Anda di halaman 1dari 18

1

RESUME KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN


GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI A.I DENGUE FEVER
(DF) DI RUANG SALAK RS DUSTIRA CIMAHI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Anak

Koordinator : Sri Wulandari N, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An


Pembimbing : Sri Wulandari N, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An

Disusun Oleh:
Nama : Indah Sri Mulyani
NPM : 214120057

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL
ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
2

DAFTAR ISI

A. PENGKAJIAN................................................................................................1
1. Biodata Pasien...............................................................................................1
2. Biodata Penanggung Jawab..........................................................................1
3. Riwayat Kesehatan........................................................................................1
4. Pola Kegiatan Sehari-hari (ADL).................................................................2
5. Pengkajian Fisik...........................................................................................3
6. Terapi Medis.................................................................................................5
7. Pemeriksaan Penunjang................................................................................5
8. Analisa Keperawatan....................................................................................7
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................8
C. INTERVENSI KEPERAWATAN................................................................8
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN........................11
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
Nama : An. A
Usia : 3 Tahun 5 Bulan 16 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Perum Bukit Delta Sari Cibatu RT 02/06 Cimareme,
Ngamprah
No RM : 510681
Tanggal Masuk : 17 Januari 2021
Tanggal Dikaji : 18 Januari 2021
Diagnosa Medis : Dengue Fever (DF)
2. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Tn. C
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Perum Bukit Delta Sari Cibatu RT 02/06 Cimareme,
Ngamprah
Hubungan : Ayah Kandung
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam sejak 2 hari yang
lalu, demam dirasakan naik turun, suhu demam berkisar antara
38,5-39,5֠C, demam tidak disertai dengan kejang dan tidak ada
pendarahan.
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Ibu klien mengatakan anaknya mempunyai riwayat penyakit kejang
demam setahun yang lalu.
2

d. Riwayat Alergi
Ibu klien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat alergi obat
atau makanan.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit serupa.
4. Pola Kegiatan Sehari-hari (ADL)
No ADL Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Pola Makan dan
Minum
a. Makan
Jenis Nasi dan lauk pauk Bubur/nasi
Frekuensi 3x sehari 2x sehari
Jumlah Habis 1 porsi Habis 1 Porsi
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Nafsu makan naik
turun
Diet Tidak ada Tidak ada
b. Minum
Jenis Air putih
Frekuensi 7-8 gelas/hari 5-6 gelas/hari
Jumlah
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada

2. Pola Istirahat/Tidur
a. Tidur Malam 6-7 jam/hari 4-5 jam/hari
Frekuensi
Tidak ada Tidak ada
Keluhan

b. Tidur Siang 2-3 jam/hari 1-2 jam sehari


Frekuensi
Tidak ada Tidak ada
Keluhan
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1-2x sehari Baru 1x selama
dirawat
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3

b. BAK
Frekuensi ± 5x ± 5x
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
4. Personal Hygiene
a. Gosok gigi
2x sehari 1x sehari
b. Mandi
c. Keramas 3-4x/minggu Belum keramas
d. Kebersihan kuku Kuku kaki dan tangan bersih

5. Pola Aktvitas
1-2x/minggu Tidak ada
a. Olahraga
b. Rekreasi/refreshin Bermain setiap hari Tidak ada
g

5. Pengkajian Fisik
1) Keadaan Umum
Klien tampak lemas
2) Tingkat Kesadaran
Compos Mentis. GCS 15 (E: 4 M: 6 V: 5)
3) Tanda-tanda vital
a) Nadi : 110 x/menit
b) Respirasi : 22 x/menit
c) T emperatur : 37,9ᵒC
4) Antropometri
Berat Badan : 15kg
5) Pemeriksaan Fisik Head to Toe
1) Kepala
Bentuk kepala simetris, berwarna hitam, keadaan rambut baik,
tidak ada ketombe, tidak ada benjolan.
2) Wajah
Bentuk wajah simetris, wajah tampak pucat, tidak ada oedem.
4

3) Mata
Tidak ada oedema, mata tampak cekung, konjungtiva anemis,
sklera tidak ikterik, ketajaman penglihatan normal, ada reflek
pupil terhadap cahaya dan mengedip, lapang pandang normal,
tidak ada nyeri tekan.
4) Telinga
Bentuk telinga kiri dan kanan simetris, telinga bersih, tidak
ada kotoran, tidak ada benjolan.
5) Hidung
Repirasi: 22x/menit, tidak ada bunyi nafas tambahan,
auskultasi vesikuler, tidak ada sianosis, tidak terdapat otot
bantu pernafasan, tidak terdapat pernafasan cuping hidung
(PCH).
6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
7) Mulut dan Kerongkongan
Bibir tampak sedikit kering, mukosa mulut lembab
8) Dada
Bentuk dada barrel chest, nadi: 110x/menit, tidak terdapat
kardiomegali, suara jantung lup-dup, ictus cordis teraba pada
ICS V.
9) Perut
Bentuk perut rata, tidak tampak asites, tidak terdapat lesi,
bising usus 18x/menit, suara perkusi lambung timpani hati
pekak, tidak terdapat nyeri tekan.

10) Genetalia
Reproduksi bersih, tidak ada bau
5

11) Ekstermitas atas


Tangan kanan dan kiri simetris, turgor kulit, tidak terdapat
oedem ada ekstermitas atas, CRT < 3 detik, ROM: fleksi (+)
ekstensi (+) abduksi (+) adduksi (+), terpasang infus asering
20 tpm.
12) Ekstremitas bawah
Kaki kanan dan kiri simetris, tidak terdapat lesi, turgor kulit
baik, tidak terdapat oedem pada ekstermitas bawah, CRT < 3
detik, ROM: fleksi (+) ekstensi (+) abduksi (+) adduksi (+).
6. Terapi Medis
No Nama Obat Dosis Frekuensi Rute

1. Paracetamol 3x Oral
½ cth

2. Psidii 2x Oral
½ cth

3. Paracetamol drip T: ≥ 39֠C IV


160 mg

4. Asering IV

7. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium

17 Januari 2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan
NEURO-IMUNOLOGI

Dengue NS1 Antigen Reaktif Non Reaktif

18 Januari 2021

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,9 g/dl 10,8-12,8 Normal
6

Eritrosit 4,4 10^6/uL 4,0-5,5 Normal


Leukosit 5,1 10^6/uL 6,0-17,0 Menurun
Hematokrit 34,4 % 35,0-43,0 Menurun
Trombosit 149 10^3/uL 217-497 Menurun
MCV, MCH,
MCHC
MCV 78,7 fL 74,0-102,0 Normal
MCH 27,2 Pq 23,0-31,0 Normal
MCHC 34,6 g/dL 26,0-34,0 Meningkat
RDW 12,2 % 10,0-16,0 Normal

HITUNG JENIS
Basofil 0,2 % 0,0-1,0 Normal
Eosinofil 0,0 % 1,0-4,0 Menurun
Neutrofil Segmen 59,7 % 50,0-80,0 Normal
Limfosit 30,7 % 25,0-50,0 Normal
Monosit 9,4 % 4,0-8,0 Meningkat
NLR 1,94 %

19 Januari 2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Keterangan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,6 g/dl 10,8-12,8 Normal
Eritrosit 4,2 10^6/uL 4,0-5,5 Normal
Leukosit 2,6 10^6/uL 6,0-17,0 Menurun
Hematokrit 32,8 % 35,0-43,0 Menurun
Trombosit 154 10^3/uL 217-497 Menurun
MCV, MCH,
MCHC
MCV 78,5 fL 74,0-102,0 Normal
MCH 27,8 Pq 23,0-31,0 Normal
MCHC 35,4 g/dL 26,0-34,0 Meningkat
RDW 12,3 % 10,0-16,0 Normal

HITUNG JENIS
Basofil 0,4 % 0,0-1,0 Normal
Eosinofil 1,1 % 1,0-4,0 Normal
Neutrofil Segmen 35,7 % 50,0-80,0 Menurun
Limfosit 56,3 % 25,0-50,0 Meningkat
Monosit 6,5 % 4,0-8,0 Normal
NLR 0,63 % -
7

8. Analisa Keperawatan
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS: Virus dengue (melalui Hipertemia
Ibu klien mengatakan gigitan)
anaknya demam sejak 2
hari yang lalu.
DO: Beredar dalam aliran darah
a. T: 37,9֠C
b. Hasil lab pemeriksaan
dengue NS1 Antigen: Infeksi virus dengue
Reaktif
c. Klien tampak lemas
d. Terapi obat: Pengaktifan komplek imun
paracetamol oral dan antibodi
paracetamol drip
≥39֠C
Merangsang endoktoksin
(pyrogen dan endogen)

Interleukin meningkat

Menstimulasi hipotalamus

Hipertermia

2. DS: a. Klien tampak lemah Resiko Pendarahan


Tidak ada b. Klien terpasang
DO: infus asering
Tidak ada c. Suhu tubuh klien
37,9֠C
d. Nilai trombosit
dibawah normal:
149.000
8

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia b.d proses penyakit infeksi nyamuk aides aegypti yang
ditandai dengan:
DS: Ibu klien mengatakan anaknya demam sejak 2 hari yang lalu
DO:
a. T: 37,9֠C
b. Hasil lab pemeriksaan dengue NS1 Antigen: Reaktif
c. Klien tampak lemas
d. Terapi obat: paracetamol oral dan paracetamol drip ≥39֠C

2. Risiko pendarahan dibuktikan dengan trombositopenia

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Kriteria Hasil
1. Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia 1. Observasi
b.d proses tindakan 2x24 jam 1. Observasi Menyediakan data
penyakit diharapkan a. Idetifikasi penyebab dasar untuk memantau
termoregulasi hipertermia perubahan dan
membaik. Dengan b. Monitor suhu tubuh mengevaluasi
kriteria hasil: c. Monitor kadar intervensi
a. Suhu tubuh elektrolit
membaik dalam d. Monitor haluaran 2. Terapeutik
rentang normal urine a. Udara yang panas
(36,5-37,5) (5) e. Monitor komplikasi menyebabkan tidak
b. Wajah tamapk akibat hipertermia dapat menguapnya
pucat menurun 2. Terapeutik suhu tubuh yang
(5) a. Sediakan lingkungan panas, sehingga
yang dingin menyebabkan suhu
b. Longgarkan atau tubuh sulit turun ke
lepaskan pakaian angka normal.
c. Lakukan prosedur Sebailknya, udara
9

water tepid sponge yang dingin dapat


d. Berikan cairan oral mempercepat
e. Ganti linen setiap hari penguapan suhu
atau sering jika tubuh yang panas
mengalami sehingga suhu
hyperhidrosis tubuh akan ikut
f. Hindari pemberian turun.
antipiretik atau d. Untuk mengganti
aspirin segera cairan tubuh yang
g. Berikan oksigen, jika keluar karena
perlu evaporasi akibat
3. Edukasi hipertermi
a. Anjurkan tirah baring e. Agar pasien tetap
b. Ajarkan tehnik tepid nyaman dan dapat
sponge berisitiraat dengan
4. Kolaborasi maksimal
a. Kolaborasi pemberian f. Demam
cairan dan elektrolit merupakan tanda
intravena, jika perlu bahwa system
imun sedang
bekerja melawan
virus/bakteri.

3. Edukasi
Memperbanyak waktu
tidur akan membantu
menurunkan demam.
Sebab saat tidur,
tubuh akan
memproduksi sel-sel
darah putih, yang
sangat dibutuhkan
oleh sistem kekebalan
tubuh dalam melawan
virus dan bakteri
penyebab demam

4. Kolabrorasi
Untuk membantu
mencukupi cairan
tubuh yang hilang
akibat evaporasi
10

2. Resiko Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan


Pendarahan tindakan 3x24 jam 1. Observasi 1. Observasi
diharapkan tingkat a. Monitor tanda dan Menyediakan data
perdarahan gejala perdarahan dasar untuk memantau
menurun. Dengan b. Monitor nilai perubahan dan
kriteria hasil: hematokrit/hemglobin mengevaluasi
1. Kelembapanme sebelum dan sesudah intervensi
mbran mukosa kehilangan darah
meningkat (5) c. Monitor tanda-tanda
2. Kelembapan vital ortostatik
kulit meningkat d. Monitor koagulasi
(5)
3. Hematokrit 2. Terapeutik 2. Terapeutik
membaik (5) a. Pertahakan bedrest d. Karena resiko
4. Trombosit selama perdarahan terjadinya
membaik (5) b. Batasi tindakan pendarahan rektal
5. Suhu tubuh invasive, jika perlu
membaik (5) c. Gunakan kasur
pencegah dekubitus
d. Hindari pengukuran
suhu rektal
3. Edukasi 3. Edukasi
a. Jelaskan tanda dan a. Perdarahan yang
gejala perdarahan biasa ditemui
b. Anjurkan seperti: adanya
menggunakan kaus perdarahan pada
kaki saat ambulasi muut dan gusi,
c. Anjurkan epitaksis,
meningkatkan asupan hemaptoe, ptekia,
cairan untuk melena dll
menghindari d. Aspirin dan
konstipasi antikoagulan
d. Anjurkan adalah obat yang
menghindari aspirin berfungsi untuk
atau antikoagulan mengencerkan
e. Anjurkan darah
meningkatkan asupan e. Fungsi utama vita
makanan dan vitamin min K adalah
K membantu
f. Anjurkan segera proses pembekuan
melapor jika terjadi darah. Bila tubuh
perdarahan kekurangan vitami
11

4. Kolaborasi n K, darah akan
a. Kolaborasi pemberian sulit membeku.
obat pengontrol Akibatnya, orang
perdarahan, jika perlu yang
b. Kolaborasi pemberian kekurangan vitami
produk darah, jika n K akan mudah
perlu mengalami
c. Kolaborasi pemberian perdarahan
pelunak tinja, jika 4. Kolaborasi
perlu a. Pemberian produk
darah diberikan
sesuai dengan
order dokter

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

DIAGNOS TGL/WAKT
NO IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
A KEP U
1. Hipertermia 18 Oktober S: Indah
b.d proses 2020 Ibu klien mengatakan
penyakit anaknya masih
infeksi 1. Observasi mengalami demam
aides 08.00 wib a. Mengidetifikasi penyebab
aigepty hipertermia O:
R/ penyebab hipertemia adalah Hasil dengue NS1
infeksi virus dengue dengan antigen reaktif, suhu
hasil lab pemeriksaan dengue tubuh 37,9֠C, klien
NS1 antigen reakif terpasang infus asering
1200/24jam
10.00 wib b. Memonitor suhu tubuh
R/ suhu tubuh klien 37,9֠C A:
Masalah belum teratasi
09.00 wib c. Memonitor komplikasi
akibat hipertermia P:
R/ tidak ada komplikasi akibat Lanjutkan intervensi
12

hipertermia 1. Observasi
a. Monitor suhu
2. Terapeutik tubuh
10.05 wib a. Menyediakan lingkungan b. Monitor kadar
yang dingin elektrolit
R/ klien mau mengikuti c. Monitor haluaran
anjurkan perawat untuk tidak urine
memakai selimut d. Monitor
komplikasi akibat
10.10 wib b. Melonggarkan atau hipertermia
lepaskan pakaian
R/ klien menggunakan baju 2. Terapeutik
yang tipis a. Lakukan prosedur
water tepid
10.15 wib c. Memberikan cairan oral sponge
R/ ibu klien rutin memberikan b. Berikan cairan
air putih pada klien oral

3. Edukasi 3. Kolaborasi
10.25 wib a. Menganjurkan tirah baring a. Kolaborasi
R/ Klien tampak berbaring pemberian cairan
dikasur tempat tidur dan elektrolit
b. Mengajarkan ibu klien intravena
10.30 wib tehnik tepid sponge b. Koaborasi
R/ Ibu klien mengerti pemberian obat
bagaimana cara tepid sponge antipiretik sesuai
advice dokter
4. Kolaborasi
a. Melakukan kolaborasi
08.00 wib pemberian cairan dan
elektrolit intravena
R/ Klien terpasang caian
Asering

10.05 wib b. Memberikan obat


antipiretik
R/ klien mendapat terapi obat
paracetamol ½ cth oral
13

19 Januari S:
2021 Ibu klien mengatakan
1. Observasi anaknya masih
13.05 wib a. Memonitor suhu tubuh mengalami demam
R/ suhu tubuh klien 37,6֠C
O:
13.10 wib b. Memonitor komplikasi Hasil dengue NS1
akibat hipertermia antigen reaktif, suhu
R/ tidak ada komplikasi akibat tubuh 37,6֠C, klien
hipertermia mendapat terapi obat
paracetamol ½ cth, klien
2. Terapeutik terpasang infus asering
13.15 wib a. Menyediakan lingkungan 1200/24jam
yang dingin
R/ klien mau mengikuti A:
anjurkan perawat untuk tidak Masalah belum teratasi
memakai selimut
P:
13.20 wib b. Melonggarkan atau Lanjutkan intervensi
lepaskan pakaian 1. Observasi
R/ klien menggunakan baju a. Monitor suhu
yang tipis tubuh
b. Monitor kadar
13. 40 wib c. Memberikan cairan oral elektrolit
R/ ibu klien rutin memberikan c. Monitor haluaran
air putih pada klien urine
d. Monitor
komplikasi akibat
3. Edukasi hipertermia
13.50 wib a. Menganjurkan tirah baring
R/ Klien tampak berbaring 2. Terapeutik
dikasur tempat tidur a. Lakukan prosedur
water tepid
4. Kolaborasi sponge
14.30 wib a. Melakukan kolaborasi b. Berikan cairan
14

pemberian cairan dan oral


elektrolit intravena
R/ Klien terpasang caian 3. Kolaborasi
Asering a. Kolaborasi
pemberian cairan
14.00 wib dan elektrolit
b. Memberikan obat intravena
antipiretik b. Kolaborasi
R/ klien mendapat terapi obat pemberian obat
paracetamol ½ cth oral antipiretik sesuai
advice dokter
2. Resiko 18 januari S:
perdarahan 2021 Ibu klien mengatakan
dibuktikan tidak ada tanda-tanda
dengan 1. Observasi perdarahan pada klie
trombositop 09.00 wib a. Memonitor tanda dan gejala seperti gusi berdarah,
enia perdarahan epistaksis, ptekia dll
R/ tidak ada tanda dan gejala
perdarahan O:
Hasil dengue NS1
09.15 wib b. Memonitor nilai hematokrit antigen reaktif, suhu
R/ nilai hematokrit 34,4% tubuh 37,9C, hasil
09.20 wib c. Memonitor koagulasi laboratorium: trombosit
R/ nilai trombosit 149 149, hematokrit 34,4%

2. Terapeutik A:
11.25 wib a. Mempertahakan bedrest Masalah belum teratasi
selama resiko perdarahan
R/ klien tampak berbaring P:
ditempat tidur Lanjutkan intervensi
1. Observasi
3. Edukasi a. Memonitor tanda
09.25 wib a. Menjelaskan tanda dan gejala dan gejala
perdarahan perdarahan
R/ ibu klien tampak sangat b. Memonitor nilai
antusias dan mengerti mengenai hematokrit
tanda dan gejala perdarahan c. Memonitor
yang disampaikan perawat tanda-tanda vital
ortostatik
10.15 wib b. Menganjurkan meningkatkan d. Memonitor
asupan cairan untuk koagulasi
menghindari konstipasi
15

R/ ibu klien rutin memberikan 2. Terapeutik


minum air putih pada klien a. Mempertahankan
bedrest selama
10.20 wib c. Menganjurkan meningkatkan resiko perdarahan
asupan makanan dan vitamin
K 3. Kolaborasi
R/ ibu klien mau mengikuti a. Kolaborasi
anjuran perawat untuk pemberian obat
meningkatkan asupan vit K pengontrol
seperti sayur-sayuran, produk perdarahan
hewani dll

10.25 wib d. Menganjurkan segera


melapor jika terjadi
perdarahan
R/ ibu klien mau mengikuti
anjuran perawat untuk melapor
ketika terjadi perdarahan

4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan
R/ klien mendapatkan terapi
obat psidi ½ cth 2x sehari
19 januari S:
2021 Ibu klien mengatakan
1. Observasi tidak ada tanda-tanda
13.10 wib a. Memonitor tanda dan gejala perdarahan pada klie
perdarahan seperti gusi berdarah,
R/ tidak ada tanda dan gejala epistaksis, ptekia dll
perdarahan
O:
13.20 wib b. Memonitor nilai hematokrit Hasil dengue NS1
R/ nilai hematokrit 32,8% antigen reaktif, suhu
tubuh 37,6C, hasil
13.25 wib c. Memonitor koagulasi laboratorium: trombosit
R/ nilai trombosit 154 149, hematokrit 32,8%

2. Terapeutik A:
13.30 wib a. Mempertahakan bedrest Masalah belum teratasi
selama resiko perdarahan
R/ klien tampak berbaring P:
16

ditempat tidur Lanjutkan intervensi


1. Observasi
4. Kolaborasi a. Memonitor tanda
a. Kolaborasi pemberian obat dan gejala
pengontrol perdarahan perdarahan
R/ klien mendapatkan terapi b. Memonitor nilai
obat psidi ½ cth 2x sehari hematokrit
c. Memonitor
tanda-tanda vital
ortostatik
d. Memonitor
koagulasi

2. Terapeutik
a. Mempertahankan
bedrest selama
resiko perdarahan

3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan

Anda mungkin juga menyukai