Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM I

MORFOLOGI IKAN

OLEH :

NAMA : LA ODE HERDIN


STAMBUK : I1C121049
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : NIDYA ARIYATNI, S.Pi

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
Morfologi Ikan Pisang Pisang Merah (Caesio chrysosonus) dan Ikan
Layang (Decapterus Russeli)
Morphology of Red Banana Fish (Caesio chrysosonus) and Kite Fish
(Decapterus Russeli)

Laode Herdin1, Nidya Ariyatni2


1
Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo
Jln.H.E.A. Mokodompit Kampus Baru Anduonohu Kendari
Email : nidyaariyatnirenwar28@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum Morfologi Ikan dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 bertempat di
Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Halu Oleo. Tujuan dari praktikum morfologi ikan ini adalah untuk mengenal
bentuk luar ikan, mengamati morfologi dan letak atau posisi tubuh ikan secara in situ.
Praktikum ini bermanfaat untuk memberikan gambaran dari bentuk luar ikan yang dapat
digunakan sebagai ciri-ciri khusus ikan untuk dapat diidentifikasi. Ikan layang merupakan
sumberdaya yang penting di perairan Indonesia, namun tingkat potensi dan tingkat
pemanfaatanya perlu dikaji. Ikan pisang pisang merah dan ikan layang merupakan jenis
ikan yang banyak tertangkap di perairan Indonesia. Kedua ikan ini memiliki bentuk tubuh
torpedo, memiliki bentuk mulut tabung, kedua ikan memiliki mulut yang dapat
disembulkan, letak mulut pada kedua ikan adalah superior. Kedua ikan tidak memiliki
sungut. Bentuk sirip pada ikan lencan turncate sedangkan pada ikan selayang berbentuk
forked. Kedua ikan memiliki sirip pelvic yang berpasangan. Sirip anal tidak memiliki sirip
anal. Memiliki warna tubuh putih.
Kata kunci: Layang, morfologi, pisang-pisang merah
Pendahuluan
Istilah ikhtiologi berasal dari Ichtyologia (bahasa latin: Yunani) dimana perkataan
Ichthys artinya ikan dan logos artinya ajaran. Sehingga ikhtiologi diartikan sebagai salah
satu cabang ilmu biologi (zoologi) yang mempelahari khusus tentang ikan beserta segala
aspek kehidupan yang dimilikinya (Burhanuddin, 2012).
Ikan merupakan vertebrata akuatik dan bernapas dengan insang, beberapa jenis ikan
bernafas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung renang (gelembung udara).
Ikan merupakan organisme yang mempunyai kemampuan bergerak sehingga tidak
tergantung pada arus yang kuat atau genangan air yang disebabkan oleh angin, mereka
dapat bergerak di dalam air menurut kemauannya sendiri (Safitri, 2017).
Ikan yang menjadi objek pengamatan kali ini yaitu Layang (Decapterus Russeli) dan
ikan pisang-pisang merah (Caesio chrysosonus). Ikan Layang merupakan ikan yang hidup
berkelompok dilaut yang jernih dan besalinitas tinggi. Sedangkan ikan Pisang-pisang merah
adalah ikan yang tergolong ikan pelagis karang. Ikan layang termasuk jenis ikan yang
bersifat pelagis, tidak menetap dan suka bergerombol. Jenis ikan ini tergolong stenohaline
(organisme yang hidup pada kisaran salinitas yang sempit), hidup di perairan yang berkadar
garam tinggi (32–34 promil) dan menyenangi perairan jernih. Ikan Layang banyak
tertangkap diperairan yang berjarak 20–30 mil dari pantai. Salinitas perairan yang ada pada
ikan layang berkisar antara 30‰-34‰. Suhu perairan memiliki peranan penting bagi
penyebaran ikan layang. Suhu perairan untuk ikan layang berkisar antara 20°C-30°C
(Jusrawati, 2021).
Ikan Pisang-pisang merah sistem pernafasannya melalui insang, pada proses
pencernaan organnya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
Sedangkan sistem reproduksi ikan Pisang-pisang merah berkembang biak seperti umumnya
ikan lain, yaitu bertelur dengan pembuahan di luar atau di perairan bebas. Telur dihasilkan
dalam jumlah yang banyak dan bersifat pelagis, permulaan perkembangan larva ini terjadi
di laut lepas pantai, selanjutnya larva tersebut kembali perairan pantai yang dangkal setelah
berumur enam minggu (Suhendro, 2014).
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar
merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme.
Bentuk luar sering kali mengalami perubahan sejak ikan lahir sampai ikan menjadi tua.
Perubahan bentuk ini ada yang sangat mencolok ada tidak mencolok. Adaptasi morfologi
mudah dikenali karena terlihat dari luar (Ridho et al., 2012). Morfologi sebagai cabang
linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata. Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa morfologi merupakan cabang ilmu bahasa
yang mempelajari bentuk dan proses pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut
dapat berpengaruh terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan dan arti
kata (Roziaty, 2016).
Tujuan pada praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat mengenal berbagai bentuk
luar ikan, mengamati morfologi dan letak/posisi bagian luar tubuh ikan secara in situ.
Manfaat pada praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat lebih memahami atau mengenal
dari bentuk luar ikan, serta mengamati morfologi dan letak/posisi bagian luar tubuh ikan
secara in situ.
Metode Praktikum
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 01 Oktober 2022 pukul 06:00-
07:50 WITA dan bertempat di Laboratorium Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum morfologi ikan antara lain seperti
sunglith yang digunakan untuk membersihkan alat-alat praktikum, lap kasar yang
digunakan untuk membersihkan sisa-sisa pembedahan praktikum, lap halus yang digunakan
untuk membersihkan alat-alat praktikum, alat bedah yang digunakan untuk membedah atau
memotong bahan praktikum, baki yang digunakan untuk menyimpan bahan praktikum,
kertas laminating yang digunakan tempat atau alas bahan yang diteliti, buku praktikum,
yang digunakan untuk mengetahui isi dari praktikum, mistar digunakan untuk mengukur
bahan praktikum, henphone digunakan untuk dokumentasi, tissue digunakan untuk
membersihkan alat-alat bedah yang telah dipakai, ikan Layang digunakan sebagai bahan
praktikum yang akan diteliti dan ikan Pisang-pisang merah sebagai bahan praktikum yang
akan diteliti.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada saat praktikum adalah menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan, kemudian mengambil ikan yang akandiamati lalu
meletakannya di dalam baki, setelah itu menyiapakan kertas laminating dan mistar untuk
membentuk preparat lalu meletakan pengamatan dengan posisi kepalah sebelah kiri dan
perut menghadap kebawah, mengamati morfologi ikan, dan mencatat hasil pengamatan
pada laporan semenntara.
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh terdapat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi ikan.
Keterangan Individu
No. Parameter Ikan Layang Ikan Pisang-Pisang merah
(Decapterus Russeli) (Caesio chrysosonus).
1. Bentuk tubuh Fusiform Fusiform
2. Bentuk mulut :
a. Berdasarkan bentuk Tabung Tabung
b. Dapat tidaknua di
Dapat di sembulkan Dapat di sembulkaan
sembulkan
c. Bedasarkan letaknya Terminal Superior
3. Sungut (Ada/Tidak ada) Tidak ada Tidak ada
4. Bentuk sirip ekor Forced Forced
5. Sirip pelvic Tidak Berpasangan Berpasangan
6. Sirip anal Tidak berpasangan Tidak berpasangan
7. Warna tubuh Silver Merah
8. Bar Tidak ada Tidak ada
9. Band Tidak ada Tidak ada
10. Blocth Tidak ada Tidak ada
11. Dot Tidak ada Tidak ada
12. Spot Tiada ada Tidak ada
13. Stripe Tidak ada Tidak ada
14. Linea lateralis Ada Ada
Keterangan :
1. Ikan Layang (Decapterus Russeli)
2. Ikan Pisang-pisang merah (Caesio chrysosonus).
Pembahasan
Morfologi adalah bentuk luar suatu organisme. Morfologi merupakan salah satu ciri
yang mudah dilihat dan mempelajari organisme, morfologi ikan sangat berhubungan
dengan habitat ikan, sehingga bentuk dan bagian-bagian tubuh bervariasi, bentuk luar
morfologi suatu jenis ikan, sering kali berubah sejak ikan menetes sampai ikan tersebut
mati. Bentuk tubuh ikan banyak macamnya, seperti fusiform (bentuk torpedo), filiform
(bentuk pipa), taenifrom (bentuk pita), sagittiform (bentuk anak panah) carangioform
(bentuk selar), globiform (bentuk bulat) dan ostracioform (bentuk kota). Pengenalan
struktur ikan tidak lepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri
yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat
berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Bentuk luar ikan sering kali
mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa, misalnya dari bentuk bilateral
simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa . bentuk tubuh
ikan merupakan suatu adaptasi terhadap terhadap lingkungannya atau merupakan pola
tingkah laku (Nadia, 2014).

Gambar 1. Morfologi ikan layang


Sumber : Dok. pribadi, 2022
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh fusiform,
bentuk mulut tabung, dapat disembulkan berdasarkan letaknya terminal, tidak memiliki
sungut, bentuk sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan, sirip anal berpasangan, warna
tubuh putih hitam, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak memiliki blotch, tidak
memiliki dot, tidak memiliki spot tidak memiliki stripe, dan tidak memiliki linea lateralis.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ambar Prihatini (2010) yang menyatakan bahwa ciri khas
yang sering dijumpai pada ikan layang (D. russellis) ialah terdapatnya sirip kecil (finlet) di
belakang sirip punggung dan sirip dubur dan terdapat sisik berlingin 15 yang tebal (lateral
scute) pada bagian garis sisi (lateral line). Bentuk badan sepintas seperti tongkol, sirip
punggung pertama berjari keras 8. sirip punggung kedua berjari-jari keras 1 dan 32 – 35
lemah. Sirip dubur teridiri 2 jari-jari keras (lepas), 1 jari-jari keras bergandeng dengan 26 –
30 jari lemah.Dibelakang sirip punggung kedua dan dubur terdapat 1 jari-jari sirip
tambahan. Terdapat 25 – 30 sisik duri pada garis sisinya. Dapat mencapai panjang 40 cm,
umumnya 25 cm. Warna : biru kehijauan bagian atas, putih perak bagian bawah. Sirip
siripnya kuning pucat atau kuning kotor. Suatu totol hitam terdapat pada bagian atas
penutup insang dan pangkal sirip dada.

Gambar 2. Morfologi Pisang pisang merah


Sumber : Dok. Pribadi, 2022
Berdasarkan hasil pengamatan morfologi ikan Pisang-pisang merah adalah bentuk
tubuh fusiform, bentuk mulut tabung, dapat disembulkan berdasarkan letaknya Superior,
tidak memiliki sungut, bentuk sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan, sirip anal
berpasangan, warna tubuh putih hitam, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak
memiliki blotch, tidak memiliki dot, tidak memiliki spot tidak memiliki stripe, dan tidak
memiliki linea lateralis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Abdul (2013), yang menyatakan
bahwa pada ikan Pisang-pisang merah (C. Crhysozona) memiliki badan yang berbentuk
panjang, lansing, gepeng, sisik-sisik kecil dan ctenoid. Dahi dan penutup insang bersisik.
Mulut kecil dapat disembulkan, sirip punggung berjari-jari keras 10 dan 14-15 lemah. Sirip
dubur berjari-jari keras 3, dan 11- 12 lemah. Tapisan insang 10-15, sisik-sisik pada garis
rusuk 67-77, sisik-sisik diatas dan dibawah urat sisi tersusun horizontal. Pangkal sirip
punggung dan dubur hampir setengahnya tertutup sisik. Termasuk ikan buas, makanannya
invertebrata dapat mencapai panjang 20 cm dan umumnya 15 cm.
Simpulan
Simpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini adalah Morfologi adalah bentuk
luar suatu organisme. Morfologi merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan
mempelajari organisme, morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan, sehingga
bentuk dan bagian-bagian tubuh bervariasi, bentuk luar morfologi suatu jenis ikan, sering
kali berubah sejak ikan menetes sampai ikan tersebut mati. Bentuk tubuh ikan banyak
macamnya, seperti fusiform (bentuk torpedo), filiform (bentuk pipa), taenifrom (bentuk
pita), sagittiform (bentuk anak panah) carangioform (bentuk selar), globiform (bentuk
bulat) dan ostracioform (bentuk kota). Morfologi ikan layang adalah bentuk tubuh
fusiform, bentuk mulut tabung, dapat disembulkan berdasarkan letaknyaterminal, tidak
memiliki sungut, bentuk sirip ekor forked, sirip pelvic berpasangan, sirip anal berpasangan,
warna tubuh putih hitam, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak memiliki blotch,
tidak memiliki dot, tidak memiliki spot tidak memiliki stripe, dan tidak memiliki linea
lateralis.Morfologi pada ikan pisang pisang merah hasil pengamtan adalah bentuk tubuh
fusiform,bentuk mulut tabung, dapat disembulkan, berdasarkan letaknya superoir, tidak
memiliki sungut, bentuk sirip ekor rounded, sirip pelvic berpasangan, sirip anal tidak
berpasangan, warna tubuh coklat, tidak memiliki bar, tidak memiliki band, tidak memiliki
blotch, tidak memiliki dot, memiliki spot, tidak memiliki stripe, dan memiliki linea
lateralis.
Saran
Adapun saran dari saya pada praktikum morfologi ikan ini agar laboratoriumnya
lebih diperbaiki lagi dalam hal sarana dan prasarananya agar praktikan dapat menjalankan
praktikum dengan nyaman.
Daftar Pustaka
Abdullah, Mashjur, Annisa. Biologi Reproduksi Ikan Layang (Decapterus Russelli
Ruppell, 1830) di Perairan Selat Sunda. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Burhanuddin AI. 2012. Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya. Yogyakarta. Deepublish.
Nadia. 2014. Perdaan Umpan Dan Kedalaman Perairan pada Bubu Lipat Terhadap hasil
Tagkapan Rajungan (Portunus pelagicus) di perairan betahwalang, Demak. Jurnal
Perikanan dan Kelautan. Journal of Fisheries Resources Utilization Management
and Technology
Jusrawati, 2021 Karakteristik Mutu Kimiawi Ikan Layang (Decapterus macrosoma) Segar
Menggunakan Teknik Penanganan Perbandingan Air dan Es serta Lama
Penyimpanan. Skripsi-S1 thesis, Universitas Hasanuddin.
Prihatini, Ambar. 2010. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus Spp) Hasil
Tangkapan Purse Seine yang Didaratkan di PPN Pekalongan. [Tesis]. Universitas
Diponegoro. Semarang
Roziaty, Efri. 2016. Kajian Lichen : Morfologi, Habitat dan Bioindikator kualitas Udara
Ambien Akibat Polusi Kendaraan Bermotor.
Suhendro, Rahman D. 2014. Pengaruh Penambahan Garam Terhadap Mutu Ikan Pisang-
Pisang Merah (Caesio chrysosonus) Segar Selama Pemasaran Rantai Dingin.
Universitas Negeri Gorontalo : Gorontalo.
Safitri I. 2017. Deskripsi Morfologi Ikan Yang Tertangkap di Aliran Sungai Percut.
Pembelajaran dan Biologi Nukleus. 3(1) : Hal. 17-24

Anda mungkin juga menyukai