Anda di halaman 1dari 4

Asalamualaikum ibu, Izin menjawab bagian LP.

1. Penyebab asma terjadi karena hipersensitivitas, hipersensitivitas terjadi karena


adanya faktor intrinsik ( stress, iritasi kelelahan dll) dan ekstrinsik ( debu rumah,
debu binatang, cuaca lingkungan, dan zat adiktif lainya dll) selain it latihan fisik juga
bisa memicu hipersensitivitas. dari hipersentivitas tubuh merespon secara berlebihan
ini akan menyebabkan stimulasi IgE yang akan menyebabkan degranulasi,
degranulasi adalah pemecahan sel mast, sel mast adalah sel induk yang berada di
hampir seluruh tubuh manusia, ketika ini pecah maka mediator nyeri, histamin akan
d lepaskan selain histamin leukotrien juga akan di lepaskan inilah yang akan memicu
terjadinya peradangan. Dari faktor ekstrinsik juga bisa langsung merangsang eosinofil
yang terkonsentrasi pada area yang terpajan antigen akan menyebabkan kemotaksis,
kemotaksis adalah terpanggil atau tertariknya zat zat tubuh ke daerah tempat
terjadinya pajanan, basofil dan neutrofil ini ketika tertarik ke tempat terjadi pajanan
maka akan menyebabkan degranulasi sel mast. Sehingga histamin juga akan di
lepaskan, Histamin ini salah satu pencetus peradangan, akhirnya histamin berikatan
dengan reseptor bronkus besar yang akan meningkatkan permeabilitas kapiler jadi
pembuluh darah di daerah bronkus akan lebih mudah di lewati oleh cairan tubuh,
hal ini yang menyebabkan pembengkakan otot polos, jadi otot polos yang di sekitar
trakea ini akan lebih bengkak karena banyak cairan tubuh, cairan intravaskuler mulai
bocor ke daerah antar sel, hal ini lah akan menyebabkan inflamasi membran mukosa.

Selain itu. Histamin juga menstimulasi sel goblet hal ini akan menyebabkan mukosa
akan meningkatkan sekresi mukus yang berlebihan yang sangat lengket, mukus yang
memang normalnya di produksi dalam tubuh itu akan di keluarkan berlebihan
sehingga banyak sekali mukus secret memenuhi trakea dan bronkus hal ini
merangsang batuk karena banyaknya secret.

Setelah semua ini terjadi inflamasi/ pembengkakan yang akan menyebabkan


penyempitan lumen// obstruksi lumen, ketika trakea terjadi pembengkakan maka
lumen atau jalur akan menjadi lebih sempit hal ini yang menyebabkan nafas akan
lebih sulit untuk keluar dari jalur trakea begitu juga dengan bronkus yang lebih kecil
lagi, ini akan susah keluar selain adanya pembengkakan ternyata banyak secret yang
di produksi di saluran bronkus maka akan lebih mempersempit jalur pernafasan. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya ASMA. Ketika terjadi asma, inspirasi berjalan
lancar (dia akan mudah menarik nafas tetapi susah mengeluarkan nafas). Karena
inspirasi lancar maka tekanan intra torakal meningkat, Jadi udara terjebak di dlm
paru-paru, masuk lancar keluar susah jadi udara tetap di paru-paru sehinggan tekanan
dalam paru jadi meningkat. Lumen tertekan dan semakin menyempit, ekspirasi
terhalang, sehigga udara terperangkap dalam rongga paru, dada penderita
mengembang menyerupai balon/ tong (barrel chest), sehingga tekanan gas
intrapleural dan alveolar itu juga ikut meningkat, meningkat ini akan menekan
pembuluh darah di daerah alveoli sehingga perfusi alveoli paru menjadi turun
tertekan jadi aliran darah dalam paru-paru juga ikut menurun akhirnya terjadi
hipoksia atau kekurang oksigen pada darah atau jaringan , jika hipoksia ini berlanjut
maka akan merangsang pusat pernafasan di medulla oblongata hal ini menyebabnkan
peningkatan pernafasan atau hiperventilasi jadi terlalu banyak CO2 di dalam paru
maka harus di keluarkan dengan cara hipervenitilasi / bernafas dengan cepat untuk
mengeluarkan CO2, Hal ini menyebabkan co2 di dalam paru-paru menurun karena
hiperventilasi tadi. Ketika PaCO2 menurun dalam paru-paru makan PH Akan
meningkat , meningkatnya ph ini akan menjjadikan alkalosis respiratorik, jika
obstruksi/penyempitan ini tidak teratasi maka alveoli semakin banyak yang tersumbat
karena tertekan akhirnya Pembuluh darah tersumbat semua tidak bisa mentransfer
oksigen kedalam vaskuler atau aliran darah, semakin banyak yang tersumbat
ventilasi tidak adekuat (sudah gagal sudah tidak ada oksigen yang di transfer ke
pembuluh darah) maka terjadi retensi co2 meskipun dikeluarkan banyak tetapi tetap
saja tersumbat maka co2 akan tetap meningkat di paruparu, ketika co2 meningkat
maka PH akan turun kembali dan hal ini akan terjadi asidosis respiratorik dan jika
hal ini tetap berlanjut akan mengakibatkan gagal nafas.

2. perbedaan asma dan bronkitis

Perbedaan bronkitis dan Asma adalah, pada bronkitis terjadi peradangan pada saluran
bronkus, sedangkan asma terjadi karena menyempitnya jalan nafas karena adanya
inflamasi dan oedem (pembengkakan) mukosa pernafasan sehingga bronkus
mengalami konstriksi (penyempitan) yang disebabkan berbagai macam faktor
pencetus.Asma adalah penyakit pernapasan kronis saat saluran nafas menyempit dan
membengkak. Sedangkan bronkitis merupakan infeksi saluran nafas tepatnya pada
bronkus. Infeksi ini akan mengalami peradangan. Dari segi penyebab asma belum di
ketahui secara pasti dan tidak bisa disembuhkan tetapi bisa mengendalikan
pemicunya agar tidak kambuh dan menyerang tiba-tiba sedangkan penyebab bronkitis
umumnya adalah virus/ bakteri dan ini bisa disembuhkan. Dari gejala juga sedikit
berbeda. gejala asma (serangan yang bersifat tiba-tiba dan terjadi serangkaian
pemicu, gejala asma bisa datang dan pergi, gejala akan membaik jika di beri obat
bronkodilator, lebih sering muncul suara mengi (napas berbunyi lirih seperti siulan
atau ngik-ngik)) gejala bronkitis yaitu: (batuk dahak atau kering, batuk terus
menerus, pilek, demam rendah, badan meriang, rasa pegal di seluruh tubuh, gejala
bronkitis tetap menetap selama infeksi masih menetap di dalam tubuh)

3. perbedaan asma bronchial dan status asmatikus terdapat pada pengobatan. Pada
penderita asma bronchial masih bisa di atasi dengan pemberian obat-obatan dalam
kata lain masih bisa diselamatkan atau berespon terhadap pengobatan ataupun
menghindari pemicunya. Sedangkan pada status asmatikus yaitu kondisi asma yang
parah dan tidak merespon terhadap terapi konvensional , di berikan pengobatan tidak
merespon, tidak ada perbaikan atau malah memburuk
Assalamualaikum ibu izin menjawab bagian askep:

1. alasan masuk rumah sakit: Klien datang ke IGD karena mengalami sesak nafas
sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit dan terus memberat beberapa jam sebelum
masuk rumah sakit, sesak biasa muncul/dipengaruhi oleh cuaca, perubahan posisi dan
aktivitas, disertai batuk, dahak kuning, sulit tidur, riwayat asma + 2 tahun biasa
muncul bila lelah dan cuaca dingin, setelah 5 hari tidak ada perubahan malah
bertambah parah, maka keluarga memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit
kemudian di rawat.

2. Palpasi: ictus cordis teraba 2 cm medial di ICS 5 linea midclavikula sinistra.

3. pada perkusi abdomen berbunyi hipertympani pada kuadran kiri atas dan redup
pada kuadran kanan atas

4. IWL 41 cc(IWL = 15x 65: 24 =40,62 cc/jam. 40,62x24 jam = 974 cc)

Sehingga output pasien 2.974 cc dan Input pasien = 2200 cc

Input – ouput= -774 cc

5. -

6. iya bu pasien mengeluh batuk berdahak, maka saya akan memperbaiki diagnose
yang saya ambil yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif saja, karena intervensinya
sama.

7. label noc Bersihan jalan nafas tidak efektif yaitu: respiratory status: airway
patency

Label noc intoleransi aktivitas: toleransi aktivitas

8. label nic berishan jalan nafas tidak efektif : respiratory monitoring

Label nic intoleransi aktivitas yaitu terapi aktivitas

Anda mungkin juga menyukai