PERCOBAAN I
CLASS PISCES (Osteichthyes)
OLEH :
NAMA
: SELVI
STAMBUK
: F1D1 15 075
KELOMPOK
: II (DUA)
ASISTEN PEMBIMBING
: SULASTRI, S.Si
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur anatomi hewan berbeda-beda khususnya struktur anatomi ikan.
Ikan tergolong ke dalam kelas pisces. Kelas pisces merupakan hewan berdarah
dingin, bernapas dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak
menggunakan sirip. Secara morfologi tubuh ikan umumnya pipih bilateral
terdiri dari bagian badan (truncus), kepala (caput), dan ekor (caudal). Seluruh
bagian badan ikan ditutup oleh sisik yang berwarna mengkilat keperakan.
Sisik dipunggung lebih gelap karena adanya pigmentasi yang lebih banyak, ini
merupakan bentuk adaptasi yang berhubungan dengan usaha pelestarian
jenisnya. Bagian samping tubuh ikan samar-samar terlihat adanya garis yang
memanjang kea rah ekor (caudal) yang disebut gurat sisi (linea lateralis)
(Barnes, dkk., 2000).
Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) terdiri dari beberapa struktur
anatomi antara lain adalah sistem pencernaan, sistema reproduksi, sistem
urogenetalia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum class pisces adalah bagaimana
bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) secara inspectio dan sectio?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum class pisces adalah untuk mengamati berbagai
bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) secara inspectio dan sectio.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum class pisces adalah dapat mengamati berbagai
bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) secara inspectio dan sectio.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan
pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan
Afrika dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara
sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair
mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinitas. Jenis ikan ini
mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah
kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik mujair juga
ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu pula dengan bagian analnya.
Dengan posisi sirip anal di bagian belakang sirip dada (abdominal) (Dwisang,
2008).
C. Sistem Ekskresi Ikan mujair (Oreochromis mossambicus)
Mekanisme sistem ekskresi pada ikan mujair (Oreochromis
mossambicus) yang hidup di air tawar adalah ikan tidak banyak minum, aktif
menyerap ion organic, melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer
dalam jumlah yang besar (Dwisang, 2008). Sistem Ekskresi melibatkan organ
insang, kulit, Ginjal berfungsi mengekskresikan zat-zat sisa metabolism yang
mengandung nitrogen. Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai
organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%,
10% dari seluruh metaydisme (Pratama, 2009).
III.
A. Waktu dan Tempat
METODE PRAKTIKUM
3
.
Tissue
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum pisces (osteichthyes) adalah sebagai
berikut:
1. Mengambil seekor ikan mujair (Oreochromis mossambicus) dan Ikan
mujair (Tillapia mossambicus), meletakkan di atas papan bedah, menjepit
dengan jarum pentul agar tidak lepas.
2. Mengamati secara inspection dari kepala (caput), badan (truncus), ekor
(caudal), tutup insang (Apparatus opercularis), tipe sisik (squama),
anggota badan bebas (extremitas liberae), sirip (pinna), tipe ekor
(caudal), menggambar dan memberi keterangan pada masing-masing
bagian.
3. Mengamati secara section dengan mengiris secara hati-hati dan teliti pada
kulit luar untuk menampakkan organ dalam.
4. Mengamati topografi (branchia) sampai anus, sistem digestorium
(tractus digestivus dan glandula digestoria), sistem muscular (facies
5.
Keterangan :
1. Kepala (Caput)
2. Badan (Truncus)
3. Ekor (Caudal)
Keterangan :
1. Mulut (Oral)
2. Mata (Oculus)
3. Lubang hidung
4. Tutup insang (Operculum)
b. Badan (Truncus)
6
2
Keterangan :
1. Sisik (Squama)
2. Sirip punggung (Dorsal)
3. Sirip perut (Pinnae
abdominalis)
4. Sirip dada (Pectoral)
5. Anus
1
3
c. Ekor (Caudal)4
Keterangan :
1. Ekor (Caudal)
1
2. Pengamatan secara Sectio
a. Sistem Pernapasan (Sistem Respirasi)
1
Keterangan :
1. Lengkungan insang
(Arcus branchialis)
2. Rigi-rigi insang
(Holobrancia)
3. Lembaran insang
(Hemibrancia)
2. Hati (Hepar)
Keterangan :
1
1. Hati (Hepar)
c. - Sistem Ekskresi
1
Keterangan :
- Sistem Ekskresi
1. Ginjal (Ren)
-Sistem Reproduksi
(sistem urogenitale)
2. Gonad (Testis)
2
B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka pengamatan pada
praktikum
class
pisces
(Oreochromis
niloticus),
menggunakan
dua
mulut (Oral), mata (Oculus), lubang hidung, tutup insang (Operculum), pada
bagian badan (truncus) terdiri dari Sisik (Squama), Sirip punggung (Dorsal),
sirip perut (Pinnae abdominalis), sirip dada (Pectoral) dan anus, pada bagian
ekor (caudal terdiri dari ekor (caudal). Pada ikan mujair tipe sisiknya adalah
catenoid, bentuknya sedikit bergerigi dan fungsi sisik yaitu untuk melindungi
tubuh ikan. Bentuk dari sisik ikan mujair yang terbentuk stenoid seperti
cycloid bundar, tetapi tekstur tajam di permukaan. Ikan mujair memiliki
bentuk caudal bertipe imargind, yang memiliki ekor yang kuat untuk
berenang. Ikan mujair biasanya dapat berenang dengan cepat.
Pengamatan secara sectio berupa sistem pernapasan (Sistem Respirasi)
terdiri dari lengkungan insang (Arcus branchialis), rigi-rigi insang
(Holobrancia), lembaran insang (Hemibrancia), sistem pencernaan (sistem
digestorium) terdiri dari saluran pencernaan (Tracus digestivus) terdiri dari
usus (Intestinum), kelenjar pencernaan (Glandula digestoria) terdiri dari
kantong empedu (Vesica fellea), Hati (Hepar), sistem ekskresi terdiri dari
ginjal (Ren), sistem reproduksi (sistem urogenitale) terdiri dari gonad (Testis).
Ikan mujair secara morfologi memiliki bentuk tubuh pipih, sisik besar
dan kasar, kepala relatif kecil, mata tampak menonjol dan besar, tepi mata
berwarna putih dan garis linea lateralis terputus dan terbagi dua. Ikan mujair
memiliki lima buah sirip yakni sirip punggung (dorsal fin), sirip dada
(Pectoral fin), sirip perut (venteral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor
(caudal fin). Fungsi sirip yaitu menyeimbangkan tubuh ikan dan
mempermudah gerakan pada saat berenang. Insang terletak di samping kepala
ikan dan pada insang, oksigen dalam air ditangkap oleh darah lalu ke
pembuluh. Ikan mujair dikenal sebagai ikan yang memiliki toleransi sangat
tinggi, baik toleransi terhadap salinitas, suhu, pH, dan bahkan kadar oksigen.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil praktikum class pisces adalah ikan nila
(Oreochromis niloticus) merupakan hewan air jenis vertebrata. sistem anatomi
ikan nila secara inspection adalah berupa kepala (caput) yang terdiri dari mulut
(Oral), mata (Oculus), lubang hidung, tutup insang (Operculum), pada bagian
badan (truncus) terdiri dari Sisik (Squama), Sirip punggung (Dorsal), sirip
perut (Pinnae abdominalis), sirip dada (Pectoral) dan anus, pada bagian ekor
(caudal terdiri dari ekor (caudal). Tipe sisiknya adalah stenoid dan tipe ekornya
adalah imargind. Sedangkan secara section terdiri dari
sistem pernapasan
dalam hal ini tidak main-main dalam kegiatan praktikum sehingga praktikan
dapat mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Barnes, Walker dan Villee, 2000, Zoologi Umum, Edisi keenam jilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Dwisang, 2008. Struktur Tubuh Ikan Nila, Yogyakarta.
Prihatman, K., 2000, Budidaya Perikanan, Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
Jakarta
Kusuma P.S.W, Agung P.W., Marhendra, Aulanniam dan Marsoedi, 2013,
Mekanisme Pelepasan Hormon Gonadotropin (Gth-Ii) Ikan Lele (Clarias
Sp) Setelah di Induksi Laserpunktur Pada Titik Reproduksi, Jurnal
Perikanan, XV (1): 1-6
Pratama, 2009, Morfologi Ikan Nila, Airlangga, Jakarta.
Rifqi T., dan Fajar B., 2012, Analisis Karakter Reproduksi Ikan Nila Kunti
(Oreochromis niloticus), Jurnal Aquaculture Management and
Technology, I (1): 2