Anda di halaman 1dari 2

Literatur Digital – Biologi : Animalia

2021
Anshar Prayudhi, M.Pd.I

LIPAN (CENTIPEDE)

Lipan; kelabang; centipede merupakan hewan invertebrata kelas Chilopoda, subfilum Myriapoda, filum
Arthropoda. Predator ini memangsa cacing dan serangga. Mereka adalah hewan soliter dan nokturnal.
Dibanding Millipede, Centipede lebih gesit bergerak dan tidak meringkuk jika terancam.

Morfologi
Bentuk tubuhnya pipih, jumlah segmen bisa mencapai 177, setiap segmen terdapat sepasang kaki,
kecuali pada satu segmen di belakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada bagian kepala terdapat sepasang
mata. Masing-masing mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun. Lipan melumpuhkan mangsanya
dengan cara menggunakan kaki depannya yang beracun lalu mengunyahnya dengan rahang bawah. Kaki depan
yang beracun dan rahang bawa yang kuat juga mereka gunakan sebagai pertahanan diri bila terancam predator
lain atau gangguan manusia.
Reproduksi kelabang sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan. Perkembangbiakan kelabang termasuk
lambat, bahkan pada beberapa spesies dapat melalui hingga 10 fase instar. Kelabang relatif berumur panjang;
beberapa spesies telah diketahui dapat hidup hingga enam tahun.
Populasi dan Habitat
Ada sekitar 3.500 spesies kelabang di seluruh dunia yang telah dideskripsikan (Dugon, 2015). Mereka
biasanya ditemukan di banyak daerah beriklim padang pasir, pegunungan, hutan tropis, kecuali Antartika
(Dugon, 2015). Mereka adalah Arthropoda soliter sejati, yang bila disatukan akan beradu satu sama lain. Pada
siang hari mereka pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah dan gelap, tetapi jika cuaca terlalu basah
atau terlalu kering, mereka mencari tempat lain, datang untuk berlindung di dalam rumah. Spesies yang hidup
di zona beriklim lebih kering biasanya berukuran kecil (hingga 10 cm) dibanding yang menghuni daerah
khatulistiwa yang lembab, yang berukuran melebihi 30 cm.

Lipan di Sekitar Manusia


Kelabang terbesar di dunia dari spesies Scolopendra gigantea memiliki panjang hampir 30 cm. Kelabang
yang biasanya hidup di halaman rumah adalah Scutigera coleoptrata dan Lepisma saccharina yang memiliki 15
pasang kaki, berukuran lebih kecil. Mereka kerap terlihat melintas di teras rumah, di bawah pot bunga, kamar
mandi, dapur, dan area tanah yang lembab untuk memburu serangga. Keberadaan mereka dapat diketahui
melalui noda kotoran mereka yang membercak.
Sebagian besar spesies kelabang tidak berbahaya bagi manusia, meski banyak kelabang tropis memang
berbahaya. Efek racun (venom) gigitan kelabang pada manusia pada umumnya hanya menghasilkan reaksi
moderat yang mirip dengan efek sengatan lebah. Namun efek yang fatal dapat terjadi pada orang yang memiliki
riwayat alergi terhadap racun sengat. Belum ditemukan laporan terkait adanya penyakit yang dibawa oleh
hewan ini dan dapat ditularkan ke manusia, tumbuhan, ataupun hewan lain.
Di Thailand, China, dan di beberapa bagian Afrika lipan menjadi sajian kudapan. Banyak pengobatan Cina
menggunakan bagian tubuh lipan sebagai obat oral, meskipun efektivitas pengobatan ini belum terbukti secara
ilmiah.

Referensi
Buku
Dugon, Michael. 2015. “Evolution, Morphology, and Develoment of the Centipede Venom System”. Evolution
of Venomous Animals and Their Toxins. Dordrecht: Springer Science.
Hawksworth, David L. & Bull, Alan T. (Ed.). 2006. Arthropod Diversity and Conservation. Netherland: Springer
Netherlands
Minelli, Alessandro. et.al. 2013. Arthropod Biology And Evolution. New York: Springer Heidelberg

Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Lipan
http://kk.sttbandung.ac.id/id1/3060-2940/Centipede_90970_ensiklopedia-bebas-q-sttbandung.html
https://www.aag.co.id/blog/post/kaki-seribu-vs-kelabang
http://p2k.itbu.ac.id/ind/2-3064-2950/Kelabang_90970_itbu_p2k-itbu.html
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20141128115201-199-14471/misteri-lipan-mengapa-tak-bermata
https://www.kompas.com/homey/read/2021/03/01/141200976/simak-cara-membasmi-kelabang-yang-
masuk-ke-dalam-rumah
https://en.wikipedia.org/wiki/Centipede

Anda mungkin juga menyukai