2021
Anshar Prayudhi, M.Pd.I
CRUSTACEA
Krustasea (Crustacea) atau udang-udangan adalah salah satu subfilum (kelas) besar dari filum
Arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan (Ghafor, 2020). Subfilum ini mencakup
hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas
merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan
kehidupan darat (Poore, 2004), seperti kepiting darat. Beberapa takson Crustacea bersifat parasit dan hidup
dengan menumpang pada inangnya.
Kata Crustacea berasal dari bahasa Romawi crusta, artinya kulit yang keras. Sesuai dengan namanya,
kelompok subfilum Arthropoda ini memang memiliki ciri kulit yang keras.
Klasifikasi
Pada klasifikasi konvensional Crustacea terbagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-
udangan rendah; kecil) dan Malacostrata (udang-udangan besar) (Wikipedia, 2021). Entomostraca umumnya
berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar.
Entomostraca biasanya digunakan sebagai makanan ikan, meliputi ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan
Amphipoda. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk ke dalam
Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda. Contoh dari spesiesnya adalah udang windu (Panaeus),
udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).
Namun untuk sistem klasifikasi kontemporer, Crustacea terbagi menjadi 6 kelas (Wikipedia, 2021), yaitu:
Remipedia
Branchiopoda
Ostracoda
Cephalocarida
Maxillopoda
Malacostraca
Remipedia
Merupakan udang purba, hidup di perairan yang gelap. Tubuh Remipedia berukuran sekitar 30 mm,
terdiri atas kepala (sepal) dan badan yang memanjang (trunk) dengan 32 ruas. Ruas tubuh yang pertama bersatu
dengan kepala, sedangkan ruas terakhir bersatu dengan telson. Kepala ditutupi pelindung dan memiliki tonjolan
preantenula sebagai indra peraba. Remipedia memiliki alat sengat tajam dan beracun sebagai jarum injeksi dan
berenang dengan punggung sebagai landasan (Schramm, 2012). Hanya terdapat 22 spesies Remipedia,
contohnya Spelonectes atlantida (ditemukan di terowongan vulkanik Atlantida, Kepulauan Canary), Spelonectes
tanumekes, dan Godzillognomus schrami.
Branchiopoda
Hidup di air tawar, jumlah segmen tubuh dan appendage(bagian-bagian tubuh luar) sangat bervariasi,
maksila tereduksi atau tidak ada, dan memiliki kaki berbentuk seperti daun (Brandao, et.al., 2013). Contohnya:
Artemia salina, Lepicodaris rhyniensis, dan Daphnia pulex
Ostracoda
Memiliki tubuh berukuran kecil (Poore, 2004), antara 0,2 - 30 mm, berbentuk bulat atau lonjong, ruas-
ruas tubuh tampak tidak jelas, dan memiliki antena yang panjang sebagai alat untuk berenang. Ostracoda
memiliki karapas berkeping dua yang menyatu di bagian dorsal dan menutupi badan serta kepala. Karapas ada
yang keras karena mengandung zat kapur dan setiap kali molting akan diganti dengan yang baru (Poore, 2004).
Ada Ostracoda yang hidup sebagai zooplankton laut dengan kedalaman hingga 700 m, sebagai bentos,
atau melekat di dasar perairan. Ostracoda adalah herbivor, karnivora (predator), atau pemakan detritus.
Beberapa spesies ada yang hidup komensalisme dengan Echinodermata atau Crustacea lainnya.
Terdapat sekira 13.000 spesies Ostracoda yang masih hidup seperti Cypridina mediterranea,
Azygocypridina lotoryi, dan Gigantocypris pellucida.
Cephalocarida
Merupakan udang-udangan kecil paling primitif yang masih hidup. Panjang tubuh Cephalocorida sekitar
2-4 mm, maksila (rahang atas) tidak berkembang, hidup sebagai pemakan detritus, sebagai bentos di sedimen
lumpur atau pasir laut dengan kedalaman hingga 1.500 m, dan bersifat hemafrodit. Terdapat empat genus
Cephalocorida. Contohnya spesies: Lightiella, Monniotae dan Hutchinsoniella macracantha.
Maxillopoda
Memiliki tubuh berukuran kecil (kecuali teritip). Tubuh Maxillopoda pendek, terdiri atas bagian kepala
(5 ruas), dada (6 ruas), perut (4 ruas) dan sebuah telson. Kepala dan dada ada yang bersatu. Ada yang memiliki
karapas, dan ada yang tidak. Mata ada yang memiliki tiga mangkuk disebut naupliar eyes. Contoh Maxillopoda
antara lain: Cyclops bicuspidatus, Austromegabalanus psittacus, dan Stygotantulus stocki.
Malacostraca
Memiliki tubuh yang terdiri atas lima ruas kepala, delapan ruas dada, dan enam ruas perut (kecuali
Lepostraca yang memiliki tujuh ruas), dan sebuah telson. Karapas menutupi toraks atau tereduksi. Kepala dan
dada bersatu membentuk sefalotoraks. Malacostraca merupakan Crustacea dengan jumlah anggota terbanyak,
terdapat lebih dari 25.000 spesies.
Malacostraca dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain Isopoda, contohnya Asellus sp.; Amphipoda,
contohnya Alicella gigantea; Stomatopoda, contohnya Odontodactylus latirostris; dan Decapoda, contohnya
udang windu (Penaeus monodon), kelomang (Pagurus bernhardus), rajungan (Portunus), dan kepiting bakau
(Scyella serrata).
Habitat
Krustasea hidup di banyak habitat, daratan, pegunungan, dalam laut, dan kawasan mangrove. Semakin
baik kondisi vegetasi mangrove dengan faktor lingkungan yang mendukung maka akan semakin banyak jenis
dan kemelimpahan dari jenis krustasea di kawasan mangrove tersebut (Rahayu, et.al., 2017). Secara ekologis,
mangrove memilki fungsi dalam peranannya di rantai makanan, sehingga dapat menunjang kehidupan
krustasea seperti kepiting (Pratiwi & Rahmat, 2015). Hutan mangrove tidak hanya melengkapi pangan bagi
kepiting, akan tetapi dapat juga menciptakan suasana iklim yang dapat melindungi kepiting-kepiting tersebut
hidup dengan baik dan aman di daerah tersebut.
Crustacea dapat bertahan hidup dan berkembang biak jika kondisi lingkungan habitatnya sesuai dengan
kisaran yang dapat ditoleransi oleh tubuhnya seperti suhu, pH air, serta salinitas air (Duya & Rista, 2019).
Decapoda banyak ditemukan di perairan tawar daerah tropis, hutan dataran rendah yang lembab, atau
pegunungan. Banyak kepiting menempati sungai, dataran lembab, air terjun, karst, gua-gua, dan area semi-
terrestrial (Peter, 2017; Ghafor, 2020)
Referensi
Buku
Ghafor, Imad Mahmood. 2020. Crustacean. IntechOpen. http://dx.doi.org/10.5772/intechopen.89730
Minelli, Alessandro., et.al. (Ed.). 2013. Arthropod Biology Ana Evolution. Heidelberg: Springer
Poore, Gary CB. 2004. Marine Decapod Crustacea: A Guide do Identification. Victoria, Australia: CSIRO Publishing
Schramm, F.J & fon Vaupel Klein, J.C. (Ed.). 2012. The Crustacea. Leiden-Boston: Brill
Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Krustasea
https://caves.or.id/arsip/glossary/krustasea-crustacea
http://p2k.itbu.ac.id/ind/3059-2950/Krustasea_60302_itbu_krustasea-itbu.html
https://teks.co.id/crustacea-adalah/
https://quipper.co.id/crustacea-adalah/
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Arthopoda/molfiles/konten10.html
https://dosenbiologi.com/hewan/contoh-hewan-crustaceae-yang-menguntungkan
https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/06/100100123/spesies-baru-krustasea-ditemukan-di-tempat-
terpanas-di-bumi
https://nationalgeographic.grid.id/read/132722834/spesies-krustasea-raksasa-pemakan-bangkai-ditemukan-
di-laut-dalam
https://www.tentorku.com/karakteristik-klasifikasi-crustacea/