Anda di halaman 1dari 34

1

ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA NY. U USIA 24 TH P1A1


DENGAN POST PARTUM SPONTAN DIRUANG NIFAS RS DUSTIRA
KOTA CIMAHI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Maternitas

Koordinator : Mona Maharani, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Mat


Pembimbing : Siti Nurbayanti A., M.Kep., Ns. Sp.Kep.MAt

Disusun Oleh:
Nama : Indah Sri Mulyani
NPM : 214120057

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL
ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
2

DAFTAR ISI

Skenario Kasus................................................................................................................................3
I. PENGKAJIAN.............................................................................................................................3
1. Analisa Data.............................................................................................................................3
2. Diagnosa Keperawatan............................................................................................................3
3. Rencana Tindakan Keperawatan.............................................................................................3
4. Implementasi dan Evaluasi......................................................................................................3
5. Catatan Perkembangan............................................................................................................3
3

Skenario Kasus

Ny. U dirawat di Ruang Burangrang RS Dustira dengan diagnose medis Post Partum Spontan
(P1A1). Perawat melakukan pengkajian Hari Ke 1. Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal
27 Juli 2020. Saat diwawancara pasien mengatakan nama S. umur 24 tahun, suku/bangsa Jawa,
pendidikan SMA, alamat Ngampah Padalarang, Status perkawinan: menikah. Penanggung jawab
dari pasien adalah suaminya yang bernama Tn. G. Umur 26 tahun, suku bangsa Jawa, pekerjaan
TNI dan alamat Ngamprah Padalarang.

Pengkajian riwayat Obstetri : Menarche saat usia 10 tahun, lama menstruasi 5 hari siklus
menstruasi 28 hari, darah haid yang keluar sedang, HPHT 1 Oktober 2019, usia saat menikah 24
tahun, lama menikah 2 tahun, menikah dengan suami yg pertama. Pasien mengatakan ini
merupakan kelahiran anak pertama, pernah mengalami keguguran 1 kali dengan usia kandungan
8 minggu dan dilakukan kuretage di RS Dustira. Keluhan Trimester I mual dan muntah, trimester
II tidak ada keluhan, trimester III mengeluh keputihan banyak dan bengkak pada kedua kakinya.
Riwayat ANC: pasien mengatakan pemeriksaan kehamilan ke Puskesmas, frekuensi sering
begitu bulan Juli semunggu 1 kali, imunisasi TT sudah didapatkan 2x di Puskesmas, Pasien
mengatakan belum pernah melakukan senam hamil, pernah mendapatkan penkes tentang nutrisi
untuk ibu hamil.

Riwayat persalinan, pasien melahirkan spontan di Ruang Bersalin RS Dustira. Klien datang ke
Poned Kebidanan Tanggal 27 Juli 2020 jam 21.00 dan saat diperiksa pembukaan 3 cm, sehingga
klien langsung dirawat. Pada Tanggal 27 juli jam 05.00 lahirlah bayi secara spontan pervaginam
ditolong dokter dan bidan. Bayi lahir langsung menangis, APGAR menit pertama 8, menit
kelima 10, jenis kelamin perempuan, BB 3.100, PB 48 cm, LK 34 cm, LD 32 cm, LLA 11 cm,
tidak sempat dilakukan IMD, karena menurut pasien jahitan jalan lahirnya banyak. Setelah 2 jam
di Ruang Bersalin Pasien dipindahkan ke Ruang Nifas dengan KU: tampak lemah, wajah agak
pucat, kesadaran composmentis, TTV: TD: 110/70mmHg, S: 36,5°C, RR: 20 kali permenit, N:
88 kali permenit.
4

Pemeriksaan fisik untuk kepala/muka, kulit kepala tampak bersih, simetris, pada kepala tidak ada
ketombe, tidak ada lesi dan nodul, penyebaran rambut merata. Pemeriksaan fisik pada mata,
konjungtiva pucat, penglihatan baik. Untuk pemeriksaan pada hidung saat inspeksi tidak ada
kelainan pada bentuk hidung, tidak ada polip, saat dilakuakan palpasi tidak ada nyeri tekan,
penciuman baik. Pemeriksaan fisik pada mukosa mulut/gigi saat di inspeksi mulut tampak bersih,
warna agak pucat, tidak ada karies gigi, tidak terdapat sariawan, lidah bersih, pengecapan baik.
Pemeriksaan fisik pada leher, saat di inspeksi tidak ada kelainan bentuk pada leher, saat palpasi
tidak ada nyeri tekan pada kelenjar tyroid, dan tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid.
Pemeriksaan fisik pada dada, saat diinspeksi dada simetris, tidak ada nyeri tekan, perkusi
resonan, bunyi paru vesikuler. Suara jantung normal tidak ada bunyi jantung tambahan. Bentuk
payudara simetris antara kiri dan kanan, tidak ada edema, puting susu masuk ke dalam dan tidak
menonjol, warna aerola kehitaman, kolostrum sudah keluar warna kuning pekat. Saat inspeksi
kebersihan payudara kotor.

Pada pemeriksaan abdomen saat diinspeksi tampak agak cembung dan kendur, terdapat striae,
linea nigra, bising usus 10x/menit, perkusi tympani, tidak ada nyeri tekan, tinggi fundus uteri 1
jari di bawah pusat, konsistensi keras, posisi di mid line. Diastasis rektus abdominis teraba lebar
sekitar 1 cm panjang 5 cm. Pemeriksaan kulit secara keseluruhan: warna kuning langsat, turgor
kulit baik. Pemeriksaan ekstremitas, pada ekstremitas atas turgor baik, tidak ada edema,
pergerakan bebas, pada ekstremitas bawah pergerakan terbatas, tidak ada edema, homah sign -/-,
pasien terlihat berhati-hati saat bergerak. Pada genetalia terdapat pengeluaran darah agak banyak
membasahi pempers di tengahnya, keadaan vulva kotor oleh darah, sejak melahirkan belum
diganti, area vagina dan perineum luka jahitan. Pada anus tidak terdapat hemoroid, tidak terdapat
iritasi.

Personal hygiene sejak melahirkan belum mandi dan belum ke kamar mandi karena takut
bergerak dan sakit pada jahitannya. Istirahat dan tidur. Tidur siang tidak pernah, tidur malam
22.00, sejak melahirkan belum bias tidur karena nyeri di perineum dan bayinya kadang-kadang
menangis karena dirawat gabung. Rekreasi yang dilakukan menonton TV bersama keluarga, olah
raga jarang. Pengkajian psikologis, pasien tampak gembira, walaupun terlihat lelah karena
kurang tidur sejak datang ke RS. Pasien masih belum turun dari tempat tidur. Pasien masih
5

ketergantungan dengan ibunya dalam hal merawat bayi. Pasien mengatakan saat ini belum bisa
menyusui bayinya sehingga bayinya sering menangis pada saat tidak berhasil menghisap puting
susunya Pasien mengatakan tidak ada perubahan nafsu makan, sering merasa haus dan lapar.
Makan baru 1 kali habis 1 porsi, minum 4 gelas air putih.

Saat dikaji tentang pengetahuan, Pasien mengetahui tentang ASI eksklusif, tetapi tidak
mengetahui cara menyusui yang benar, Pasien juga menayakan cara perawatan payudara agar
ASInya banyak. Perawatan bayi klien dibantu dan belajar dari ibunya. Klien tidak tahu KB apa
yang baik dan tepat untuk dirinya karena belum pernah KB.

Pemeriksaan penunjang: Hb 9.1 gr/dl, Hematokrit 33.1%, Lekosit 13.3 ribu, Eritrosit 4.73 juta,
SGOT 18, SGPT 9, HbsAg non reaktif. Terapi yang didapatkan Amoxillin 3x1 (500mg), Asam
Mefenamat 3x1 500 mg.
6

ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA NY. U USIA 24 TH P1A1


DENGAN POST PARTUM SPONTAN DIRUANG NIFAS RS DUSTIRA KOTA
CIMAHI

I. PENGKAJIAN
A. Identitas :
Identitas klien : Penanggung jawab :
Nama : Ny. U Nama : Tn. G
Umur : 24th Umur : 26th
Pendidikan : SMA Pendidikan : Tidak ada data
Pekerjaan : Tidak ada data Pekerjaan : TNI
Alamat : Ngamprah Padalarang Alamat : Ngamprah Padalarang
Tgl masuk : 27 Juli 2020 Hub. Dg klien: Suami
Tgl pengkajian : 27 Juli 2020
No medrec : Tidak ada data
Diagnosa medis : Post partum spontan

B. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama : Klien mengeluh neyri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Klien mengatakan nyeri didaerah perineum
3. Riwayat Obstetri yang lalu
Menarche saat usia 10 tahun, lama menstruasi 5 hari siklus menstruasi 28 hari,
darah haid yang keluar sedang, HPHT 1 Oktober 2019, usia saat menikah 24 tahun,
lama menikah 2 tahun, menikah dengan suami yg pertama. Pasien mengatakan ini
merupakan kelahiran anak pertama, pernah mengalami keguguran 1 kali dengan usia
kandungan 8 minggu dan dilakukan kuretage di RS Dustira. Keluhan Trimester I mual
dan muntah, trimester II tidak ada keluhan, trimester III mengeluh keputihan banyak
dan bengkak pada kedua kakinya.

Umur
Kelahiran : abortus, Komplikasi Keadaan
anak &
No Tahun Preterm, aterm, Penolong Tindakan kehamilan, anak
Janis
mati persalinan, dan nifas sekarang
kelamin
1. Abortus Kurete
7

4. Riwayat Kehamilan ini


HPHT : 1 Oktober 2019
Kehamilan yang ke- : 2 (dua)
HPL : 27 Juli 2020
Keluhan-keluhan
Trimester I : Mual dan Muntah
Trimester II : Tidak ada keluhan
Trimester III : Keputihan banyak dan bengkak pada kedua kaki
Pergerakan anak : Kapan : Tidak ada data
Berapa kali : Tidak ada data
5. Riwayat persalinan sekarang
a. Tempat melahirkan : RS Dustira
b. Jenis persalinan : Spontan
c. Ditolong oleh : Dokter dan Bidan
d. Komplikasi/ kelainan dalam persalinan
Partus lama : Tidak ada data jam/menit
Plasenta : Spontan : Tidak ada data
Lengkap : Tidak ada data
Ukuran : Tidak ada data
Berat : Tidak ada data
Sisa plasenta: Tidak ada data
Kelainan : Tidak ada data
Perineum: Utuh : Tidak ada data
Robekan : Tidak ada data
Episiotomy : Tidak ada data
Anestesi : Tidak ada data
e. Perdarahan : Terdapat pengeluaran darah agak banyak membasahi
pempers ditengahnya
f. Lama Persalinan : Tidak ada data
Kala I : Tidak ada data
Kala II : Tidak ada data
Kala III : Tidak ada data
g. Ketuban pecah : Tidak ada data Spontan/Amniotomy Lamanya: Tidak ada
data
Warna : Tidak ada data
Bau/ tidak : Tidak ada data
Jumlah : Tidak ada data cc
8

h. Komplikasi Kala I : Tidak ada data


Kala II: Tidak ada data
i. Keadaan bayi : Lahir tanggal 27 Juli 2020 Jam 05.00
BB= 3.100gram
Nilai Apgar= Menit 1 nilai apgar 5, menit ke 5 nilai apgar 10
Cacat bawaan = Tidak ada data
Masa gestasi= Tidak ada data
6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita: Jantung, ginjal,asma/ TBC, hepatitis,
DM, hipertensi, epilepsi, dll (Tidak ada data)
7. Riwayat penyakit keluarga: Jantung, hipertensi, DM (Tidak ada data)
8. Riwayat menstruasi
a. Menarche umur: 10 tahun
b. Siklus : 28 hari, teratur/ tidak Tidak ada data
c. Lamanya : 5 hari
d. Keluhan dismenorrhoe Tidak ada data
e. Keluhan keputihan: Tidak ada data
9. Kontrasepsi yang pernah digunakan Tidak ada data
10. Riwayat social
Kehamilan ini: Direncanakan/ tidak Tidak ada data
Perasaan tentang kehamilan ini
Status perkawinan: Menikah pertama kali
Kawin I: Umur:… tahun , Anak:… orang
Kawin II:…

C. Keadaan Post Partum


1. Keadaan Umum
2. Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Denyut nadi : 88 x/menit
c. Respirasi : 20 x/menit
d. Temperatur : 36,5 C
3. Kepala
a. Rambut : Penyebaran rambut merata,
kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada lesiatau nodul.
b. Mata : Konjungtiva pucat, penglihatan baik
c. Hidung : Tidak ada kelainan bentuk
hidung, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, penciuman baik
d. Bibir : Warna agak pucat
e. Mulut : Mukosa mulut tampak bersih, tidak ada
stomatitis
f. Lidah : Pengecapan baik
g. Gigi : Tidak ada karies gigi
h. Leher : Tidak ada kelainan bentuk leher, tidak
ada nyeri tekan pada kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid
9

i. Dada : dada simetris, tidakada nyeri tekan, perkusi


resonan, bunyi paru vesikuler, suara jantung normal, tidak ada bunyi jantung
tambahan.
j. Telinga :
4. Payudara
a. Keadaan putting susu : Masuk ke dalam dan tidak menonjol
b. Areola : Kehitaman
c. Luka : Tidak ada data
d. Pembengkakan : Tidak ada data
e. Laktasi : Tidak ada data
f. Colostrum : Warna kuning pekat
g. Kebersihan : Payudara kotor
h. Kelainan : Tidak ada data
5. Abdomen
a. Striae : Terdapat striae
b. Linea : Terdapat linea nigra
c. Bising usus : .. 10x/menit
d. Tinggi Fundus Uteri : 1 jari di bawah pusat
e. Konsistensi uterus : Keras
f. Posisi : Mid line
g. Kontraksi uterus : .. Tidak ada data
h. Diastasis rectus abdominalis: Teraba lebar sekitar 1 cm panjang 5 cm
i. Kandung kencing : Tidak ada data
j. Adanya luka post operasi SC : Tidak ada
k. Keadaan luka : Tidak ada
6. Vagina
a. Lochea : Tidak ada data
b. Jumlah : Tidak ada data
c. Bau : Tidak ada data
d. Warna : Tidak ada data
e. Adanya rasa gatal : Tidak ada data
f. Kelainan : Tidak ada data
g. Darah : Terdapat penegluaran darah agak banyak membasahi pempers
di tengahnya.
7. Vulva
a. Keadaan Vulva : Keadaan vulva kotor oleh darah
b. Kebersihan : Kotor oleh darah, sejak melahirkan belum diganti
c. Perineum
Episiotomi: Ya
Jenis : Tidak ada data
Panjang : Tidak ada data
Jahitan : Tidak ada data
Tanda-tanda infeksi : (REEDA)
Perineum: Utuh/Episiotomi/Ruptur Tanda REEDA:
R : Kemerahan: tidak
E : Bengkak : tidak
10

E : echimosis : tidak
D : discharge : tidak ada
A : approximate : tidak ada
Kebersihan : Tidak ada data
d. Rectum : Tidak ada data
e. Haemoroid: Tidak ada
8. Ekstremitas atas :
a. Oedema : Tidak ada oedema
b. CRT : < 2 detik
9. Ekstremitas bawah
a. Kaji tromboflebitis atau tanda houman : human sign -/-
b. Oedema : Tidak ada data
c. Varises : Tidak ada data
d. Refleks hammer : Tidak ada data
e. CRT : < 2 detik
10. Pola eliminasi :
a. BAK pertama setelah melahirkan Tidak ada data
Frekuensi: Tidak ada data
Warna: Tidak ada data
Distensi kandung kemih: Tidak ada data
Kesulitan: Tidak ada data
Cara mengatasi: Tidak ada data
b. BAB pertama setelah melahirkan: Tidak ada data
Konsistensi: Tidak ada data
Warna: Tidak ada data
Frekuensi: Tidak ada data
Kesulitan: Tidak ada data
Cara mengatasi: Tidak ada data
11. Satus emosional : evaluasi status piskologis (post partum blues, depresi, interaksi
dengan keluarga dan perawat)
12. Kemampuan perawatan sendiri :
a. Perawatan buah dada : Tidak ada data
b. Perawatan perineum : Tidak ada data
c. Vulva hygiene : Tidak ada data
d. Lain-lain : Tidak ada data
13. Pola kebutuhan sehari-hari
No Pola sehari-hari Sebelum hamil Setelah hamil Setelah melahirkan
1. Pola nutrisi Tidak ada data Tidak ada data
Makan Makan baru 1 kali
Frekuwensi habis 1 porsi
Jenis makanan Tidak ada perubahan
Pantangan nafsu makan
Keluhan

2. Minum Tidak ada data Tidak ada data Minum 4 gelas air
Jenis minum putih
11

Frekuensi Sering merasa haus


Keluhan dan lapar

3. Eliminasi Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
BAK
Frekuensi
Warna
Keluhan
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Keluhan
4 Pola istirahat dan Tidak ada data Tidak ada data Tidur siang tidak
tidur pernah
Siang
Malam Tidur malam 22.00

Sejak melahirkan
Keluhan belum bisa tidur
karena nyeri
diperineum dan
bayinya kadang-
kadang menangis
karena dirawat
gabung

5. Personal hygiene Tidak ada data Tidak ada data Belum mandi dan
Mandi belum ke kamar
Gosok gigi mandi karena takut
Keramas bergerak dan sakit
Gunting kuku pada jahitannya
Keluhan
6. Pola aktifitas Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Mandiri
Dibantu sebagian
Tergantung penuh
Keluhan
7. Pola Seksual Tidak ada data Tidak ada data Tidak ada data
Frekuensi
Keluhan

14. Data Psikologis


1). Status Emosi
a. Perasaan hari ini : Paisen tampak gembira
b. Ekspresi Emosi : Tidak ada data
12

c. Afek : Tidak ada data


2). Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Tidak ada data
b. Identitas : Tidak ada data
c. Peran : Tidak ada data
d. Ideal diri : Tidak ada data
e. Harga diri : Tidak ada data

15. Data Sosial


1). Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Tidak ada data
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Tidak ada data
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tidak ada data
2). Cara Komunikasi : Tidak ada data
3). Faktor Sosial Budaya : Tidak ada data

16. Data Spiritual


1). Nilai dan Keyakinan : Tidak ada data
2). Kegiatan Ibadah : Tidak ada data
3). Hambatan/Kesulitan dalam kegiatan spiritual : Tidak ada data

D. DATA PENGETAHUAN
1. Tanda bahaya post partum
Tidak ada data
2. Pola hubungan seksual
Tidak ada data
3. Kebutuhan Nutrisi
Tidak ada data
4. Senam nifas
Tidak ada data
5. Personal higyene
Personal Hygine: mandi dan vulva ibu tampak kotor
6. Perawatan bayi
7. Tekhnik Menyusui yang baik
Ibu belum mengetahui tehnik menyusui yang baik
8. KB / kontrasepsi
Ibu belum mengetahui KB/Kontrasepsi yang baik

E. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Interpretasi
Hb 11-12 gr/dl 9,1 gr/dl Menurun
Hematokrit 38-46 % 33,1% Menurun
Leukosit 5.000-10.000 mcL 13,3 ribu mcL Meningkat
Eritrosit 4,2-5,4 juta/mcl 4,73 juta/mcl Normal
SGOT 5-40 µ/dl 18 µ/dl Normal
13

SGPT 7-56 µ/dl 9µ/dl Normal


HbsAg Non reaktif

2. Terapi Medis
Nama Obat Dosis Pemberian Rute
Amoxillin 500 mg 3x1 Per oral
Asam Mefenamat 500 mg 3x1 Per oral

II. ASUHAN KEPERAWATAN


14

1. Analisa Data
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS: Post partum spontan Nyeri Akut
15
a. Klien mengatakan
nyeri pada perineum
DO: Laserasi jalan lahir
a. Terdapat luka
perineum
b. Terapi Asam Luka episiotomy perineum
Mefenamat 3x500mg

Diskontinuitas jaringan

Merangsang reseptor nyeri

Nyeri Akut

2. DS: Penurunan progesterone & Menyusui Tidak Efektif


a. Klien mengatakan estrogen
saat ini belum bisa
menyusui bayinya
sehingga bayi sering Peningkatan hormone
menangis pada saat prolactin & eksitoksin
tidak berhasil
menghisap putting
susunya Pembentukan ASI
DO
a. Pengkajian fisik pada
daerah payudara: ASI keluar
putting susu masuk ke
dalam dan tidak
menonjol Adaptasi BBL terhadap
b. Kolostrum sudah mekanisme menghisap ASI
keluar warna kuning
pekat
c. Payudara kotor Menyusu tidak efektif

3. DS: Perineum Gangguan Pola Tidur


a. Tidur siang tidak
pernah
b. Tidur malam pukul Laserasi
22.00
c. Sejak melahirkan
belum bisa tidur Nyeri
karena nyeri perineum
dan bayinya kadang-
kadang menangis Gangguan pola tidur
karena rawat gabung
DO:
a. Klien tampak lelah
4. DS: Luka episiotomy Defisit Perawatan Diri
Klien mengatakan sejak perineum
melahirkan belum mandi
karena takut bergerak
16

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut b.d Agen cedera fisik yang ditandai dengan:
DS:
1) Klien mengatakan nyeri pada perineum
DO:
1) Terdapat luka perineum
2) Terapi Asam Mefenamat 3x500mg

b. Menyusu Tidak Efektif b.d adaptasi mekanisme menghisap ASI yang ditandai dengan:
DS:
1) Klien mengatakan saat ini belum bisa menyusui bayinya sehingga bayi sering
menangis pada saat tidak berhasil menghisap putting susunya

DO:
1) Pengkajian fisik pada daerah payudara: putting susu masuk ke dalam dan tidak
menonjol
2) Kolostrum sudah keluar warna kuning pekat
3) Payudara kotor

c. Gangguan Pola Tidur b.d Hambatan lingkungan yang ditandai dengan


DS:
1) Tidur siang tidak pernah
2) Tidur malam pukul 22.00 wib
3) Sejak melahirkan belum bisa tidur karena nyeri perineum dan bayi kadang-kadang
menangis
DO:
1) Klien tampak lemah

d. Defisit perawatan diri b.d dengan luka episiotomy yang ditandai dengan:
DS:
17

Klien mengatakan sejak melahirkan belum mandi karena takut bergerak dan sakit pada
jahitannya
DO:
1) Terdapat luka jahitan pada perineum
2) Vulva tampak kotor
3) Payudara tampak kotor

e. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan yang ditandai dengan:


DS:
1) Klien mengatakan mengetahui tentang ASI ekslusif, tetapi tidak mengetahui cara
menyusui dengan benar
DO:
1) Klien tidak KB apa yang baik dan tepat untuk dirinya karena belum pernah KB
2) Klien menanyakan cara perawatan payudara agar ASI nya banyak

f. Risiko Hipovolemi dibuktikan dengan pengeluaran darah nifas


g. Risiko Infeksi dibuktikan dengan luka jahitan pada perineum

3. Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa Perencanaan Tindakan Keperawatan


. Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri Akut Setalah dilakukan Manajemen Nyeri 1. Observasi
tindakan 3 x 24 jam 1. Observasi Pengkajian
diharapkan status a. Identifikasi lokasi, merupakan dasar
kenyamananan karakteristik, durasi, berkelanjutan untuk
meningkat. frekuensi, kualitas dan memantau
Dengan kirteria hasil: intensitas nyeri perubahan dan
1. Tidak mengeluh nyeri b. Identifikasi skala nyeri mengevaluasi
2. Kesulitan tidur c. Identifikasi respon intervensi
menurun nyeri non verbal
3. Kemampuan d. Identifikasi factor yang 4. Kolaborasi
mengenali onset nyeri memperberat dan Analgesik adalah
meningkat memperingan nyeri golongan obat
4. Kemampuan pereda nyeri
mengenali penyebab 2. Terapeutik
18

nyeri meningkat a. Berikan teknik non


5. Kemampuan farmakologis untuk
menggunakan teknik mengurangi rasa nyeri (
relaksasi ex. Terapi relaksasi,
kompres hangat/
dingin)
b. Control lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri ( suhu, ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur

3. Edukasi
a. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
b. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
c. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2. Menyusu tidak Setelah dilakukan Edukasi Menyusui


efektif tindakan 2 x 24 jam 1. Observasi 1. Observasi
diharapkan status a. Identifikasi kesiapan Pengkajian
menyusui membaik dan kemampuan merupakan dasar
denan kriteria hasil: menerima informasi berkelanjutan untuk
1. Perlekatan bayi pada b. Identifikasi tujuan atau memantau
payudara ibu keinginan menyusui perubahan dan
meningkat mengevaluasi
2. Kepercayaan diri ibu 2. Terapeutik intervensi
meningkat a. Sediakan materi dan
3. Intake bayi meingkat media pendidikan
4. Hisapan bayi kesehatan
meningkat b.Jadwalkan ependidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
c.Berikan kesempatan
untuk bertanya
d.Dukung ibu
19

meningkatkan
kepercayaan diri dalam
menyusui
e.Libatkan system
pendukung: suami,
keluarga, tenaga
kesehatan dan
masyarakat

3. Edukasi
a. Berikan konseling
menyusui
b. Jelaskan manfaat
menyusui bagi ibu dan
bayi
c. Ajarkan 4 (empat)
posisi menyusui dan
perlekatan (lath on)
dengan benar
d. Ajarkan perawatan
payudara antepartum
dengan mengkompres
dengan kapas yang
telah diberikan minyak
kelapa
e. Ajarkan perawatan
payudara postpartum
(pijat oksitoksin)

3. Gangguan Pola Setelah dilakukan Dukungan Tidur 1. Observasi


Tidur tindakan 2 x24 jam 1. Observasi Pengkajian
diharapkan pola tidur a. Identifikasi pola merupakan dasar
membaik dengan kriteria aktivitas dan tidur berkelanjutan untuk
hasil: b. Identifikasi factor memantau
1. Keluhan kesulitan pengganggu tidur perubahan dan
tidur menurun (fisik atau psikologis) mengevaluasi
2. Keluhan sering intervensi
terjaga menurun 2. Terapeutik
3. Keluhan istirahat a. Modifikasi lingkungan 2. Terapeutik
tidak cukup menurun b. Fasilitasi a. Agar tidur pasien
menghilangkan stress lebih nyaman
sebelum tidur b. stress merupakan
c. Tetapkan jadwal tidur salah satu penyebab
rutin terjadinya kesulitan
d. Sesuaikan jadwal tidur
pemberian obat c. Membantu
20

dan/atau tindakan menetapkan jadwal


untuk menunjang siklus tidur yang teratur
tidur terjaga d. Agar pasien
merasa lebih rileks
3. Edukasi dan mudah untuk
a. Jelaskan pentingnya tidur
tidur cukup selama
sakit
b. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
c. Ajarkan relaksasi otot 3. Edukasi
autogenic atau cara Istirahat dan tidur
nonfarmakologi merupakan salah
lainnya satu cara untuk
membangkitkan
system imun tubuh
4. Defisit Perawatan Setelah dilakukanDukungan Perawatan 1. Observasi
Diri tindakan perawatanDiri Pengkajian
selama 1x24 jam1. Observasi merupakan dasar
diharapkan perawatana. Identifikasi kebiasaan berkelanjutan untuk
diri meningkat aktivitas perawatan diri memantau
dibuktikan dengan sesuai usia perubahan dan
Kriteria Hasil : b. Monitor tingkat mengevaluasi
1. Kemampuan mandi kemandirian intervensi
meningkat c. Identifikasi kebutuhan
2. Kebersihan alat bantu kebersihan 2. Terapeutik
meningkat diri Agar klien
3. Mempertahankan 2. Terapeutik termotivasi untuk
kebersihan diri
a. Siapkan keperluan melakukan personal
meningkat pribadi hygine
b. Dampingi dalam
melakukan perawatan
diri sampai mandiri
c. Fasilitasi kemandirian,
bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan
mandiri
d. Jadwalkan rutinitas
perawatan mandiri
3. Edukasi
a. Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan
5. Kesiapan Setelah dilakukan Edukasi kesehatan Edukasi kesehatan
peningkatan tindakan asuhan 1. Observasi 1. Observasi
21

pengetahuan keperawatan selama. 2 x a. Identifikasi kesiapan a. Memastikan


24jam diharapkan dan kemampuan pasien siap dan
tingkat pengetahuan menerima informasi mampu dalam
membaik dengan KH: menerima
1. Kemampuan 2. Terapeutik informasi
menjelaskan a. Sediakan materi dan 2. Terapeutik
pengetahuan tentang media penkes a. Fasilitas untuk
suatu topic meningkat b. Jadwalkan penkes menyampaikan
2. Perilaku sesuai sesuai kesepakatan materi penkes
dengan pengetahuan c. Berikan kesempatan b. Untuk
meningkat untuk bertanya kenyamanan
3. Kemampuan pasien
menggambarkan 3. Edukasi c. Memfasilitasi apa
pengalaman Jelaskan factor resiko yang yang belum
sebelumnya yang dapat mempengaruhi dimengerti oleh
sesuai dengan topik kesehatan px

3. Edukasi
Menambah
pengetahuan px akan
factor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan

6. Resiko Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia 1. Observasi


Hipovolemi tindakan 3 x 24 jam 1. Observasi Menyediakan data
diharapkan hipovolemi a. Periksa tanda dan dasar untuk
tidak terjadi. Dengan gejala hypovolemia memantau
kriteria hasil: (mis. frekuensi nadi perubahan dan
a. Perasaan lemah meningkat, nadi mengevaluasi
membaik teraba lemah, intervensi
b. Kadar Hb membaik tekanan darah
c. Kadar Ht membaik menurun, tekanan 2. Terapeutik
nadi menyempit, a. Menganalisis
turgot kulit data untuk
menurun, membrane mengatur
mukosa kering, keseimbangan
volume urine cairan.
menurun, b. Tujuan posisi ini
hematokrit adalah untuk
meningkat, haus, meningkatkan
lemah) arus balik vena
b. Monitor intake dan dan
output cairan meningkatkan
22

2. Terapeutik output jantung


a. Hitung kebutuhan sehingga dapat
cairan menstabilkan
b. Berikan posisi pasien syok
modified c. Meningkatkan
trendelenburg kecukupan
c. Berikan asupan asupan cairan
cairan oral
3. Edukasi
a. Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
b. Anjurkan
menghindari
perubahan posisi
mendadak
4. Kolaborasi
Memenuhi
kebutuhan cairan dan
mempertahankan
4. Kolaborasi kesimbangan cairan
a. Kolaborasi serta mencegah
pemberian cairan IV terjadinya
isotonis RL komplikasi
b. Kolaborasi
pemberian produk
darah, jika perlu

7. Resiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi 1. Observasi


tindakan asuhan 1. Observasi Pengkajian
keperawatan selama 3 x a. Monitor tanda dan merupakan dasar
24jam diharapkan tidak gejala infeksi local dan berkelanjutan untuk
terjadi infeksi dengan sistemik memantau
KH: perubahan dan
1. Nyeri menurun mengevaluasi
2. Kadar sel darah putih 2. Terapeutik intervensi
membaik a. Batasi jumlah
3. Kebersihan badan pengunjung
meningkat b. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
c. Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
d. Pertahankan tehnik
aseptic pada pasien
23

beresiko tinggi

3. Edukasi
a. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
b. Ajarkan mencuci
tangan dengan benar
c. Ajarkan cara
memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
d. Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
e. Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan

4. Implementasi dan Evaluasi

No Diagnosa Hari/tanggal Implemetasi Evaluasi TTD


1. Nyeri Akut Selasa, 1. Observasi S: Indah
27/10/2020 a. Mengidentifikasi lokasi, Klien megatakan Sri M
karakteristik, durasi, masih merasa nyeri
frekuensi, kualitas dan didaerah perineum.
intensitas nyeri
R/ Klien masih merasa nyeri pada O:
daerah perineum, Skala nyeri 4, klien
tampak meringis
b. Mengidentifikasi skala nyeri
R/ Skala nyeri 4 A:
Masalah belum
c. Mengidentifikasi respon nyeri teratasi
non verbal
R/ Klien tampak meringis P:
kesakitan Lanjutkan intervensi
1. Observasi
d. Mengidentifikasi faktor yang a. Identifikasi lokasi,
memperberat dan karakteristik,
memperingan nyeri durasi, frekuensi,
R/ nyeri bertambah ketika kualitas dan
beraktivitas intensitas nyeri
b. Identifikasi skala
3. Terapeutik nyeri
a. Memberikan teknik non c. Identifikasi respon
24

farmakologis terapi relaksasi nyeri non verbal


tarik nafas dalam untuk d. Identifikasi factor
mengurangi rasa nyeri yang memperberat
R/ Klien melakukan tehnik dan memperingan
relaksasi tarik nafas dalam nyeri
b. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu, 2. Terapeutik
ruangan, pencahayaan, a. Control
kebisingan) lingkungan yang
R/ Suhu hangat, pencahayaan memperberat rasa
sinar matahari cukup nyeri (suhu,
ruangan,
c. Memfasilitasi istirahat dan pencahayaan,
tidur kebisingan)
R/ Klien tampak bedrest b. Fasilitasi istirahat
dan tidur
3. Edukasi
a. Menjelaskan penyebab, 3. Kolaborasi
periode dan pemicu nyeri Kolaborasi pemberian
R/ Klien dapat menjelaskan analgetik, jika perlu
kembali inti materi yang
dipaparkan oleh perawat

4. Kolaborasi
Mengkolaborasikan pemberian
analgetik
R/ Klien merasa lebih nyaman

2. Menyusui Selasa, Edukasi Menyusui S: Indah


tidak efektif 27/10/2020 1. Observasi Klien mengatakan Sri M
a. Mengidentifikasi kesiapan dan bayinya mulai dapat
kemampuan menerima menyusu dan
informasi menghisap putting
R/ Klien tampak antusias susunya dengan baik
menerima informasi yang
diberikan O:
Klien mempraktekan
b. Mengidentifikasi tujuan atau cara menyusui yang
keinginan menyusui benar
R/ Agar payudaranya tidak
bengkak, dan kebutuhan ASI A:
bayinya tercukupi Masalah teratasi
sebagian
2. Terapeutik
a. Menyediakan materi dan P:
media pendidikan kesehatan Lanjutkan intervensi
25

R/ Medianya berupa leaflet 1. Observasi


a. Identifikasi
b. Menjadwalkan pendidikan kesiapan dan
kesehatan sesuai kesepakatan kemampuan
R/ Jadwal kesepakatan adalah menerima
pukul 10.00 wib informasi
b. Identifikasi tujuan
c. Memberikan kesempatan atau keinginan
untuk bertanya menyusui
R/Klien banyak bertanya pada
saat proses pemaparan materi 2. Terapeutik
a. Sediakan materi
3. Edukasi dan media
a. Menjelaskan manfaat pendidikan
menyusui bagi ibu dan bayi kesehatan
R/ Klien mampu menjelaskan b.Jadwalkan
kembali manfaat menyusui bagi pendidikan
ibu dan bayi kesehatan sesuai
kesepakatan
b. Mengajarkan 4 (empat) posisi c.Berikan kesempatan
menyusui dan perlekatan (lath untuk bertanya
on) dengan benar d.Dukung ibu
R/ Klien mengikuti instruksi meningkatkan
perawat dan dan mampu kepercayaan diri
mengulangi apa yang dalam menyusui
didemonstrasikan oleh perawat, e.Libatkan system
bayinya mulai dapat menghidap pendukung: suami,
ASI dengan baik keluarga, tenaga
kesehatan dan
masyarakat

3. Edukasi
a. Ajarkan perawatan
payudara
antepartum dengan
mengkompres
dengan kapas yang
telah diberikan
minyak kelapa
b. Ajarkan perawatan
payudara
postpartum (mis.
Memerah ASI,
pijat payudara,
pijat oksitoksin)
3. Gangguan Selasa, 1. Observasi S: Indah
26

pola tidur 27/10/2020 a. Identifikasi pola aktivitas Klien mengatakan Sri M


dan tidur masih kesulitan tidur,
R/ Klien masih kesulitan tidur terutama pada malam
dimalam hari, kantung mata hari
sedikit menghitam
b. Identifikasi factor O:
pengganggu tidur (fisik atau Klien tampak lemas,
psikologis) kantung mata sedikit
R/ Klien tampak lemas, bayi menghitam
sering menangis A:
Masalah belum
2. Terapeutik teratasi
a. Memodifikasi lingkungan P:
yang nyaman Lanjutkan intervensi
R/ Klien tampak lebih nyaman 1. Observasi
a. Identifikasi pola
b. Melakukan prosedur untuk aktivitas dan tidur
meningatkan kenyamanan b. Identifikasi factor
pengaturan posisi. pengganggu tidur
Respon: Klien tampak lebih (fisik atau
nyaman psikologis)

3. Edukasi 2. Terapeutik
a. Menjelaskan pentingnya tidur a. Modifikasi
cukup selama sakit lingkungan
R/ Klien mampu menjelaskan b. Lakukan prosedur
kembali pentingnya tidur yang untuk meningatkan
cukup kenyamanan (mis.
pengaturan posisi)
b. Menganjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
Respon: Klien berusaha
melakukan anjuran dari perawat
untuk menepati waktu tidur
4. Defisit Selasa, 1. Observasi S: Indah
Perawatan 27/10/2020 a. Mengidentifikasi kebiasaan Klien mengatakan Sri M
Diri aktivitas perawatan diri sesuai merasa lebih nyaman
usia dan bersih
R/ perawatan diri mandi biasanya
dilakukan secara rutin O:
Badan klien tampak
b. Memonitor tingkat bersih, vulva tampak
kemandirian bersih
R/ Klien perlu bantuan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan A:
27

perawatan diri Masalah teratasi

c. Mengidentifikasi kebutuhan P:
alat bantu kebersihan diri Hentikan intervensi
R/ Klien melakukan perawatan
diri mandi dan vulva hygine
dibantu oleh perawat

2. Terapeutik
a. Menyiapkan keperluan pribadi
R/ Keperluan pribadi untuk
perawatan diri

b. Mendampingi dalam
melakukan perawatan diri
sampai mandiri
R/ Perawatan diri mandi dan
vulva hygine dibantu oleh
perawat

c. Memfasilitasi kemandirian,
bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan mandiri
R/ Perawatan diri mandi dan
vulva hygine dibantu oleh
perawat

d. Menjadwalkan rutinitas
perawatan mandiri
R/ Mandi dilakukan 1 kali sehari

3. Edukasi
Menganjurkan melakukan
perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
R/ Klien mau mengikuti anjuran
perawat

5. Kesiapan Selasa, Edukasi Kesehatan S: Indah


Peningkatan 27/10/2020 1. Observasi Klien mengatakan Sri M
Pengetahuan a. Identifikasi kesiapan dan sudah mengetahui
kemampuan menerima beberapa informasi
informasi yang ia butuhkan
R/ Klien tampak antusias
menerima informasi yang akan O:
disampaikan Klien mengikuti
28

pendkes dengan baik,


2. Terapeutik klien aktif saat proses
a. Menyediakan materi dan tanya jawab
media penkes
R/ Media yang digunakan adalah A:
leaflet Masalah teratasi

b. Menjadwalkan penkes sesuai P:


kesepakatan Hentikan intervensi
R/ Kesepakatan penkes
dilaksanakan mulai jam 10.00
wib

c. Berikan kesempatan untuk


bertanya
R/ Klien tampak aktif bertaya
saat proses penyampaian materi

3. Edukasi
Menjelaskan factor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
R/ Klien mampu menjelaskan
kembali faktr resiko

6. Resiko Selasa, 1. Observasi S: Indah


Hipovolemia 27/10/2020 a. Periksa tanda dan gejala Klien mengatakan Sri M
hypovolemia sudah merasa lebih
R/ Membran mukosa lembab, segar
tidak ada tanda-tanda
hypovolemia O:
Pengeluaran darah
b. Monitor intake dan output nifas semakin sedikit,
cairan Hasil lab: Ht dan Hb
R/ Intake dan output balance, Hb normal, klien tampak
dan Ht dalam batas normal, banyak minum air
pengeluaran darah nifas semakin putih
sedikit
A:
Masalah teratasi
2. Terapeutik
a. Mengitung kebutuhan P:
cairan Hentikan Intervensi
R/ Klien tampak memnuhi
kebutuhan cairan yang diperlukan
d. Memberikan asupan
cairan oral
29

R/ Klien tampak banyak minum


air putih, dan lebih segar

3. Edukasi
a. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
R/ Klien tampak banyak minum

b. Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
R/ Klien mengikuti anjuran
perawat

7. Risiko Selasa, 1. Observasi S: Indah


Infeksi 27/10/2020 a. Memonitor tanda dan gejala Klien mengatakan Sri M
infeksi local dan sistemik masih terasa nyeri
R/ Klien masih merasa nyeri dibagian perineum
didaerah perineum
O:
2. Terapeutik Terdapat luka jahit
a. Membatasi jumlah didaerah episiotomy,
pengunjung hasil pemeriksaan lab:
R/ Pengunjung datang bergantian leukosit masih diatas
normal
b. Mengajarkan cara mencuci
tangan dengan benar A:
R/ Klien mengikuti cara mencuci Masalah belum
tangan dengan benar teratasi

c. Mencuci tangan sebelum dan P:


sesudah kontak dengan pasien Lanjutkan intervensi
dan lingkungan pasien 1. Observasi
R/ Perawat melakukan a. Monitor tanda dan
pencegahan infeksi gejala infeksi local
dan sistemik
d. Mempertahankan tehnik
aseptic pada pasien beresiko 2. Edukasi
tinggi a. Anjurkan
R/ Klien dan perawat meningkatkan
mempraktekan cara pencegahan asupan nutrisi
infeksi b. Anjurkan
meningkatkan
3. Edukasi asupan cairan
a. Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
30

R/ Klien mampu menjelaskan


kembali mengenai materi tanda
dan gejala infeksi

b. Mengajarkan mencuci tangan


dengan benar
R/ Klien mampu menjelaskan
kembali mengenai materi
mencuci tangan yang benar
c. Mengajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi
R/ Klien mampu menjelaskan
kembali mengenai materi cara
memeriksa kondisi luka

d. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
R/ Klien mau mengikuti anjuran
perawat untuk memenuhi asupan
nutrisi

e. Menganjurkan meningkatkan
asupan cairan
R/ Klien mau mengikuti anjuran
perawat untuk menambah asupan
cairan oral

5. Catatan Perkembangan

Diagnosa
No Hari/tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. Nyeri Akut Rabu, S: Indah Sri M
28/10/2020 Klien megatakan masih merasa nyeri
didaerah perineum.

O:
Skala nyeri 4, klien tampak meringis

A:
Masalah belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi

I:
31

1. Observasi
a. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan intensitas nyeri
b. Mengidentifikasi skala nyeri
c. Mengidentifikasi respon nyeri non
verbal
d. Mengidentifikasi factor yang
memperberat dan memperingan
nyeri

2. Terapeutik
a. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu,
ruangan, pencahayaan, kebisingan)

3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu

E:
1. Tidak mengeluh nyeri
2. Kesulitan tidur menurun
3. Kemampuan mengenali onset
nyeri meningkat
4. Kemampuan mengenali penyebab
nyeri meningkat
5. Kemampuan menggunakan teknik
relaksasi

R:
Tujuan belum tercapai, lanjutkan
intervensi
2. Menyusu Tidak Efektif Rabu, S: Indah Sri M
27/10/2020 Klien mengatakan bayinya mulai
dapat menyusu dan menghisap putting
susunya dengan baik

O:
Klien mempraktekan cara menyusui
yang benar

A:
Masalah teratasi sebagian
32

P:
Lanjutkan intervensi

I:
1. Observasi
a. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
b. Identifikasi tujuan atau keinginan
menyusui

2. Terapeutik
a. Mediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
b. Menjadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
c.Memberikan kesempatan untuk
bertanya
d.Menukung ibu meningkatkan
kepercayaan diri dalam menyusui
e.Melibatkan system pendukung:
suami, keluarga, tenaga kesehatan
dan masyarakat
3. Edukasi
a. Mengajarkan perawatan payudara
antepartum dengan mengkompres
dengan kapas yang telah diberikan
minyak kelapa
b. Mengajarkan perawatan payudara
postpartum pijat oksitoksin

E:
1. Perlekatan bayi pada payudara ibu
meningkat
2. Kepercayaan diri ibu meningkat
3. Intake bayi meingkat
4. Hisapan bayi meningkat

R:
Tujuan belum tercapai, lanjutkan
intervensi

3. Gangguan Pola Tidur Rabu, S: Indah Sri M


27/10/2020 Klien mengatakan masih kesulitan
tidur, terutama pada malam hari

O:
33

Klien tampak lemas, kantung mata


sedikit menghitam
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

I:
1. Observasi
a. Mengdentifikasi pola aktivitas dan
tidur
b. Mengdentifikasi factor pengganggu
tidur (fisik da/atau psikologis)

2. Terapeutik
a. Modifikasi lingkungan

E:
1. Keluhan kesulitan tidur menurun
2. Keluhan sering terjaga menurun
3. Keluhan istirahat tidak cukup
menurun

R:
Tujuan belum tercapai, lanjutkan
intervensi

4. Resiko Infeksi Rabu, S: Indah Sri M


28/10/2020 Klien mengatakan masih terasa nyeri
dibagian perineum

O:
Terdapat luka jahit didaerah
episiotomy, hasil pemeriksaan lab:
leukosit masih diatas normal

A:
Masalah belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi

I:
1. Observasi
a. Memonitor tanda dan gejala infeksi
local dan sistemik
34

3. Edukasi
a. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
b. Menganjurkan meningkatkan
asupan cairan

E:
1. Nyeri menurun
2. Kadar sel darah putih membaik

R:
Tujuan belum tercapai, intervensi
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai