OLEH :
GINA LUTHFIA SAFITRI, S. Tr. Kep
NIM. 22.300.0331
OLEH :
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 22 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku bangsa :
Alamat : Jl. Diponogoro No. 04
Tanggal masuk RS : 28 Januari 2023
Tanggal pengkajian : 28 Januari 2023
Diagnosa Medis : Post SC G1P0A0 UK 38-39mgg+hamil
aterm+Asma
Identitas Penanggung Jawab :
Nama : Tn. S
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan Klien : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada perut bekas luka operasi.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk RS tanggal 28 Januari 2023 pukul 06.32 WIB dengan
keluhan perut mules dan keluar lendir darah. Klien direncanakan
operasi SC karena klien memiliki riwayat asma. Operasi dilakukan pada
tanggal 28 Januari 2023 pukul 11.00 WIB dan selesai pukul 12.30.
Setelah di observasi di ruang recovery klien dipindahkan keruangan
(ruang nifas) untuk menjalani perawatan dan pemulihan selanjutnya.
Klien mengatakan nyeri pada luka operasi seperti teriris-iris dan perih ,
nyeri hilang timbul, skala nyeri 5 (dari 0-10).
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil. Semakin beranjak
dewasa klien mnegatakan gejala asma berkurang. Hanya sesekali saja
kambuh apabila klien sedang sakit flu & batuk. Klien biasanya
mengkonsumsi obat salbutamol oral ataupun inhaler apabila gejala
asma kambuh. Klien mengatakan selama kehamilan asma klien hanya
sesekali saja kambuh karena klien berusaha untuk menghindari faktor
penyebab asma (flu & batuk), klien juga mengatakan takut apabila terus
mengkonsumsi obat akan berpengaruh terhadap bayinya. Apabila asma
klien kambuh klien hanya akan beristirahat atau menggunakan
salbutamol inhaler. Klien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi
atau diabetes mellitus.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita HT, DM, penyakit jantung, TB
paru, hepatitis, HIV AIDS dan sebagainya. Klien mengatakan ibunya
memiliki riwayat penyakit asma sama seperti klien.
5. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
1) Riwayat kehamilan yang lalu :
Sebelumnya klien tidak pernah melahirkan, ini kehamilan
pertama untuk klien
Imunisasi TT : klien melakukan imunisasi TT lengkap
Pemeriksaan kehamilan teratur : pemeriksaan kehamilan
dilakukan teratur, klien memeriksakan kehamilannya setiap
bulan ataupun saat ada keluhan.
Penambahan BB : selama hamil klien mengalami
peningkatan berat badan sekitar 7 kg
2) Riwayat persalinan
No Tgl Umur Jenis Penolong Jenis Masalah
Partus Hamil Partus Kelamin Hamil Lahir Nifas Bayi Keadaan anak
- - - - -
- - - - -
3) Riwayat persalinan sekarang
Tanggal : 28 Januari 2023
Hari : Sabtu, pukul 11.00 – 12.30 WIB
Tipe persalinan : Sectio Caesarea (SC)
Lama persalinan : ± 1,5 jam
Kompikasi dalam persalinan : tidak ada
APGAR score : 8-9-10
b. Riwayat ginekologi
1) Riwayat menstruasi / Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : 28 hari (teratur)
Lama haid : 7 hari
Sifat darah saat haid : Merah segar
Dismenorhea : Kadang-kadang
Keluhan lainnya : Pusing
Taksiran partus : Februari 2023
2) Riwayat perkawinan
Status : Menikah
Umur saat menikah : 20 tahun
Lama perkawinanan : 2 tahun
Banyaknya perkawinan :1x
3) Riwayat Keluarga Berencana
Sebelumnya klien tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
jenis apapun. Setelah melahirkan klien merencakan alat
kontrasepsi KB suntik. Jumlah anak yang direncanakan 2 anak.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Klien berbaring, tampak lemas, kesadaran composmentis, dan meringis
kesakitan. TD:120/89 mmHg, Nadi:99 x/m,RR : 23 x/m, Temperature:
36,5 °C, Sp02 : 99%
2. Kepala
Bentuk wajah bulat, tidak ada pembengkakan, nyeri ataupun perdarahan
pada kepala klien, rambut lebat, distribusi merata, warna rambut hitam,
kulit kepala dan rambut keadaannya bersih, tidak ada kerontokan
rambut.
3. Mata
Bentuk mata simetris, tidak ada keterbatasan pergerakan bola mata,
fungsi penglihatan klien tidak terganggu, ukuran pupil ± 1,5 mm isokor
antara kiri dan kanan, klien mampu membedakan warna, konjungtiva
tidak anemis, sclera tidak tampak ikterik
4. Telinga
Bentuk kedua telinga simetris, tidak ada cairan yang keluar dari telinga,
tidak ada luka, pembengkakan maupun nyeri pada telinga. Klien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran jelas dapat
menjawab pertanyaan dengan tepat, telinga tampak bersih.
5. Hidung
Bentuk hidung dalam batas normal, fungsi penciuman baik, tidak ada
hambatan dalam lubang hidung, polip tidak ada, tidak ada sekret,
hidung terlihat bersih, reaksi alergi tidak ada.
6. Mulut
Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi/peradangan, keadaan gigi lengkap
32 gigi, reflek menelan (+), keadaan mulut terlihat bersih.
7. Leher
Bentuk leher normal, dapat bergerak bebas tidak ada nyeri pergerakan,
tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada peningkatan vena jugularis.
8. Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, retraksi dinding dada simetris, tidak
ada nyeri dada saat menarik nafas.
Palpasi : tidak teraba benjolan pada dada, tidak ada nyeri tekan pada
dada, vocal fremitus simetris antara kiri dan kanan.
Perkusi :pekak pada bagian jantung, sonor pada bagian paru.
Auskultasi :suara nafas vesikuler pada bagian kanan dan kiri dada.
Frekuensi nafas 22 x/menit. Bunyi jantung S1 S2 tunggal, irama
jantung reguler.
Payudara: bentuk simetris, payudara membesar, areola
hiperpigmentasi, putting susu menonjol, mulai ada tanda pengeluaran
ASI, tidak ada lesi pada payudara.
9. Abdomen
Inspeksi : permukaan perut tampak striae post kehamilan,
tampak berwarna cokelat kehitaman dan lingkar perut 90 cm.
Terdapat luka operasi tertutup kasa.
Palpasi : ada nyeri tekan abdomen pada daerah bekas
operasi, teraba fundus uterus 2 jari di bawah
pusat setelah melahirkan.
Perkusi : terdengar bunyi timpani pada abdomen.
Auskultasi : suara peristaltik usus 12x/menit.
Provokes / palliates
Trauma mekanis dari proses persalinan, adanya luka operasi dan nyeri
bertambah saat bergerak.
Quality/ quantity
Nyeri terasa perih dan seperti teriris-iris.
Radiates
Nyeri terasa di bagian perut bagian bawah
Severity
Klien mengatakan nyeri sedang dengan skala 5.
- 0 Tidak ada nyeri
- 1-3 Nyeri ringan
- 4-6 Nyeri sedang
- 7-9 Nyeri berat
- 10 Nyeri sangat berat
Time
Nyeri dirasakan hilang timbul dengan durasi tidak menentu.
10. Genetalia
Ada perdarahan pervaginam, lochea rubra (warna merah kecoklatan),
terpasang kateter no. 16
11. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada lesi, tidak ada
edema, kulit bersih, kulit teraba lembab.
12. Kuku
Kuku tampak bersih dan pendek, tidak tampak kuku clubbing fingers,
CRT cepat kembali dalam 2 detik dan tidak ada tanda sianosis.
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan bentuk, tampak oedem
pada kaki (derajat1: pitting oedem kembali dalam 2 detik), rasa keram
dan nyeri saat di tekan dan saat digerakkan. Tidak ada kelainan dalam
berjalan dan tidak terdapat kelemahan otot.
D S
5555 5555
5555 5555
17. Terapi
- Infus RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 1 x 2gr
- Inj. Ketorolac 3 x 30mg
- O2 k/p apabila klien sesak
II. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Klien mengeluh nyeri pada luka operasi Agen cedera fisik Nyeri akut
(insisi pembedahan)
DO :
- P: trauma mekanis dari proses persalinan,
adanya luka operasi dan nyeri bertambah
saat bergerak
- Q : nyeri terasa perih dan seperti diiris-iris
- R : nyeri terasa di perut bagian bawah
- S : skala nyeri 5 (nyeri sedang)
\ - T : nyeri hilang timbul dengan durasi tidak
menentu
- TTV : TD :120/89 mmHg, Nadi: 99 x/m,
RR: 22 x/m, Temperature: 36,5 °C
- Klien tampak terlihat lemas dengan raut
muka meringis kesakitan ketika nyeri
muncul
- Terdapat luka operasi pada perut bagian
bawah tertutup kasa
2 DS : - Prosedur invasif Resiko
infeksi
DO :
- TTV : TD :120/89 mmHg, Nadi: 99 x/m,
RR: 22 x/m, Temperature: 36,5 °C.
- TFU 2 jari di bawah pusat
- Leukosit= 4.100 /mm3
- Terdapat luka operasi tertutup kasa
III.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (trauma jalan lahir).
2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
IV. NURSING CARE PLAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan (Nursing Outcome) (Nursing intervention
Clasifition)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x8 Manajemen nyeri (Pain
b/d agen jam diharapkan nyeri dapat teratasi Kriteria Hasil : Mangement):
cedera fisik ( Pain level 1. Lakukan pengkajian
post op) secara komprehensif.
Indikator IR ER 2. Obsevasi reaksi
nonverbal dari
1. Melaporkan nyeri 3 4 ketidaknyaman.
2. Luas bagian tubuh yang 3 4 3. Gunakan teknik
komunikasi terapiutik.
terpengaruh nyeri
4. Kontrol lingkungan
3. Ekspresi wajah saat nyeri yang dapat
4. Frekuensi nyeri 3 4 mempengaruhi nyeri.
5. Panjang episode nyeri 3 4 5. Kurangi faktor
6. Perubahan pada tanda presipitasi nyeri.
vital 4 5 6. Pilih dan lakukan
7. Keringat berlebih 4 5 penanganan nyeri.
7. Kaji tipe dan sumber
8. Kehilangan selera makan 4 5
nyeri.
8. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi.
9. Berikan analgetik untuk
Ket : mengurangi nyeri.
1. Keluhan ekstrim 10. Evaluasi keefektifan
2. Keluhan berat kontol nyeri.
3. Keluhan sedang 11. Tingkatkan istirahat.
4. Keluhan ringan 12. Kolaborasi dengan
dokter jika ada keluhan
5. Tidak ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil.
13. Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri.