Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

PRAKTIKUM I
CLASSIS : OESTEICHTHYES
Tillappia mossambica atau Oreochromis mossambicus (Ikan mujair) atau
Oreochromis niloticus (Ikan Nila)

OLEH :
NAMA

: TITIN EKA YANTI

STAMBUK

: F1D1 15 079

KELOMPOK

: IV (EMPAT)

ASISTEN PEMBIMBING

: MULKI MUHAMMAD ADAM

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHAUAN ALAM
UNIVERSITAS HALO OLEO
KENDARI
2016

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air.
Suhu

tubuhnya

berubah-ubah

tergantung

dengan

suhu

lingkungannya

(poikiloterm). Bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan


menggunakan sirip dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan
insang ikan juga yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama
dengan paru-paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi
tujuh bagian yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, sungut, sisik,
dan ciri-ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga
bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (caudal).
Osteichthyes atau disebut juga ikan bertulang sejati adalah kelas dari
anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces.
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan
ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar. Semua jenis
ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras,
mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak
terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel.
Ikan bertulang keras bernapas dengan melewatkan air melalui empat
atau lima pasang insang yang terletak di dalam ruangan-ruangan yang tertutup
oleh suatu penutup pelindung yang disebut operculum. Air disedot ke dalam
mulut, melalui faring, dan keluar di antara celah insang karena pergerakan

operculum dan kontraksi otot yang mengelilingi ruang insang tersebut. Proses ini
memungkinkan seekor ikan bertulang untuk bernapas pada saat diam atau tidur.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pratikum classis pisces Tillappia mossambicus
(ikan mujair) yaitu mengamati berbagai bentuk, struktur, tipe dan letak dari sistem
anatomi Tillappia mossambicus (ikan mujair) secara inspectio dan sectio.
C. Tujuan Pratikum
Tujuan yang ingin dicapai pada pratikum classis pisces Tillappia
mossambicus (ikan mujair) yaitu mengamati berbagai bentuk, struktur, tipe dan
letak dari sistem anatomi Tillappia mossambicus (ikan mujair) secara inspectio
dan sectio.
D. Manfaat Pratikum
Manfaat yang diperoleh pada pratikum classis pisces Tillappia
mossambicus (ikan mujair) yaitu mengamati berbagai bentuk, struktur, tipe dan
letak dari sistem anatomi Tillappia mossambicus (ikan mujair) secara inspectio
dan sectio.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan Mujair (Tillappia mossambicus)

Mujair termasuk ikan pemakan segala (omnivor) seperti pakan. Pakan


utamanya adalah lumut-lumutan, tumbuhan air, serta serangga dan hewan kecil
seperti cacing. Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam
(salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan
pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan
menurun (Helfman, 2000).
Ikan merupakan bagian dari makanan manusia dan banyak penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis yang terkandung dalam ikan, baik
dari segi gizi maupun polutan logam yang terkandung dalam ikan (Yulaipi, 2001).
B. Morfologi Ikan Mujair (Tillappia mossambicus)
Mujair (Oreochromis mosambicus) yang sebelumnya dikenal sebagai
Tillappia mossombicus merupakan ikan ekonomis penting dan dikenal cukup luas
oleh masyarakat di tanah air. Ikan yang merupakan kerabat dekat nila ini berasal
dari Afrika dan secara alami banyak ditemukan di sungai-sungai di wilayah
Mozambik. Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan
pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Jenis ikan ini mempunyai
kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan
pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan
mujair adalah 40 cm. Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan
10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 912 jari-jari (Hayuningtyas, 2001).
Tubuh ikan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu kepala (caput), badan
(truncus) dan ekor (caudal). Pada bagian caput atau kepala terdapat tulang
operculum yang menutupi insang dan saluran besar. Bagian kepala terdiri dari

dua lubang hidung, dua mata besar, mulut dan gigi. Tulang operculum menutupi
insang pada setiap sisi kepala setiap operculum memiliki empat insang.
Operculum melekat dibagian dorsal kepala. Namun terbuka pada bagian
belakang (bagian lebih ventral) (Lytle, 2005)
C. Anatomi Ikan Mujair (Tillappia mossambicus)
Insang merupakan organ pertama yang berhubungan langsung dengan
bahan toksik di dalam perairan, dengan permukaan yang luas dan terbuka, maka
mengakibatkan bagian ini menjadi sasaran utama bagi bahan toksik yang ada
dalam perairan. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi
sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari
insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur.
(Widayati, 2000).
Sistem pencernaan pada ikan mujair (tillappia mossabicus) terdiri dari
dua bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus,
rectum dan anus. Saluaran eskresi pada ikan yang hidup diair tawar ikan tidaka
banyak minum, aktif menyerap ion organik melalui insang dan mengeluarkan
urine yang diencerkan dalam jumlah yang besar. Sistem eskresi melibatkan organ
insang, kulit dan ginjal berfungsi mengeskresikan sisa metabolism yang
mengandung nitrogen (Santoso, 2006).

III. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat
Praktikum classis

pisces

(Osteichthyes)

ikan

mujair

(Tillappia

mossambicus) dilaksanakan pada hari Rabu, 07 Oktober 2016, pukul 13.3015.00 WITA, bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan

1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum classis pisces (Osteichthyes) ikan
mujair (Tillappia mossambicus) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.Alat dan kegunaan
N
o.
1

Nama Alat

Jumlah

Kegunaan

Silet/cutter

4
5
6

Jarum
Pentul
Papan
Bedah
Pinset
Kamera
Alat tulis

Kaca objek

1
1
1
1

Untuk membedah ikan mujair


(Tillappia mossambicus)
Untuk ditusukkan pada ikan
mujair (Tillapia mossambicus)
Sebagai tempat untuk
membedah objek pengamatan
Untuk menjepit objek
Untuk mengambil gambar
Untuk menulis hasil
pengamatan
Untuk meletakkan organ pada
ikan mujair (Tillappia
mossambicus)

2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum classis pisces (Osteichthyes) ikan
mujair (Tilapia mossambica) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan
No
.
1
1

2
3

Nama Bahan

Kegunaan

Ikan mujair
(Tilapia
mossambica) jantan
dan betina
Alkohol 96%
Kapas

C. Prosedur Kerja

Sebagai objek pengamatan anatomi


tubuh secara inspection dan section

Untuk mensterilkan alat


Sebagai medium akohol untuk
membersihkan alat

Prosedur

kerja

pratikum

classis

pisces

(Osteichthyes)

tillappia

mussambicus (ikan mujair) secara inspection dan section yaitu:


1. Ambil ikan Tillappia mussambicus (ikan mujair) atau oreochromis niloticus
(ikan nila), letakkan diatas papan seksi/gabus, jepit dengan alat penjepit atau
jarum agar tidak terlepas.
2. Tahap pertama amati secara inseption dari caput (kepala), truncus (badan),
caudal (ekor) : apparatus opercularis (tutup insang), tipe squama, extremitas
liberae

(anggota badan bebas), pinnae

(sirip),

tipe caudal (ekor).

Dokkumentasikan gambar dan beri keterangan masing-masing bagian.


3. Tahap kedua amati secara section dengan mengiris secara hati-hati dan teliti
pada kulit luar untuk menampakan organ dalam, agar hasil irisan tidak merusak
organ dalam pada ikan.
4. Amati topografi (brancia sampai anus), sistem digestorium (trances digestifus
dan glandula digestoria), sistem urogenetale (organa genetalia dan organa
uropoetica), pada jantang dan betina, system
bagian cranial, bagian

musculare (facies lateralis,

caudal), system cardiovasculare (cor), dengan

menggunakan mikroskop stereo, gambar dan beri keterangan masing-masing


bagian organ.
5. Brancia (insang) pada ikan, pisahkan dari tubuh ikan amatilah letak gill raker,
lembaran insang (arcus branchialis) dan amati 3 bagian insang dibawah
mikroskop stereo dengan perbesaran kuat, gambar dan beri keterangan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 3:
Tabel 3. Hasil Pengamatan
N
Hasil Pengamatan
o.
1
2

Gambar Literatur

Keterangan

Morfologi ikan mujair (Tillapia


mussambica)
1

Jantan
Jantan
4

5 12 13 6

8 10

11

1. Kepala
(Caput)
2. Badan
(Truncus)
3. Ekor
(Kaudal)
4. Mulut
5. Mata
6. Gaurat sisi
(Linea
lateralis)
7. Sisik
(Squama)
8. Sirip dada
9. Sirip
ventral
10. Anus
11. Sirip
dubur
12. Penutup
insang
13. Sirip
dorsal

Betina

Betina

Tipe mulut ikan mujair (Tillapia


mussambica)
1

1. Tipe mulut
terminal

Tipe sisik ikan mujair (Tillapia


mussambica)
1

1. Tipe sisik
sisir
(Ctenoid)
2. Radier
3. Lokus
4. Lingkaran
(Circuli)

4
4

Tipe ekor ikan mujair (Tillapia


mussambica)
1

1. Tipe ekor
bersegi

Sistem urogenitale luar ikan


mujair (Tillapia mussambica)

Jantan

Betina
A. Secara Sectio
N
o.
1
1

Gambar Hasil Pengamatan


2
Sistem respirasi ikan mujair
(Tillapia mussambica)

1
2

Gambar Literatur

Keterangan

4
1. Saringan insang
(Gill raker)
2. Lengkung
insang
(Arcusbranchial
is)
3. Lembar insang
(Hemibranchia)

Sistem digestorium ikan


mujair (Tillapia mussambica)

1. Pankreas
2. Kantong
empedu (Vesica
fellea)
3. Lambung
4. Usus
(Intestinum)

Sistem urogenitale dalam


ikan mujair (Tillapia
mussambica)
1

1. Testis
2. Vas
deferens
3. Sinus
urogenit
alis
4. Ovariu
m

Jantan
Jantan
4

Betina
Betina

Sistem kardiovaskular ikan


mujair (Tillapia mussambica)

1. Jantung

B. Pembahasan

Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, yang juga ikan
ekonomis penting dan dikenal cukup luas oleh masyarakat di Indonesia. Ikan
ini sekilas sangat mirip dengan ikan nila karena masih kerabat dekat yaitu satu
genus Oreochromis. ikan mujair berasal dari Afrika dan secara alami banyak
ditemukan di sungai - sungai di wilayah Mozambik. Bentuk badan pipih
dengan warna abu-abu, coklat atau hitam.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada ikan mujair
(Tillappia mussambicus) secara insectio dan section yaitu bentuk, struktur,
susunan, tipe dan sisitem anatomi. Pada bagian organ yang berhubungan
dengan sistem eksresi, sistem digostorium, sistem urogenital, sistem respirasi
dan sistem kardiavaskuler.
Morfologi dari ikan mujair adalah simetri dua (bilateral simetri). Adapun
bentuk tubuh ikan tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, batang tubuh dan
ekor dan memiliki garis literalis (gurat sisi). Ujung depan dari kepala terdapat
mulut, yang berbentuk terminal yakni mulut terletak diujung hidung dan mulut

dapat disembulkan, diatas mulut terdapat cengkung hidung, pada sebelah


menyebelah kepala terdapat mata, antara bagian kepala dan batang tubuh
terdapat tutup insang.
Bentuk sirip ekor adalah tegak, posisi sirip perut terhadap sirip dada
adalah subabdominal yakni sirip perut agak dekat dengan sirip dada. Tipe sirip
punggung adalah tungal, mempunyai sirip perut dan sirip dada, linear lateralis
tampak jelas. Mempunyai operkulum atau penutup insang dan preoperkulum.
System intergumen merupakan bagian tubuh yang berada pada bagian
terluar seperti kulit, sisik, kelenjar lender, kelenjar racun dan pewarnaan. Organ
cahaya jaga sistem yang membedakan, memisahkan melidungi dan
menginformasikan hewan/ikan yang terdapat lingkungan disekitarnya. Sistem
ini seringkali merupakan bagian sistem terbesar yang menyakup kulit, sisik,
dan kelenjar lender.
Ikan mujair (Tillappia mussabicus) merupakan ikan yang bersisik. Ikan
memiliki 5 tipe sisik yaitu cosmoid, plancoid, ganoid, cycloid dan ctenoid. Tipe
sisik ikan mujair (Tillappia mussabicus) adalah cycloid tipe sisik sisir, dimana
tipe ini berjari-jari sirip keras dan lemah, berbentuk seperti sisir. Tipe bagian
ekor ikan mujair (Tillappia mussabicus) adalah tipe ekor homocercal.
Sistem digestorium atau pencernaan merupakan proses penyederhanaan
makan melalui mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan
yang mudah diserap dan diedarkan keseluruh tubuh. Sistem digestorium pada
ikan mujair (Tilllappia mossabicus) adalah dibedakan atas mulut, saluran
pencernaan (trantus digestifus) terdapat bagian lambung, usus (intestinum) dan
anus, dan bagian gandula digestoria (kelenjar pencernaan) dengan bagianbagiannya yaitu hepar, vesica fellea (kantung empedu), pancreas.

Sistem urogenitale terdiri dari organa genetalia (alat-alat kelamin) dan


bagian-bagian yang berupa gonade (kelenjar kelamin), testis pada jantan,
ovarium pada betina. Sistem respirasi (sistem pernapasan) ikan adalah insang,
walaupun ada jenis ikan tertutup yang bernapas menggunakan paru-paru
seperti lungfish. Selain insang dan paru-paru beberapa jenis ikan memiliki
pernapasan tambahan antara lain labirin. Pada ikan mujair insangnya terdapat
beberapa lembar, masing-masing lembar insang terdiri dari tiga bagian yaitu
tulang lengkun insang, filament insang dan tapis insang.
Sistem cardiovasculare yaitu bagian jantung, yang terdiri atas bagian cor
dan vasa (arteria dan vena). Sistem muscular (susunan otot-otot), jika badan
ikan dipotong tegak lurus melalui tulang punggung, tampak otot-otonya
tersusun menurut lingkaran-lingkaran kosentris disebabkan karena otot tersebut
tersusun dari cranial ke caudal oleh lapisan otot yang berbentuk kerucut yang
disebut coni musculi.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Ikan mujair (Tillappia mussabicus) merupakan salah satu hewan
vertabrata yang hidup diair tawar yang termasud dalam Osteichthyes. Pengamatan
ikan mujair (Tillappia mussambcus) secara insectio yaitu tubuh ikan umumnya
pipih bilateral terdiri dari bagian badan (truncus),kepala (caput) dan ekor

(caudal). Seluruh bagian badan ikan tertutup oleh sisik yang berwarna mengkilat
keperakan. Tipe sisik ikan mujair adalah (Tillappia mussambcus) tipe cycloid,
dan tipe ekor (caudal) ikan mujair (Tillappia mussambcus) yaitu homocercal.
Pengamatan ikan mujair (Tillappia mussambicus) secara section yaitu pada bagian
organ yang berhubungan dengan sistem eksresi terutama pada ginjal, sistem
digostorium (sistem pencernaan) yaitu saluaran pencernaan, usus, kelenjar
pencernaan dan kantong empedu. sistem urogenitale yaitu alat-alat kelamin seperti
ovarium pada betina dan testis pada jantan., sistem respirasi yaitu alat pernapasan
pada ikan umumnya berupa insang dan sistem cadiovasculare yaitu terdiri
jantung.
B. Saran
Saran yang diajukan pada pratikum classis pisces (Osteichthyes) tillappia
mussambicus (ikan mujair) secara inspection dan section yaitu lakukan
pembedahan dengan hati-hati agar organ dalam pada ikan tidak rusak, sehingga
mudah diamati.

DAFTAR PUSTAKA
Hayuningtyas, E, P., Nunuk, L., dan Didik A, 2001, Variasi Genetika Persilangan
3 Strain Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) dengan Ikan Mujair (Tillappia
Mussabicus) dengan Metode Randomly Amplified Polymorphic.
Santoso, 2006, zoologi vertabrata, Ui Press, Jakarta.
Yulaipa, S., dan Aunorohim, 2013, Biokumulasi Logam Berat Timbale (Pb) dan
Hubungannya dengan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Tillappia
mussabicus), Jurnal Sains dan Seni Pomits, V (2) : 166.

Widayati, D, A., Aunorrohim, S.Si., Nurlita, Abdulgani, M.Si, Dra, 2000, Studi
Histopatologi Insang Ikan Mujair (Tillappia Mussabicus) Pada Kosentrasi
Sublethal Air Lumpur Sidoarjo.
Helfman, 2004, Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya an Lingkungan Perairan,
Jurnal Sains V (1).

Anda mungkin juga menyukai