Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN

PERCOBAAN III
PISCES (Osteichthyes)

OLEH :
NAMA : FITRI SUCI KARLINA PUTRI
STAMBUK : F1D120006
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : DIKI CANDRA, S.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang

hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata

yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh

dunia. Karakteristik pisces, pada daerah mulut terdapat pada ventro-anterior,

bentuk kartilago. otak berdiferensiasi dengan sepuluh pasang syaraf cranial,

jantung terdiri dari dua ruang, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Ikan dapat

ditemukan di air tawar (danau dan sungai) maupun air asin (laut dan samudra).

Ikan binatang berdarah dingin, artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai

dengan suhu air tempatnya hidup.

Ciri-ciri umum ikan adalah mempunyai rangka bertulang sejati dan

bertulang rawan, mempunyai sirip tunggal atau berpasangan dan mempunyai

oprculum, tubuh ditutupi oleh sisik dan berlendir, serta mempunyai bagian

tubuh yang jelas antara kepala, badan dan ekor. Ukuran ikan bervariasi mulai

dari yang Kecil sampai yang besar. Kebanyakan ikan berbentuk torpedo pipih,

namun ada juga berbentuk tidak teratur

Osteichtyes (tulang sejati) adalah ikan yang sebagian besar skeletonnya

terdiri dari tulang sejati dan hanya pada beberapa bagian tubuh yang bertulang

rawan. Insang tertutup oleh operkulum. Ikan kelas Osteichthyes yaitu ikan

bertulang sejati memiiki tulang yang keras, terbungkus oleh kulit bersisik,

berbentuk seperti torpedo, berenang dengan sirip dan bernafas dengan insang.

Kelompok ikan ini hadir sejak periode Devonian sampai sekarang. Terdapat
pada air laut, payau, dan air tawar. Berdasarkan uraian diatas di atas maka

dilakukan praktikum Pisces (Osteichthyes).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum ini adalah bagaimana mengamati

berbagai bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi Tillapia

mossambica atau Oreochromis mossambicus (ikan mujair), Decapterus (ikan

lajang) dan Clarias (ikan lele)?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati berbagai bentuk,

struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi Tillapia mossambica atau

Oreochromis mossambicus (ikan mujair), Decapterus (ikan lajang) dan Clarias

(ikan lele).

D. Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengamati berbagai bentuk,

struktur, susunan, tipe dan letak dari sistem anatomi Tillapia mossambica atau

Oreochromis mossambicus (ikan mujair), Decapterus (ikan lajang) dan Clarias

(ikan lele).
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ikan

Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebutan

nama super kelas, dan nama ini diambil dari kata latin. Ikan merupakan hewan

vertebrata aquatis yang bernafas menggunakan insang. kan adalah organisme

yang dapat berenang sehingga mampu berpindah- pindah secara aktif dan

termasuk golongan nekton. Ikan bernafas dengan menggunakan insang,

bergerak dengan menggunakan sirip dan hidup di dalam air. Ikan adalah

anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan

bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling

beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia

(Primawati, dkk., 2016)

B. Struktur Tubuh Ikan

Tubuh ikan terdiri atas tiga bagian utama yaitu kepala (caput), badan

(truncus), dan ekor (caudal). Organ-organ luar yang mudah terlihat meliputi

mulut, lubang, hidung satu pasang, sepasang mata dan operculum. Tubuh ikan

berbentuk setangkup atau simetris bilateral, yang berarti jika ikan tersebut

dibelah pada bagian tengah-tengah tubuhnya (potongan sagittal) akan terbagi

menjadi dua bagian yang sama antara sisi kanan dan sisi kiri, ada beberapa

jenis ikan yang mempunyai bentuk non-simetris bilateral, yang mana jika

tubuh ikan tersebut dibelah secara melintang (cross section) maka terdapat

perbedaan antara sisi kanan dan sisi kiri tubuh (Marliani, 2015).
C. Kelas Osteicthyes

Kelas Osteichthyes, mempunyai tubuhnya berskeleton tulang keras,

terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti torpedo, berenang

dengan sirip, bernapas dengan insang. Bermacam-macam species hidup dalam

air tawar atau air laut. Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh kelas ini adalah kulit

banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik, beberapa

spesies tidak memiliki sisik bersirip pada median, baik dorsal maupun ventral.

Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang rawan atau keras. Mulut terletak

di ujung dan bergigi, rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang

tempurung kepala. Bentuk vertebrae bermacam-macam, sirip ekor (pinna

caudalis) biasanya homocercal, sisa-sisa notochord masing-masing nampak

seperti rantai manik kecil. Mempunyai rahang (gnathostomatos), terdapat tiga

semisercular canal pada alat keseimbangan atau alat pendengaran yang terletak

pada sisi kepala bagian dalam. Lengkung insang dari tulan sejati, bagian dalam

insang terdapat pembuluh kapiler dan syaraf insang. Lengkung insang tidak

bersatu dengan tengkorak (Baharuddin, 2012).

D. Bentuk Tubuh Ikan

Ikan mempunyai bentuk tubuh yang berbeda-beda. Bentuknya sangat

beragam. Bentuk tubuh ikan dapat dibedakan atas, bentuk tubuh yang bilateral

simetris, nonbilateral simetris, pipih mendatar, torpedo (fusiform atau strealin),

pipih (compressed), pipih (depressed), bentuk ular (anguiliform), bentuk pipa

(filiform), bentuk panah (sagitiform), bentuk bola (globiform) dan bentuk

kepala picak badan pipih (Sitio, dkk.,2017).


E. Ikan Lele (Clarias Sp)

Ikan lele merupakan salah satu komoditas budidaya yang memiliki

berbagai kelebihan, diantaranya adalah pertumbuhan cepat dan memiliki

kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi. Lele mudah dikenali

karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis"

yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan lele

bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari.

Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap

(Anwar, dkk., 2015) 


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Oktober 2021 pukul

13.00-15.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Biologi unit Zoologi,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan


No Bahan Kegunaan
.
1 2 3
1. Ikan mujair Sebagai objek pengamatan
2. Ikan lajang Sebagai objek pengamatan
3. Ikan lele Sebagai objek pengamatan
4. NaCl 0,9% Sebagai pelarut

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan


No Alat Kegunaan
.
1 2 3
1. Kaca preparat Untuk tempat objek yang akan diamati
2. Pisau bedah Untuk memotong objek pengamatan
3. Sterofom Untuk tempat membedah
4. Jarum pentul Untuk menjepit objek
5. Tissue Untuk membersihkan
6. Mikroskop Untuk mengamati objek pengamatan
7. Kamera Untuk mendokumentasi hasil pengamatan
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Ambil seekor ikan Tillappia mossambica atau ikan mujair (Oreochromis

mossambicus) atau ikan lajang (Decapterus) dan ikan lele (Clarias)

letakkan diatas papan seksi/gabus, jepit dengan alat penjepit/ jarum pentul

agar tidak lepas.

2. Tahap pertama amati secara inspection (morfologi luar) dari kepala

(caput), badan (truncus), ekor (caudal), tutup insang (Apparatus

opercularis), tipe anggota badan bebas (squama, extremitas liberae)

berupa sirip (pinna), tipe caudal. Gambar dan beri keterangan masing -

masing bagian.

3. Tahap kedua amati secara sectio dengan mengiris secara hati - hati dan

teliti pada kulit luar untuk menampakkan organ dalam, agar hasil irisan

tidak merusak organ dalam pada ikan

4. Amatilah topografi (branchia sampai anus), sistem digestorium (tractus

digestivus dan glandula digestoria), sistem urogenitale (organa genitalia

dan sistem musculare (facies organa uropoetica) pada jantan dan betina,

lateralis, bagian cramial, bagian caudal), sistem cardiovasculare (cor),

dengan menggunakan mikroskop stereo, gambar dan beri keterangan

masing- masing bagian organ.

5. Insang (Branchia) pada ikan, pisahkan dari tubuh ikan amatilah letak gill

raker, lembaran insang, arcus bramchialis dan amati 3 bagian insang


dibawah mikroskop stereo dengan perbesaran kuat, gambar dan beri

keterangan.
DAFTAR PUSTAKA

Marliani, N., 2015, Spesies Ikan Bertulang Keras (Ostheichtyes) Hasil Tangkapan
Nelayan di Kawasan Pante Raja Kabupaten Konawe Pidie Jaya, Jurnal
Prosiding Seminar Nasional Biotik, 1(1): 58

Primawati, N. S., Ismail, E dan Marnita, 2016, Identifikasi Jenis Ikan Hasil
Tangkapan Nelayan di Pantai Jeranjang, Jurnal Jupe, 1(1): 73

Sitio, M. H. F., Dade, J., Mochamad S., 2017, Kelangsungan Hidup dan
Pertumbuhan Benih lkan Lele (Clarias sp. ) pada Salinitas Media yang
Berbeda, Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 5(1): 83

Burhanuddin, A. I., 2012, Ikhtiologi Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya,


Deepublish: Yogyakarta

Anwar, Harso, K. E dan Hanifah, M., 2015, Identifikasi Jenis-Jenis Ikan di Sungai
Batang Gadis Kecamatan Muara Sipongi Kabupaten Mandailing Natal
Sumatera Utara, Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan,
2(1): 42
B. Pembahasan

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik yang hidup di air dan

bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling

beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia.

Pengamatan tentang pisces dapat dilakukan dengan cara mengamati insectio

dan secsio nya. Insectio merupakan pengamatan yang dilakukan untuk

mengetahui bagian luar Pisces seperti bentuk mulut, bentuk sisik, kepala ikan

ekor dll, sedangkan secsio merupakan proses pembedahan pada ikan untuk

mengetahui struktur organ dan sistem organ dalam pada ikan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada bagian

insectio pada ikan mujair Memiliki struktur tubuh lengkap ekor (caudal), sirip

perut (pinnae ventralis), sirip punggung (pinnae dorsal), badan (trunchus),

sirip dada (pinnae pectoral), dan kepala (caput). Mulut pada ikan mujair

memiliki tipe terminal dan memiliki bentuk ekor berpinggiran tegak (truncate).

Pengamatan pada ikan lajang dapat diketahui struktur tubuh ikan lajang terdiri

dari ekor (caudal), badan (trunchus), sirip punggung (pinnae dorsal), sirip

dada (pinnae pectoral), kepala (caput). Ikan lajang memiliki tipe mulut

terminal dan tipe ekor, ekor bercagak (forked). Pengamatan pada ikan lele

diketahui bahwa struktur tubuh pada ikan lele terdiri dari kepala (caput), sirip

dada (pinnae pectoral), badan (trunchus), sirip punggung (pinnae dorsal), ekor

(caudal). Ikan lele memiliki tipe mulut terminal dan tipe ekor ujung melingkar

(rounded).
Pengamatan pada bagian sectio dapat diketahui bahwa bagian sectio

pada ikan mujair Memiliki insang (branchia) yang berfungsi sebagai organ

pernafasan pada ikan. Usus (intestinum) pada ikan yang berguna untuk proses

pencernaan ikan tersebut. Pengamatan sectio pada ikan lajang memiliki insang

yang terdiri dri jaring brancial dan filamen brancial, ikan lajang juga memiliki

Usus (Intestinum). Usus besar adalah bagian akhir dari sistem pencernaan

manusia. Organ ini memiliki beragam fungsi seperti menyerap cairan dan

vitamin, memproduksi antibodi dan mencegah infeksi serta membentuk tinja

dan Lambung (Ventriculus) mengolah makanan, ini adalah fungsi utama dari

lambung, dengan bantuan asam dan enzim, lambung memecah makanan

menjadi partikel-partikel kecil. Pengamatan pada ikan lele diketahui struktur

ikan lele secara sectio yaitu , usus (intestinum), lambung (ventriculus), hati

(hepar) yang berfungsi menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung

empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu

berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan

salurannya bermuara pada lambung.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diatarik pada praktikum ini adalah ikan

layang memiliki ciri khas yaitu sirip ekor caudal yang berwarna merah, sirip

kecil finlet di belakang sirip punggung dan sirip dubur dan terdapat gurat sisi

lateral line. Ikan layang hidup di perairan lepas, dan ikan ini biasa memakan

plankton-plankton kecil. Morfologi ikan mujair memiliki bentuk tubuh bulat

pipih, pungung agak tinggi. Sirip punggung memiliki 15-17 jari-jari tajam dan

10-13 jari-jari lunak. Sirip dubur memiliki dengan 3 jari-jari keras dan 9-12

jari-jari lunak. Tubuh ikan lele berbentuk memanjang dengan agak bulat dan

tidak mempunyai sisik. Morfologi pada ikan lele memiliki badan bagian

tengahnya mempunyai bentuk yang membulat sementara bagian belakang

tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed).

B. Saran

Saran yang diajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk praktikan, tepat waktu dan lengkapi alat dan bahan praktikum

2. Untuk asisten, dipercepat lagi dalam pengembalian tugas pendahuluan

praktikan.

3. Untuk laboratorium, sarana dan prasarana praktikum lebih dilengkapi

lagi.

Anda mungkin juga menyukai