Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Halaman


HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR PETA....................................................................................................vi
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................4
A. Ikan Medaka (Oryzias sp.)..............................................................................4
B. Kromosom......................................................................................................5
C. Metode Preparasi Kromosom.........................................................................7
III. METODE PENELITIAN...............................................................................9
A. Waktu dan Tempat..........................................................................................9
B. Bahan Penelitian.............................................................................................9
C. Alat Penelitian..............................................................................................10
D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Indikator Penelitian.............10
1. Variabel Penelitian..................................................................................10
2. Definisi Operasional................................................................................11
3. Indikator Penelitian.................................................................................11
E. Jenis Penelitian.............................................................................................11
F. Prosedur Penelitian.......................................................................................12
1. Pembuatan Preparat Kromosom..............................................................12
2. Data dan Analisis Data............................................................................14
G. Diagram Alir Penelitian................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iii
DAFTAR TABEL

Nomo Tabel Halaman


r
1 Bahan dan kegunaan 9
2 Alat dan kegunaan 10

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomo Gambar Halaman


r
1 Ikan medaka jantan dewasa endemik Sulawesi Tenggara 5
2 Diagram alir penelitian 15

v
DAFTAR PETA

Nomo Gambar Halaman


r
1 Peta lokasi pengambilan sampel 18

vi
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sulawesi Tenggara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang

terletak di kawasan Wallacea. Santosa dkk., (2014) menyatakan bahwa

Wallacea merupakan daerah transisi biogeografis antara Paparan Sunda di

bagian barat Indonesia dan daerah Australasian di bagian timur Indonesia. Hal

ini membuat Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai banyak jenis hewan

endemik dan salah satunya adalah ikan dari genus Oryzias.

Oryzias sendiri sudah sering digunakan sebagai ikan model atau

hewan percobaan pada berbagai penelitian seperti penelitian organogenesis,

genetika molekuler dan evolusi molekuler di negara-negara Asia Timur seperti

Cina, Jepang, Korea dan Taiwan (Inoue dan Takei, 2007 dalam Fahmi dkk.,

2014). Hewan ini hidup di perairan air tawar, mulai yang mengalir seperti

sungai hingga yang tergenang seperti area persawahan. Oryzias yang berasal

dari Indonesia terkenal akan warnanya yang menarik, sehingga dapat menjadi

salah satu pertimbangan untuk menghiasi akuarium (Fahmi dkk., 2014).

Penelitian tentang ikan medaka (Oryzias sp.) di Sulawesi Tenggara

mulai dilakukan sejak spesies Oryzias woworae ditemukan di Pulau Muna pada

tahun 2007 dan dideskripsikan pada tahun 2010 (Parenti et al., 2013). Myosho

et al., (2015) sebelumnya telah melakukan penelitian kromosom pada beberapa

spesies dari genus Oryzias dimana di antaranya adalah ikan medaka (Oryzias

sp.) dari Sulawesi Tenggara yang diketahui memiliki 24 kromosom. Walau

1
2

demikian, penelitian-penelitian sebelumnya tersebut belum menyinggung

tentang karakterisasi kromosom dari ikan medaka (Oryzias sp.).

Aristya dkk., (2015) menyatakan beberapa metode pembuatan

preparat untuk karakterisasi kromosom hewan yang sering digunakan adalah

metode Strickberger (1962), metode Tjio dan Wang (1962), metode Kligerman

dan Bloom (1977) serta metode Foresti et al., (1993). Pada penelitian ini akan

menggunakan dua metode preparasi kromosom, yaitu metode Strickberger

(1962) dan metode Tjio dan Wang (1962), dimana terdapat perbedaan pada tiap

tahapannya, yaitu mulai dari konsentrasi garam fisiologis yang digunakan,

jenis larutan fiksatif dan hipotonis, jenis pewarna hingga waktu yang

dibutuhkan untuk menyiapkan preparat. Berdasarkan uraian latar belakang

tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai “Profil Kromosom Ikan

Medaka (Genus: Oryzias) menggunakan Metode Strickberger (1962) dan

Tjio and Wang (1962)”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah metode apa

yang lebih efektif dan menghasilkan kualitas yang lebih baik pada pembuatan

preparat kromosom ikan medaka (Genus: Oryzias)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

metode yang lebih efektif dan menghasilkan kualitas yang lebih baik pada

pembuatan preparat kromosom ikan medaka (Genus: Oryzias).


3

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan informasi mengenai metode yang lebih efektif dan

menghasilkan kualitas yang lebih baik pada pembuatan preparat

kromosom ikan medaka (Genus: Oryzias).

2. Menjadikan data pendukung yang dapat digunakan sebagai referensi dan

menjadi acuan informasi bagi peneliti selanjutnya yang relevan dengan

penelitian ini.
4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan Medaka (Oryzias sp.)

Oryzias sp. lebih dikenal dengan sebutan ricefish (ikan padi) karena

umumnya menempati ekosistem persawahan, kolam, selokan dan danau.

Penyebaran ikan ini meliputi perairan tawar hingga laut. Oryzias sp.

merupakan anggota famili Adrianicthyidae yang tersebar secara luas di wilayah

Asia bagian selatan dan timur (Inoue dan Takei, 2007 dalam Fahmi dkk.,

2014). Terdapat 24 spesies genus Oryzias dan lebih dari setengahnya mendiami

perairan Indonesia (Kotellat, 2001; Nelson, 2006; Parenti, 2008 dalam Fahmi

dkk., 2014). Ada tiga grup monofiletik Oryzias di Asia yaitu latipes, celebes

dan javanicus. Perairan Sulawesi dihuni oleh grup celebes yang telah terisolasi

semenjak terbentuknya Selat Makassar sekitar 30 juta tahun lalu (Fahmi dkk.,

2014).

Ciri khusus ikan medaka (Oryzias sp.) adalah memiliki mata di atas

posisi hidung dengan ukuran yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dengan

jelas pada saat malam hari atau pada saat stadia juvenil, dimana keberadaan

kedua mata pada ikan medaka (Oryzias sp.) terlihat sangat dominan (Magton

dan Tervidchakorn, 2009; Berger, 2010 dalam Fahmi dkk., 2014). Ikan medaka

(Oryzias sp.) antara jantan dan betina memiliki perbedaan morfologi pada

setiap spesiesnya. Jantan umumnya memiliki warna biru yang cemerlang,

sedangkan pada betina hanya berupa warna kemerahan. Setiap spesies genus

Oryzias memiliki ciri-ciri seperti peritoneum yang keperakan dengan

operkulum berpola. Tubuh dan sirip pada beberapa spesies memiliki warna

4
5

kuning yang berubah merah-oranye seperti pada bagian ekor, pelivis dan dubur

(Seegers, 1997 dalam Parenti et al., 2010).

Menurut (Weber, 1894 dalam Risnawati dkk., 2015), klasifikasi ikan

medaka (Oryzias sp.) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Pisces
Classis : Actinopterygii
Ordo : Beloniformes
Familia : Adrianichtydae
Genus : Oryzias
Spesies : Oryzias sp.

aka jantan dewasa endemik Sulawesi Tenggara. Atas kiri: Oryzias asinua, atas kanan: Oryzias wolasi dan bawah: Oryzias wo

B. Kromosom

Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel

(nukleus). Kata ini berasal dari bahasa Yunani chrome yang berarti warna dan

soma yang berarti badan, sehingga kromosom dapat pula diartikan sebagai

badan yang mampu menyerap warna. Kemampuan tersebut menyebabkan

kromosom dapat diamati dengan mikroskop. Zat penyusun kromosom disebut


6

kromatin dan merupakan jalinan benang-benang halus dalam plasma inti.

Bentuk kromosom dapat lurus seperti batang atau bengkok (Irianto, 2017).

Menurut (Crowder, 1997 dalam Aristya dkk., 2015), kromosom dapat

terlihat jelas pada tahap-tahap tertentu pembelahan inti dan umumnya

kromosom dapat terlihat baik pada fase prometafase serta fase metafase.

Sheeler dan Bianchi, 1970 dalam Aristya dkk., 2015 menjelaskan bahwa

karakter kromosom baik dipelajari selama fase tersebut karena kromosom akan

terlihat sebagai bangunan silindroid, berlengan empat dan dapat berbentuk

lurus atau bengkok yang tersusun atas kromatin. Kromatin sendiri tersusun atas

gabungan DNA, protein histon dan RNA.

Kromatin merupakan kromosom yang terlihat di bawah mikroskop

ketika telah diberi pewarna. Berdasarkan tingkat kepadatannya, kromatin ini

terbagi atas dua yaitu eukromatin dan heterokromatin. Eukromatin adalah

kromatin yang kemasannya kurang padat karena belum terkondensasi,

sehingga tampak sebagai benang halus. Heterokromatin merupakan struktur

yang inaktif, sehingga menyerap warna lebih tebal. Bagian DNA

heterokromatin tidak mengandung gen, melainkan berisi bagian kromosom

yang memelihara integritas struktur kromosom (Sumitro dkk., 2017).

Suryo, 1995 dalam Aristya dkk., 2015 membagi kromosom

berdasarkan jumlah sentromernya. Kromosom disentris merupakan kromosom

yang memiliki lebih dari satu sentromer, sedangkan kromosom asentris adalah

kromosom yang tidak mempunyai sentromer. Kromosom asentris ini bersifat

labil, sehingga biasanya akan hancur di dalam plasma sel. Selain pembagian
7

tersebut, kromosom juga dapat dibedakan berdasarkan letak sentromernya

yakni metasentris, submetasentris, akrosentris dan telosentris.

Metasentris adalah kromosom yang memiliki panjang lengan relatif

sama, sehingga sentromer berada pada tengah-tengah kromosom.

Submetasentris merupakan kromosom yang memiliki satu lengan kromosom

lebih pendek, sehingga letak sentromer sedikit bergeser dari tengah kromosom.

Akrosentris ialah kromosom yang salah satu lengan kromosomnya jauh lebih

pendek dibandingkan lengan kromosom yang lain. Telosentris adalah

kromosom yang hanya mempunyai satu buah lengah saja, sehingga letak

sentromernya berada di ujung kromosom (Irianto, 2017).

C. Metode Preparasi Kromosom

Ada berbagai macam metode preparasi kromosom yang

dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu teknik kultur darah dan

teknik jaringan padat. Semua teknik-teknik tersebut berpegang pada beberapa

tahapan yang sama sekalipun dari namanya terdengar berbeda. Tahapan-

tahapan tersebut antara lain perlakuan kolkhisin, perlakuan hipotonik, fiksasi,

difiksasi, pewarnaan dan pengamatan (Gusrina, 2018).

Perlakuan kolkhisin bertujuan untuk menghentikan pembelahan

sampai tahap metafase, karena pada tahap ini kromosom berkontraksi

maksimum dan tampak paling jelas. Kolkhisin juga dapat diganti dengan bahan

lain, yaitu Colcemid. Perlakuan hipotonik dilakukan untuk membuat sel-sel

membesar dan letak kromosomnya menyebar. Hal ini dilakukan untuk

memudahkan dalam melakukan pengamatan jumlah dan bentuk kromosom.


8

Tahapan fiksasi merupakan tahapan untuk memantapkan atau mempertahankan

bentuk dan keutuhan kromosom yang terdapat pada jaringan yang telah dibuat.

Tahapan berikutnya ialah difiksasi yang berfungsi untuk menghilangkan sisa-

sisa larutan fiksatif. Tahap selanjutnya adalah pewarnaan yang bertujuan agar

kromosom yang diamati tampak jelas (Gusrina, 2018).

Terdapat empat jenis metode teknik jaringan padat yang telah

dilaporkan sejauh ini, yaitu metode Strickberger (1962), metode Tjio dan

Wang (1962), metode Kligerman dan Bloom (1977) dan metode Foresti et al.,

(1993). Perbedaan keempat metode tersebut terletak pada tahapan yang

digunakan. Preparasi kromosom pada metode Strickberberger (1962) tidak

melakukan sentrifugasi dan tidak menggunakan larutan fiksatif. Metode Tijo

dan Wang (1962) menggunakan dua larutan pada waktu sentrifugasi. Metode

Kligerman dan Bloom (1977) serta metode Foresti et al., (1993) sama-sama

tidak menggunakan garam fisiologis, tetapi pada metode Kligerman dan

Bloom (1977) juga tidak melakukan sentrifugasi (Aristya dkk., 2015).


III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilakukan pada Desember 2018-Januari 2019.

Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Pasar Kota Kendari, Provinsi

Sulawesi Tenggara, kemudian dilanjutkan di Laboratorium Unit Mikrobiologi,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Halu Oleo Kendari.

B. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan


No Nama Bahan Satuan Kegunaan
.
1 2 3 4
1. Kulit Pisang Raja (Musa Sebagai objek penelitian
paradisiaca L)
2. Orcein lactic ml Sebagai pewarna
3. Giemsa 3% ml Sebagai pewarna
4. NaCl 0,5% ml Sebagai larutan fisiologis
5. Kolkhisin 0,01%; 0,03% ml Sebagai agen penahan mitosis
6. KCl 0,36%; 0,56% ml Sebagai larutan hipotonis
7. Carnoy ml Sebagai larutan fiksatif
8. Polyvinil alcohol ml Sebagai larutan pelunak
9. Akuades ml Sebagai larutan pembersih
10. Kertas label - Sebagai penanda sampel

9
10

C. Alat Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan


No Nama Alat Satuan Kegunaan
.
1 2 3 4
1. Mikroskop µm Untuk memperbesar objek pengamatan
cahaya sewaktu pengamatan
2. Mikroskop µm Untuk memperbesar objek pengamatan
digital sewaktu pembedahan
3. Kaca objek - Untuk tempat objek yang akan diamati
4. Cawan petri - Untuk wadah perendaman objek
5. Pipet tetes - Untuk mengambil larutan
6. Alat bedah - Untuk membedah objek
7. Centrifuge - Untuk memisahkan larutan berdasarkan berat
molekul
8. Tube ml Untuk tempat larutan yang akan disentrifius
9. Papan - Untuk alas objek sewaktu dibedah
bedah
10. Akuarium - Untuk tempat hidup objek pengamatan
sebelum dimatikan
11. Kaca - Untuk menutup preparat yang hendak di amati
penutup
12. Kamera - Untuk mendokumentasikan hasil penelitian
0
13. Oven C Untuk menambah kualitas pewarnaan preparat
-
14. GPS Untuk menentukan koordinat lokasi
pengambilan objek penelitian
-
15. Jaring Untuk menangkap
-
16. Gabus ikan Untuk menyimpan objek pengamatan

D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas yaitu metode preparasi kromosom.

b. Variabel terikat yaitu kualitas kromosom (kariotipe) ikan medaka

(Oryzias sp.).
11

2. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kekeliruan, maka dijelaskan beberapa

definisi operasional yaitu sebagai berikut:

a. Ikan medaka (Oryzias sp.) adalah jenis ikan air tawar yang tergolong

dalam ikan hias yang berasal dari Sungai Anduna dan Sungai Moramo,

Kabupaten Konawe Selatan serta Sungai Abuki, Kabupaten Konawe.

b. Metode preparasi adalah proses persiapan preparat agar layak untuk

diamati dan dianalisis.

c. Kariotipe adalah karakteristik dan susunan kromosom ikan medaka

(Oryzias sp.).

3. Indikator Penelitian

Indikator yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu

perbandingan kualitas kromosom yang tampak pada preparat yang dibuat

dengan menggunakan dua jenis metode yaitu metode Stickberger (1962) dan

metode Tjio dan Wang (1962).

E. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Menurut

(Suryani dan Hendriyati, 2016), penelitian eksploratif merupakan penelitian

yang dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai sebuah topik atau

masalah yang sebelumnya belum terjelaskan secara baik pada penelitian

terdahulu. Penelitian yang bersifat eksplorasi dapat dilakukan sebagai

penelitian pendahuluan yang lebih dalam mengenai fenomena dalam sebuah


12

situasi dan mengerti apa yang terjadi sebelum membangun sebuah model

penelitian yang lebih komprehensif.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur kerja yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pembuatan Preparat Kromosom

Pembuatan preparat kromosom pada penelitian ini dilakukan

dengan tiga kali pengulangan pada setiap metode, yakni sebagai berikut:

a. Metode Strickberger (1962)

1) Organ diambil dan dibersihkan dengan akuades, lalu direndam dalam

larutan kolkhisin 0,03% selama 15 menit pada suhu 550C.

2) Organ dicuci dengan akuades, kemudian direndam larutan NaCl 0,5%

selama 15 menit pada suhu 550C.

3) Organ dicuci dengan akuades, kemudian direndam dalam larutan

KCl 0,56% selama 15 menit pada suhu 550C.

4) Organ diletakkan di atas kaca objek dan dicacah sampai halus.

5) Orcein lactic 1% diteteskan merata pada organ yang telah dicacah,

kemudian didiamkan selama 24 jam.

6) Sampel ditetesi polyvinil alcohol, ditutup dengan gelas penutup, lalu

dipencet (di-squash) dengan menggunakan ujung kuas.

7) Sampel diamati di bawah mikroskop.


13

b. Metode Tjio dan Wang (1962)

1) Organ diambil dan direndam dalam larutan NaCl 0,5% selama 5

menit.

2) Organ dicuci dengan akuades lalu direndam dalam larutan kolkhisin

0,01% selama 20 menit.

3) Organ dicuci dengan akuades dan direndam dalam larutan KCl

0,36%,

4) Organ diletakkan di atas gelas benda, dicacah sampai halus atau

berbentuk seperti suspensi dalam larutan KCl 0,36%, lalu didiamkan

selama 45 menit.

5) Suspensi dimasukkan dalam tip, selanjutnya di-centrifuge dalam

larutan KCl 0,36% dengan kecepatan 500 rpm selama 5 menit.

6) Supernatan yang terbentuk dibuang dan diganti dengan larutan

Carnoy, kemudian di-centrifuge lagi dengan kecepatan 500 rpm

selama 5 menit. Hal ini dilakukan sampai tiga kali atau sampai

supernatan tampak bening.

7) Pelet kemudian diteteskan pada gelas benda dan dikeringanginkan,

lalu diteteskan Giemsa 3% selama 1 jam sebagai pewarnaan.

8) Preparat diamati di bawah mikroskop.


14

2. Data dan Analisis Data

Data penelitian ini berupa hasil preparasi kromosom yang dianilisis

dan dibandingkan mengenai:

a. Kromosom yang tampak pada preparat.

b. Ada tidaknya aktivitas sel yang membengkak.

c. Daya serap larutan pewarna pada preparat.

d. Karakteristik kromosom yang dapat diamati dari letak sentromer.

e. Jumlah pasangan kromosom.


15

G. Diagram Alir Penelitian

Secara singkat, diagram alir prosedur kerja dalam penelitian ini

disajikan pada Gambar 2.

Pengambilan sampel penelitian

Pengambilan ginjal ikan medaka (Oryzias sp.)

Pembuatan preparat kromosom dengan metode Strickberger (1962) dan metode Tjio dan Wang (1962)

Membandingkan hasil preparat dari setiap metode

Hasil penelitian

Gambar 2. Diagram alir penelitian


DAFTAR PUSTAKA

Aristya, G.R., Daryono, B.S., Handayani, N.S.N. dan Arisuryanti, 2015,


Karakterisasi Kromosom Tumbuhan dan Hewan, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.

Berger, A., 2010, Molecular Analysis of The Oryzias latipes (Medaka)


Transcriptome, Dissertation zur Erlangung des Akademischen Grades
des, University of Berlin, Berlin.

Crowder, L.V., 1997, Genetika Tumbuhan, Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

Fahmi, M.R., Prasetyo, A.B. dan Vidiakusuma, R., 2014, Potensi Ikan Medaka
(Oryzias woworae, O. javanicus dan O. profundicola) sebagai Ikan Hias
dan Ikan Model, Prosiding Seminar Nasional Ikan ke 8, Masyarakat
Iktiologi Indonesia, Bogor.

Gusrina, 2018, Genetika dan Reproduksi Ikan, Deepublish, Yogyakarta.

Inoue, K. and Takei, Y., 2007, Asian Medaka Fishes Offer New Models for
Studying Mechanisms of Seawater Adaption, Comparative Biochemistry
and Physiology Part B, 136: 635-645

Irianto, K., 2017, Biologi Molekuler, Alfabeta, Bandung.

Kottelat, M., 2001, Freshwater Fishes of Northern Vietnam A Preliminary Check-


List of The Fishes Known or Expected to Occur in Northern Vietnam
with Comments on Systematics and Nomenclature, The World Bank
Environment and Social Development Unit East Asia and Pasific Region,
Washington DC.

Magtoon, W., and Tervidchakorn, A., 2009, A Revised Taxonomic Account of


Risefish Oryzias (Beloniformes; Adrianichtyidae) in Thailand Indonesia
and Japan, The Natural History Journal of Chulalongkorn University,
9(1): 35-68

Myosho, T., Takehana, Y., Hamaguchi, S. and Sakaizumi, M., 2015, Turnover of
Sex Chromosomes in Celebensis Group Medaka Fishes, Genes Genomes
Genetics Journal, 5: 2686

Nelson, S.J., 2006, Fishes of The World, Wiley, New York.


Parenti, L.R., 2008, A Phylogenetic Analysis and Taxonomic Revision of
Ricefishes, Oryzias and Relatives (Beloniformes, Adrianichthyidae).
Zoologogical Journal of Linnean Society, 154: 494- 610.

Parenti, L.R. and Hadiaty, R.K., 2010, A New Remarkably Colorful Small
Ricefish of The Genus Oryzias (Beloniformes, Adrianichthyidae) from
Sulawesi, Indonesia, Copeia Journal, 2: 268

Parenti, L.R., Hadiaty, R.K., Lumbantobing, D. and Herder, F., 2013, Two New
Ricefishes of The Genus Oryzias (Atherinomorpha: Beloniformes:
Adrianichthyidae) Augment the Endemic Freshwater Fish Fauna of
Southeastern Sulawesi, Indonesia, Copeia Journal, 3: 404

Risnawati, Umar, M.R. dan Andriani, I., 2015, Distribusi Populasi dan Ekologi
Ikan Medaka Oryzias spp. di Perairan Sungai Maros Kabupaten Maros
Sulawesi Selatan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Santosa, L.W., Adji, T.N., Pitoyo, A.J. dan Suyanto, A., 2014, Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Banggai Kepulauan, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.

Saladin, K.S., 2001, Anatomy and Physiology the Unity of Formand Function,
University of Wisconsin, Milwaukee.

Sheeler, P. And Bianchi, D.E., 1987, Cell and Molecular Biology, John Wiley and
Sons Inc, Canada.

Sumitro, S., Widyarti, S. dan Permana, S., 2017, Biologi Sel: Sebuah Perspektif
Memahami Sistem Kehidupan, UB Press, Malang.

Suryani dan Hendryadi, 2016, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, Prenadamedia Group,
Jakarta.

Suryo, 1995, Sitogenetika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Weber, M, 1894, Die Susswasser-Fische des Indischen Archipels nebst


Bermerkungen uber Ursprung der Fauna von Celebes. Zoologische
Ergebnises Einer Reise in Neiderlandisch Ost-Indien, 3: 405-476

Anda mungkin juga menyukai