 Kompolac Syrup 2x 1 Sendok Oral Pencahar

3.1.10 . Analisa Data

Tabel. 3.4. Analisa data

No Data Fokus Etiologi Masalah


1 Data subyektif: Proses pembedahan/ Gangguan Rasa
a) Klien mengatakan nyeri mengembalikan herniasi Nyaman nyeri
pada luka operasi yaitu keposisi semula
diperut bagian bawah,
dibawah pusat, nyeri terasa
menusuk
b) Klien mengatakan luka
operasi terasa pedih dan
panas
c) Pada pengkajian nyeri, saat
di berikan pilihan rentang
nyeri 1–10 pasien
mengungkapkan nyerinya
pada angka 7.
Data obyektif:
a) Ekspresi wajah klien
tampak menahan nyeri.
b) Skala nyeri 7 (sedang)
c) Pasien tampak memegangi
bagian perut dan tampak
hati–hati dalam melakukan
pergerakan.
d) Pada abdomen klien
terdapat luka operasi pada
kuadran abdomen bagian
bawah tepatnya dibawah
umbilicus atas shimpisis
pubis, panjang luka kurang
lebih 7cm terdapat jahitan
simpul sebanyak 10
simpul, keadaan luka
bersih tidak terdapat pus.
e) Tanda–tanda vital:
TD : 100/70 mmHg
N : 92 x / menit
RR : 24 x / menit
S : 373 oC
2 Data subyektif: Cidera jaringan/ Intoleransi Aktivitas
a) Klien mengatakan takut prosedur Infasive
bergerak dan beraktivitas
karena luka akan terasa
nyeri saat beraktivitas
b) Keluarga klien
mengatakan semua
aktivitas klien seperti
makan, minum dan
kebersihan diri dibantu
oleh orang tua.
Data Obyektif:
a) Pasien tampak lemah.
b) Skala kekuatan otot pada
semua ekstremitas bawah
5, tetapi klien tidak mau
beraktivitas karena nyeri
pada luka operasi di
abdomen.
c) Untuk memenuhi ADLnya
pasien dibantu oleh
keluarga dan perawat.
3 Data subyektif: Herniasi Usus Konstipasi
a) Keluarga klien
mengatakan selama
dirumah sakit belum BAB,
karena sebelum dan
sesudah operasi pasien
puasa.
b) Pasien mengatakan perut
terasa sakit ingin BAB tapi
tidak bisa BAB.
c) Keluarga klien mengatakan
klien makan dan minum
sedikit karena sesudah
operasi dianjurkan puasa
dan makan sedikit-sedikit.
Data obyektif:
a) Kurang lebih 6 hari selama
di rumah sakit pasien
belum bisa BAB
b) Pemeriksaan palpasi
abdomen teraba massa
feses dikuadran perut
bagian kiri bawah.
c) Pasien bedrest di tempat
tidur.

3.2. Prioritas Masalah Keperawatan/ Diagnosa Keperawatan

Setelah melakukan pengkajian dan melakukan analisa data pada klien An. A dengan

diagnosa Hernia Scrotalis post operasihari ke II, kemudian penulis dapat menegakkan

diagnosa keperawatan sebagai berikut:

3.2.1. Gangguan Rasa Nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan,

dan proses inflamasi luka operasi ditandai dengan nyeri pada luka operasi yaitu diperut skala

nyeri 7, ekspresi wajah klien tampak menahan nyeri, klien tampak memegangi bagian perut

dan tampak hati–hati dalam melakukan pergerakan, terdapat luka operasi pada kuadran

abdomen bagian bawah, panjang 7cm jahitan 10 simpul, keadaan luka bersih tidak terdapat

pus dan tanda–tanda vital: Tekanan darah: 100/70 mmHg, Nadi: 92 x / menit, Respirasi: 24 x

/ menit, Suhu: 373 oC


3.2.2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya keterbatasan rentang gerak dan

ketakutan bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur infasive ditandai dengan klien

mengatakan takut bergerak karena nyeri meningkat saat bergerak, klien tampak lemah dan

bedrest, dan semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

3.2.3. Konstipasi berhubungan dengan immobilisasi sekunder akibat post operasi dan efek

anastesi ditandai dengan klien sudah 6 hari belum BAB, klien ingin BAB tapi tidak bisa

keluar dan klien bedrest, klien makan sedikit dan pemasukan cairan lewat oral sedikit

(kurang serat) dan teraba massa feses pada pemeriksaan palpasi abdomen.

3.3. Implementasi Keperawatan/ Catatan Keperawatan

Tabel. 3.6. Implementasi Keperawatan/Catatan Keperawatan


No Hari No Implementasi Hasil/Respon Paraf
Tanggal/Jam Dx Evaluasi Sumatif
1 2 3 4 5 6
1 Jum’at 21 I a) Mengukur tanda–tanda vital, a) Pasien mengatakan nyeri pada
Desember mengkaji skala dan kwalitas luka operasi terasa seperti
2018 nyeri. ditusuk-tusuk dan ngilu.
12.30wib b) Klien mengatakan lebih
nyaman berbaring.
b) Memberikan posisi yang c) Pada pengkajian nyeri ditanya
nyaman pada pasien. tentang nyerinya klien menjawab
c) Menganjurkan pasien untuk didapatkan data skala nyeri 7 dan
nafas dalan untuk mengurangi klien mengatakan mau melakukan
nyeri nafas dalam berulang-ulang.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital: TD:100/70mmHg, Nadi
92x/menit, respirasi 24x/menit,
Suhu 373 oC.

2 Jum’at 21 I a) Mengajarkan nafas dalam a) Pasien mengatakan setelah


Desember untuk mengurangi nyeri melakukan nafas dalam berulang-
2018 ulang nyeri sedikit berkurang.
13.30wib b) Pasien mengatakan setelah
b) Kolaborasi pemberian therapy disuntik nyeri sedikit berkurang
injeksi cetrolak 1ampul c) Tampak pasien melakukan
c) Menganjurkan keluarga nafas dalam ekspresi wajah
memberikan massage pada sedikit lebih rileks.
area perut tetapi jauh dari luka d) Cetrolak injeksi 1 ampul
operasi. masuk per bolus infus.
S

3 Jum’at 21 II a) Kaji kemampuan klien dalam


a) Klien mengatakan takut bergerak
Desember melakukan aktivitas karena nyeri pada luka operasi
2018 b) Klien belum berani banyak
11.00wib bergerak dan pemenuhan
kebutuhannya dibantu oleh
keluarga

4 Jum’at 21 II a)Membantu klien dalam memilih


a) Klien mengatakan apabila
Desember posisi yang nyaman untuk berbaring merasa nyaman dan
2018 istirahat dan tidur. berani bergerak sedikit-sedikit
15.00wib
b) Menganjurkan klien
b) Klien mulai mau bergerak dan
berpartisipasi dalam semua belajar beraktivitas misalnya
aktifitas sesuai kemampuan minum sendiri.
individual.
5 Jum’at 21 III a) Mengkaji dan mengob-servasi
a) Pasien mengatakan sudah 3 hari
Desember kebiasaan BAB pasien dan ini belum bisa BAB, perut pasien
2018 masalah dalam BAB terasa sakit ingin BAB tapi tidak
15.30wib bisa BAB.
b) Menganjurkan pasien minum
air banyak 1500– 3000cc
b) Palpasi abdomen teraba massa
Jum’at 21 perhari, dan makan makanan feses di kuadran perut kiri bawah.
Desember yang lunak sedikit–sedikit tapi
c) Pasien makan bubur sumsum diet
2018 sering, post operasi.
15.00wib

3.4. Evaluasi Keperawatan/Catatan Perkembangan

Tabel. 3.7. Evaluasi Keperawatan/Catatan Perkembangan


No Hari No Evaluasi/Catatan Perkembangan Paraf
Tanggal/Jam DX
1 Sabtu 22 I Subyektif:
Desember a) Klien mengatakan luka operasi terasa nyeri menusuk dan
2018 kaku
17.30wib b) Klien mengatakan setelah melakukan nafas dalam
berulang kali nyeri sedikit berkurang
c) Keluarga klien mengatakan klien mau melakukan nafas
dalam dan mempraktekan berulang-ulang saat nyeri
muncul dan klien menangis saat nyeri muncul.
d) Saat dilakukan pengkajian nyeri diberi rentang 1-10 klien
menyebutkan nyeri nya berkurang dari 7 menjadi 6.
Obyektif:
a) Klien tampak melakukan nafas dalam
b) Ekspresi wajah klien sedikit rileks saat nafas dalam
c) Terdapat luka operasi di abdomen bagian bawah
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
sebagian.
Planning: Intervensi Dilanjutkan
a) Kaji tanda-tanda vital tiap 8jam atau sesuai kondisi klien
b) Kaji nyeri meliputi lokasi, frekuensi, kwalitas dan skala
nyeri pasien.
c) Ajarkan tekhnik relaksasi dan dextrasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri saat nyeri muncul
d) Anjurkan pada keluarga untuk memberikan massase pada
area abdomen yang nyeri tapi bukan area luka operasi.

2 Sabtu 22 II Subyektif:
Desember a) Keluarga klien mengatakan klien masih takut beraktivitas
2018 sendiri.
17.30wib b) Keluarga klien mengatakan untuk memenuhi semua
kebutuhan aktivitas sehari-hari klien seperti mandi, makan,
minum dan duduk dibantu oleh keluarga.
c) Klien mengatakan belum berani bergerak dan hanya
berbaring saja.
Obyektif:
a) Klien bedrest.
b) Semua aktivitas sehari-hari (activity daily living) seperti
makan, duduk, alih baring dilakukan orang tua klien dan
dengan bantuan perawat.
Analisa:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas belum teratasi.
Planning: Lanjutkan Intervensi
a) Dorong partisipasi klien dalam semua aktifitas sesuai
kemampuan individual.
b) Dorong dukungan dan bantuan keluarga/orang terdekat
dalam latihan gerak.
c) Berikan lingkungan tenang dan mempertahankan tirah
baring.
d) Bantu aktifitas atau ambulasi pasien sesuai dengan
kebutuhan
3 Sabtu 22 III Subyektif:
Desember a) Klien mengatakan perutnya mulas ingin BAB tapi belum
2018 bisa BAB.
17.30wib b) Keluarga klien mengatakan sudah beberapa hari ini klien
belum bisa BAB
c) Keluarga klien mengatakan klien makan makanan yang
lunak dan banyak makan buah yang lunak seperti pepaya
agar bisa BAB
Obyektif:
a) Klien belum BAB sejak 6 hari ini
b) Klien Bedrest sehingga tidak banyak bergerak sehingga
memungkinkan feses tertekan.
c) Pada auskultasi abdomen didapatkan peristaltik usus
12x/menit.
Analisa:
Masalah keperawatan konstipasi belum teratasi
Planning: Intervensi dilanjutkan
a) Anjurkan pasien untuk alih posisi tiap 2 jam sekali
b) Anjurkan pada pasien untuk minum banyak 1500–3000cc
tiap hari dan makanan yang mengandung serat.
c) Anjurkan pada pasien makan makanan yang lunak porsi
sedikit-sedikit tapi sering
d) Kaji peristaltik usus setiap pagi dan sesuai kondisi klien

6 Minggu 23 I Subyektif:
Desember a) Klien mengatakan luka operasi terasa nyeri sedikit
2018 berkurang dan kaku
09.45 wib b) Klien mengatakan setelah melakukan nafas dalam
berulang kali nyeri sedikit berkurang dan klien mau
melakukan nafas dalam berulang-ulang.
c) Keluarga klien mengatakan klien mau melakukan nafas
dalam dan mempraktekan berulang-ulang saat nyeri
muncul dan klien menangis saat nyeri muncul.
d) Saat dilakukan pengkajian nyeri diberi rentang 1-10 klien
menyebutkan nyeri nya berkurang dari 6 menjadi 4.
Obyektif:
a) Ekspresi wajah klien lebih rileks
b) Klien mau melakukan nafas dalam berulang-ulang
c) Tanda-tanda vital:
TD : 100/70mmHg
Nadi : 92x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 373oC
Analisa:
Masalah keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
sebagian.
Planning: Intervensi Dilanjutkan
a) Kaji tanda-tanda vital sesuai kondisi klien
b) Kaji nyeri meliputi lokasi, frekuensi, kwalitas dan skala
nyeri pasien.
c) Anjurkan pada keluarga untuk memberikan massase pada
area abdomen yang nyeri tapi bukan area luka operasi.

7 Minggu 23 II Subyektif:
Desember a) Keluarga klien mengatakan klien sudah mau bergerak
2018 sendiri secara perlahan-lahan.
09.45wib b) Klien mengatakan mulai tidak tahu dan cemas lagi
melakukan pergerakan secara bertahap seperti duduk dan
minum sendiri tapi masih dibantu minimal oleh ibu klien
Obyektif:
a) Kecemasan klien untuk bergerak berkurang
b) Aktivitas klien seperti makan, duduk dan beralih posisi
masih dibantu oleh keluarga.
c) Klien mulai bisa duduk walaupun dibantu

Analisa:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi sebagian
Planning: Lanjutkan Intervensi
a) Berikan lingkungan tenang dan mempertahankan tirah
baring.
b) Bantu aktifitas atau ambulasi pasien sesuai dengan
kebutuhan

8 Minggu 23 III Subyektif:


Desember a) Keluarga klien mengatakan hari ini klien sudah BAB tapi
2018 sedikit dan keras
09.45 wib b) Klien mengatakan sakit saat BAB, dan klien makan
makanan yang lembek dan buah yang lunak
Obyektif:
a) Klien sudah bisa BAB sehari sekali, feses agak keras,
warna kehitaman aroma khas feses
b) Klien banyak minum susu cair
Analisa:
Masalah keperawatan konstipasi teratasi
Planning: intervensi dihentikan
Tingkatkan perawatan dengan menganjurkan klien banyak
makan makanan berserat dan minum air

Anda mungkin juga menyukai