“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memenuhi Penugasan Program Studi
Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas”
OLEH :
NIM 22.300.0340
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Memenuhi Penugasan Program Studi
Profesi Ners Stase Maternitas”
OLEH :
NIM 22.300.0340
Mengetahui,
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
IdentitasKlien :
Nama : Ny. S
Umur : 28 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Palangkaraya
Tanggal masuk RS : 16 Februari 2023
Tanggal pengkajian : 17 Februari 2023
Diagnosa Medis : Infeksi Post Partum
Identitas Penanggung Jawab :
Nama : Tn. A
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan Klien : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Nyeri pada jalan lahir.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk RS tanggal 16 Februari 2023 pukul 05.30 WIB dengan
keluhan perut mules sejak jam 01.00 malam tadi. Setelah klien di
observasi dalam masa kala II akhirnya pukul 07.05 klien melahirkan bayi
secara spontan dengan persentase belakang kepala (Apgar Score = 8-9-
9), plasenta lahir spontan dan lengkap. Setelah di observasi pada masa
kala IV diruang Kenari(bersalin) akhirnya klien dipindahkan keruangan
Merpati (ruang nifas) untuk menjalani perawatan dan pemulihan
selanjutnya.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi atau diabetes mellitus.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita HT, DM, penyakit jantung, TB paru,
hepatitis, HIV AIDS dan sebagainya.
5. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
1) Riwayat kehamilan yang lalu :
Keluhan : lemes, mual-mual
Imunisasi TT : klien melakukan imunisasi TT
Pemeriksaan kehamilan teratur : pemeriksaan kehamilan
dilakukan tetapi tidak teratur, klien memeriksakan
kehamilannya jika ada keluhan
Penambahan BB : selama hamil klien mengalami peningkatan
berat badan sekitar 7 kg
2) Riwayat persalinan
No Tgl Umur Jenis Penolong Jenis Masalah
Partus Hamil Partus Kelamin Hamil Lahir Nifas Bayi Keadaan anak
- - - - Hidup
1. 15 Mei 34 Normal Bidan Laki-
2011 minggu laki
2. 17 39 Normal Bidan Laki- - - - - Hidup
Februa minggu laki
ri 2023
b. Riwayat ginekologi
1) Riwayat menstruasi / Haid
Menarche : 11 tahun
Siklus haid : 28 hari (teratur)
Lama haid : 5 hari
Sifat darah saat haid : Merah segar
Dismenorhea : Iya
Keluhan lainnya : Pusing
HPHT : Pasien lupa
Taksiran partus : 15 Februari 2023
2) Riwayat perkawinan
Status : Menikah
Umur saat menikah : 23 tahun
Lama perkawinanan : 10 tahun
Banyaknya perkawinan :1x
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Klien berbaring, tampak lemas, kesadaran composmentis, dan meringis
kesakitan. TD:140/80 mmHg, Nadi:72 x/m,RR : 25 x/m, Temperature:
36,5 °C.
2. Kepala
Bentuk wajah oval, tidak ada pembengkakan, nyeri ataupun perdarahan
pada kea klien, rambut lebat, distribusi merata, warna rambut hitam, kulit
kepala dan rambut keadaannya bersih, tidak ada kerontokan rambut.
3. Mata
Bentuk mata simetris, tidak ada keterbatasan pergerakan bola mata,
fungsi penglihatan klien tidak terganggu, ukuran pupil ± 1,5 mm isokor
antara kiri dan kanan, klien mampu membedakan warna, konjungtiva
tidak anemis, sclera tidak tampak ikterik.
4. Telinga
Bentuk kedua telinga simetris, tidak ada cairan yang keluar dari telinga,
tidak ada luka, pembengkakan maupun nyeri pada telinga. Klien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran jelas dapat
menjawab pertanyaan dengan tepat, telinga tampak bersih.
5. Hidung
Bentuk hidung dalam batas normal, fungsi penciuman baik, tidak ada
hambatan dalam lubang hidung, polip tidak ada, tidak ada sekret, hidung
terlihat bersih, reaksi alergi tidak ada.
6. Mulut
Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi/peradangan, keadaan gigi lengkap
32 gigi, reflek menelan (+), keadaan mulut terlihat bersih.
7. Leher
Bentuk leher normal, dapat bergerak bebas tidak ada nyeri pergerakan,
tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada peningkatan vena jugularis.
8. Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, retraksi dinding dada simetris, tidak
ada nyeri dada saat menarik nafas.
Palpasi : tidak teraba benjolan pada dada, tidak ada nyeri tekan pada
dada, vocal fremitus simetris antara kiri dan kanan.
Perkusi :pekak pada bagian jantung, sonor pada bagian paru.
Auskultasi :suara nafas vesikuler pada bagian kanan dan kiri dada.
Frekuensi nafas 25 x/menit. Bunyi jantung S1 S2 tunggal, irama
jantung reguler.
Payudara : bentuk simetris, payudara membesar, areola
hiperpigmentasi, putting susu menonjol, mulai ada tanda pengeluaran
ASI, tidak ada lesi pada payudara.
9. Abdomen
Inspeksi : permukaan perut tampak striae post kehamilan,
tampak berwarna cokelat kehitaman dan lingkar perut 90 cm.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan abdomen, teraba fundus
uterus 2 jari di bawah pusat setelah melahirkan.
Perkusi : terdengar bunyi timpani pada abdomen.
Auskultasi : suara peristaltik usus 12x/menit.
10. Genetalia
Ada perdarahan pervaginam, lochea rubra (warna merah kecoklatan),
jalan lahir masih terasa nyeri, labia mayora kanan dan kiri tampak oedem,
terdapat ruptur perineum derajat II yang telah dilakukan hecting.
Provokes / palliates
Trauma mekanisdari proses persalinan, adanya edema jaringan dan nyeri
bertambah saat bergerak.
Quality/ quantity
Nyeri terasa perih dan seperti teriris-iris.
Radiates
Nyeri terasa di bagian vagina dan perineum.
Severity
Klien mengatakan nyeri sedang dengan skala 6.
- 0 Tidak ada nyeri
- 1-3 Nyeri ringan
- 4-6 Nyeri sedang
- 7-9 Nyeri berat
- 10 Nyeri sangat berat
Time
Nyeri dirasakan terus-menerus.
Tanda REEDA :
Redness : tampak sedikit kemerahan pada perineum yang telah di
hecting
Echimosis: tidak ada perdarahan yang keluar pada luka
Edema: tampak oedem pada labia mayora kanan dan kiri
Dischargment: tidak ada nanah pada luka
Approksimitry : ada jahitan luka hecting pada perineum
11. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada lesi, tidak ada
edema, kulit bersih, kulit teraba lembab.
12. Kuku
Kuku tampak bersih dan pendek, tidak tampak kuku clubbing fingers,
CRT cepat kembali dalam 2 detik dan tidak ada tanda sianosis.
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan bentuk, tampak oedem
pada kaki (derajat1: pitting oedem kembali dalam 2 detik), rasa keram
dan nyeri saat di tekan dan saat digerakkan. Tidak ada kelainan dalam
berjalan dan tidak terdapat kelemahan otot.
Skala kekuatan Otot:
D S
5555 5555
5555 5555
1. Makan
Frekuensi
Jumlah 3x/ hari 3x/ hari
Jenis
2. Minum 1 piring 1 piring
Kwantitas
Jenis Nasi, ikan, sayur dan buah Nasi, ikan, sayur dan buah
3. BAK
Frekuensi 5gelas 5gelas
Warna
4. BAB Air putih, minuman soda, Air putih, the dan susu
Frekuensi teh, kopi
Warna
5. Mandi
Frekuensi
Gosokgigi 3-5 x/hari
5-8x/hari
6. Tidur
Kualitas Kuning jernih
Kuning jernih
1-2x/hari
1-2x/hari
Kuning kecoklatan
Kuning kecoklatan
Gangguan
2x/ hari
2x/ hari
3x/hari
3x/hari
Hb 11 12-18 gr/dl
Golongan darah B -
1 DS : Klien mengeluh nyeri pada vagina dan Agen cedera fisik Nyeri akut
perineum (trauma jalanlahir,
episiotomi)
DO :
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x9 Manajemen nyeri (Pain
b/d agen jam diharapkan nyeri dapat teratasi Kriteria Hasil : Mangement):
cedera Pain level
fisik(trauma Indikator IR ER - Lakukan pengkajian
secara komprehensif.
jalan lahir, 1. Melaporkan nyeri
- Obsevasi reaksi
episiotomi) 2. Luas bagian tubuh yang nonverbal dari
terpengaruh nyeri ketidaknyaman.
3. Menggosok area nyeri - Gunakan teknik
4. Ekspresi wajah saat nyeri komunikasi terapiutik.
5. Frekuensi nyeri - Kaji kultur yang
6. Panjang episode nyeri mempengaruhi respon
nyeri.
7. Perubahan pada tanda - Evaluasi pengalaman
vital nyeri masa lampau.
8. Keringat berlebih - Evaluasi bersama pasien
9. Kehilangan selera makan dan tim kesehaan lain
Ket : tentang ketidakefektifan
1. Keluhan ekstrim kontrol nyeri masa
lampau.
2. Keluhan berat
- Bantu pasien dan
3. Keluhan sedang keluarga untuk mencari
4. Keluhan ringan dan menemukan
5. Tidak ada keluhan dukungan.
- Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri.
- Kurangi faktor
presipitasi nyeri.
- Pilih dan lakukan
penanganan nyeri.
- Kaji tipe dan sumber
nyeri.
- Ajarkan tentang teknik
non farmakologi.
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
- Evaluasi keefektifan
kontol nyeri.
- Tingkatkan istirahat.
- Kolaborasi dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil.
- Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri.
- Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat.
- Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis
dan frekuensi.
- Cek riwayat alergi.
- Pilih analgetik yang
diperlukan.
- Tentukan analgetik
pilihan, rute pemberian
secara IV/IM, dan dosis
optimal.
- Monitor tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
pertama kali.
- Berikan analgetik tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat.
- Evaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan
gejala.
2 Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x9 INFECTION CONTROL
infeksi jam, diharapkan infeksi tidak terjadi
ditandai - Bersihkan lingkungan
dengan Kriteria hasil: setelah dipakai pasien lain
- Pertahankan teknik isolasi
faktor-faktor - Batasi pengunjung bila
Risk Control
risiko perlu
trauma jalan Indikator IR ER - Instruksikan pada
lahir. 1. Pengetahuan tentang resiko pengunjung untuk
2. Memonitor faktor resiko dari mencuci tangan saat
lingkungan berkunjung dan setelah
3. Memonitor faktor resiko dari berkunjung meninggalkan
perilaku personal pasien
4. Mengembangkan strategi - Gunakan sabun
kontrol resiko yang efektif antimikrobia untuk cuci
5. Mengatur strategi pengontrolan tangan
resiko seperti yang dibutuhkan - Cuci tangan setiap
6. Berkomitmen dengan srategi sebelum dan sesudah
kontrol resiko yang tindakan kperawatan
direncanakan - Gunakan baju, sarung
7. Melaksanakan strategi kontrol tangan sebagai alat
resiko yang dipilih pelindung
8. Memodifikasi gaya hidup - Pertahankan lingkungan
untuk mengurangi resiko aseptik selama
9. Menghindari paparan yang bisa pemasangan alat
mengancam kesehatan - Ganti letak IV perifer dan
10. Berpartisipasi dalam skrining line central dan dressing
masalah kesehatan sesuai dengan petunjuk
11. Berpartisipasi dalam skrining umum
resiko yang telah teridentifikasi - Gunakan kateter
12. Memperoleh imunisasi yang intermiten untuk
sesuai menurunkan infeksi
13. Menggunakan fasilitas kandung kencing
kesehatan sesuai kebutuhan - Tingktkan intake nutrisi
14. Menggunakan dukungan - Berikan terapi antibiotik
personal untuk mengontrol bila perlu
resiko
15. Menggunakan dukungan sosial
untuk mengontrol resiko
16. Mengenali perubahan status
kesehatan
17. Memonitor perubahan status
kesehatan
Keterangan:
4 4
P :Pertahankan intervensi
1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13 dan 14
VI. CATATAN PERKEMBANGAN (18 Februari 2023)
3 4
Indikator IR ER
Pengetahuan 1 5
tentang resiko
Memonitor 1 5
factor resiko dari
lingkungan
Memonitor
factor resiko dari 1 5
perilaku
personal
Mengenali 1 5
perubahan status
kesehatan
P :Pertahankan intervensi
1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13 dan 14