DISUSUN OLEH :
M. FAZRIYANOR ADI YATMA, S. Kep
NIM. 22.300.0289
1
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.S DENGAN COLELITIASIS
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
DISUSUN OLEH :
M. FAZRIYANOR ADI YATMA, S. Kep
NIM. 22.300.0289
2
TRIAGE
(Emergency Severity Index)
IDENTITAS PASIEN DATA UMUM TANDA-TANDA VITAL
Nama : Ny. S
Pasien Rujukan : Ya Pasien Trauma : Ya TD : 140/90 mmHg RR : 22 x/menit
Umur : 44 th
Alamat : Gang ayu V Tidak Tidak HR : 72 x/menit SpO2 : 98 %
wandira Temperatur: 36,8 º C Skala Nyeri : 5/10
Jenis Kelamin : Perempuan
WAKTU RESOURCE NEEDS/KEBUTUHAN SUMBER DAYA
Tanggal : 15 / 03 / 2023 Labs (blood, urine) Specialty consultation
ECG, X-rays IV fluids (hydration)
Pukul : 08.54 WIB CT-MRI-ultrasound-angiography IV or IM or nebulized medications
Data Subjektif : Pengkajian Dewasa (Data Objektif): Pengkajian anak (Data Objektif):
Keluhan Utama : Nyeri perut bagian Melihat : pasien tampak kesakitan mengeluh Penampilan :-
atas nyeri pada perut bagian atas. Status pernapasan : -
Riwayat Penyakit Sekarang : pasien Mendengar : bunyi jantung lup-dup, s1 s2 tunggal, Sirkulasi/Kulit :-
datang ke IGD dengan keluhan nyeri thorax vesikuler +/+, ronchi -/-,
perut bagian atas disertai nyeri dada wheezing -/-, bising usus (+)
sejak 1 minggu yang lalu. Mencium : tidak ada aroma khas
Priority 1 Priority 2 Priority 3 Priority 4 Priority 5
Resuscitation Emergent Urgent Less Urgent Non Urgent
Requires Immediate Life/Limb High Risk Situation/Confused/Lethargic/ Normal Vital Signs One Resource Needs None Resource Needs
Saving Situation Disoriented/ (Many Resource Needs)
Severe Pain/Distress
(Danger Zone Vitals and Many Resource Needs)
HR : > 100 x/menit
RR : > 20 x/menit
SpO2 : <92 %
3
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
APLIKASI TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO
Intervensi ( NIC ):
(Tindakan Perawat )
Implementasi Keperawatan :
Evaluasi
S:
O:
A:
Indikator IR ER
P:
BREATHING (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Gerakan dada: Dx Keperawatan :
Simetris Asimetris
Pola Nafas :
Takipnea Dyspnea Kriteria hasil ( NOC ) :
Kusmaul Ortopnea Indikator IR ER
Eupnea Cheyne -
Stokes
Irama Nafas :
Teratur ≠ Teratur
4
Cuping Hidung: Keterangan :
Ada ≠ Ada 1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
Retraksi otot dada : 2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
Ada ≠ ada 3 : Keluhan sedang
Sesak Nafas :
Ada ≠ ada Intervensi ( NIC ):
RR : 22 x/mnt
Data Lain :
(Tindakan Perawat )
Implementasi Keperawatan
Evaluasi
S :
O:
A:
Indikator IR ER
P : Lanjutkan Intervensi
5
Nadi : Teraba ≠ Teraba 3 : Keluhan sedang
Lemah Kuat
Intervensi ( NIC ):
Nadi : 80 x/mnt
TD : 130/85 mmHg
CRT : < 2 detik > 2 detik
Pendarahan : Ya ≠ Ada (Tindakan Perawat )
Perfusi Perifer : Implementasi Keperawatan
Hangat Dingin
Sianosis Basah
Kering Pucat
Evaluasi
S :
O:
A:
Indikator IR ER
P:
P:
EXPOSURE (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
6
Dx Keperawatan :
Kriteria Hasil :
Kriteria hasil ( NOC ) :
Indikator IR ER
Keterangan :
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
Deformitas : 2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
Ya Tidak 3 : Keluhan sedang
Combustio : Intervensi ( NIC ):
Ya Tidak (Tindakan Perawat )
Contusio : Implementasi Keperawatan :
Ya Tidak Evaluasi
Commotio : S:
Ya Tidak O:
Abrasi : A:
Ya Tidak Indikator IR ER
Penetrasi :
Ya Tidak P:
Laserasi :
Ya Tidak
Jejas :
Ya Tidak
Edema :
Ya Tidak
Hematom :
Ya Tidak
Kompresi :
Ya Tidak
Impresi :
Ya Tidak
Data Lain :
Luas Luka Bakar : %
Derajat Luka Bakar :
ANAMNESA (Reaksi Perawat)
( Respon Verbal ) Diagnosa Keperawatan :
Riwayat Penyakit Saat Ini : Dx Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen
SECONDARY SURVEY
7
- Pasien nampak lemas 4. Panjangnya episode nyeri 3 5
5. Pernyataan nyeri 2 5
Karakteristik :
6. Ekspresi nyeri pada wajah 2 5
P : nyeri berkurang apabila
di istirahatkan dan Keterangan :
bertambah apabila 1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
digerakan 2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
Q : disayat-sayat 3 : Keluhan sedang
R : perut bagian atas dan
menyebar ke daerah dada Intervensi ( NIC ):
S : 5/10 Paint Management
T : hilang timbul 1. Lakukan pengkajian nyeri secara konprehensip ter-
Skala Nyeri : 5/10
masuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kuali-
AMPLE : tas dan fakter presipitasi
Alergi : Tidak ada 2. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Medikasi : 3. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
Infus RL 20 tpm nonfarmakologi dan interpersonal (Relaksasi nafas
Inj. Ranitidine 2x50 mg dalam)
Inj. Ketorolax 30 mg 4. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Metrodinazole 3x500 cc
5. Kerjakan hasil kolaborasi dengan dokter jika ada
P (Riwayat Pengobatan) :
Pasien mengatakan belum keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
pernah berobat dengan
keluhan serupa yg dialami (Tindakan Perawat )
saat ini. Implementasi Keperawatan (08.00)
L (Makan/Minum 1. Melakukan pengkajian nyeri
Terakhir): Hasil : P : pasien mengatakan nyeri pada perut
Air teh hangat bagian atas Q : pasien mengatakan nyeri seperti
Even/Peristiwa Penyebab: disayat-sayat, R : nyeri pada perut bagian atas, S :
- pasien mengatakan skala nyeri 5 dengan rentang
nyeri 1-10, T : pasien mengatakan nyeri dirasakan
apabila bergerak
2. Melakukan penanganan nyeri dengan non
farmakologi (Relaksasi nafas dalam)
Hasil : penangan nyeri dengan non farmakologi re-
laksasi nafas dalam dan aroma terapi
3. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Hasil : Penangan nyeri dengan farmakologi yaitu
pemberian obat analgesik yaitu ketorolak 30 mg /8
jam
4. Mengerjakan hasil kolaborasi dengan dokter
Hasil : pemberian terapi sesuai dengan dosis dan
waktu pemberian sesuai anjuran
Evaluasi (08.30)
S :
P : pasien mengatakan nyeri pada perut bagian atas
8
PEMERIKSAAN FISIK (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan :
Kepala dan Leher : Dx Keperawatan : Hambatan mobilitas fisik
Inspeksi : berhubungan dengan intoleran aktivitas
Bentuk kepala pasien Kriteria Hasil :
normal, penyebaran rambut Kriteria hasil ( NOC ) :
merata, dan tidak terdapat Indikator IR ER
luka dan lesi 1. Keseimbangan tubuh 3 5
Dada : 2. Posisi tbuh 3 5
I : Pergerakan dada 3. Gerakan otot 4 5
simetris, tidak ada
penggunaan otot bantu 4. Gerakan sendi 3 5
napas 5. Kemampuan berpindah 3 5
A : Bunyi paru vesikuler
P : Sonor, bising usus (+) 6. Ambulasi : berjalan 2 5
P : Tidak ada krepitasi 7. Ambulasi : kursi roda 2 5
Abdomen :
I : Tidak asites, tidak ada
Keterangan :
massa
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
P : Tidak ada pembesaran
hepar 2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
P : Timpani 3 : Keluhan sedang
A : Peristaltik 15x/m Intervensi ( NIC ):
Excercise Theraphy Ambulation
Pelvis :
Simetris, tidak ada nyeri 1. Monitor vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat
tekan respon pasien saat latihan
9
bau dan rasa, mata bergerak (Tindakan Perawat )
bebas, pupil berespon Implementasi Keperawatan : (09.00)
terhadap cahaya, wajah 1. Memonitor vital signs
dapat berekspresi,
2. Mengajarkan pasien tentang teknik ambulasi
pendengaran baik, bahu
dapat bergerak bebas dan 3. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
melawan tahanan, artikulasi
4. Melatih pasien dalam pemebuhan ADLs secara
bicara jelas, lidah dapat
bergerak dengan baik mandiri sesuai kemampuan
(menjulur dan menarik)
5. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi dan
Motorik : kekuatan tonus
atas bawah 3/5, refleks bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
tendon 4/4, refleks babinski
kebutuhan ADLs pasien
(+)
6. Mengajarkan pasien merubah posisi dan memberikan
bantuan
Evaluasi
S:
Pasien mengatakan masih tidak bisa beraktivitas secara
mandiri
O:
1. Pasien nampak bedrest
2. ADL pasien nampak dibantu oleh keluarga
3. TTV : TD=130/80 mmHg, N=80 x/menit, R=22
x/menit, T=36,5º C
1. Keseimbangan tubuh 4 5
2. Posisi tubuh 4 5
3. Gerakan otot 4 5
4. Gerakan sendi 3 5
5. Kemampuan 4 5
berpindah
6. Ambulasi : berjalan 2 5
7. Ambulasi : kursi roda 2 5
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor vital sign sebelum/sesudah latihan dan
10
PENGKAJIAN BIO, PSIKO, SOSIO, SPIRITUAL
(TEORI GORDON)
Pola
Fusngsional Kesehatan Sebelum Sakit Saat Sakit
Interpretasi :
EKG : Sinus Tachicardy
Rontgen : normal, tidak ada kesan cardiomegaly
11
Hasil Laboratorium : Tanggal 15/03/2023
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 WBC 11,00 (10^3/uL) 4,00-11,00
2 HGB 13,0 (g/dl) 13,00-16,00
3 HCT 28,8 (%) 26,0-50,0
4 PLT 345 (10^3/uL) 150-400
5 HBsAg Negatif Negatif
6 Glukosa sewaktu 174 < 200
7 Ureum 24 21-53
8 Kreatinin 1,14 0,17-1,5
Interpretasi :
Terapi Medis :
Merek Dagang/Kimia Dosis/Kg BB Golongan Farmakodinamika
Infus RL 20 tpm KristaloidMenggantikan cairan
tubuh yang hilang,
mengoreksi
ketidakseimbangan
elektrolit dan
menjaga tubuh tetap
terhidrasi.
Injeksi Ranitidin 2x50 mg Antagonis Menghalangi aksi
H2 histamin pada
reseptor histamin H2
dari sel-sel pariental
lambung. Obat
beraksi mengurangi
produksi asam
lambung.
Inj. Ketorolac 30 mg Anti Meredakan nyeri
inflamasi sedang hingga berat
Metrodinazole 3x500 cc Antibiotik Mengobati infeksi
bakteri di berbagai
organ tubuh,
termasuk di saluran
pencernaan, paru-
aru, darah, saluran
kemih, hingga,
kelamin
Tgl Pengkajian : 15/03/2023 Jam : 10.00 WIB Perawat Dokter
Keterangan :
M. dr.
Fazriyanor Konius
12
13