A. Latar Belakang
A. ZOOLOGI LAUT
Zoologi laut berasal dari kata zoologi dan laut, zoologi terdiri dari dua kata
yaitu zoo yang artinya hewan dan logos yang artinya ilmu, jadi zoologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang hewan. Dapat di simpulkan bahwa zoologi laut adalah
cabang ilmu zoologi yang mempelajari kehidupan hewan di lingkungan laut,
termaksud perairan laut, samudra, dan pantai (Springer,2018).
Zoologi vertebrata adalah cabang ilmu biologi yang membahas tentang hewan
bertulang belakang. Hewan vertebrata yaitu hewan bertulang belakang atau punggung.
Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan
invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat
terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini
tidak dimiliki oleh yang tidak bertulang belakang (Muh. Anas & Warda murti, 2021).
Zoologi berasal dari Bahasa Yunani dan terbagi menjadi dua kata yaitu “Zoion”
atau “Zoo” yang berarti hewan dan “Logos” yang berarti ilmu. Secara umum dapat di
simpulkan bahwa zoologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang hewan.
Pengertian dari zoologi laut sendiri ialah studi tentang hewan yang hidup di laut atau
badan air laut. Istilah ini umumnya digunakan secara bergantian dengan biologi
kelautan tetapi perbedaannya adalah bahwa Biologi Kelautan adalah studi tentang
semua jenis organisme laut mulai dari tumbuhan hingga protozoa sedangkan zoologi
laut dikhususkan untuk mempelajari hanya hewan laut. (Maya, 2021)
B. INVERTEBRATA
B. FILUM PORIFERA
Alat Kegunaan
Anatomi :
Pekerjaan di bagian anatomi dimulai dengan pisau bedah, potong
spesimen jamur melintang dengan pisau bedah, lalu amati anatominya dengan
cermat. Amati sol spons dan bagaimana air bersirkulasi, lalu gunakan pinset
untuk mengambil sebagian kecil spons dan letakkan di cawan petri. Hancurkan
bagian spons dengan pinset hingga larut, lalu teteskan bayclean ke dalamnya
dengan pipet. Kemudian bilas lagi dengan air suling untuk menghilangkan kristal
atau "pemutih" dalam larutan spons. Ambil spons yang telah dibersihkan
secukupnya dengan menggunakan pipet, kemudian jatuhkan kembali ke kaca
objek dan tutupi bagian atas kaca objek dengan kaca objek dan amati di bawah
mikroskop. Amati jenis paku apa yang ada dalam sampel dan terakhir catat
pengamatan Anda pada lembar kerja terlampir.
IV. HASIL
A. Petrosia nigricans
GAMBAR KETERANGAN
A. Osculum
A B. Ostia
Gambar 1.1
B. Clathria coralloides
GAMBAR KETERANGAN
A. Osculum
A B. Ostia
Gambar 1.2
GAMBAR KETERANGAN
C
A. Osculum
A
B. Spongosol
B
C. Ostia
D. Hextospongia testudinaria
GAMBAR KETERANGAN
A A. Osculum
B B. Ostia
Gambar 1.4
GAMBAR KETERANGAN
A. A. Osculum
B. Ostia
B.
F. Aplisyna fistularis
GAMBAR KETERANGAN
A. A. Osculum
B. Ostia
C. Bud (Tunas)
B.
C. Gambar 1.6
GAMBAR KETERANGAN
A. Osculum
B, Ostium
C. Spicules
C A B
Gambar 1.7
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa klasifikasi fungi terdiri
dari tiga kelas utama, yaitu kelas Calcarea, kelas Demospongiae dan kelas
Hexactinellida, atau jamur kaca. Klasifikasi jamur didasarkan pada struktur tubuh, gaya
hidup dan pertumbuhan. Jamur hidup sebagai heterotrof, yang makanannya adalah
bakteri dan plankton. Partikel terkecil yang mengelilingi jamur sebagian besar
dikonsumsi melalui choanocytes, jamur menyaring partikel makanan dari air yang
mengalir melalui tubuhnya. Secara umum struktur jamur terdiri dari oscule, mesoile,
spongocoel, choanocyte, amoebocyte dan spicule dimana struktur spon dilengkapi
dengan saluran aliran air sehingga spon tersebut berfungsi sebagai penyaring.
Anatomi jamur terdiri dari tiga jenis saluran air, yaitu asconoid, ciconoid dan leukoid,
sehingga pencernaan berlangsung secara intraseluler di channocytes dan
amoebocytes. Bentuk paku jamur bervariasi, Petrosia nigricans memiliki oxose yang
terdistribusi di ektosom (korteks) dan paku gaya dan kuat di ektosoma (korteks) dan
endosom (inti).
B. Saran
Saya harap kursi yang ada di dalam laboratorium di perbanyak, karena banyak
yang tidak dapat kursi, saat memberikan tugas pendahuluan dan yang diperlukan
untuk masuk lab, jangan terlalu malam memberikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Haris, Abdul. 2103. Sponge Biologi dan Ekologi. Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Makasar : Universitas Hasanuddin.
Hafnati Rahmatan, dkk, 2018. HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JURNAL
Rusyana, Adun. 2013. Penelitian Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktek). Bandung :
Alfabeta
LAMPIRAN