DENGAN
RHABDOMYOSARCOMA PROXIMAL TIBIA DI RUANG OTRHOPEDI
RSUD ULIN BANJARMASIN
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama :NY. K
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 39 Tahun
Suku : jawa
Alamat : sei danau
Agama : Islam
Pendidikan : sd
Pekerjaan : buruh pasar
Status Perkawinan : belum menikah
No. Medical Record : 1402xxxx
Tanggal masuk : 12 Januari 2019, Pukul 14.00 wita
Tanggal pengkajian :14 Januari 2019, Pukul 18.15 wita
Diagnosa Medis : Rhabdomiosarkoma proximal tibia
B. Identitas PenanggungJawab
Nama :Ny. S
Umur : 43 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : sd
Pekerjaan : buruh
Hubungan dengan klien : saudara
Alamat : satui timur
C. Riwayat Pengkajian
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh kaki ada benjolan semakin lama semakin membesar, nyeri post op
kaki kanan
MK : cemas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelum masuk RS klien mengatakan kaki ada benjolan semakin hari semakin
membesar dan khawatir kondisi kakinya akan memburuk.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan 3 tahun yang lalu kakinya tertimpa kayu dan luka lecet ringan
sembuh dalam 3 hari,kemudian muncul benjolan pada kaki tersebut dan semakin
lama semakin membesar,tidak ada nyeri tekan,mengganggu aktivitas berat terasa
penat. Aktivitas ringan tidak mengganggu.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak memiliki penyakit seperti yang di
derita pasien.
5. Genogram
ket : : klien
: laki- laki
: perempuan
3x Sehari 3x Sehari
c. Frekuensi
1 porsi Habis 1 Porsi
d. Porsi makan Tidak Ada Tidak Ada
e. Makanan yang menimbulkan Tidak ada Tidak ada
alaergi
f. Makanan yang di suka
2 Cairan
a. Intake
Oral Air Putih, Air Putih,
2000-3000 500 cc/Hari
Jumlah cc/hari
cc/Hari
b. Output
Oral Tidak Ada INF IV :RL 20
Jumlah cc/hari Tidak Ada tpm
Tidak Ada
3 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 2x/Hari Belum ada bab
Lembek selama sehari
Konsistensi
Coklat setelah post op
Warna Tidak Ada
Keluhan Mandiri Tidak Ada
Bantuan total/sebagian -
b. BAK
8-10x/Hari
Frekuensi
kuning Terpasang
Warna Tidak Ada kateter
Keluhan kunig
Bantuan total/sebagian Mandiri Tidak Ada
Bantuan total
4 Istirahat Dan Tidur
a. Mulai tidur 20.00 Wita 21.00
b. Lama tidur 7-8 Jam/Hari 7-8 Jam/Hari
c. Kesulitan memulai tidur Tidak Tidak
Tidak ada
d. Ganguan tidur Tidak ada
Ngobrol dengan
e. Kebiasaan sebelum tidur Nonton tv saudara
5 Personal hygiene
a. Mandi frekuensi 2x/Hari 1-2x/Hari
bantuan total/sebagian) Mandiri Mandiri
b. Gosok gigi (frekuensi) 1-2x sehari 1-2x sehari
c. Gunting kuku 1x minggu 1x seminggu
3x/Hari 1-2x/Hari
d. Ganti pakaian (frekuensi perhari)
6 Aktivitas
Secara Mandiri Hanya di tempat
a. Mobilitas fisik Jalan ke teras tidur
b. Olahraga rumah pagi hari Tidak ada
c. Rekreasi Tidak Ada Tidak Ada
Skala Aktivitas
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan dan Minum
Mandi
Eliminasi (BAK&BAB)
Berpakaian
Mobilisasi ditempat tidur
Pindah
Ambulasi
Ket :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
D. Data Psikologis
Klien tidak merasa cemas dengan kondisi kesehatanya yang mengalami perubahan.
Klien mengatakan ingin cepat pulang , agar bisa beraktivitas seperti biasanya.
E. Data Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga baik . sanak saudara pasien yang menjenguk ke RS.
F. Data Spiritual
Keinginan pasien untuk sembuh ada, namun tampak seperti biasa saja menanggapi
penyakitnya.
G. Pemeriksaan Fisik
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kualitatif : GCS 15
4. Sistem Pernafasan
a. Inspeksi
Tidak ada lesi, bentuk simetris, bentuk napas normal Spo2 98% tidak terpasang
bantuan nafas, tidak ada retraksi dinding dada, frekuensi pernapasan 20x/menit,
kedalaman pernapasan normal, ekspansi dada normal, klien menggunakan otot-otot
pernafasan dan tidak terdapat clubbing finger pada jari-jari klien.
b. Palpasi
Pergerakan dinding dada semetris, taktil fremitus kanan dan kiri sama
c. Perkusi
Bunyi resonan
d. Auskultasi
5. Sistem Kardiovaskuler
a. Inspeksi
Bentuk kiri dan kanan simetris, klian tidak berkeringan dan tidak ada clubbing
finger. Ictus cordis tidak terlihat dan dan PMI teraba pada ics midclavikula 5
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
6. Sistem Persyarafan
gerakan mata dan pupil mata baik, postur tubuk tidak ada skiosis, lordosis, kifosis,
skoliosis, kemampuan bergerak baik, tidak ada kelumpuhan ditandai klien mampu
Klien dapat membedakaan bau yang dirasakaan seperti bau bawang dan minyak
angin.
N.III : Okulomorius (gerakan kelopak mata ke atas, kontraksi pupil, gerakan otot
mata)
Gerakan bola mata klien baik, refleks pupil pasien pada saat ada cahaya mengecil.
di bagian mata.
N.V : Trigeminal (gerakan mengunyah, sensasi wajah, lidah dan gigi, refleks
Klien dapat menggerakan rahang ke semua sisi, pasien dapat memejamkan mata.
N.VII : Facialis (gerakan otot wajah, sensasi rasa 2/3 anterior lidah )
Klien dapat Senyum, mengerutkan dahi, mengangkat alis mata, menutup kelopak
mata dengan tahanan. Menjulurkan lidah untuk membedakan gula dengan garam.
Klien dapat mendengar dengn baik ketika salah satu telingany6a ditutup, klien
dapat berjalan.
Klien dapat membedakan rasa manis dan asin ( gula dan garam).
Gerakan lidah pasien baik, terbukti masih mampu menjulurkan lidah dan
7. Sistem Pencernaan
a. Inspeksi
Tidak ada asites, gerakan andomen normal saat inspirasidan ekspirasi kondisi
kulit abdomen baik
b. Palpasi
Tidak ada nyri tekan
c. Perkusi
Terdengar pekak kuadran kanan dan kiri
d. Auskultasi
Bising usus 10 x/menit
8. Sistem Muskuloskeletal
a. Inspeksi ada pembatasan gerak pada dextra ekstremitas bawah klien, luka post
Terpasang drain, tidak ada varises pada tubuh klien, tidak ada tanda-tanda
Skala Otot
5555 5555
5555 2222
Ket :
0. Paralisis Total
9. Sistem Integumen
a. Inspeksi
Warna kulit klien tidak ikterik, tidak ada sianosis, tidak ada odem, anggota
tubuh klien lengkap, luka post op pada ektremitas bawah proximal tibia
b. Palpasi
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. perkusi
a. Inspeksi
b. Palpasi
1. Laboratorium
MCHC 31.5%
2. Rontgen
2. Therapy
a. Cefotaxim 2x 1 amp/hari IV
b. ketorolac 3x1 amp/hari IV
c. Ranitidine 3x1 amp/hari IV
Ket :
1. Tidak Mandiri
2. Dibantu Orang Dan Alat
3. Dibantu Orang
4. Dibantu Alat
5. Mandiri Penuh
2 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. lakukan pengkajian mobilitas
mobilisasi keperawatan selama 1x7 jam pasien secara terus menerus
berhubungan diharapkan mencapai mobilitas
dengan nyeri di tempat tidur yang dibuktikan 2. kaji kekuatan otot , dan
oleh pengaturan posisi tubuh mobilitassendi (rentang pergerakan)
dan mendemostrasikan 3. latih rentang pergerakan sendi
mobilitas. aktif dan pasif untuk memperbaiki
Kriteria Hasil kekuatan dan daya tahan otot.
4. kolaborasi : gunakan ahli terapi
fisik /okupsi sebagai sumber dalam
penyusunan rencana untuk
Indikator IR ER mempertahankan dan meningkatkan
mobilitas di tempat tidur
1.koordinasi 3 5
2. performa
posisi 3 5
tubuh
3.pergerakan
otot dan 3 5
sendi
V. Implementasi Keperawatan
P : Lanjutkan Intervensi
2 Hambatan 1. melakukan pengkajian mobilitas
mobilitas pasien secara terus menerus S :Klien mengatakan tidak bisa
berhubungan menggerakkan kaki, kaki terasa
dengan nyeri 2.meng kaji kekuatan otot , dan lemah dan nyeri
mobilitassendi (rentang O :
pergerakan) 1. Skala otot
5555 5555
3.melatih rentang pergerakan sendi 5555 2222
aktif dan pasif untuk memperbaiki
2. Tampak luka post op
kekuatan dan daya tahan otot.
3. tingkat mobilitas memerlukan
4. kolaborasi mengg gunakan ahli bantuan orang lain, mengawasi
terapi fisik /okupsi sebagai sumber dan mengajari.
dalam penyusunan rencana untuk 4. terpasang dc
mempertahankan dan 5. terpasang drain
meningkatkan mobilitas di tempat
tidur.
A:
Masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
1.koordinasi 3 5
2.performa posisi
tubuh 3 5
3.pergerakan otot 3 5
dan sendi
P:
Lanjutkan intervensi