PRAKTIKUM I
CLASSIS : OESTEICHTHYES
Tillappia mossambica atau Oreochromis mossambicus (Ikan mujair) atau
Oreochromis niloticus (Ikan Nila)
OLEH :
NAMA
STAMBUK
: F1D1 15 079
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
ASISTEN PEMBIMBING
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHAUAN ALAM
UNIVERSITAS HALO OLEO
KENDARI
2016
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air.
Suhu
tubuhnya
berubah-ubah
tergantung
dengan
suhu
lingkungannya
operculum dan kontraksi otot yang mengelilingi ruang insang tersebut. Proses ini
memungkinkan seekor ikan bertulang untuk bernapas pada saat diam atau tidur.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pratikum classis pisces Tillappia mossambicus
(ikan mujair) yaitu mengamati berbagai bentuk, struktur, tipe dan letak dari sistem
anatomi Tillappia mossambicus (ikan mujair) secara inspectio dan sectio.
C. Tujuan Pratikum
Tujuan yang ingin dicapai pada pratikum classis pisces Tillappia
mossambicus (ikan mujair) yaitu mengamati berbagai bentuk, struktur, tipe dan
letak dari sistem anatomi Tillappia mossambicus (ikan mujair) secara inspectio
dan sectio.
D. Manfaat Pratikum
Manfaat yang diperoleh pada pratikum classis pisces Tillappia
mossambicus (ikan mujair) yaitu mengamati berbagai bentuk, struktur, tipe dan
letak dari sistem anatomi Tillappia mossambicus (ikan mujair) secara inspectio
dan sectio.
dua lubang hidung, dua mata besar, mulut dan gigi. Tulang operculum menutupi
insang pada setiap sisi kepala setiap operculum memiliki empat insang.
Operculum melekat dibagian dorsal kepala. Namun terbuka pada bagian
belakang (bagian lebih ventral) (Lytle, 2005)
C. Anatomi Ikan Mujair (Tillappia mossambicus)
Insang merupakan organ pertama yang berhubungan langsung dengan
bahan toksik di dalam perairan, dengan permukaan yang luas dan terbuka, maka
mengakibatkan bagian ini menjadi sasaran utama bagi bahan toksik yang ada
dalam perairan. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi
sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari
insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur.
(Widayati, 2000).
Sistem pencernaan pada ikan mujair (tillappia mossabicus) terdiri dari
dua bagian yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus,
rectum dan anus. Saluaran eskresi pada ikan yang hidup diair tawar ikan tidaka
banyak minum, aktif menyerap ion organik melalui insang dan mengeluarkan
urine yang diencerkan dalam jumlah yang besar. Sistem eskresi melibatkan organ
insang, kulit dan ginjal berfungsi mengeskresikan sisa metabolism yang
mengandung nitrogen (Santoso, 2006).
pisces
(Osteichthyes)
ikan
mujair
(Tillappia
mossambicus) dilaksanakan pada hari Rabu, 07 Oktober 2016, pukul 13.3015.00 WITA, bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum classis pisces (Osteichthyes) ikan
mujair (Tillappia mossambicus) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.Alat dan kegunaan
N
o.
1
Nama Alat
Jumlah
Kegunaan
Silet/cutter
4
5
6
Jarum
Pentul
Papan
Bedah
Pinset
Kamera
Alat tulis
Kaca objek
1
1
1
1
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum classis pisces (Osteichthyes) ikan
mujair (Tilapia mossambica) dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan
No
.
1
1
2
3
Nama Bahan
Kegunaan
Ikan mujair
(Tilapia
mossambica) jantan
dan betina
Alkohol 96%
Kapas
C. Prosedur Kerja
Prosedur
kerja
pratikum
classis
pisces
(Osteichthyes)
tillappia
(sirip),
A.
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 3:
Tabel 3. Hasil Pengamatan
N
Hasil Pengamatan
o.
1
2
Gambar Literatur
Keterangan
Jantan
Jantan
4
5 12 13 6
8 10
11
1. Kepala
(Caput)
2. Badan
(Truncus)
3. Ekor
(Kaudal)
4. Mulut
5. Mata
6. Gaurat sisi
(Linea
lateralis)
7. Sisik
(Squama)
8. Sirip dada
9. Sirip
ventral
10. Anus
11. Sirip
dubur
12. Penutup
insang
13. Sirip
dorsal
Betina
Betina
1. Tipe mulut
terminal
1. Tipe sisik
sisir
(Ctenoid)
2. Radier
3. Lokus
4. Lingkaran
(Circuli)
4
4
1. Tipe ekor
bersegi
Jantan
Betina
A. Secara Sectio
N
o.
1
1
1
2
Gambar Literatur
Keterangan
4
1. Saringan insang
(Gill raker)
2. Lengkung
insang
(Arcusbranchial
is)
3. Lembar insang
(Hemibranchia)
1. Pankreas
2. Kantong
empedu (Vesica
fellea)
3. Lambung
4. Usus
(Intestinum)
1. Testis
2. Vas
deferens
3. Sinus
urogenit
alis
4. Ovariu
m
Jantan
Jantan
4
Betina
Betina
1. Jantung
B. Pembahasan
Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, yang juga ikan
ekonomis penting dan dikenal cukup luas oleh masyarakat di Indonesia. Ikan
ini sekilas sangat mirip dengan ikan nila karena masih kerabat dekat yaitu satu
genus Oreochromis. ikan mujair berasal dari Afrika dan secara alami banyak
ditemukan di sungai - sungai di wilayah Mozambik. Bentuk badan pipih
dengan warna abu-abu, coklat atau hitam.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada ikan mujair
(Tillappia mussambicus) secara insectio dan section yaitu bentuk, struktur,
susunan, tipe dan sisitem anatomi. Pada bagian organ yang berhubungan
dengan sistem eksresi, sistem digostorium, sistem urogenital, sistem respirasi
dan sistem kardiavaskuler.
Morfologi dari ikan mujair adalah simetri dua (bilateral simetri). Adapun
bentuk tubuh ikan tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, batang tubuh dan
ekor dan memiliki garis literalis (gurat sisi). Ujung depan dari kepala terdapat
mulut, yang berbentuk terminal yakni mulut terletak diujung hidung dan mulut
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Ikan mujair (Tillappia mussabicus) merupakan salah satu hewan
vertabrata yang hidup diair tawar yang termasud dalam Osteichthyes. Pengamatan
ikan mujair (Tillappia mussambcus) secara insectio yaitu tubuh ikan umumnya
pipih bilateral terdiri dari bagian badan (truncus),kepala (caput) dan ekor
(caudal). Seluruh bagian badan ikan tertutup oleh sisik yang berwarna mengkilat
keperakan. Tipe sisik ikan mujair adalah (Tillappia mussambcus) tipe cycloid,
dan tipe ekor (caudal) ikan mujair (Tillappia mussambcus) yaitu homocercal.
Pengamatan ikan mujair (Tillappia mussambicus) secara section yaitu pada bagian
organ yang berhubungan dengan sistem eksresi terutama pada ginjal, sistem
digostorium (sistem pencernaan) yaitu saluaran pencernaan, usus, kelenjar
pencernaan dan kantong empedu. sistem urogenitale yaitu alat-alat kelamin seperti
ovarium pada betina dan testis pada jantan., sistem respirasi yaitu alat pernapasan
pada ikan umumnya berupa insang dan sistem cadiovasculare yaitu terdiri
jantung.
B. Saran
Saran yang diajukan pada pratikum classis pisces (Osteichthyes) tillappia
mussambicus (ikan mujair) secara inspection dan section yaitu lakukan
pembedahan dengan hati-hati agar organ dalam pada ikan tidak rusak, sehingga
mudah diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Hayuningtyas, E, P., Nunuk, L., dan Didik A, 2001, Variasi Genetika Persilangan
3 Strain Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) dengan Ikan Mujair (Tillappia
Mussabicus) dengan Metode Randomly Amplified Polymorphic.
Santoso, 2006, zoologi vertabrata, Ui Press, Jakarta.
Yulaipa, S., dan Aunorohim, 2013, Biokumulasi Logam Berat Timbale (Pb) dan
Hubungannya dengan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Tillappia
mussabicus), Jurnal Sains dan Seni Pomits, V (2) : 166.
Widayati, D, A., Aunorrohim, S.Si., Nurlita, Abdulgani, M.Si, Dra, 2000, Studi
Histopatologi Insang Ikan Mujair (Tillappia Mussabicus) Pada Kosentrasi
Sublethal Air Lumpur Sidoarjo.
Helfman, 2004, Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya an Lingkungan Perairan,
Jurnal Sains V (1).