PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan merupakan organism akuatik yang memiliki organ yang kompleks dan terdiri
dari beberapa system organ yang saling bekerja sama melakukan aktivitas hidup. Tubuhnya
terdiri dari kepala, badan dan ekor.. Ekosistem ikan ada dua, yaitu perairan tawar dan perairan
laut. Ikan yang hidup di perairan laut lebih banyak mengeluarkan urine dibandingkan dengan
ikan yang hidup di perairan tawar. (Affandi, 2002 )
Ikan adalah suatu makhluk hidup yang hidup di air dan bernafas dengan
mempergunakan insang-insangnya yang berada di bagian kanan dan kiri dari kepalanya. Ikan
merupakan salah satu sumber protein bagi manusia, antara ikan Nilem (Osteochilus vittatus)
dan ikan Lele (Clarias gariepinus) (Yusita, 2004)
Ikan Nilem (Osteochilus vittatus) tergolong ke dalam keluarga Cyprindiae. Kulit ikan
nilem memiliki lender yang berfungsi untuk melincinkan agar mudah bergerak di air. Ikan
Lele (Clarias gariepinus) badannya tidak diselubungi dengan sisik melainkan licin pada
permukaan tubuhnya dan sedikikit berlendir (Jasin, 1989)
Praktikum ini menggunakan ikan nilem (Osteochilus vittatus) dan Ikan Lele (Clarias
gariepinus) sebagai preparat karena Ikan nilem memiliki susunan morfologi dan anatomi
yang sederhana. Selain itu ikan nilem memiliki organ yang jelas dan sederhana sehingga
mempermudah praktikan.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui Morfologi
dan Anatomi menggunakan ikan nilem (Osteochilus vittatus) dan Ikan Lele (Clarias
gariepinus).
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat- alat yang digunakan adalah bak preparatat, pinset, pisau, dan gunting bedah.
Bahan yang digunakan adalah ikan nilem dan Ikan Lele (Clarias gariepinus), air kran,
dan tissue.
B. Metode
Hasil pengamatan dari anatomi ikan nilem atau yang juga dikenal dengan Silver
Shark Minnow mempunyai ciri morfologi diantaranya yaitu bentuk tubuh yang hampir sama
dengan ikan mas. Bedanya kepala ikan nilem relatif lebih kecil dibandingkan ikan mas.
Tubuh ikan nilem dapat dibagi menjadi caput (kepala), truncus (badan) dan cauda (ekor).
Ketiganya tidak ada batas yang nyata. Pada sudut-sudut keras mulut ikan nilem terdapat dua
pasang sungut peraba. Ikan nilem mempunyai organ-organ penyusun diantaranya yaitu vesica
urinaria, nephros, pronephros, gonad, porus urogenitalis, cor, dan usus. (Djuanda,T. 1984)
Ikan nilem (Osteochilus vittatus) tergolong dalam keluarga crypnidae seperti ikan
tawes dan ikan mas. Ikan nilem ini tersebar di beberapa wilayah yaitu Jawa, Sumatera,
Malaysia dan Thailand. Pada umumnya, ikan nilem dipelihara pada daerah dengan ketinggian
berkisar antara 150 m dpl sampai pada ketinggian 800 m dpl. Ikan nilem mempunyai tubuh
yang ditutupi dengan sisik yang berwarna hijau keabu-abuan, coklat atau hijau kehitam-
hitaman ataupun merah. Pada kiri dan kanan badan terdapat linea lateralis atau gurat sisi yang
memanjang ke belakang tutup insang sampai ke ekor. Gurat sisi ini berfungsi untuk
mengetahui besar atau kecilnya arus dalam air. Kedua sudut mulut ikan nilem terpasang dua
pasang kumis atau barbel. Mulut ikan nilem relatif lebar dan gigi yang berkerut-kerut sebagai
tanda pemakan tumbuh-tumbuhan seperti ganggang penempel. Sisik ikan nilem berbentuk
garis-garis melingkar dan garis-garis radier yang disebut cycloid. Tipe ikan nilem adalah
homocerk yaitu terlihat simetri dorsoventral dari luar. Dilihat dari dalam tulang-tulang
penyusunnya asimetris. Tipe homocerk terjadi bila columna vertebralis tidak berakhir persis
diujung ekor, tapi agak membelok sedikit, tepi ujung membagi dua bagian yang sama
(Fujaya. 2002).
Klasifikasi ikan nilem (Osteochilus vittatus) menurut Saanin (1987) adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Pisces
Subclassis : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Cyprinoidae
Familia : Cyprinidae
Sub familia : Cyprininae
Genus : Ostechilus
Spesies : Osteochilus hasselti
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui cara fisik dan kimia,
sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan
ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah. Organ-organ saluran pencernaan
terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut : hati, empedu,
pankreas lambung esofagus mulut/rongga mulut usus(pilorus dan pilorik saeka). Organ-
organ tambahan nya adalah kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas. Serta
organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang (Djuhanda, 1984) .
Ikan nilem bernafas dengan insang. Insang ikan nilem terdiri atas lengkung insang,
filamen insang, dan tapis insangPasangan rigi-rigi (tapis insang) berfungsi menyarin air untuk
pernafasan tubuh pada lengkung insang. Lembaran insang (filamen insang) berwarna merah
karena memiliki banyak pembuluh kapiler darah dari arteri insang. Melalui lembaran inilah
pertukaran CO2 dan O2berlangsung. (Prawirohartono. 2000)
Sistem reproduksi pada ikan nilem jantan dengan testis dan ikan nilem betina
bereproduksi dengan ovarium. Ikan nilem jantan dan betina dapat dibedakan dengan cara
memijit bagian perut ikan ke arah anus. Ikan jantan akan mengeluarkan cairan tang berwarna
putih susu dari lubang genitalianya. Sedangkan ikan nilem betina yang sudah matang telurnya
mempunyai ciri-ciri perut yang relatif besar dan terasa lunak apabila diraba (Moment, 1967).
Ikan nilem mempunyai gelembung renang (vesica metatoria) yang berfungsi sebagai
alat keseimbangan naik turun dalam air. Ginjal berfungsi sebagai tempat untuk penyaringan
urin. Ureter untuk menyalurkan urin dari ginjal ke vesica urinaria. Sistem ekskresi pada ikan
nilem terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria dan berakhir pada porus urogentilais. (Kimball.
1991)
A. Kesimpulan
Saran untuk praktikum kali ini adalah praktikan harus lebih berhati-hati dalam
melakukan praktikum.
DAFTAR REFERENSI
A. Latar Belakang
Kadal merupakan salah satu dari anggota hewan vertebrata yang berasal dari
ordo squamata. Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik zat tanduk di
permukaannya tanpa adanya kelenjar lendir. Kadal dalam kalsifikasinya termasuk dalam
reptilian. Kadal berhabitat di tempat-tempat yang kering atau lembab. Tubuh kadal terbagi 3
bagian yaitu bagian kepala (Caput), badan (Truncus) dan ekor (Cauda). Kadal yang terkenal
dengan nama ilmiah Eutropis multifasciata bernafas dengan hidung karena sistem
pernafasannya dengan menggunakan paru-paru dan berfungsi untuk sirkulasi CO2 dan O2.
Kadal mermiliki struktur anatomi antara lain caput, truncus, extremitas enterior,
extemitas posterior dan cauda. Kadal mempunyai dua pasang kaki depan dan belakang yang
berari lima dengan cakar diujungnya. Kelima kaki ini sangat kuat sehingga memungkinkan
untuk memanjat. Eutropis multifasciata bernafas didalam rongga hidungnya, terdapat tulang
tipis yang melipat-lipat, yang dinamakan tulang turbinal. Selain itu system pencernaannya
meliputi rongga mulut, farinks, oesophagus, kerongkongan, lambung, usus, rectum dan
berakhir pada anus.
Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan I kali ini adalah untuk
A. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah bak preparat, gunting, pinset dan jarum
penusuk dan tissue.
Bahan yang digunakan dalam praktikum antara lain Eutropis multifasciata (kadal),
kloroform, air kran.
B. Metode
1. Kadal dibius dengan menggunakan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk.
2. Kadal digunting mulai dari depan kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh ke arah depan
mewakili kaki depan sampai ke rahang bawah, kemudian kembali lagi ke kloaka.
3. Pengguntingan dilanjutkan dengan menggunakan pinset, bagian belahan daging sebelah
atas dibuka.
4. Organ-organ yang terlihat diamati dan nama-nama dari organ tersebut ditulis sesuai
dengan gambar.
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
Saran untuk praktikum kali ini adalah praktikan harus lebih berhati-hati dalam
melakukan praktikum
DAFTAR REFERENSI
A. Hasil
Keterangan Gambar :
1. Caput
2. Truncus
3. Cauda
4. Nares externa
5. Cavum oris
6. Organen visus
7. Lubang telinga
8. Extremitas anterior
9. Extremitas posterior
10. Digiti
11. Cloaca
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Keterangan Gambar :