2021
Anshar Prayudhi, M.Pd.I
Udang sentadu; mantis shrimp; Stomatopoda adalah Crustacea bahari yang merupakan sederet spesies
dari kelas Malacostraca, ordo Stomatopoda. Disebut ‘mantis’, karena bentuk dan sifatnya yang sangat mirip
dengan belalang mantis alias belalang sembah.
Orang Assyria menyebut udang mantis ini ‘belalang laut’, di Australia disebut ‘pembunuh udang’ atau
‘pembelah jempol’ dikarenakan udang ini kerap menimbulkan luka sabetan yang menyakitkan jika ditangani
secara tidak hati-hati (Wikipedia, 2021).
Catatan Ekologi
Meski udang-udang ini adalah binatang umum dan salah-satu pemangsa terpenting di banyak habitat
laut dangkal di wilayah tropis dan sub-tropis (Pujawan, et.al, 2012). Sebagian spesies (dari genus Harpiosquilla)
bisa tinggal di kedalaman subtidal (92 meter) di bawah permukaan laut (Wardianto & Mashar, 2011). Terungkap
pula jika udang mantis dapat bertahan di perairan laut yang terkontaminasi sekalipun (Sihombing, 2018).
Udang mantis memiliki daerah penyebaran di sekitar perairan Indo-Pasifik Barat mulai dari Jepang,
Australia sampai ke Pasifik meliputi Laut Merah, Afrika Selatan, dan Samudera Hindia (Ahyong, 2012). Di
Indonesia udang ini terdapat di perairan Selat Malaka, bagian timur dan barat Sumatera, Laut Jawa, serta bagian
selatan Jawa (Astuti & Ariestyani, 2013). Binatang ini kurang dimengerti oleh para divers, sebab banyak jenisnya
yang menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam liang dan lubang.
Ada sekitar 400 jenis mantis yang tersebar di seluruh dunia (Wikipedia, 2021). Salah satu yang
mempunyai warna menarik, dan sering menjadi obyek foto para fotografer bawah air adalah peacock mantis
shrimp (Odontodactylus scyllarus ). Warna tubuhnya disamakan dengan ekor burung merak (Ahyong, et.al.
2008)
Perlu diketahui bahwa udang sentadu terkenal sebagai binatang posesif terhadap teritorinya (Amaral,
et.al., 2021). Setiap ada makhluk lain yang mendekat lubangnya, akan diserangnya tanpa ampun.
Eksistensi udang sentadu di liang-liang karang dianggap turut menjaga ekosistem terumbu karang
(Situmeang, et.al., 2017). Mereka juga turut memelihara spesies-spesies sekitarnya baik langsung maupun tak
langsung.
Cuisine Mantis
Udang mantis merupakan salah satu jenis krustasea laut yang bernilai ekonomis, baik sebagai sumber
gizi masyarakat maupun sebagai komoditas ekspor. Menu udang manis telah dikenal dengan kandungan protein
hewaninya yang cukup tinggi, sehingga sajiannya menjadi hidangan eksotis di beberapa benua, mulai dari
Eropa, Amerika, Australia, dan Asia (Astuti & Ariestyani, 2013).
Referensi
Buku
Ahyong, Shane T. 2012. The Marine Fauna of New Zealand: Mantis Shrimp (Crustacea: Stomatopoda).
Wellington: NIWA (National Institute of Water Ana Atmospheric Research)
Ayong, Shane T. et.al 2008. A Catalog of the Mantis Shrimp (Stomatopoda) of Taiwan. Keelung: Natonal Taiwan
Ocean University
Koenemann, Stefan & Jenner, Ronald A. 2005. Crustacea and Arthropod Relationships. Boca Raton: Taylor &
Francis
Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Udang_sentadu
https://www.mongabay.co.id/2013/12/09/udang-mantis-si-petinju-bungkuk-bermata-pelik/
https://en.wikipedia.org/wiki/Mantis_shrimp
https://ucmp.berkeley.edu/arthropoda/crustacea/malacostraca/eumalacostraca/stomatopoda.html
https://www.mindat.org/taxon-1373.html
https://www.encyclopedia.com/environment/encyclopedias-almanacs-transcripts-and-maps/stomatopoda-
mantis-shrimps
https://www.greeners.co/flora-fauna/udang-mantis/
https://www.idntimes.com/science/discovery/anjar-triananda-ramadhani-1/fakta-unik-udang-mantis-c1c2/1