GENETIKA
PERCOBAAN II
ANALISIS PEDIGREE
NIM : H041171507
KELOMPOK : I (SATU)
LABORATORIUM GENETIKA
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
manusia diseluruh muka bumi sangat banyak, namun jumlah anggota tiap
dimanipulasi, oleh karena itu para ahli genetika harus menganalisis hasil
perkawinan yang telah terjadi. Mereka melakukan hal itu dengan cara
mengumpulkan informasi tentang sejarah sifat tertentu dalam suatu keluarga dan
sifat orangtua dan anak pada beberapa generasi. Hal ini disebut analisis (pedigree)
serta mampu mempelajari karakter yang ditentukan oleh sepasang gen sehingga
atau penyakit menurun atau dengan kata lain gen dapat menentukan pola
Untuk mengikuti diagram silsilah ini, perlu tingkatan ketelitian yang tinggi
dan analisis yang cermat, serta memerlukan beberapa asumsi agar tidak salah
dapat diteliti dengan mencari dan menganalisis suatu keluarga yang dapat melipat
percobaan ini untuk menganalisis silsilah keluarga menggulung dan melipat lidah.
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menganalisis silsilah keluarga lidah
Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
analysis berarti pemeriksaan yang teliti. Jadi kalau diartikan secara harfiah (kata
demi kata), pedigree analysis berarti pemeriksaan yang teliti terhadap silsilah atau
asal usul. Pedigree merupakan peta silsilah keluarga yang memberikan informasi
mengenai genotipe dan fenotipe dari suatu keluarga. Analisis pedigree dilakukan
untuk menentukan pola pewarisan suatu sifat dari keluarga tersebut (Suryo, 2011).
mungkin melakukan uji coba perkawinan pada manusia, kemungkinan kecil orang
mau dikawinkan secara asal sesuai kehendak peneliti, adanya kemauan untuk
untuk mempelajari pola pewarisan sifat terutama kelainan dan penyakit bawaan
sering kali dilakukan dengan cara analisis peta silsilah (pedigree). Peta silsilah ini
II.2 Kebakaan
penurunan, penerusan, atau pewarisan ciri, tabiat, atau sifat-sifat genetika tertua
adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari sifat turun-temurun. Pewarisan sifat
itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen. Kromosom adalah struktur benang
keturunan (Hereditas). Sedangkan gen adalah unit terkecil yang terletak pada
genetika harus menganalisis hasil dari perkawinan yang telah terjadi. Sebanyak
sifat tertentu dan informasi ini disusun menjadi sebuah pohon keluarga yang
menggambarkan hubungan timbal balik antara orang tua dan anak dari generasi ke
Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari seluk beluk dan
disebut gen. Bahan sifat keturunan tidak bersifat baka namun selalu berubah
akibat alam, baik secara perlahan (evolusi) atau mendadak (revolusi). Evolusi
pada mahluk hidup terjadi karena perubahan bahan sifat oleh seleksi alam.
Oleh karena itu genetika tidak cocok bila diterjemahkan dengan Ilmu Kebakaan
(Nusantari, 2015).
1. Hibrid
dalam satu spesies atau antara individu berbeda spesies tapi dalam
atau jaringan.
2. Silsilah keluarga
3. Anak kembar
individu berasal dari satu zigot/satu ovum dan satu sperma sehingga
genetispun sama.
5. Percobaan/eksperimen
Pewarisan sifat autosomal adalah sifat keturunan yang ditentukan oleh gen
pada autosom. Gen ini ada yang dominan dan resesif. Karena laki-laki dan
perempuan mempunyai autosom yang sama, jadi sifat keturunan yang ditentukan
oleh gen autosomal dapat dijumpai pada keturunan laki-laki dan perempuan.
Pewarisan sifat autosomal biasa disebut juga dengan kromosom biasa atau
Autosomal dominan adalah salah satu dari beberapa cara yang sifat atau
gangguan yang dapat diturunkan melalui keluarga. Autosomal dominan juga bisa
diartikan sebagai pola pewarisan di mana seorang individu yang terkena memiliki
satu salinan gen mutan dan satu gen normal pada sepasang kromosom autosomal.
salinan dari gen mutan.) Individu dengan penyakit dominan autosomal memiliki
"Autosomal" berarti bahwa gen tersebut terletak di salah satu nomor, atau
non-seks, kromosom. "Dominan" berarti bahwa satu salinan dari mutasi penyakit
terkait sudah cukup untuk menyebabkan penyakit. Hal ini berbeda dengan
gangguan resesif, di mana dua salinan dari mutasi yang diperlukan untuk
menyebabkan penyakit. Pewarisan dominan berarti gen abnormal dari salah satu
orang tua dapat menyebabkan penyakit, meskipun gen yang sesuai dari orang tua
tidak tergantung dari apakah saudara mereka memiliki kelainan atau tidak.
Misalnya, jika anak pertama memiliki gangguan, anak berikutnya memiliki risiko
yang sama 50 % dari mewarisi gangguan. Anak-anak yang tidak mewarisi gen
kemungkinan kombinasi pada anak-anak. Dua dari empat atau 50% telah
kali kehamilan terjadi antara dua individu. Jenis kelamin anak-anak (apakah
mereka anak laki atau perempuan) tidak masalah. Kesempatan adalah 50/50 untuk
Autosomal Resesif adalah Sebuah kondisi genetik yang muncul hanya pada
individu yang telah menerima dua salinan gen autosom, satu salinan dari setiap
orang tua. Gen pada autosom, kromosom nonsex. Orang tua adalah pembawa
yang hanya memiliki satu salinan gen dan tidak menunjukkan sifat tersebut karena
gen bersifat resesif untuk gen mitra normal. Penyakit autosomal resesif adalah
penyakit genetik yang diwariskan ke anak melalui kromosom kedua orang tua.
Jika kedua orang tua adalah pembawa, ada kemungkinan 25% dari anak kedua
kemungkinan 50% anak mewarisi hanya satu gen abnormal dan menjadi
pembawa, seperti orang tua, dan ada kemungkinan 25% anak kedua mewarisi gen
normal (Nugraha,2009).
ditelaah lebih lanjut beberapa jenis penyakit atau kelainan akan menunjukkan adanya
kejadian berulang yang dialami oleh lebih dari satu orang yang masih memiliki hubungan
saudara satu sama lain. Berdasarkan pola yang ditunjukkan dari catatan silsilah keluarga
(bagan riwayat keluarga/family tree), kita dapat memperkirakan sifat suatu penyakit.
apakah penyakit tersebut bersifat diturunkan dari orang tua atau tidak diturunkan. Salah
satu contohnya adalah hemofilia. Pada awalnya, tidak diketahui bahwa hemofilia adalah
kelainan yang dapat diturunkan. Setelah para ahli melakukan analisis terhadap silsilah
keluarga Ratu Victoria, maka jelas terlihat bahwa hemofilia adalah kelainan yang dapat
diturunkan.
ini, semua genotipe telah disimpulkan. Penyakit Huntington adalah contoh dari
menyebabkan kejang dan kematian dini. Namun, itu adalah penyakit akhir-onset,
gejala umumnya tidak muncul sampai setelah orang sudah mulai memiliki anak.
Setiap anak pembawa alel normal berdiri sebuah kesempatan 50 persen mewarisi
alel dan penyakit terkait. Pola tragis ini telah menyebabkan dorongan untuk
sebelum mereka mengalami timbulnya penyakit ini. Penemuan sifat molekul alel
mutan, dan mutasi DNA netral yang bertindak sebagai "penanda" dekat dengan
probabilitas seorang anak yang memiliki genotip dan fenotip tertentu. Silsilah
merupakan hal yang lebih serius ketika alel-alel yang dipertanyakan menyebabkan
manusia yang tidak berbahaya seperti garis rambut atau konfigurasi lobus telinga.
akan tetapi untuk kelainan yang diwariskan sebagai sifat Mendelian sederhana,
atau sifat ratarata manusia. Penyakit genetik (genetic disorder) adalah penyakit
struktur dan fisiologi tubuh manusia. Kelainan genetik dan penyakit genetik
disebabkan oleh mutasi gen, yaitu perubahan susunan gen yang umumnya tidak
sempurna atau cacat. Alel mutan ini bersifat resesif, walau ada juga yang bersifat
ahli genetika harus menganalisis hasil perkawinan yang telah terjadi. Mereka
melakukan hal itu dengan mengumpulkan informasi tentang sejarah sifat tertentu
dalam suatu keluarga dan menyusun informasi tersebut menjadi pohon keluarga
yang mendeskripsikan sifat-sifat orang tua dan anak pada beberapa generasi atau
dapat diikuti untuk beberapa generasi, maka perlu sekali dibuat suatu diagram
silsilah, dari keluarga itu. Diagram silsilah yang pertama-tama dikenal terbuat dari
tanah liat, ditemukan di iran dan diduga berasal daritahun 3100 sebelum masehi.
Beberapa analisis tentang diagram silsilah pada manusia telah dimulai pada akhir
METODE PERCOBAAN
III.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alat tulis
menulis.
III.11.2 Bahan
sendiri.
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah :
3. Prosedur pertama dan kedua dilakukan untuk semua naggota keluarga dan
IV. I Hasil
IV. 1. 1 Kebakaan
1. Data Individu
2. Data kelompok
1 Lesung dagu 0 6
5 Lesung pipi 3 3
1. Melipat lidah
II
III
2. Menggulung Lidah
II
III
Keterangan :
IV.2 Pembahasan
seperti lesung dagu, ujung telinga menggantung, ibu jari kiri ke atas, rambut pada
jari, lesung pipi, gigi bercela, lidah menggulung dan lidah melipat. Dengan
analisis pedigree ini, dapat dilihat langsung hubungan kekerabatan, mekanisme
penurunan sifat, sebagai alat konsultasi genetik, dan masih banyak lagi.
yang kedua untuk mengetahui analisis pedigree dari menggulung dan melipat
lidah. Untuk kebakaan terbagi atas dua pengamatan yaitu pengamatan individu
dimana didapatkan fenotip tidak ada dan genotip d untuk lesung dagu, fenotip ada
genotip E untuk ujung telinga menggantung, fenotip tidak ada genotip f ibu jari
kiri ke atas, fenotip ada genotip M untuk rambut pada jari, fenotip ada genotip P
untuk lesung pipi dan fenotip tidak ada genotip g untuk gigi seri yang bercela.
Menggulung dan melipat lidah diwariskan oleh autosomal dominan. Hal ini dapat
dilihat pada pedigree melipat lidah ibu dan ayah dan satu saudara laki-laki ayah
bisa melipat lidah. Serta pada saudara perempuan ibu dan satu saudara laki-laki
ibu dan suami dari kakak pandai melipat lidah. Dimana ayah memiliki gen
Pada percobaan menggulung lidah diperoleh hasil ayah dari ayah dan tiga
saudara perempuan tidak dapat menggulung lidah, serta pada ayah juga demikian .
pada ibu dari ibu juga satu saudara laki-laki dan empat saudara perempuan tidak
50% yang diketahui dapat lidah melipat, karena dua diantaranya telah meninggal.
Tetapi tetap ada kemungkinan untuk salah satu dari keduanya memiliki sifat lidah
melipat, karena pada wanita di keturunan kedua memiliki sifat lidah melipat. Pada
generasi II 100% memiliki sifat lidah melipat. Pada generasi III 100% memiliki
Untuk sampel keluarga saya yang memiliki sifat lidah menggulung dapat
disimpulkan, bahwa pada generasi I, II, dan III memiliki persentase 0%. Karena
PENUTUP
V. 1 Kesimpulan
untu melihat sifat atau kelainan. Seseorang memiliki data keluarga dari generasi
lidah adalah sifat yang diturunkan melalui autosomal dan dominan dimana jika
memiliki gen dominan di dalamnya maka sifat tersebut akan terekspresikan. Pada
V. 2 Saran
terkait alat dan sarana belajar yang mendukung. Agar mahasiswa mampu lebih
Lebih intensif lagi dalam memberikan asistensi dan tetap menjadi asisten
Arsal, A, F., 2012. Aalisi Pedigree Cadel (Studi Kasus Beberapa Kabupaten di
Sulawesi Selatan). Jurnal Sainsmat. 1(2): 156-166.
Campbell, A.N, Reece, J.B, Urry, A.L, Cain, L.M, Wasserman, A.S, Minorsky,
V.P, Jackson, B.R, 2008. Biologi Jilid 1 (Edisi Kedelapan). Erlangga,
Jakarta.