LANDASAN TEORI
A. PISCES
Pisces (ikan) adalah hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernapas
didalam air karena insang yang mereka miliki. Pisces dapa ditemukan di air tawar
(danau dan sungai) maupun air asin (laut dan samudra). Pisces merupakan hewan
berdarah dingin (poikiloterm) artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu
air di tempat ia hidup.
Tubuh terdiri atas kepala, badan. Tubuh ditutupu kulit yang umumnya
berlendir dan bersisik. Sisik juga berfungsi sebagai rangka luar (eksoskeleton)
Pisces hidup di air, ada yang hidup di air tawar, ada juga yang hidup di air asin,
yang mana pengaturan pertukaran air dan garam didalam tubuh akan diatur
oleh insang.
Pices bernapas dengan insang. Pada beberapa spesies, insang memiliki
penutupnya yang disebut dengan operculum
Pisces bersifat poikiloterm (berdara dingin). Jadi suhu tubuhnya dipengaruhi
oleh suhu lingkunan.
Alat kelamin hermafrodit (terpisah). Fertilisasi terjadi didalam atau diluar
tubuh, ada yang ovipar (bertelur).
Pisces memiliki sirip yang memudahkannya untuk berenang. Sirip terdapat
dikiri dan kanan tubuhnya, juga dibagian ekornya.
Piscea da yang bertulang rawan, ada pula yang bertulang sejati.
Tidak semua ikan termasuk dalam golongan pisces (paus dan lumba-lumba),
akan tetapi semmua ikan merupakan ikan.
Pisces memiliki vertebra (tulang belakang) yang membentuk rangka tubuhnya,
dan juga sebagai tempat lewatnya saraf-saraf yang mempersarafi organ
didalam tubuhnya
1
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
Pisces dibagi dalam tiga kelas yaitu:
1. Agnatha
Agnatha merupakan ikan yang tidak berahang, memiliki mulut berbentuk bulat
yang berada di ujung depan. Tanpa sirip, namun beberapa jenis agnatha memiliki
sirip ekor dan sisip punggung. Terdapat notokodra (serabut saraf) dibagian dorsal
(belakang) tulang belakang, dan diselubungi kartilago atau tulang rawan. Jenis
kelamin terpisah (hemaprodit) dan mendapatkan makanan dengan menghisap
tubuh ikan lain dengan mulutnya. Contoh ikan pada golongan ini adalah: Myxine
sp (ikan hantu), Petromyzon sp (belut laut).
2. Chondrychthyes (ikan bertulang rawan)
Chondrychthyes adalah ikan bertulang rawan yang memiliki rahang mulut
pada bagian depannya. Kulit tertutp sisik. Sirip berpasangan, serta sirip ekor yang
tidak seimbang. Sebagian notokorda nya diganti oleh vertebrae yang lengkap.
Ginjalnya berupa mesonefros. Contohnya ikan hiu dan ikan pari.
3. Osteichthyes (ikan bertulang sejati)
Osteichthyes merupakan ikan bertulang keras. Mulutnya memiliki rahang.
Sisiknya bertipe ganoid , sikloid atau stenoid yang semuanya berasal dari
mesodermal. Bernapas dengan insang yang ditutupi oleh operculum (penutup
insang). Notokorda-nya ditempati vertebrae (tuulang belakang) yang padat,
memiliki gelembung renang yang terletak dekat dengan faring. Celah-celah faring
tertutup (tidak tampak dari luar). Jantung beruang dua. Ventrikel dan atrium. Darah
berwarna pucat , mengandunng eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga
memiliki sisitem limfa dan porta renalis. Mempunya hati berkantong empedu.
Lambung dipisahkan dari usus oleh dua katup. Memiliki tiga canalis semi
sircularis (organ keseimbangan) yang mengatur keseimbangan ikan melalui
gerakan kepalanya. Contoh ikan pada golongan ini adalah ikan yang biasa
dikomsumsi oleh manusia, seperti Anquilla sp (belut), Scomber scombrus (Ikan
tuna) Chanos chanos (ikan Bandeng), Carassius auratus (ikan mas) Tilapia
mossambica (ikan mujair).
B. ALAT DAN BAHAN
2
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
1. Ikan Bandeng
2. Papan seksi
3. Alat bedah
4. Gunting/pisau
5. Sarung tangan
6. Kamera
Cara kerja:
Tujuan: untuk mengamati sistem organ pencernaan, sistem peredaran darah, sistem
pernapasan, sistem reproduksi ikan bandeng.
Cara kerja:
4
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
HASIL PENGAMATAN
5
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
6
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
BAB II
7
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
PEMBAHASAN
Ikan Bandeng merupakan salah satu jenis ikan budidaya air payau sehingga
dapat ditemukan hidup di laut maupun perairan tawar. Memiliki nama ilmiah Chanos
chanos dan terdapat dalam famili chanidae dan dikenal juga dengan
nama milikfish. Menurut Nico (2010), ikan Bandeng mampu beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan seperti suhu, pH, dan kekeruhan air serta tahan terhadap
serangan penyakit.
tipe sisik cycloid. Tipe sisik cycloid memiliki bagian-bagian diantaranya annulus,
radius, circuli, focus dan chromatophore. Selain itu pada ikan Bandeng terdapat sisik
tambahan yang besar daerah sekitar sirip dada dan sirip perut. Menurut Bagus (2008),
bentuk sisik ini terdapat pada ikan teleostei, dimana terdapat pada golongan ikan
berjari-jari sirip lemah dan golongan ikan berjari-jari keras. Bentuk bulat, tipis
Ikan Bandeng yang kami amati mempunyai badan yang memanjang seperti
torpedo. Selain itu tidak ada sisik di kepalanya. Menurut Sudrajat (2008), ikan
Bandeng memiliki tubuh yang panjang, ramping, padat, pipih, dan oval. menyerupai
torpedo.
Seperti yang diungkapkan Nico (2010), warna badan putih keperak-perakan dan
8
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
Pada pengamatan yang dilakukan dapat diketahui rumus dari sirip punggung,
sirip dada, sirip perut, dan sirip anus pada ikan Bandeng berturut-turut
adalah D.VIII.2 (terdapat 8 tulang keras dan terdapat 2tulang rawan pada sirip
punggung), P.I.14 (terdapat 1 tulang keras dan 14 tulang rawan pada sirip
dada),V.11 (tidak terdapat tulang keras dan 11 tulang rawan pada sirip perut), dan A.
5 (tidak terdapat tulang keras dan terdapat 5 tulang rawan pada sirip anus). Letak sirip
perut ikan bandeng terhadap sirip dadanya adalah tipe abdominal yang berarti letak
sirip perutnya jauh di belakang sirip dada dan mendekati sirip
anus.Menurut Purnowati (2007), sirip dada ikan Bandeng berbentuk segitiga, terletak
di belakang insang di samping perut. Sirip punggung pada ikan ini terletak jauh di
belakang tutup insang dan, berbentuk segiempat. Sirip perut terletak pada bagian
bawah tubuh dan sirip anus terletak di bagian depan anus. Di bagian paling belakang
tubuh ikan bandeng terdapat sirip ekor berukuran paling besar dibandingkan sirip-sirip
lain.
bertipe terminal. Bentuk mulut tersebut menunjukkan letak mulutnya yang berada di
ujung kepala. Sudrajat (2008), mengatakan bahwa, bentuk mulut ikan menunjukkan
Tipe ekor ikan Bandeng berdasarkan hasil pengamatan yaitu berbentuk runcing
dan tidak menyatu. Tipe ekor demikian dinamakan tipe ekor forked. Sehingga
menunjang ikan seperti bandeng untuk berenang cepat sehingga akan memudahkannya
Purnowati (2007), Bandeng memiliki ekor berbentuk gunting terbuka dan berfungsi
sebagai kemudi.
9
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
Hasil pengamatan yang kami lakukan pada sistem pencernaannya
terdapat, mulut, oesophagus, empedu, hati, lambung, usus, dan anus. Ikan Bandeng
Pernyataan diatas dibuktikan dengan panjang usus ikan Bandeng lebih panjang dari
pellet. Tumbuh-tumbuhan yang berbentuk benang dan yang lebih kasar lagi akan lebih
mudah dimakan oleh ikan bandeng bila mulai membusuk.
sistem muscularia yang hampir sama dengan jenis-jenis ikan pada umumnya. Warna
bagian abdominal lebih tebal dibandingkan caudal. Menurut Rahardjo (2011), otot
merah pada ikan menunjukkan ikan tersebut bergerak lebih aktif dibandingkan ikan
jantung berdekatan dengan insang. Seperti yang kita ketahui bahwa pada ikan terdapat
dua ruang jantung, yaitu atrium dan ventricle. Organ yang berperan dalam
sistem circulatoria diantaranya adalah jantung dan pembuluh darah. Rahardjo (2011),
Pada teleostei jantung umumnya terdapat di belakang insang, di bagian depan rongga
bagian abdominal dan caudal dengan melakukan fillet terhadap ikan. Hasil yang
didapat yaitu ikan Bandeng termasuk ikan bertulang keras atau yang biasa kita sebut
10
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
dengan teleostei. Menurut Rahardjo (2011), tulang punggung ikan tersusun dari
sejumlah ruas tulang punggung yang berfungsi melindungi organ dalam. Pada bagian
batang ekor tiap ruas di bagian bawah terdapat satu duri haemal dan bagian atas
diketahui bahwa ikan Bandeng memiliki empat lapis insang dan pada insang terdapat
lamela insang, jari-jari insang, lengkung insang, dan tapis insang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa insang pada ikan Bandeng seperti insang ikan pada umumnya.
Seperti yang diungkapkan Rahardjo (2011), ikan bertulang sejati mempunyai satu
lubang insang yang masing-masing terdapat di kedua sisi kepala di bawah tulang tutup
pada ikan Bandeng terletak di dekat sirip anus. Menurut Rahardjo (2011), struktur
gelembung gas.
sepasang mata yang berada di sisi kiri dan kanan bagian kepala, seperti ikan pada
umumnya. Bagian pada mata ikan terdiri dari iris, lensadan kornea. Purnowati (2007),
mengatakan bahwa mata ikan dilapisi lapisan tipis tembus cahaya. Akomodasi lensa
mata tidak dilakukan dengan memipihkan dan mencembungkan mata, tetapi dengan
11
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
Pada ikan Bandeng tidak dilakukan pengamatan bagian otak atau
sistem nervorum centrale. Menurut Rahardjo (2011), ikan mempunyai otak yang
berukuran relatif lebih kecil. Terletak dalam rongganeurokranium yang dilindungi oleh
tulang-tulang kepala. Ukuran otak ikan tidak lebih dari 0,1% dari bobot ikan.
:
B. Klasifikasi Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub class : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Species : Chanos chanos
12
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
DAFTAR PUSTAKA
http://deradesrita.blogspot.co.id/2011/11/ikan-bandeng-chanos-chanos.html
13
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
LAMPIRAN DOKUMENTASI
14
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
15
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
16
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
17
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302
18
KARYA
SERVASIUS ARIANTO 14311302