MORFOLOGI IKAN
OLEH :
ABSTRAK
Praktikum Morfologi Ikan dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 bertempat di
Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Halu Oleo. Tujuan dari praktikum morfologi ikan ini adalah untuk mengenal
bentuk luar ikan, mengamati morfologi dan letak atau posisi tubuh ikan secara in situ.
Praktikum ini bermanfaat untuk memberikan gambaran dari bentuk luar ikan yang dapat
digunakan sebagai ciri-ciri khusus ikan untuk dapat diidentifikasi. Ikan layang merupakan
sumberdaya yang penting di perairan Indonesia, namun tingkat potensi dan tingkat
pemanfaatanya perlu dikaji. Ikan pisang pisang merah dan ikan layang merupakan jenis
ikan yang banyak tertangkap di perairan Indonesia. Kedua ikan ini memiliki bentuk tubuh
torpedo, memiliki bentuk mulut tabung, kedua ikan memiliki mulut yang dapat
disembulkan, letak mulut pada kedua ikan adalah superior. Kedua ikan tidak memiliki
sungut. Bentuk sirip pada ikan lencan turncate sedangkan pada ikan selayang berbentuk
forked. Kedua ikan memiliki sirip pelvic yang berpasangan. Sirip anal tidak memiliki sirip
anal. Memiliki warna tubuh putih.
Kata kunci: Layang, morfologi, pisang-pisang merah
Pendahuluan
Istilah ikhtiologi berasal dari Ichtyologia (bahasa latin: Yunani) dimana perkataan
Ichthys artinya ikan dan logos artinya ajaran. Sehingga ikhtiologi diartikan sebagai salah
satu cabang ilmu biologi (zoologi) yang mempelahari khusus tentang ikan beserta segala
aspek kehidupan yang dimilikinya (Burhanuddin, 2012).
Ikan merupakan vertebrata akuatik dan bernapas dengan insang, beberapa jenis ikan
bernafas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung renang (gelembung udara).
Ikan merupakan organisme yang mempunyai kemampuan bergerak sehingga tidak
tergantung pada arus yang kuat atau genangan air yang disebabkan oleh angin, mereka
dapat bergerak di dalam air menurut kemauannya sendiri (Safitri, 2017).
Ikan yang menjadi objek pengamatan kali ini yaitu Layang (Decapterus Russeli) dan
ikan pisang-pisang merah (Caesio chrysosonus). Ikan Layang merupakan ikan yang hidup
berkelompok dilaut yang jernih dan besalinitas tinggi. Sedangkan ikan Pisang-pisang merah
adalah ikan yang tergolong ikan pelagis karang. Ikan layang termasuk jenis ikan yang
bersifat pelagis, tidak menetap dan suka bergerombol. Jenis ikan ini tergolong stenohaline
(organisme yang hidup pada kisaran salinitas yang sempit), hidup di perairan yang berkadar
garam tinggi (32–34 promil) dan menyenangi perairan jernih. Ikan Layang banyak
tertangkap diperairan yang berjarak 20–30 mil dari pantai. Salinitas perairan yang ada pada
ikan layang berkisar antara 30‰-34‰. Suhu perairan memiliki peranan penting bagi
penyebaran ikan layang. Suhu perairan untuk ikan layang berkisar antara 20°C-30°C
(Jusrawati, 2021).
Ikan Pisang-pisang merah sistem pernafasannya melalui insang, pada proses
pencernaan organnya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
Sedangkan sistem reproduksi ikan Pisang-pisang merah berkembang biak seperti umumnya
ikan lain, yaitu bertelur dengan pembuahan di luar atau di perairan bebas. Telur dihasilkan
dalam jumlah yang banyak dan bersifat pelagis, permulaan perkembangan larva ini terjadi
di laut lepas pantai, selanjutnya larva tersebut kembali perairan pantai yang dangkal setelah
berumur enam minggu (Suhendro, 2014).
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar
merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme.
Bentuk luar sering kali mengalami perubahan sejak ikan lahir sampai ikan menjadi tua.
Perubahan bentuk ini ada yang sangat mencolok ada tidak mencolok. Adaptasi morfologi
mudah dikenali karena terlihat dari luar (Ridho et al., 2012). Morfologi sebagai cabang
linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata. Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa morfologi merupakan cabang ilmu bahasa
yang mempelajari bentuk dan proses pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut
dapat berpengaruh terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan dan arti
kata (Roziaty, 2016).
Tujuan pada praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat mengenal berbagai bentuk
luar ikan, mengamati morfologi dan letak/posisi bagian luar tubuh ikan secara in situ.
Manfaat pada praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat lebih memahami atau mengenal
dari bentuk luar ikan, serta mengamati morfologi dan letak/posisi bagian luar tubuh ikan
secara in situ.
Metode Praktikum
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 01 Oktober 2022 pukul 06:00-
07:50 WITA dan bertempat di Laboratorium Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum morfologi ikan antara lain seperti
sunglith yang digunakan untuk membersihkan alat-alat praktikum, lap kasar yang
digunakan untuk membersihkan sisa-sisa pembedahan praktikum, lap halus yang digunakan
untuk membersihkan alat-alat praktikum, alat bedah yang digunakan untuk membedah atau
memotong bahan praktikum, baki yang digunakan untuk menyimpan bahan praktikum,
kertas laminating yang digunakan tempat atau alas bahan yang diteliti, buku praktikum,
yang digunakan untuk mengetahui isi dari praktikum, mistar digunakan untuk mengukur
bahan praktikum, henphone digunakan untuk dokumentasi, tissue digunakan untuk
membersihkan alat-alat bedah yang telah dipakai, ikan Layang digunakan sebagai bahan
praktikum yang akan diteliti dan ikan Pisang-pisang merah sebagai bahan praktikum yang
akan diteliti.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada saat praktikum adalah menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan, kemudian mengambil ikan yang akandiamati lalu
meletakannya di dalam baki, setelah itu menyiapakan kertas laminating dan mistar untuk
membentuk preparat lalu meletakan pengamatan dengan posisi kepalah sebelah kiri dan
perut menghadap kebawah, mengamati morfologi ikan, dan mencatat hasil pengamatan
pada laporan semenntara.
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh terdapat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi ikan.
Keterangan Individu
No. Parameter Ikan Layang Ikan Pisang-Pisang merah
(Decapterus Russeli) (Caesio chrysosonus).
1. Bentuk tubuh Fusiform Fusiform
2. Bentuk mulut :
a. Berdasarkan bentuk Tabung Tabung
b. Dapat tidaknua di
Dapat di sembulkan Dapat di sembulkaan
sembulkan
c. Bedasarkan letaknya Terminal Superior
3. Sungut (Ada/Tidak ada) Tidak ada Tidak ada
4. Bentuk sirip ekor Forced Forced
5. Sirip pelvic Tidak Berpasangan Berpasangan
6. Sirip anal Tidak berpasangan Tidak berpasangan
7. Warna tubuh Silver Merah
8. Bar Tidak ada Tidak ada
9. Band Tidak ada Tidak ada
10. Blocth Tidak ada Tidak ada
11. Dot Tidak ada Tidak ada
12. Spot Tiada ada Tidak ada
13. Stripe Tidak ada Tidak ada
14. Linea lateralis Ada Ada
Keterangan :
1. Ikan Layang (Decapterus Russeli)
2. Ikan Pisang-pisang merah (Caesio chrysosonus).
Pembahasan
Morfologi adalah bentuk luar suatu organisme. Morfologi merupakan salah satu ciri
yang mudah dilihat dan mempelajari organisme, morfologi ikan sangat berhubungan
dengan habitat ikan, sehingga bentuk dan bagian-bagian tubuh bervariasi, bentuk luar
morfologi suatu jenis ikan, sering kali berubah sejak ikan menetes sampai ikan tersebut
mati. Bentuk tubuh ikan banyak macamnya, seperti fusiform (bentuk torpedo), filiform
(bentuk pipa), taenifrom (bentuk pita), sagittiform (bentuk anak panah) carangioform
(bentuk selar), globiform (bentuk bulat) dan ostracioform (bentuk kota). Pengenalan
struktur ikan tidak lepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri
yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat
berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Bentuk luar ikan sering kali
mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa, misalnya dari bentuk bilateral
simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa . bentuk tubuh
ikan merupakan suatu adaptasi terhadap terhadap lingkungannya atau merupakan pola
tingkah laku (Nadia, 2014).