Disusun Oleh:
ASRIANIKASIM : 203203109
Hari :
Tanggal :
( ) ( ) ( )
FORMAT PENGKAJIAN DATA
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN ANAK
I. PENGKAJIAN
(Isi kapan pengkajian dilakukan, jam berapa, siapa yang melakukan, serta
data diperoleh dari pasien, keluarga, catatan medika, perawat, dokter atau
tim kesehatan lain)
A. IDENTITAS
1. Pasien (Diisi lengkap)
Nama : Lidya. A
Umur : 15 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku/Kebangsaan : Jawa
Tgl. Masuk RS : 11/16/2021
Diagnosa Medis : Demam haemorragic fever (derajat dua)
No. CM : 005620
Alamat : Komplek kauri
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama
Saat dikaji klien mengatakan nyeri pada bagian perut, karena
makan tidak pernah habis, klien mengatakan badannya terasa
panas sejak 3 hari yang lalu. Ia merasakan pusing dan lemas
selama d RS. Klien mengatakan cemas dengan keadaanya
sekarang. Karena timbul bintik merah di lengan kirinya. Klien juga
mengatakan sakit pada tenggorokan kaya ada pasir-pasi di
tenggorokan. Klien juga mengeluh sakit bila menelan. Ibu klien
mengatakan anaknya malas minum. Hasil TTV di dapatkan S: 39,2
C, N: 98x// menit, RR: 24 x/ menit, TD: 120/ 80 mmHg, SpO2:
99% .
Lama Keluhan
Berapa lama klien merasakan sakit/kurang sehat?
Klien mengatakan demam sesak 4 hari yang lalu
Tanyakan alasan yang membuat klien tidaksegera pergi
ke pelayanan kesehatan.
-
Faktor pencetus
Klien tidak pernah menghabiskan makanya selalu makan
sedikit (1 dan 2 sendok). Sejak masuk rumah sakit
Sifat serangan (kronis atau akut)
(√) Bertahap
( ) Mendadak
Faktor yang memperberat
Klien merasa sakit ia miring kiri/dan miring kanan (bergerak)
Pengobatan yang telah diperoleh
1. IV cefotaxim 3x1 gr (100 mg/hari)
2. Omeprazole 1x20 gr
3. Paracetamol 500 mg
4. Fg troches 3x1
5. Becom zet 1x1
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Penyakit yang pernah dialami :
a) Kanak kanak :-
b) Kecelakaan :-
c) Pernah dirawat : Infeksi saluran kemih (2019)
d) Operasi: Klien mengatakan tidak pernah melakukan operasi
Alergi : Klien mengatakan tidak memiliki
alergi
Kebiasaan : Merokok/kopi/alkohol/lain lain
Obat obatan : Klien tidak pernah mengonsumsi obat
khusus sebelumnya
Polio : I II III
DPT : I II III
BCG : I II III
Campak :
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
--- : Tinggal serumah
C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : (√) ya ( ) tidak
R.R : 24 x/menit (√) teratur ( ) tidak teratur
Sesak : ( ) ya (√) tidak ( ) retraksi
( ) sinosis ( ) wheezing ( ) ronkhi ( ) rales
( ) batuk ( ) lendir, Konsistensi.............
Warna...........................
Oksigen : ........l/menit, Sa. O2 ............%
Metode : ( ) nasal ( ) head box ( ) lain-lain ................
Alat Bantu napas :
( ) ETT ( ) Vantilator
Hasil analisa gas darah :
( ) Asidosis respiratorik ( ) asidosis metabolik
( ) alkalosis respiratorik ( ) alkalosis metabolic
2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : (√) normal ( ) tidak normal
( ) takikardi ( ) bradikardi
Nadi : 98 x/menit
TD : 120/80 mmHg
Pengisian kembali kapiler 2 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : ( ) kuat ( ) lemah
- Kiri : ( ) kuat ( ) lemah
Perdarahan : (√) tidak ( ) ya, .................cc
Ekstremitas : (√) hangat ( ) dingin ( ) sianosis
( ) edema ( ) lemah ( ) pucat
Pemasangan infus :
( ) sentral ( ) long line
Perifer : Intravena :( √) ya ( ) tidak
Intra arteri : ( ) ya ( ) tidak
Jenis cairan : RL
Jumlah tetesan : 20 tpm
3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini 53 kg
Diit : 3x1 porsi
( ) ASI ( ) susu formula ( ) lain-lain.............
Puasa : ( ) ya (√) tidak
Cara minum : (√) oral ( ) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : 1024 cc/hari
Cara makan :(√) disuapi ( ) makan sendiri
Frekuensi makan : (√) kurang ( ) cukup
( ) baik ( ) anoreksia
Mukosa mulut : ( ) lembab (√) kering
( ) kotor
( ) Labio schizis ( ) Palato schizis ( ) LPG schizis
Lidah :(√) lembab ( ) kering ( ) kotor
Abdomen
Inspeksi : : warna kulit sama dengan daerah sekitar tampak
kemerahan akibat suhu yang tinggi, tidak ada luka, tampak sedikit
kembung, tidak ada pembengkakan.
Auskultasi :terdengar bising usus 20x/m
Perkusi : tymphani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
( ) mual ( ) muntah ( ) residu......ml, warna..............
( ) NGT, produksi...........................................
Turgor : (√) elastis ( ) tidak elastis
Bisisng usus:20x/menit
4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : Compas mentis
Respon terhadap nyeri : (√) ya ( ) tidak
Tangisan : ( ) merintih (√) kurang kuat
( ) kuat ( ) melengking
Glasgow coma scale : 15
Kepala : Normal tidak ada luka maupun pendarahan
( ) Cephal hematoma ( ) Caput succadeneum
( ) Hidrosefalus, lingkar kepala.............cm
( ) an-encephal ( ) sakit kepala ( ) vertigo
Pupil : (√) isokor ( ) anisokor ( ) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya :(√) ada ( ) tidak ada
Gerakan : ( ) aktif (√) lemah ( ) paralise
Kejang : (√) tidak ( ) ada. Subtle/tonik klonik
Lain-lain :.............................................................
5. INTEGUMEN
Warna kulit : (√) kemerahan ( ) pucat ( ) ikterus
Suhu : (√) panas ( ) hangat ( ) dingin
Turgor : (√) elastis ( ) tidak elastis
Kebersihan : (√) bersih ( ) kotor
Integritas : (√) utuh ( ) kering ( ) rash
( ) bullae ( ) pustula ( ) ptechiae
( ) plebitis ( ) lesi ( ) nekrosis
( ) dekubitus
Kepala : (√) bersih ( ) kotor ( ) bau
Mata : Sekret ( ) ya ( ) tidak
Lain-lain : bibir kering.
6. REPRODUKSI
Perempuan
Vagina : (√) bersih ( ) kotor
Menstruasi : (√) ya ( ) tidak
Pemasangan kateter : ( ) ya (√) tidak
Lain-lain : haid pertama klien
Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : 1 x sehari Penggunaan pencahar : . . . . .
Waktu : pagi / siang / sore / malam
Warna : kuning Darah : - Konsistensi : lunak
Gangguan eliminasi bowel : ( ) Konstipasi
( ) Diare
( ) Inkontinensia Bowel
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : Mandiri / Tergantung /
dg bantuan.
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 5-6 x
Warna : kuning. Darah : -
Ggn. Eliminasi Bladder : ( ) Nyeri saat BAK
( ) Burning sensation
( ) Bladder terasa penuh setelah
BAK
( ) Inkontinensia Bladder
Riwayat dahulu : ( ) Penyakit ginjal
( ) Batu Ginjal
( ) Injury/trauma
Penggunaan kateter : ya ,tanggal,ukuran/ Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Mandiri / Tergantung /
Dg Bantuan
1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
Aspek mental
Klien merasa sedih dengan keadaannya, cemas dan sering marah-
marah
Aspek Intelektual
Klien paham dengan penyakitnya dan mengetahui pengobatan
yang diberikan perawat selama di RS.
Aspek Sosial
Hubungan klien dengan keluarga baik tetangga dan teman-teman.
Aspek Spiritual
Klien rajin beribdah sebelum sakit sering kegeraja
Terapi medis
No Terapi Dosis Pemberian Manfaat
1 RL 500cc IV Cairan isotonis untuk
mengganti cairan tubuh
2 Paracetamol 500 mg/ 4 jam IV Antipiretik sbg
k/p antidemam dan anti nyeri
3 Cefotaxime 3x1 g IV Antibiotik untuk infeksi
bakteri
4 Paracetamol 500 mg/ 4 jam oral Antipiretik sbg
tablet k/p antidemam dan anti nyeri
5 Omeprazole 1 x 20 mg IV Mengatasi gangguan
lambung
6. Fg Troches 3x1 Oral Antibiotik untuk radang
tenggorokan
7. Becom zet 1x1 ORAL Vitamin memelihara daya
tahan tubuh , serta
pemulihan sakit
ANALISA DATA
No. Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS:
1. Klien mengatakan sakit perut terasa nyeri pada perut Nyeri akut Agen pencedera
2. Klien mengatakan tenggorokan sakit D.0077 fisiologis
3. Klien juga mengeluh nyeri bila menelan
DO:
1. Klien tampak meringis kesakitan dan menangis
2. TTV: S: 39,2, N: 98x/m, RR: 24x/m, TD: 120/80
mmHg, SP02: 99%
3. P : Nyeri saat bergerak
Q: seperti tertusuk
R: Nyeri dibagian perut dan tenggorokan
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul
2 DS: Hipertermia Proses penyakit
1. Klien mengeluh badannya terasa panas D.0130 (infeksi bakteri)
DO:
1. badan klien teraba panas
2. kulit klien tampak kemerahan
3. klien tampak menggigil kedinginan pada bagian kaki
4. TTV: S: 39,2, N: 98x/m, RR: 24x/m, TD: 120/80
mmHg, SP02: 99%
Edukasi
1. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan yang di
harapkan, dan efek samping sebelum pemberian
2. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektivitas obat.
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
Agen pencedera selama selama 3x24 jam maka tingkat Observasi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyer
fisiologis nyeri menurun (L.08066) Dengan Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil: Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
1. Keluhan nyeri menurun Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
2. Meringis menurun Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
3. Gelisah menurun Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. Nacl, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan hipotonis ( mis. Glukosa 2,5%,
NaCl 0,4% )
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin,
plamanate)
4. Kolaborasi pemberian produk darah
MANAJEMEN SYOK HIPOVOLEMIK I.02050
Observasi
1. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan
nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
2. Monitor status oksigenasi
3. Monitor status cairan (masukan dan keluaran, turgor kulit,
CRT)
4. Periksa tingkat kesadaran dan respon pupil
5. Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap adanya DOTS
Terapeutik
1. Pertahankan jalan napas paten
2. Berikan oksigen mempertahankan saturasi oksigen > 94%
3. Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
4. Lakukan penekanan langsung pada pendarahan eksternal
5. Berikan posisi syok
6. Pasang jalur IV Berukuran besar
7. Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
8. Pasang selang nasogatrik untuk dekompresi lambung
9. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolik
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 1-2 L pada
dewasa
2. Kolaborasi pemberian infus cairan kristaloid 20 ML/kg BB
pada anak
3. Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang di programkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang di butuh kan, jika perlu.
Terapeutik
1. Berikan perawatan mulut sebelum pemberian makan, jika
perlu
2. Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
3. Hidangkan makanan secara menarik
4. Berikan suplemen, jika perlu
5. berikan pujian pada pasien / keluarga untuk peningkatan yang
di capai
Edukasi
1. Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun tetap
terjangkau
2. Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan.
Terapeutik
1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
3. Gunakan pakaian longgar
4. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi
1.
yang tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3. Anjurkan mengambil psosisi nyaman
4. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5. Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang
dipilih’
6. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas
dalam, pereganganm atau imajinasi terbimbing )
6. Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan PENCEGAHAN PENDARAHAN I.02067
pendarahan b.d selama 3x24 jam maka tingkat Observasi
trombositopenia pendarahan (L.02017) menurun 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor nilai hematokrit/homoglobin sebelum dan
dengan kriteria hasil: setelah kehilangan darah
1. Kelembapan membran mukosa 3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
4. Monitor koagulasi (mis. Prothombin time (TM), partial
meningkat thromboplastin time (PTT), fibrinogen, degradsi fibrin
2. Kelembapan kulit meningkat dan atau platelet)
Terapeutik
3. Suhu tubu membaik 1. Pertahankan bed rest selama perdarahan
2. Batasi tindakan invasif, jika perlu
3. Gunakan kasur pencegah dikubitus
4. Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
2. Anjurkan mengunakan kaus kaki saat ambulasi
3. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
4. Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
5. Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vitamin K
6. Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat dan mengontrol perdarhan,
jika perlu
2. Kolaborasi pemberian prodok darah, jika perlu
3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
IMPLEMENTASI
HARI KE 1