Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATA PADA An.

D DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DEMAM BERDARAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas keperawatan gawat darurat dan kritis
Dosen Koordinator : M. Budi Santoso ,S.Kep.,Ners.,.M.Kes
Dosen Pembimbing : Ismafiati, S.Kep., Ners.,M.Kep

Hafsa Ahdiyatunnisa
214120071

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
KASUS PICU

Seorang anak usia 7 tahun mengeluh demam sejak 3 hari yang lalu demam dirasakan naik turun

saat dikaji klien tidak sadarkan diri dengan perdarahan di gusi hidung dan mulut. Terdapat ptekie

di lengan pasien. Hasil pengkajian TTV TD 80/65 mmHg, Nadi 123 x/menit RR : 30x/menit

suhu :39 C CRT > 2 detik dengan suara jantung irregular

Hasil pemeriksaan lab Hb 8.6 leukosit 3000 trombosit 25.000

Terapi medis

Cairan infus RL loading

Tranfusi, Paracetamol 3 x 200mg

A. Pengkajian
Tanggal 19 November 2020
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : An. D
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 7 tahun
b. Identitas penanggung jawab
Tidak Ada
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Demam
b. Riwayat penyakit sekarang
Demam dirasakan sudah 3 hari yang lalu, demam naik turun
c. Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada
d. Riwayat alergi
Tidak ada
e. Riwayat keluarga
Tidak ada
f. Riwayat psikososial dan spiritual
Tidak ada
g. Pola aktivitas sehari-hari
- Pola nutrisi metabolisme
- Pola eliminasi
h. Terapi obat-obatan
- Transfuse
- Paracetamol 3 x 200mg
3. Pemeriksan fisik head to toe
a. Keadaan umum
Klien tidak sadarkan diri
b. Pemeriksaan TTV
Tensi : 80/65 mmhg
Nadi : 123x/menit
RR : 30 x/menit
Suhu : 39 C

c. Kepala
Tidak ada keluhan
d. Mata
Tidak ada keluhan
e. Hidung
Terdapat pendarahan di hidung
f. Mulut
Terdapat pendarahan pada mulut
i. Leher
Tidak ada keluhan
j. Dada
Tidak ada keluhan
k. Perut
Tidak ada keluhan
l. Ekstremitas
Terdapat ptekie pada lengan
Terdapat infuse RL

4. Pemeriksaan antropometri
5. Pemeriksaan penunjang
Hb 8.6 leukosit 3000 trombosit 25.000
B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa data

PATHWAY MASALAH
DATA
PENYAKIT KEPERAWATAN
DS : Infeksi virus dengue Hipertermi
- Klien demam sejam 3
hari yang lalu
- Demam naik turun Proses inflamasi
DO :
- Klien tidak sadarkan diri
aktivitas di hipotalamus
- Terdapat ptekie di tangan
- TD = 80/65mmHG
- HR = 123x/menit pengeluaran prostaglandin
- RR = 30x/menit
- T = 39C peningkatan kerja termostat

peningkatan suhu tubuh

hipertermi

DS : Infeksi virus dengue Hypovolemia


- Klien demam sejam 3
hari yang lalu
- Demam naik turun Peningkatan permeabilitas
DO : membran
- Klien tidak sadarkan diri
- Terdapat ptekie di tangan agregasi trombosit
- TD = 80/65mmHG
- HR = 123x/menit
jumlah trombosit di vasikuler
- RR = 30x/menit berkurang
- T = 39C
- Pendarahan pada hidung
dan mulut trombositopeni
- CRT > 2 detik
perdarahan pada mulut dan
hidung

terjadi perdarahan

menurunnya kadar trombosit

hipovolemia
a. Diagnosa keperawatan
1. Syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan diandai dengan Klien tidak
sadarkan diri, Terdapat ptekie di tangan, adanya perdarahan di mulut dan hidung
TD = 80/65mmHG, HR = 123x/menit, RR = 30x/menit,T = 39C
2. Hipertermi berhubungan dengan virus dengue ditandai dengan demam seja 3 hari
naik turun, terdapat ptekie ditangan, TD = 80/65mmHG, HR = 123x/menit, RR =
30x/menit, T = 39C

b. Planning

NURSING NURSING
DIAGNOSA
OUTCOME INTERVENTION
KEPERAWATAN
CLASSIFICATION CLASSFICATION
1. Syok Setelah dilakukan Manajemen
hipovolemik hipovolemik
tindakan
berhubungan 1. Observasi
keperawatan - Monitor status
dengan
kardiopulmonal
perdarahan selama ..x24 jam
(frekuensi dan
diharapkan masalah kekuatan nadi,
frekuensi nafas,
syok hipovolemik
TD)
teratasi dengan - Monitor status
oksigenasi
kriteria hasil:
- Monitor status
1. Kekuatan nadi cairan
- Periksa tingkat
meningkat (5)
kesadaran dan
2. Tingkat respon pupil
- Monitor tanda-
kesadaran (5)
tanda vital
3. Saturasi oksigen 2. Terapeutik
- Berikan oksigen
(5)
untuk
mempertahankan
saturasi oksigen
- Pertahankan jalan
nafas paten
- Lakukan penekanan
langsung pada
perdarahan
- Pasang jalur IV
berukuran besar
- Pasang kateter urin
- Pasang selang
nasogastric
- Ambil sempel darah
untuk pemerikasaa
darah lengkaap dan
elektrolit

3. Kolaborasi
- Kolaborasi
pemeberian infus
cairan kristaloid
20mL/kgBB pada
anak
- Kolaborasi
pemberian transfuse
Transfuse darah
1. Observasi
- Monitor tanda-
tanda vital sebelum
dan selama dan
setelah transfuse
- Monitor tanda
kelebihan cairan
(dipsneu,
takikardia, TD
meningkat)
- Monitor reaksi
transfusi
2. Terapeutik
- Lakukan
pengecekan ganda
- Pasang akses
intravena
- Berikan NaCl 09%
50-100ml sebelum
transfuse dilakukan
- Atur kecepatan
aliran
transfusisesuai
produl 10-
15ml/kgBB dalam
2-4 jam
- Berikan transfuse
dalam waktu
maksimal 4 jam
- Hentikan transfuse
jika terdapat reaksi
transfuse
- Dokumentasi
3. Eddukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur transfuse
- Jelaskan tanda dan
gejala reaksi transfusi

2. Hipertermi Setelah dilakukan Manjemen Hipertermia


berhubungan 1. Observasi
tindakan
dengan virus - Identifikasi penyebab
keperawatan hipertermi
dengue
- Monitor suhu tubuh
selama ..x24 jam
- Monitor kdar
diharapkan masalah elektrolit
- Monitor kleuaran
hipertermi teratasi
urin
dengan kriteria hasil: - Monitor komplikasi
akibat hipertermia
1. Suhu tubuh
2. Terapeutik
membaik (5) - Sediakan lingkungan
yang dingin
2. Tekanan darah
- Longgarkan atau
membaik (5) lepaskan pakaian
- Berikan oksigen
3. Takikardi
- Lakukan pendinginan
menurun (5) eksternal (selimut
hipotermia, kompres
dingin pada dahi,
leher,dada dan
abdomen)
3. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian cairan
intravena dan
elektrolit intravena

c. Implementasi dan Evaluasi

IMPLEMENTASI EVALUASI
Manajemen hipovolemik S:
1. Observasi
O:
- Memonitor status
kardiopulmonal (frekuensi - Tanda-tanda vital
dan kekuatan nadi, frekuensi
TD = 80/65mmHG
nafas, TD)
HR = 123x/menit
- Memonitor status oksigenasi
RR = 30x/menit
- Memonitor status cairan
T = 39C
- Memeriksa tingkat kesadaran
dan respon pupil - CRT > 2 detik
- Memonitor tanda-tanda vital
- Klien tidak sadarkan diri
2. Terapeutik
- Memberikan oksigen untuk - Transfuse darah
mempertahankan saturasi
oksigen
- Mempertahankan jalan nafas A : masalah belum teratasi
paten
P : intervensi dilanjutkan
- Melakukan penekanan
langsung pada perdarahan Manajemen hipovolemik
- memasang jalur IV berukuran 4. Observasi
besar - Monitor status
- Memasang kateter urin kardiopulmonal (frekuensi
- Memasang selang nasogastric dan kekuatan nadi,
- Mengambil sempel darah frekuensi nafas, TD)
untuk pemerikasaa darah - Monitor status oksigenasi
lengkaap dan elektrolit - Monitor status cairan
- Periksa tingkat kesadaran
3. Kolaborasi dan respon pupil
- Berkolaborasi pemeberian - Monitor tanda-tanda vital
infus cairan kristaloid 5. Terapeutik
20mL/kgBB pada anak - Berikan oksigen untuk
- Berkolaborasi pemberian mempertahankan saturasi
transfuse oksigen
Transfuse darah - Pertahankan jalan nafas
1. Observasi paten
- Memonitor tanda-tanda vital - Lakukan penekanan
sebelum dan selama dan langsung pada perdarahan
setelah transfuse - Pasang jalur IV berukuran
- Memonitor tanda kelebihan besar
cairan (dipsneu, takikardia, - Pasang kateter urin
TD meningkat) - Pasang selang nasogastric
- Memonitor reaksi transfusi - Ambil sempel darah untuk
2. Terapeutik pemerikasaa darah lengkaap
- Melakukan pengecekan ganda dan elektrolit
- Memasang akses intravena
- Memberikan NaCl 09% 50- 6. Kolaborasi
100ml sebelum transfuse - Kolaborasi pemeberian
dilakukan infus cairan kristaloid
- Mengatur kecepatan aliran 20mL/kgBB pada anak
transfusisesuai produl 10- - Kolaborasi pemberian
15ml/kgBB dalam 2-4 jam transfuse
- Memberikan transfuse dalam Transfuse darah
waktu maksimal 4 jam 1. Observasi
- Menghentikan transfuse jika - Monitor tanda-tanda vital
terdapat reaksi transfuse sebelum dan selama dan
- Dokumentasi setelah transfuse
3. Eddukasi - Monitor tanda kelebihan
- Menjelaskan tujuan dan cairan (dipsneu, takikardia,
prosedur transfuse TD meningkat)
- Menjelaskan tanda dan gejala - Monitor reaksi transfusi
reaksi transfusi 2. Terapeutik
- Lakukan pengecekan ganda
- Pasang akses intravena
- Berikan NaCl 09% 50-
100ml sebelum transfuse
dilakukan
- Atur kecepatan aliran
transfusisesuai produl 10-
15ml/kgBB dalam 2-4 jam
- Berikan transfuse dalam
waktu maksimal 4 jam
- Hentikan transfuse jika
terdapat reaksi transfuse
- Dokumentasi
3. Eddukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
transfuse
- Jelaskan tanda dan gejala
reaksi transfusi

Manjemen Hipertermia S:
1. Observasi
O:
- Mengidentifikasi penyebab
hipertermi - Tanda-tanda vital
- Memonitor suhu tubuh
TD = 80/65mmHG
- Memonitor kdar elektrolit
HR = 123x/menit
- Memonitor kleuaran urin
RR = 30x/menit
- Memonitor komplikasi akibat
T = 39C
hipertermia
2. Terapeutik - CRT > 2 detik
- Menyediakan lingkungan yang
- Terpasang infiuse RL
dingin
- Melonggarkan atau lepaskan loading
pakaian -
- Memberikan oksigen
- Melakukan pendinginan
eksternal (selimut hipotermia, A : masalah belum teratasi
kompres dingin pada dahi,
P : intervensi dilanjutkan
leher,dada dan abdomen)
Manjemen Hipertermia
3. Edukasi
5. Observasi
- Menganjurkan tirah baring
- Identifikasi penyebab
4. Kolaborasi
hipertermi
Kolaborasi pemberian cairan
- Monitor suhu tubuh
intravena dan elektrolit
- Monitor kdar elektrolit
intravena
- Monitor kleuaran urin
- Monitor komplikasi akibat
hipertermia
6. Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang
dingin
- Longgarkan atau lepaskan
pakaian
- Berikan oksigen
- Lakukan pendinginan
eksternal (selimut hipotermia,
kompres dingin pada dahi,
leher,dada dan abdomen)
7. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
8. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan
intravena dan elektrolit
intravena

Anda mungkin juga menyukai