KABUPATEN TASIKMALAYA
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn.U
Umur : 17 Th
No RM : 09642
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat :Kp.Nagarawang
Rt.03/Rw.04,Ds.Nusawangi,Kec.Cisayong.
Nama : Tn.A
Umur : 45 Th
Pekerjaan : Pedagang
Alamat :Kp.Nagarawangi
Rt.03/Rw.04,Ds.Nusawangi,Kec.Cisayong.
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
5. Data psikologis
Pasien menerima keadaan dan berharap ingin segera sembuh dan pulang ke rumah
kembali untuk beraktivitas seperti biasa.
6. Data sosial
Pasien mampu beraktivitas baik dengan keluarganya, kerabat dan tenaga medis yang
ada di rumah sakit.
7. Data spiritual
Pasien beragama islam terbukti saat keluarga dan klien selalu berdoa,berdzikir untuk
kelancaran kesembuhan pasien.
8. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
a. Tingkat kesadaran : compos mentis
b. Penampilan umum : pasien tampak lemas
c. Pemeriksaan tanda tanda vital
T : 90/80 mmhg
P : 100 x/menit
R : 26 x/menit
S : 350C
d. GCS 15 ( E4 V5 M6 )
Eye : 4 membuka mata dengan spontan
Verbal : 5 oreintasi penuh
Motorik: 6 Melakukan sesuai perintah
2) Pemeriksaan Head to Toe
a. Kepala
b. Mata
Bentuk mata simetris,warna sclera putih,konjungtiva pucat,reflek pupil
normal,pergerakan bola mata normal,tidak ada nyeri tekan,ketajaman
penglihatan baik.
c. Telinga
Bentuk telinga simetris,terdapat serumen,tidak ada massa,tidak ada nyeri
tekan,pendengaran normal.
d. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada benjolan,tidak ada nyeri tekan,fungsi
penciuman baik.
e. Mulut dan faring
Mukosa bibir kering,warna bibir pucat,tidak terdapat lesi,tidak ada
pembengkakan,lidah pucat.
f. Leher
Bentuk leher simetris,tidak ada pembengkakan,tidak ada nyeri tekan.
g. Dada ,paru-paru,jantung.
Bentuk dada simetris,terdapat nyeri tekan,frekuensi nafas 26x/menit.
h. Abdomen
Bentuk perut simetris,terdapat nyeri tekan saat bernafas.
i. Kulit dan kuku
Warna kulit pucat,kulit terasa dingin,kulit keriput,
j. Ekstremitas Atas
Bentuk tangan simetris,tidak terdapat ulkus,kuat melawan tekanan,terdapat
infus dilengan kiri. 5 5
k. Ekstremitas Bawah
Bentuk kaki simetris,tidak terdapat ulkus,tidak kuat melawan tekanan.
1 1
9. Data Penunjang
Hasil radiologi, foto thorax terdapat emboli pada paru-paru.
Hasil MRI, terdapat nekrosis iskemik metafisis dan diafisis sum-sum tulang
Hasil lab didapatkan, Leukosit 8.2000/ul, Eritrosit: 5,10 juta/ul, Hb: 16%,
Trombosit: 198.000/ul, Glukosa test: 111mg/Dl
10. Activity daily Living
1. Nutrisi
a. Diet Tim / Bubur Bubur
b. Kemampuan
1) Mengunyah Baik Baik
2) Menelan Baik Baik
3) Bantuan total / Mandiri Sebagian
sebagian
c. Frekuensi makan 3x/hari 2x/hari
d. Porsi makan 1 porsi ¼ porsi
e.Makanan yang Tidak ada Tidak ada
menimbulkan alergi
f. Makanan yang disukai Tidak ada Tidak ada
2. Cairan
a. Intake
1) Oral
a) Jenis Air putih Air putih
b) Jumlah 8 gelas 5 gelas
c) Bantuan total / mandiri Sebagian
sebagian
2) Intravena
a) Jenis Tidak ada NaCl
b) Jumlah Tidak ada 20 tpm
b. Output
1) Muntah Tidak ada Tidak ada
2) Suction Tidak ada Tidak ada
3) Drain Tidak ada Tidak ada
3. Eliminasi
a. BAB
b. BAK
1) Frekuensi 3x/hari 200 cc
4. Istirahat tidur
5. Personal Hygiene
a. Mandi
6. Aktivitas
a. Mobilitas fisik Mandiri Dibantu
DATA OBJEKTIF
1. Hasil TTV: RR:
26x/mnt
2. Napas klien tampak
cepat.
3. Hasil radiologi, foto
thorax terdapat
emboli pada paru-
paru
DATA SUBJEKTIF Ketidak efektifan pola nafas Gangguan neuromuskular
Pasien mengatakan sulit
untuk bernafas
DATA OBJEKTIF
Pasien sesak nafas, nafas
terlihat dalam
DATA SUBJEKTIF Gangguan mobilitas fisik Gangguan neuromuskular
Pasien mengatakan tubuh
terasa lemah, nyeri dan
tidak beraktivitas seperti
biasa lagi
DATA OBJEKTIF
1. Pasien tampak
lelah, pucat,
sedih, serta
tidak
bergairah
2. Pasien hanya
bisa terbaring
di tempat tidur
12. Diagnosa Keperawatan
a. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular
b. Ketidaefektifan pola napas b.d gangguan neuromuscular
13. Intervensi/perencanaan
5 5 rendah
5 5 2. Bantu pasien
untuk
5. Mati rasa pada perpindahan
ekstremitas berkurang
atau hilang Kolaborasi
1. Dengan dokter
dan fisioterpi
untuk terapi
hyperbaric
Ketidaefektifan pola Setelah dilakukan Manajemen jalan napas
napas b.d gangguan tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien
neuromuskular selama 1x24 jam. untuk
Masalah ketidakefektifan memaksimalkan
pola napas teratasi. ventilasi
Dengan kriteria hasil: 2. Auskultasi suara
1. Keluhan napas
sesak 3. Monitor status
berkurang pernapasan dan
2. Hasil oksigenasi
TTV Monitor pernapasan
dalam 1. Monitor
batas kecepatan,
normal, irama,
RR: 16- kedalaman dan
24x/mnt kesulitan
3. Hasil foto bernafas
thorax, 2. Catat
emboli pergerakan
tidak ada dada,
atau ketidaksimetrisa
berkurang n, penggunaan
4. Tidak ada otot-otot bantu
pengguna nafas
an otot- 3. Monitor pola
otot bantu nafas
nafas 4. Monitor saturas
5. Tidak ada oksigen
pengunaa
n nafas Kolaborasi
cuping 1. Dengan dokter
hidung dalam
pemberian
terapi oksigen
14. Implementasi-Evaluasi