Anda di halaman 1dari 14

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah berumput,
bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Umumnya kulit mengkilap dan
berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit pada reptilia tidak berfungsi untuk pertukaran gas
sehingga tidak ada percampuran darah dari dalam dan darah berasal dari luar. Fertilisasi
reptil terjadi secara internal dan sebagian besar dari reptil bersifat ovovivipar dan telur
berkembang di luar tubuh (Manter & Miller, 1959).
Kadal tergolong ordo squamata yang mencakup 6.000 spesies yang masih hidup.
Kadal yang memiliki subordo lacertilia mencakup kira-kira 180 spesies dan sekitar 20 genus
yang tersebar di seluruh benua Eropa, Asia, dan Afrika. Kadal dari genus Mabouya banyak
macamnya, kadal ini tersebar di banyak lokasi di dunia dan di Indonesia. Spesies kadal yang
umum ditemukan adalah Mabouya multifasciata. Di negara tropis seperti Brasilia banyak
ditemukan genus Mabouya yang lain diantaranya : M. bistriata, M. cochabambae, M.
croizati M. dorsivittata, M. falconensis, M. frenata, M. guaporicola, M. mabouya (Miralles
et al., 2009).
Kadal (Mobouya multifasciata) yang mempunyai ciri-ciri antara lain kuku panjang,
tapi kurang dari 30 cm, kaki 4 buah yang kadang- kadang tereduksi atau hilang sama sekali.
Mandibula menyatu di bagian anterior, tulang kuadrat berkontrak dengan pterigoid,
sehingga terbukanya mulut terbatas (tidak seperti ular). Kelopak mata biasanya dapat
digerakan (Brotowidjoyo, 1993). Kadal (Mabouya multifasciata) memiliki lidah yang
ujungnya bercabang dan mengeluarkan kelenjar lidah. Pada kadal bagian yang paling
spektakuler dari sistem pencernaan reptile adalah lidah yang ujungnya bercabang
(Moment, 1967)
Kadal (Mabouya multifasciata) digunakan sebagai preparat praktikum untuk
mewakili class reptilian. Praktikum ini menggunakan kadal (Mabouya multifasciata) karena
hewan ini tidak berbisa sehingga tidak berbahaya. Selain itu, hewan ini mempunyai struktur
morfologi dan anatomi yang mudah diamati.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui morfologi
dan anatomi Kadal (Mabouya multifasciata).

II. TINJAUAN PUSTAKA
Reptilia adalah kelompok hewan vertebrata yang hidupnya merayap atau melata di
dalam habitatnya. Reptil juga tergolong ke dalam hewan yang berdarah dingin, yang suhu
tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Walaupun berdarah dingin reptil melakukan
pembiakan di darat. Tubuh reptil ditutupi oleh sisik-sisik atau plot-plot dari bahan tanduk
(horny scales atau plates) yang kering atau tanpa kelenjar. Umumnya reptil mempunyai dua
pasang kaki, masing-masing mempunyai lima jari yang bercakar, tetapi pada jenis-jenis
tertentu kakinya mereduksi atau sama sekali tidak ada. Rangka dari bahan tulang, oksipital,
kondil hanya satu. Tipe gigi pada reptil adalah labyrinthodont, acrodont, pleurodont, dan
thecodont. Jantungnya mempunyai empat ruangan, dua atrium dan dua ventrikel, tetapi
sekat dari ventrikel kanan dan kiri belum sempurna benar. Reptil hidup di darat, air tawar
atau air laut, di daerah tropis dan daerah temperate (Carr,1977).
Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya
bernafas dengan paru-paru. Ciri lain pada reptilia terdapat beberapa anggota ordo atau sub
ordo tertentu yang mengalami pergantian kulit. Pergantian kulit secara total terjadi pada
anggota sub-ordo ophidia dan pada anggota sub-ordo lacertilia pergantian kulit terjadi
secara sebagian. Sedangkan pada ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah
mengalami pergantian atau pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki sedikit sekali kelenjar
kulit (Jasin, 1989).
Reptil terdiri dari empat ordo yaitu Testudinata, Rhynchochephalia atau Tuatara,
Squamata dan Crocodilia. Sub kelas dari Testudinata adalah pleurodira, cryptodira,
paracrytodira. Sub ordo dari Squamata adalah sauria (kadal) dan serpents (ular). Sub ordo
dari Crocodilia adalah gavial, alligator, dan crocodilidae (Goin and Goin, 1971).
Menurut Radiopoetro (1991), Mabouya multifasciata diklasifikasikan sebagai
berikut:
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Lacertilia
Familia : Scincidae
Genus : Mabouya
Spesies : Mabouya multifasciata
Kadal (Mabouya multifasciata) termasuk hewan vertebrata yang termasuk kedalam
class reptilia (ordo squamata), yaitu sekelompok vertebrata yang mampu menyesuaikan diri
di tempat yang kering di tanah. Kadal memiliki panjang tubuh kurang dari 40 cm. Tubuh
kadal (Mabouya multifasciata) terbagi menjadi tiga bagian yaitu caput, truncus dan cauda.
Kadal mempunyai dua pasang kaki yang terletak pada bagian bawah, sepasang di depan
dan sepasang di belakang (Radiopoetro, 1991).
Kadal memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan
amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat
dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat.
Otot aksial (otot badan) reptil mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang
dikelompokkan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan
menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada
reptil. Jaringan tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakannya
(Brotowidjoyo,1993).
Kadal (Mabouya multifasciata) mempunyai 2 pasang anggota badan yang bersifat
pentadactil. Amphis baenidae tidak mempunyai extrimitas. Membrana tympani tidak
cembung dan celah auris externa jelas dapat di lihat. Palpebra superior dan inferior dapat
digerakan, juga membrana nictitans. Kedua bagian rahang bawah bersatu, sehingga hewan
kurang dapat membuka mulutnya (Brotowidjoyo,1993).
Kadal jantan mempunyai hemipenis (seperti pada penyu) di dekat kloaka. Ketika
kopulasi, organ itu dimasukkan ke dalam kloaka kadal betina. Kebanyakan perkembangan
telur terjadi di alam bebas, tetapi kadang-kadang jika keadaan tidak sesuai, kadal betina
menahan telur yng telah dibuahi (ovipar atau ovivivar). Telur yang diletakkan di tanah
berkulit keras. Embrio dikelilingi oleh amnion, korion, dan allantois. Meneteskan hewan
muda seperti pada burung, yaitu kulit telur yang dipecahkan. Hewan muda merupakan
miniatur hewan dewasa (Brotowidjoyo, 1993).

III. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat dan gunting bedah.
Bahan-bahan yang digunakan adalah Kadal (Mabouya multifasciata), dan tissue.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Kadal dibius dengan menggunakan kloroform.
2. Pembedahan dimulai dengan pengguntingan di depan lubang kloaka ke sisi kiri dan sisi
kanan tubuh kearah depan melewati kaki depan sampai ke tengah rahang bawah.
3. Bagian-bagian rongga mulut dapat diketahui dengan cara menggunting kedua sudut
mulut lebar-lebar, rahang dibuka kemudian ditarik bagian atas dan bawah, maka bagian
dalam mulut kadal akan kelihatan.
4. Hemipenis kadal dapat diketahui dengan cara menekan pangkal ekor.
5. Bagian-bagian dalam tubuh kadal diamati dan diberi keterangan gambarnya sesuai
dengan gambar pada Lembar Kerja Anatomi Hewan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 1. Morfologi Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1. Caput
2. Truncus
3. Cauda
4. Cavum Oris
5. Nares externa
6. Organon Visus
7. Lubang telinga
8. Ekstrimitas anterior
9. Ekstrimitas inferior
10. Digiti


Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1. Palatum durum
2. Palatum molae
3. Os vomer
4. Nasofaring
5. Tuba eustachius
6. Lingua
7. Glottis


Gambar 3. Anatomi Sistem Pencernaan Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1. Oesophagus
2. Gastrum
3. Hepar
4. Vesica felea
5. Pancreas
6. Ductus hepaticus
7. Ductus coleodocus
8. Ductus pancreaticus
9. Duodenum
10. Intestine
11. Rectum
12. Cloaca


Gambar 4. Anatomi Viscera InSitu Kadal (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1. Oesophagus
2. Cor
3. Pulmo
4. Hepar
5. Gastrum
6. Pylorus
7. Intestine
8. Cloaca


Gambar 5. Anatomi Anatomi Sistem Urogenitalia Kadal Jantan (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1. Testis
2. Epididymis
3. Vas deferens
4. Ren
5. Ureter
6. Vesica urinaria
7. Hemipenis
8. Cloaca


Gambar 6. Anatomi Sistem Urogenitalia Kadal Betina (Mabouya multifasciata)
Keterangan Gambar :
1. Osteum tuba
2. Ovarium
3. Oviduct
4. Ren
5. Ureter

B. Pembahasan
Kadal (Mabouya multifasciata) pada tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu
kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang hidung dan telingga. Badan (truncus) yang
terdiri dari telingga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki
bentuk bulat meruncing ke ujung. Kadal mempunyai sepasang anggota depan (extrimitas
anterior) dan sepasang anggota belakang (extrimitas posterior). Masing-masing terdiri atas
lima jari dan kuku-kuku yang cocok untuk berlari, mencengkeram, dan naik ke pohon
(Sukiya, 2005)
Sistem pencernaan kadal meliputi oesophagus, gastrum, hepar, pankreas, vesica
felea,ductus hepaticus, ductus choleodocus, ductus pancreaticus, duodenum, intestine,
rectum, dan kloaka. Lidah dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa, giginya melekat
pada rahang. Cavum oris dilanjutkan ke pharynx, oesophagus dan lambung dengan bagian
fundus dan pilorus. Saluran pencernaan di lambung kemudian ke intestinum, rectum dan
kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestinum. Kloaka untuk mengeluarkan sisa
pencernaan, sekret dan untuk reproduksi (Brotowidjoyo, 1993).
Sistem pernafasan pada kadal yaitu udara masuk melalui lubang hidung ke hidung
dalam (di belakang velum) (Brotowidjoyo,1993). Sistem respiratoria kadal terdiri atas
glottis, laring, trachea yang merupakan lanjutan dari laring yang disusun atas cincin tulang
rawan (annulus) trakhealis. Trakhea di daerah thorax bercabang dua menjadi bronchus.
Bronchiolis adalah cabang-cabang dari bronchus yang masuk ke dalam pulmo. Percabangan
trachea tersebut diatas disebut bifurcation tracheae. Pulmo berjumlah sepasang sinisters
dexter dan berbentuk fusiformis (Radiopoetra, 1991).
Sistem ekskresi pada kadal dibangun oleh sepasang ginjal yang terdapat agak ke
pangkal ekor dari kaki belakang, bentuknya gepeng dan bewarna coklat. Terdapat sepasang
ureter yang bermuara pada vesica urinaria (kantung kemih) yang kecil dan berakhir pada
lubang kloaka (Jasin, 1989). Sistem urogenital terdiri dari ginjal sepasang berbentuk tidak
teratur, berwarna merah tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior. Kadal mempunyai
kantong kemih atau kantong urin yang berfungsi membawa air untuk melembabkan tanah
yang akan digunakan sebagiai sarang. Ureter bermuara dalam kloaka dan akan diserap
kembali ke dalam kantong urin (Parker and Haswell, 1978).
Sistem genitalia pada kadal jantan terdiri dari sepasang testis berbentuk bulat telur,
saluran efferen tidak tampak bermuara pada saluran epididymis dari testis sebelah kanan
dan selanjutnya ductus efferen. Kadal jantan memiliki hemipenis di dekat kloaka. Ketika
kopulasi organ ini dimasukan pada kloaka kadal betina. Sepasang hemipenis merupakan
organ penyalur sperma. Jika pangkal ekor hewan jantan mati lemas ditekan, maka
hemipenis akan mencuat keluar. Sedangkan Kadal betina memiliki ovarium dan osteum
tuba yang berhubungan dengan oviduct yang bermuara di kloaka (Djuhanda, 1982)

V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapa diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Kadal termasuk ke dalam phylum chordata, subphylum vertebrata, class reptilia, ordo
squamata, subordo lacertilia, familia scincidae, genus mabouya, spesies Mabouya
multifasciata.
2. Tubuh kadal terbagi tiga yaitu: kepala, badan, dan ekor
3. Sistem pencernaan pada kadal terdiri dari cavum oris, oesophagus, ventriculus,
intestinum crasum, dan kloaka
4. Sistem respirasi kadal terdiri atas glottis, laring, trachea.
5. Sistem ekskresi pada kadal terdiri dari sepasang ginjal, sepasang ureter, vesica urinaria,
dan rongga kloaka.
6. Organ reproduksi kadal jantan disusun oleh sepasang testis dan hemipenis, sedangkan
organ reproduksi kadal betina terdiri dari sepasang indung telur (ovarium).
B. Saran
Saran untuk praktikum ini adalah praktikan lebih memahami teori-teori sebelum
praktikum agar bagian yang diamati lebih mudah dipahami.

DAFTAR REFRENSI
Brotowidjoyo, M.D.1993. Zoology Dasar. Erlangga, Jakarta.
Carr, A.1977. The Reptil he life. Time Books inc Alexandria
Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.
Goin, C. J and Goin, O.B. 1971. Intoduction to Herpetology. Second edition. WH. Freeman
and Company. San fransisco.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata untuk Universitas. Sinar
Wijaya, Jakarta.
Manter & Miller. 1959. Introduction to Zoology. Harper and Row Publisher, New York.
Miralles et al. 2009. Aurelien Three rare enigmatic. South American skinks, Zootaxa.
Moment, G. B. 1967. General Zoologi. Bentley Glass, Boston.
Parker, T. J. & Haswell, W. A. 1978. Text Book of Zoology II Vertebrates. The Mac Millan
Press, New York.
Radiopoetro. 1991. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Universitas Negeri Malang, Malang.

Anda mungkin juga menyukai