PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Mengetahui anatomi tubuh ikan bandeng.
2) Mengeatuhi mengenai ciri-ciri organ tubuh yang ada pada ikan bandeng
3) Mengetahui lebih detail mengenai ikan bandeng.
4) Memenuhi tugas mata pelajaran IPA
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan bandeng memiliki nama lain yaitu Chanos chanos. Ikan ini memiliki tubuh
langsing dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu berenang dengan cepat.
Warna tubuhnya putih keperak – perakan. mulut tidak bergerigi sehingga menyukai
makanan ganggang biru yang tumbuh di dasar perairan (herbivora).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub class : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Species : Chanos chanos
2
2.3 Morfologi Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Ikan bandeng memiliki bentuk tubuh yang memanjang, ramping, pipih dan oval.
Panjang ikan ini berkisar 5 -10 cm bahkan lebih, dan juga memiliki ketinggian badan
berkisar 2-4 cm. Sedangkan ukuran kepala pada ikan bandeng ini sejajar atau berukuran
seimbang dengan ukuran badanya yang memiliki bentuk lonjong dan tidak memiliki
sisik. Selain itu, ikan bandeng ini memiliki kepala depan yang mendekati mulut dan
sedikit meruncing.
Ikan bandeng memiliki warna keputihan, abu-abu dan silver. Ikan bandeng
memiliki sisik kecil yang berdiameter 0,01 -0,005 bahkan lebih. Sisik tersebut memiliki
warna yang sama dan juga tidak mengkilap. Sirip badan ikan bandengan ini memiliki
beberapa lapisan seperti lilin, memiliki bentuk segitiga dan terletak di insang di bawah
perut.
Sedangkan sirip bagian punggung ikan bandeng ini memiliki tulang yang tersusun
14 batang. Salah satunya sirip yang terletak di bagian atas punggung memiliki fungis
untuk mengontrol berenag ikan. Selain itu, sirip di bagian perut ikan bandengn ini
terdapat di dekat bagian anus, yang memiliki fungi untuk mengatur keseimbangan
berenang.
Sedangkan sirip lainnya pada ikan bandeng ini terletak di bagian belakang sangat
besar, berwarna kehitaman atau kecoklatan dan juga runcing di bagian ujung. Sirip ini
berfungsi untuk mengemudi kecepatan berang pada ikan bandeng.
Perlu di ketahui bahwa ikan bandengan adalah salah satu jenis ikan eurihalin,
yang dapat berkembangbiak di sungai air tawar, air payau, dan air laut. Namun, untuk
pertumbuhan dan perkembangan ikan bandeng ini sangat relatif cepat yaitu 1-2 kg per
ekornya bahkan juga bisa lebih tergantung pemeliharan ikan bandeng.
3
6. Memiliki sirip punggung (pinna dorsalis) untuk kestabilan ikan saat berenang
7. Memilki sirip perut (pinna ventralis) untuk stabilitas ikan saat berenang
8. Memiliki sirip anus (pinna analis) untuk gerakan memutar pada ikan saat berenang
9. Memiliki sirip dada (pinna pectoralis) untuk gerakan maju, mundur dan kesamping
10. Sisik berwarna karena adanya biocroma zat pemberi warna pada sisik
11. Memiliki sisetem pencernaan yang sudah lengkap
Pada dasarnya, struktur anatomi ikan bandeng sama seperti ikan-ikan pada
umumnya. Beberapa organ tubuh ikan ini yang cukup mudah untuk diteliti antara lain
otak, sistem pencernaan, jantung, hati, limpa, gonad, gelembung renang, ginjal pilorik
kaeka, dan kantong empedu.
Di dalam rongga badan ikan bandeng terdapat ginjal dan gelembung renang yang
berguna untuk mendeteksi tingkat kedalaman air. Organ-organ ini berada di sebelah
ventral. Di sampingnya juga terdapat limpa, meskipun organ ini sukar diamati karena
sering tertutup lemak dan hati di antara usus. Organ-organ lain yang juga terletak di
posisi ini yaitu saluran pencernaan, hati, dan kantong empedu.
4
BAB III
METODELOGI
Cara Kerja dalam melakukan praktikum Ichtiologi pada ikan Bandeng yaitu sebagai
berikut :
1. Menyiapkam semua peralatan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Mengamati materi praktikum baik langsung atau melalui pembedahan terlebih
dahulu.
3. Meletakkan ikan bandeng (Chanos chanos) pada gabus dengan posisi mlintang
kepala ikan sebelah kiri kemudian menggambar morfologi ikan pada modul
yang telah disediakan.
4. Mencatat hasil-hasil pengamatan.
5. Melaporkan hasil praktikum.
6. Membersihkan kembali semua peralatan yang digunakan serta menyimpannya.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
6
Gambar 2. Morfologi ikan bandeng (Chanos-chanos)
7
Tabel 2. Morfologi ikan bandeng (Chanos chanos)
Operkulum Ada
Preoperkulum Ada
Sirip P (ada/tidak) Tidak ada
4.2 Pembahasan
Ikan bandeng mempunyai badan yang memanjang seperti torpedo ( Fusiform )
dengan sirip ekor bercabang sebagai tanda bahwa ikan bandeng tergolong sebagai
perenang cepat. Kepala ikan bandeng tidak bersisik, mulut kecil terletak di ujung rahang(
Terminal ) tanpa gigi, lubang hidung terletak di depan mata. Mata diliputi oleh selaput
bening (subcutaneus).Warna badan putih keperak-perakan dan punggung putih kehitaman.
Ikan bandeng mempunyai tubuh yang ramping dan ditutupi oleh sisik dengan jari-
jari yang lunak. Sirip ekor yang panjang dan bercagak( Forked ). Mulut sedang dan non
protractile dengan posisi mulut satu garis dengan sisi bawah bola mata dan tidak memiliki
sungut.Hasil praktikum menunjukan posisi sirip perut terhadap sirip dada di kategorikan
termasuk abdominal.
8
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini mahasiswa dapat mengambil kesimpulan bahwa: Dapat
diketahui morfologi dari ikan diantaranya bentuk tubuh, bentuk mulut, posisi mulut,
bentuk sirip ekor, ciri-ciri khusus pada ikan, dan posisi sirip perut pada sirip dada. Pada
praktikum ini bahan yang dipakai ialahikan Bandeng. Ikan ini memiliki tubuh langsing
dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu berenang dengan cepat. Warna
tubuhnya putih keperak – perakan. mulut tidak bergerigi sehingga menyukai makanan
ganggang biru yang tumbuh di dasar perairan (herbivora).Setelah melakukan praktikum
mahasiswa dapat mengenal morfologi dari masing-masing jenis ikan tersebut.
5.2 Saran
Menggunakan ikan yang segar saat praktikum agar praktikan dapat lebih jelas
dalam melihat morfologi ikan tersebut dan mendapatkan hasil yang lebih akurat dan
mendetail.
9
GURU MATA PELAJARAN: HARMONIS S.Pd
LAPORAN PRAKTIKUM
IKAN BANDENG
DISUSUN OLEH:
RIFNA AYU NOVITA PUTRI
WILDA SASMITA
ISMAIL
ZUL HIDAYAT
SYAWAL
KELAS IX-B
MTS YAPIT TARETTA
TAHUN PELAJARAN 2018-2019
10