Anda di halaman 1dari 29

Makalah Osteichthyes

by ayunda leni on Rabu, Desember 14, 2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu oleh manusia dan
kebutuhan akan informasi untuk kepentingan perdagangan dan industri ataupun pariwisata.
Sejak berabad-abad sebelum masehi bangsa China telah berusaha untuk mengetahui tentang
ikan dan cukup sukses menyebarluaskannya, begitu juga dengan Mesir kuno, Yunani dan
Romawi berhasil merekam variasi, kebiasaan, serta kualitas dari berbagai jenis ikan. Menurut
Lagler et. al (1977), sejak abad 18 studi tentang ikan (Ichthyology) telah berkembang.
Ikan merupakan salah satu jenis hewan dalam filum chordate, dengan subfilum
vertebrata. Yang di bagi dalam superkelas menjadi 2 yaitu gnathostoma dan agnatha. Dan
salah satu kelasnya adalah osteichthyes. Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang
sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang
merupakan subfilum dari Pisces
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes
yang berarti ikan. Hidup dilaut, rawa-rawa, atau air tawar. Lebih kurang 20 ribu spesies ikan
bertulang sejati mempunyai skeleton dari tulang sejati. Kelompok ini merupakan vertebrata
paling sukses dan beragam. Sifat dan cara hidupnya bermacam-macam, antara lain sebagai
penyaring makanan ataupun predator. Permukaan tubuh tertutup oleh sisik bertipe sikloid dan
stenoid. Ciri-ciri sisik tipe sikloid antara lain adalah bebentuk sirkuler, jika diamati dibawah
mikroskop akan tamnpak garis-garis konsentris berjumlah sesuai dengan umumnya, tampak
mengkilap kebiruan mengandung kristal guanine, dan sel-sel pigmen yang berbentuk bintang,
mengandung zat warna hitam (melatonin). Bentuk sirip stenoid mirip dengan siri sikloid,
tetapi bagian belakang memiliki gerigi.
Ayat al-Quran yang menjelasan mengenai Osteichthyes atau makhluk laut terdapat
dalam surat An-nahl ayat 14 :

Dan
Dialah,
Allah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang
segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya,
dan supaya kamu bersyukur. (QS: An-Nahl Ayat: 14).

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk memahami kelas Osteichtyes

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Osteichthyes


Osteichtyes berasal dari bahasa Yunani yaitu Osteon yang berarti tulang dan ichtyes
yang berarti ikan. Jadi Osteichtyes adalah ikan bertulang sejati. Kelompok Osteichtyes
berjumlah sekitar 30.000 spesies. Ikan kelompok ini memiliki kerangka yang tersusun dari
tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat. Osteichthyes atau disebut juga ikan
bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan
subfilum dari pisces. Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar.
Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas osteichthyes memiliki sebagian tulang
keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat
dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. jantung beruang dua, darah berwarna pucat,
mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis.
Mempunyai hati yang berkantong empedu. Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katup,
mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas. Terdapat gelembung renang.
Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semisirkuler dan memiliki
otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum). Sirip ekor
memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah, kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada
kulit, adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak. Sistem gurat sisi
terdapat pada sisi tubuh, usus panjang dan ramping menggulung, fertilisasi terjadi di luar,
mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar. Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu
kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas.

2.2 Klasifikasi
Class Osteichthyes
 Subclass Sarcopterygii
- Superordo Dipnoi
- Superordo Crossopterygii
Ordo † Rhipidista
Ordo Actinistia (Coelcanth)
 Subclass Actinopterygii
- Infraclass Chondrostei
Ordo † Paleonisciformes
Ordo Polypteryformes
Ordo Acipenseriformes (Sturgeon)
- Infraclass Holostei
Ordo Semionotiformes
Ordo Amiiformes (bowfins)
- Infraclass Teleostei
Superordo Clupomorpha (Herring)
Superordo Elopomorpha (Belut)
Superordo Osteoglossomorpha (Bony tongue)
Superordo Protacanthopterygii (Trout)
Superordo Ostariophysi (Catfish)
Superordo Paracanthopterygii (Cod)
Superordo Acanthopterygii

2.3 Ciri-Ciri
2.3.1 Ciri-Ciri Umum
1. Struktur tulang keras
2. Mulut terdapat di bagian depan tubuh
3. Celah insang satu di masing-masing kepala
4. Kulit licin karena sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit
5. Panjang sirip ekor atas dan bawah sama
6. Memiliki system qurat sisi
7. Adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
8. System gurat sisik terdapat pada sisi tubuh
9. Usus panjang dan ramping menggulung
10. Fertilisasi terjadi di luar (eksternal)
11. Ovipar/ovovivipar
2.3.2 Ciri-ciri khusus
1. Kulit banyak mengandung kelenjar mocusa, biasanya diliputi oleh sisik (ganoid,
cycloid atau ctenoid) beberapa spesies tidak bersisik, bersirip pada mediana, baik dorsal
maupun ventral dan pada sebelah tubuh dengan beberapa pengecualian.
Sirip (pina) biasanya disokong oleh jari dari tulang rawan atau tulang keras, tidak
berkaki.
2. Mulut terletak diujung dan bergigi baik. Rahang tumbuh dengan baik dan bersendi
pada tempurung tulang kepala, mempunyai dua sacci olfactorius yang umumnya
berhubungan dengan rongga mulut,bermata besar dan tidak berkelopak mata.
3. Skleton terutama tulang keras, kecuali beberapa jenis sebagian bertulang
rawan,bentuk vertebrata bermacam-macam, sirip anus/belakang (pina caudalis) biasanya
bersifat homocerca, sisa-sisa notochord (perkembangan skleton masing-masing).4. Cor
terdiri dari dua ruangan(auriculum dan ventriculum) dengan sinus venosus dan conus
arteriosus yang berisi darah vena, terdapat empat pasang archus aorticus, sel darah merah
berbentuk oval dan berinti.
5. Pernapasan(respirasi) dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada
archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi samping dari
pharing, tertutup oleh operculum, biasannya memiliki vesica pneumatica(gelembung
udara) dan memiliki dustu spneumaticus. beberapa jenis mempunyai bentuk seperti
“paru-paru”,misalnnya pada dipnoi.
6. Terdapat sepuluh pasang nervi cranialis (saraf pusat).
7. Suhu tubuh bergantung dengan lingkungan sekitar.
8. Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar (beberapa ada yang ovovivipar dan
vivipar), fertilisasi atau pembuahan terjadi didalam tubuh, telur kecil berukuran sampai
12mm, kandungan kuning telur (yolk) bermacam-macam, segmentasi biasanya secara
meroblastis, tidak mempunyai membrane embrio, hewan mudanya (post larva) kadang-
kadang tidak mirip dengan yang dewasa.

2.4. Zoogeografi Osteichthyes


Zoogeografi dari ikan-ikan perairan laut lebih sulit untuk diketahui dan dipahami daripada
zoogeografi dari ikan-ikan air tawar. Hal ini disebabkan adanya banyak faktor yang saling
berkaitan yang mempengaruhi luasnya persebaran dari ikan-ikan laut. Faktor yang saling
berkaitan tersebut adalah oseanografi, posisi/letak dari benua dan pengaruh dari sejarah yang
terjadi pada masa Pleistosen. Diskusi dan perdebatan mengenai zoogeografi dari ikan laut
sampai saat ini masih berjalan, sehingga dalam membahas dinamika kehidupan ikan-ikan laut
akhirnya disimpulkan untuk menjawab dua pertanyaan: (1) apakah keanekaragaman spesies
ikan semakin meningkat jika garis lintang semakin menurun dan, (2) apakah keanekaraman
spesies ikan semakin menurun seiring dengan maningkatnya kedalaman (Moyle & Cech,
2004).
Gambar 5. Zoogeografi ikan bedasarkan benua dan pulau (Moyle & Cech, 2004).
Distribusi dari ikan-ikan laut pada paparan benua tidak hanya berhubungan dengan
keberadaan benua dan pulau serta ikan tersebut, akan tetapi juga fluktuasi suhu tahunan dan
arus laut. Dengan dasar suhu perairan laut dapat dibagi menjadi 5 daerah/bagian, yaitu daerah
sekitar ekuator, dearah temperate utara dan selatan serta dua daerah kutub (Gambar 5). Untuk
daerah sekitar ekuator (tropis) terbagi menjadi empat daerah yang besar, yaitu: (1) daerah
Indo-Pasifik, (2) daerah Pasifik Timur, (3) daerah Atlantik Barat dan, (4) daerah Atlantik
Timur. Sedangkan berdasarkan kedalaman dan penetrasi sinar matahari, dapat dibagi menjadi
dua daerah, yaitu daerah pelagis dan daerah laut dalam (Gambar 6). Daerah pelagis sendiri
terdiri dari: Arctik, Subarctik, Temperate utara, Subtropis utara, Tropis, Subtropis selatan,
Temperate selatan dan Antartika (Moyle & Cech, 2004).
Masing-masing daerah tersebut mempunyai suatu ciri khas yang membedakan antara
daerah satu dengan lainnya. Ciri khas tersebut dapat diketahui dari spesies yang ada dan yang
mendominasi daerah tersebut. Sebagai contoh daerah Indo-Pasifik merupakan daerah yang
mempunyai keanekaragaman yang tertinggi di dunia. Contoh lain adalah spesies ikan yang
hidup pada daerah laut dalam mempunyai bentuk tubuh yang sangat berbeda dengan ikan-
ikan pelagis. Sampai saat ini sejarah dan asal-muasal perbedaan spesies pada masing daerah
belum diketahui, sebagai contoh pada daerah pantai Pasifik Amerika Utara berkembang 65
juta spesies rockfish, akan tetapi rockfish sangat sedikit di perairan daerah lain.
Gambar 6. Zoogeografi ikan pelagis (Moyle & Cech, 2004).
2.5 Contoh Spesies
2.5.1 Subclass Sarcopterygii
Ciri-ciri :
a.Memiliki sirip berpasangan,mempunyai bonggol di bagian pangkal berdaging
b.Mempunyai lubang hidung yang bermuara ke mulut
c.Memiliki sisik yang disokong oleh elemen-elemen Tulang yang kuat
Terdiri atas 2 ordo yaitu :

A.Dipnoi = Diperiformes=Bnagsa Ikan paru


Contoh :Lepidosiren paradosa

Ciri-ciri :
1.Tulang-tulang terdapat di kepala
2.Sisik bertipe Sikloid
3.Sirip mempunyai pangkal mirip benjolan
4.Sirip punggung dan anus membentuk sirip
yang melingkari bagian belakang tubuh
5.Jika kadar air cukup Ia bernafas dengan
menggunakan insang
6.Paru – paru yang terletak di atas Esopagus
juga digunakan sebagai organ pernapasan
(Musim kering
B.Coleantyformes =Crossoptetygii=Bangsa ikan Celakan
Ciri-ciri:
1.Ikan ini muncul pada Zaman Devon
(400 juta tahun yang lampau)
2.Tulang belakang berongga
3.Terdapat tonjolan seperti kaki yang menopang
Sirip dada ,sirip pinggul,sirip punggung kedua serta
Sentral yang aneh di ekor
4.Tengkorak berengsel
5.Pada beberapa spesies gelembung renang
mengeras/tidak
Contoh : Latimeria chalumnae
2.5.2 Subclass Actinopterygii
A. Pengertian Actinopterygii
Actinopterygii berasal dari bahasa Yunani yaitu aktin = berkas dan pteryg = sirip.
Jadi Actinopterygii adalah ikan yang memiliki sirip yang ditunjang oleh duri panjang yang
lentur. Actinopterygii merupakan sub divisi dari Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang
hidup sejak zaman devon. Ikan ini hidup di air tawar maupun air asin. Actinopterygii
merupakan spesies terbanyak dari divisi Osteichthyes. Secara evolusi, kelompok ini
merupakan pengembangan lebih lanjut yang paling adaptif pada keadaan bumi pada masa
kini.
Actinopterygii mencakup banyak ikan yang dikenal awam sebagai ikan konsumsi
maupun ikan hias/peliharaan. Contoh ikan actinopterygii adalah ikan mas (Cyprinus carpio),
ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan louhan (Cichlasoma sp), ikan nila (Oreochromis
niloticus
B. Karakteristik Actinopterygii
1. Sistem pencernaan
Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan
berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara
mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui gerakan-gerakan
(kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen lambung dan
usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran cairan digestif. Cairan digestif yang
berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas, dan dinding usus
itu sendiri.

2. Sistem Peredaran Darah


Ikan mempunyai sistem peredaran darah tunggal. Jantung terdiri atas dua ruang yaitu
serambi dan bilik. Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal. Sistem peredaran darah
pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi
(atrium). Darah ikan tampak pucat dan relative sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat.
Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih.
3. Sistem Ekskresi
Ikan mempunyai sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang
disebut urogenital. Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan
saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal pada ikan yang hidup di air tawar
dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak. Sedangkan ikan yang hidup di
air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan
lambat.

4. Sistem Reproduksi
Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Cara reproduksi ini dikenal sebagai
oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan. Ikan terkenal sebagai
mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang
merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahun.
5. Sistem pernafasan
Bagian-bagiannya organ :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang,
mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya
organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat
terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme pernafasan :Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air
dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak
dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung
di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2
kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
6. Sistem Saraf Dan Hormon
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi
perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan
lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang
kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon dikirim ke hormon-hormon yang dibutuhkan
organ target dan akan merangsang aktivitas metabolisme jaringan-jaringan untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
- sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
- sistem saraf tepi
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, dll
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon yaitu hormon
pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain
mendekat untuk berpijah.
7. Contoh
Ikan Bandeng
Ikan bandeng adalah ikan payau golongan teleostei karena ikan ini mempunyai tulang
keras (sejati). Ikan bandeng adalah salah satu ikan catadromeous yaitu ikan yang melakukan
perjalanan ke laut untuk bertelur dan memijah dilaut, maka dari itu ikan bandeng mempunyai
kemampuan osmotic yang tinggi. Mereka hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya
sampai Samudra Pasifik, mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau
dengan koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut untuk 2 - 3 minggu, lalu
berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah payau, dan kadangkala danau-danau. Bandeng baru
kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak (Affandi, 2004)
Berikut Klasifikasi Ilmiah dari ikan bandeng :
Kingdom : Animalia
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : C. chanos
Nama binomial : Chanos chanos (www.id.wikipedia.org)
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Hipotesis mengenai evolusi ikan bertulang sejati sampai saat ini masih diperdebatkan,
hal ini terutama pada saat proses perkembangan Agnatha menjadi spesies ikan yang
berahang. Proses pembentukan rahang dari mulut yang berfungsi untuk menghisap terlalu
kompleks dan rumit, disamping itu faktor yang mengubah terjadinya pembentukan rahang
tersebut juga masih belum diketahui. Adanya perbedaan hipotesis mengenai asal-usul
Condrichthyes dan Osteichthyes juga merupakan salah satu faktor kelemahan dari hipotesis
terjadinya evolusi ikan. Saat ini ikan bertulang sejati mempunyai spesies yang sangat
beragam, baik bentuk dan warna. Kebaragaman ini masih belum bisa dijelaskan dengan teori
evolusi, seperti mengenai asal-usul keberagaman spesies ikan dan faktor apa yang
menyebabkan keberagaman ikan tersebut.
MAKALAH OSTEICHTHYES

January 02, 2015

MAKALAH

OSTEICHTHYES

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

matakuliah zologivertebrata

Oleh :

Agus Nugraha

Yeni Nuralinda

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNUVERSITAS GALUH

CIAMIS 2014

A. tujuan:
mampu menjelaskan konsep osteichthyes.

B. pembahasan
osteichthyes atau disebut juga ikan
bertulang sejati adalah kelas dari anggota
hewan bertulang belakang yang merupakan
subfilum dari pisces. osteichthyes berasal dari
bahasayunani, yaitu osteon yang berati tulang dan
ichthyes yang berarti ikan. hidup di laut, rawa-rawa, atau
air tawar.semua jenis ikan yang termasuk dalam
kelas osteichthyes memiliki sebagian tulang
keras,mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-
celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari
luar)dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. jantung
beruang dua, darah berwarna pucat,mengandung eritrosit
yang berinti dan leukosit. ikan ini juga mempunyai sistem
limfa dansistem porta renalis. mempunyai hati yang
berkantong empedu. lambung dipisahkan dariusus oleh
sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak
jelas adanya pankreas. terdapatgelembung
renang. mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga
dalam dengan tiga saluran semisirkuler dan memiliki
otolit untuk keseimbangan. bernapas dengan insang yang
memilikitutup insang (operkulum). sirip ekor memiliki
panjang yang sama pada bagian atas dan bawah, kulit licin
karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit, adanya
gelembung renangsehingga tidak tenggelam saat
tidak bergerak. sistem gurat sisi terdapat pada sisi
tubuh, usus panjang dan ramping menggulung,
fertilisasi terjadi di luar, mengeluarkan telurnya
atau bersifat ovipar.ikan bertulang sejati memiliki
gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat
digunakanuntuk mengubah daya apung dan sebagai alat
bantu dalam bernafas.

beberapa anggotanya dapat berpindah dari


perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan
belut laut.pada saat berada di air tawar, ginjal
mengeluarkan urin yang sangat encer dan
insangnya menyerap garam dari air dengan cara
transfor aktif. ikan yang sering dijumpai di air
tawar seperti ikan nila dan ikan gabus.sistem digestoria
(sitem pencernaan)sitem pencernaan pada ikan
merupakan serangkaian jalur yang melalui berbagai organ
yaitudimulai dari mulut, pharink, esophagus,
lambung, usus (intestin)dan anus.sistem
urogenitalsistem urogenital dibagi menjadi dua yaitu
organ genitalia dan organ uropoetica.organ genitalia terdiri
dari gonad (kelenjar kelamin) yang dibedakan menjadi
jantan (testis), betina (ovarium) dan saluran keluar dari
gonad yang sangat pendek..
a. ciri ciri umum osteichthyes.
1. mulut terdapat dibagian depan tubuh
2. celah insang satu di masing-masing sisi kepala
3. sirip ekor memiliki panjang yang sama pada
bagian atas dan bawah

4. kulit licin karena sekresi mucus oleh kelenjar


pada kulit
5. adanya gelembung renang sehingga tidak
tenggelam saat tidak begerak

6. system gurat sisik terdapat pada sisi tubuh


7. usus panjang dan ramping menggulung

8. fertilisasi terjadi di luar


9. mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar

b. cirri cirri khusus osteichthyes.


1. kulit banyak mengandung kelenjar mocusa,
biasanya diliputi oleh
sisik(ganoid,cycloid atauctenoid)beberapa spesies
tidak bersisik, bersirip pada mediana, baik dorsal
maupun ventral dan pada sebelah tubuh dengan
beberapa pengecualian. sirip(pina) biasanya
disokong oleh jari dari tulang rawan atau tulang
keras,tidak berkaki.
2. mulut terletak diujung dan bergigi baik. rahang
tumbuh dengan baik dan bersendi
pada tempurung tulang kepala,mempunyai
dua sacci olfactorius yang umumnya
berhubungan dengan rongga mulut,bermata
besar dan tidak berkelopak mata.

3. skleton terutama tulang keras,kecuali beberapa


jenis sebagian bertulang
rawan,bentuk vertebrata bermacam-macam,sirip
anus/belakang
(pina caudalis) biasanya bersifat homocerca,sisa-
sisa notochord(perkembangan skleton masing-
masing.
4. cor terdiri dari dua ruangan(auriculum dan
ventriculum) dengan sinus venosus dan conus
arteriosus yang berisi darah vena, terdapat empat
pasang archus aorticus, sel darah merah
berbentuk oval dan berinti.
5. pernapasan(respirasi) dilakukan dengan beberapa
pasang insang yang terletak pada archus
branchius yang berada dalam ruangan celah
insang pada kedua tepi samping dari pharing,
tertutup oleh operculum, biasannya memiliki
vesica pneumatica(gelembung udara) dan
memiliki dustuspneumaticus. beberapa jenis
mempunyai bentuk seperti “paru-
paru”,misalnnya pada dipnoi.

6. terdapat sepuluh pasang nervi cranialis(saraf


pusat).
7. suhu tubuh bergantung dengan lingkungan
sekitar.

8. memiliki sepasang gonad, umumnya


ovipar(beberapa ada yang ovovivipar dan vivipar),
fertilisasi atau pembuahan terjadi didalam tubuh,
telur kecil berukuran sampai 12 mm, kandungan
kuning telur(yolk) bermacam-macam,
segmentasi biasanya secara meroblastis, tidak
mempunyai membrane embrio, hewan
mudanya(post larva) kadang-kadang tidak mirip
dengan yang dewasa.
C. Contoh.

1. ikan mas (cyprinus carpio)

a. Morfologi
ikan mas termasuk famili cyprinidae yang
mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas
berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke
samping (compresed) dan mulutnya terletak di
ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka,
di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang
kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang
sempurna dan warna badan sangat beragam.

dari pengamatan morfologi yang dilakukan


dapat diamati bagian dari ikan mas yaitu:
premaxilla yaitu menjadi bagian rostal rahang
sebagai tempat tumbuhnya gigi, pinna analis yaitu
sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di
daerah posterior anal. fungsi sirip ini adalah
membantu dalam stabilitas berenang ikan. hidung
pada ikan bukan di gunakan untuk bernapas
melainkan digunakan sebagai alat penciuman.
pinna ventralis yaitu sirip yang berada pada
bagian perut ikan dan berfungsi dalam membantu
menstabilkan ikan saat berenang. selain itu, juga
berfungsi dalam membantu untuk menetapkan
posisi ikan pada suatu kedalaman. pinna dorsalis
yaitu yaitu sirip yang berada pada bagian dorsal,
sirip ini tidak terdapat pada semua jenis ikan.
pinna pectoral yaitu sirip yang terletak di
posterior operculum atau pada pertengahan
tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. fungsi sirip ini
adalah untuk pergerakan maju, ke samping dan
diam (mengerem). sisik ctenoid merupakan sisik
yang memiliki stenii pada bagian posteriornya dan
bentukan sisir pada bagian anteriornya. katup
insang yaitu katup yang mengatur pernapasan
yang dilakukan ikan untuk membuka atau
menutup insang. pinna caudalis yaitu sirip ikan
yang berada di bagian posterior tubuh dan
biasanya disebut sebagai ekor. pada sebagian
besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai pendorong
utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai
kemudi ketika bermanuver. maxilla yaitu tulang
rahang atas pada ikan. mandibula yaitu tulang
rahang bagian bawah pada ikan. gurat sisi yaitu
merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang
dapat dilihat secara langsung sebagai garis yang
gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai
dari posterior operculum sampai pangkal ekor
(peduncle). pada linea lateralis terdapat lubang-
lubang yang berfungsi untuk menghubungkan
kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang
menampung sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.
b. Anatomi
rongga mulut, di dalam rongga terdapat
lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak
dapat di gerakan. kelenjar-kelenjar lendir, tetapi
tidak terdapat kelenjar ludah. rahang dengan gigi-
gigi kecil berbentuk kerucut. faring, yaitu pangkal
tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan
tempat insang. kerongkongan yaitu kelanjutan
faring yang terletak di belakang insang. lambung
yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan
pembesaran dari usus. ususnya panjang dan
berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat
beberapa kelenjar pencernaan, antara lain: hati,
terletak di bagian muka rongga badan meluas
mengelilingi usus. pangkereas terletak dibagian
lambung dan usus. jantung, terletak di dalam
rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang
dan di bungkus oleh selaput. disamping alat-alat
yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan
pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat
reproduksi pada sistem pernapasan ikan
umumnya berupa insang.
c. sistem pencernaan

sistem pencernaan pada dimulai dari mulut


dimana makanan akan masuk pertama kali
melalui mulut, kemudian dari mulut makanan
akan melewati esophagus yaitu saluran yang
menghubungkan antara mulut dan lambung.
lambung merupakan organ yang berperan dalam
pengolahan makanan dan penghancuran
makanan, bentuknya seperti huruf u. intestinum
merupakan lanjutan dari lambung berfungsi
sebagai tempat penyerapan makanan. hati
merupakan kelenjar pencernaan yang ikut
membantu proses pencernaan dengan
menghasilkan empedu. pankreas merupakan
kelenjar yang mengandung eksokrin dan endokrin
yang berperan dalam proses pencernaan, muara
dari pankreas yaitu ke duodenum. kandung
empedu tempat menyimpan empedu. kloaka
saluran akhir dalam sistem pencernaan yang
mengeluarkan sisa metabolisme.
d. sistem sirkulasi

sistem sirkulasi jantung memiliki sinus


venosus yang berdinding tipis, yaitu muara dari
vena yang berada dipangkal atrium jantung.
ventrikel yaitu tempat menampung darah dari
atrium lalu memompa ke seluruh tubuh lewat
arteri. atrium yaitu serambi jantung yang
menerima darah dari seluruh tubuh. conus
anteriosus yaitu perbesaran dari ujung ventrikel
yang berfungsi memompa darah ke insang.
arteria merupakan pembuluh nadi yang
membawa darah keluar dari jantung. vena
merupakan pembuluh balik yang membawa
darah dari seluruh tubuh ke jantung.
e. sistem reproduksi
gonad merupakan alat kelamin utama yang
menghasilkan gamet. ovarium merupakan tempat
pembentukan telur. oviduct yaitu saluran yang
dilewati oleh sel telur dari ovarium. saluran
pelepasan telur yaitu saluran yang merupakan
tempat keluarnya sel telur atau sperma dari
dalam tubuh.

f. sistem respirasi
bagian dari sistem respirasi adalah archus
brancialis atau lengkung insang yaitu terdiri dari
tulang rawan dan memiliki rigi-rigi sepasang
untuk saringan air pernapasan. hemibrancia atau
lembaran insang bentuknya seperti sisir
merupakan jaringan lunak yang melekat pada
archus brancialis. holobranchiae yaitu dua buah
hemibrancialis yang melekat pada tiap archus
brancialis.

2. ikan cupang (betta sp).


ikan betta splendens, kecil (panjang sekitar
7,5 cm), ikan dalam keluarga ikan gurami
(osphronemidae) asli untuk memperlambat
bergerak dan stagnan. perairan ditumbuhi di
thailand, viet nam, kamboja dan laos.
karakteristik dari anabantoidei subordo mana
mereka berasal, betta splendensmemiliki organ
pernapasan aksesori yang disebut organ labirin
yang memungkinkan mereka untuk bertahan
hidup di perairan dengan kadar oksigen rendah,
dengan menghiru.

struktur morfologi ikan cupang


( betta sp.)di indonesia ikan ini berasal dari
sumatra, jawa, singapura dan malaysia. ikan ini
bersifat karnivora dan bersifat sangat agresif
terutama untuk yang jantan. dipasaran ada dua
jenis cupang yaitu cupang adu dan cupang hias.
cupang hias memiliki sirip yang panjang dan
bersifat tenang sedangkan cupang adu memiliki
sirip yang pendek dan sangat agresif. cupang
meilikiki berbagai jenis warna mulai dari biru tua,
merah tua, albino, kehijauan (radiopoetro, 1998).

karakteristik dari anabantoidei subordo


mana mereka berasal, betta splendens memiliki
organ pernapasan aksesori yang disebut organ
labirin yang memungkinkan mereka untuk
bertahan hidup di perairan dengan kadar oksigen
rendah, dengan menghirup udara dari permukaan
(djarubito,1993).ciri seksualitas primer dan
sekunder. ikan cupang cukup mudah dikenali
dengan pengamatan secara visual dari ciri
kelamin sekundernya. berikut ini ciri-ciri indukan
yang baik dan siap kawin:

mulut rahang sebuah betta sp dewasa


adalah sebagai bagian yang mengesankan seperti
hiu putih. rahang bawah dari betta sp memiliki
gigi tajam shredding, yang dapat merobek tubuh
udang air garam, cacing, larva nyamuk dan
organisme air lainnya . sebuah studi menunjukkan
bahwa secara proporsional dengan ukuran tubuh.
di balik giginya yang tajam , terletak sebuah
tempat kecil untuk menjaga telu-telu yang sudah
masak. betta sp jantan yang memegang bagian ini
dan membawa mereka ke sarang gelembung dan
aman dari gangguan luar (djarubito,1993).

Mata pada setiap sisi kepala terletak mata


yang lebar. mata yang menonjol dan memiliki iris
berwarna hitam. sisanya mata ada yang berwarna
hijau, merah dan lain-lain. sebuah betta sp tak
bisa berkedip matanya. mata bergerak sesuai
pergerakan target . penglihatan yang tajam
adalah salah satu alasan utama untuk
menjelaskan bagaimana betta sp adalah ikan yang
habitatnya lebih efisien

alat pernapasan ikan betta sp termasuk


anabantids (keluarga anabantidae), menjadi ikan-
ikan dengan alat bantu pernapasan tambahan
yang dikenal sebagai organ labirin, yang
memungkinkan mereka untuk bernafas dengan
bernapas langsung dari permukaan air. dengan
cara mengambil air ke dalam mulut mereka dan
melewati bagian atas organ labirin dan keluar dari
celah insang mereka sehingga melengkapi bagian
organ pernapasannya yang biasanya dengan cara
insang . ikan jenis lain dengan organ labirin adalah
golongan gouramies.
asal usul nama ilmiah, anabantidae ,
berasal dari kata kerja yunani , anabaino , yang
berarti " untuk naik " atau " naik " , mengacu pada
kebiasaan ikan seperti mereka berenang ke
permukaan untuk bernafas . memiliki dua metode
pernapasan untuk meningkatkan peluang
kelangsungan hidup bagi betta sp.

organ labirin memungkinkan betta sp untuk


hidup di perairan kadar oksigen rendah, dalam
kondisi yang berbahaya bagi kebanyakan ikan
lain. biasanya pada air yang suhunya hangat betta
sp hidup seringkali miskin oksigen. organ labirin
adalah adaptasi yang indah untuk hidup yang
memungkinkan bettas untuk memperluas habitat
mereka ke sawah dan selokan

labirin.terlepas dari menghirup oksigen


melalui insang nya, betta sp dapat menghirup
udara dari permukaan air . hal ini memungkinkan
dengan bantuan dari organ yang disebut
labyrinth. labyrinth terletak di ruang insang dan di
atas piring insang. ini memiliki seperangkat
lempeng tulang dilindungi oleh membran. begitu
terjadi kontak dengan udara, itu dihirup masuk
dengan pertukaran gas, oksigen dilewatkan
langsung ke darah vena di labirin dan isi sisa
lainnya dari udara yang dihembuskan keluar .
namun ukuran labirin dalam betta sp kecil. oleh
karena itu tidak dapat mengambil lebih banyak
lagi oksigen dalam satu perjalanan ke permukaan
. oleh karena itu sebuah betta sp sering muncul ke
permukaan air. di perairan dangkal atau air
dengan jumlah yang kadar rendah oksigen, labirin
memainkan bagian penting dalam memastikan
bahwa kadar oksigen disesuaikan dengan
tubuh betta sp itu sendiri. jika betta sp disimpan
tanpa air, itu bisa bertahan lebih lama jika
dibandingkan dengan ikan lain karena ikan betta
sp ini mempunyai labyrinth,
organ internal betta sp organ penting
dari betta sp yaitu , jantung , perut, hati, limpa,
otak terletak di paruh pertama tubuh. organ ini
dapat ditemukan di daerah perut betta sp tepat
sebelum awal sirip anal. dekat awal sirip anal
adalah anus dari betta sp. betta sp betina
memiliki pembukaan, yang terlihat seperti titik
putih di daerah ini. ini digunakan untuk
melepaskan telur selama pemijahan (radiopoetro,
1998).

3. ikan gurami

merupakan ikan asli perairan indonesia


yang sudah menyebar ke wilayah asia tenggara
dan cina. merupakan salah satu ikan labirinth dan
secara taksonomi termasuk famili
osphronemidae.
ikan gurami adalah salah satu komoditas
yang banyak dikembangkan oleh para petani hal
ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi,
pemeliharaan mudah serta harga yang relatif
stabil.
dari praktikum yang dilakukan didapatkan
hasil sebagai berikut: bentuk tubuh pipih datar,
tipe letak mulut terminal, tipe sirip ekor
membulat, bentuk garis sisi relative lurus, warna
dan corak tubuh : kepala warna hitam
kekuningan, perur warna kuning keemasan, ekor
warna abu-abu dengan ujung kekuningan, dorsal
warna abu-abu gelap. dan parameter yang
didapatkan adalah panjang standar adalah 90
mm, panjang total adalah 110 mm, panjang
kepala 30 mm, tinggi badan 40 mm, panjang
batang ekor 15 mm, tinggi batang ekor 13 mm,
panjang moncong 10 mm, tinggih sirip punggung
20 mm, panjang dasar sirip punggung 35 mm,
panjang siripn dada 5 mm, panjang sirip perut 80
mm, panjang sirip dubur 45 mm, diameter mata 9
mm.
sedangkan pada praktikum tentang awetan
basah kami dari kelompok 1 dan 3 dapat
mengetahui cara teknik spesimen hewan awetan
basah yaitu dengan cara melakukan disectio pada
ikan gurami kemudian melakukan pengawetan
dengan membasahi tubuh ikan menggunakan
alkohol sebanyak 20 - 70 %. setalah itu
dimasukkan atau dielatakkan kedalam toples yang
berisi formalin 2 % - 4 %.

4. ikan lele ( clarias batrachus )

siapa yang tidak kenal ikan lele. orang


indonesia sudah barang tentu akrab dengan nama
ikan lele. ikan lele adalah sejenis ikan yang hidup
di air tawar. lele mudah dikenali karena tubuhnya
yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki
"kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar
bagian mulutnya. meski ikan lele dianggap
sebagai musuh dikolam atau sebagai
predator,semua orang akan mengangguk setuju
jika dikatakan daging lele enak dan gueih, jarang
tamu yang menolak jika disuguhi pecak lele atau
lele goreng, hampir di setiap ruas jalan perkotaan
sudah banyak dijual makanan yang menggunakan
bahan dari ikan yang satu ini, bahkan yang agak
unik bagi orang awam jika ada yang menemukan
benih atau lele dewasa berwarna putih atau
belang pastilah akan dilibatkan pada cerita-cerita
mistik.
di indonesia ikan lele mempunyai beberapa
nama daerah, antaralain: ikan
kalang (padang), ikan maut (gayo, aceh), ikan
pintet (kalimantan selatan), ikan
keling (makasar), ikan cepi (bugis), ikan
leleatau lindi (jawatengah). sedang di negara lain
dikenal dengan
nama mali (afrika), plamond (thailand),ikan
keli (malaysia), gura magura (srilangka), ca tre
trang (jepang). dalam bahasa inggris disebut
pulacatfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.
ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau
air asin. habitatnya di sungai dengan arus air yang
perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang
tergenang air.

tidak seperti ikan lainya, agak sulit untuk


mengatakan bentuk badan lele secara tepat.
tengah badanya mempunyai potongan
membulat, dengan kepala pipih kebawah
(depressed), sedangkan bagian belakang
tubuhnya berbentuk pipih kesamping
(compressed), jadi pada lele ditemukan tiga
bentuk potongan melintang ( pipih kebawah,
bulat dan pipih kesamping).
kepala bagian atas dan bawah tertutup
oleh pelat tulang. pelat ini membentuk ruangan
rongga diatas insang. disinilah terdapat alat
pernapasan tambahan yang tergabung dengan
busur insang kedua dan keempat. mulut berada
diujung moncng (terminal), dengan dihiasi 4
pasang sungut. lubang hidung yang depan
merupakan tabung pendek berada dibelakang
bibir atas, lubang hidung sebelah belakang
merupakan celah yang kurang lebih bundar
berada di belakang sungut nasal. mata berbentuk
kecil dengan tepi orbitalyang bebas.

sirip ekor membulat, tidak bergabung


dengan sirip punggung maupun sirip anal. sirip
perut berbentuk membulat dan panjangnya
mencapai sirip anal. sirip dada dilengkapi
sepasang duri tajam / patil yang memiliki panjang
maksimum mencapai 400 mm. patil ini beracun
terutama pada ikan ikan remaja, sedangkan
padaikan yang tua sudah agak berkurang
racunya.
ikan ini memiliki kulit berlendir dan tidak
bersisik (mempunyai pigmen hitam yang berubah
menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua
buah lubang penciuman yang terletak dibelakang
bibir atas, sirip punggung dan dubur memanjang
sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu
dengan sirip ekor, panjang maksimum mencapai
400 mm.

anatomi ikan lele ( clarias batrachus )ikan


lele memiliki alat pernapasan tambahan yang
disebut aborescen organ yang merupakan
menbran yang berlipat-lipat penuh dengan
kapiler darah. alat ini terletak didalam ruangan
sebelah atas insang. dalam sejarah hidupnya lele
lele harus mengambil oksigen dari udara
langsung, untuk itu ia akan menyembul
kepermukaan air. oleh karena itu jika pada kolam
banyak terdapat eceng gondok ikan ini tidak
berdaya.
pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat
dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki gerigi
pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap,
dan memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada
betinanya. sedangkan, gonad betina ikan lele
berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur
yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian
sisinya mulus tidak bergerigi. sedangkan organ –
organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari
jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung
dan anus.
sifat-sifat biologis ikan lele ( clarias
batrachus )lele tidak pernah ditemukan di air
payau atau air asin, kecuali ikan lele laut yang
tergolong ke dalam marga dan suku yang
berbeda. habitatnya di sungai dengan arus air
yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang
tergenang air. bahkan ikan lele bisa hidup pada
air yang tercemar, misalkan di got-got dan
selokan pembuangan.

ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif


bergerak mencari makanan pada malam hari.
pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan
berlindung di tempat-tempat gelap. di alam, ikan
lele memijah pada musim penghujan. ada sedikit
perbedaan dikalangan ilmuwan dalam
menggolongkan ikan lele ini. ada yang
memasukan ikan lele ini kedalam ikan pemakan
daging (karnivora). adalagi yang memasukanya
kedalam omnivora.
peranan ikan lele ( clarias
batrachus )keunggulan ikan lele dibandingkan
dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan
leusin dan lisin. leusin (c6h13no2) merupakan asam
amino esensial yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan anak-anak dan menjaga
keseimbangan nitrogen. leusin juga berguna
untuk perombakan dan pembentukan protein
otot. sedangkan lisin merupakan salah satu dari 9
asam amino esensial yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringnan. lisin
termasuk asam amino yang sangat penting dan
dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. pasalnya, asam amino ini
sangat berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang pada anak, membantu
penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan
nitrogen dalam tubuh, dan memelihara masa
tubuh anak agar tidak terlalu berlemak. lisin juga
dibutuhkan untuk menghasilkan antibody,
hormone, enzim, dan pembentukan kolagen,
disamping perbaikan jaringan. tak kalah
pentingnya, lisin bisa melindungi anak dari cold
sore dan virus herpes.

peranan lainya yang menguntungkan dari


ikan lele adalah: sebagai bahan makanan ikan lele
dari jenisc. batrachus juga dapat dimanfaatkan
sebagai ikan pajangan atau ikan hias. ikan lele
yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk
memberantas hama padi berupa serangga air,
karena merupakan salah satu makanan alami ikan
lele. ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai
bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma,
menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung
berdarah, kencing darah dan lain-lain.

selain peranan yang menguntungkan ikan


lele juga dapat memiliki peranan yang merugikan
bagi manusia. peranan yang merugikan tersebut
diantaranya : pada ikan lele yang masih muda
patilnya mengandung racun, sedangkan pada ikan
lele yang agak tua racunya agak berkurang. ikan
lele juga dapat memakan ikan-ikan lainya atau
sebagai predator.

D. Non Contoh

Ikan hiu kecil (+ 1 m), memiliki banyak

silindris, ujung lancip, kepala pipih. Ada sirip

median dorsal. Sirip kaudal heteroserkal. Yang

berpasangan adalah sirip pektoral dan sirip pelvik.

Pada yang jantan, sirip kaudal itu berubah

menjadi klasper (organ untuk memeluk ikan hiu

betina ketika perkawinan). Mulut ventral. Lubang

hidung dua buah, di sebelah ventral kepala. Mata

di sebelah lateral. Celah insang 5 buah, di

belakang mata. Disebelah dorsal depan mata ada

spirakulum, yaitu peninggalan celah insang 5

buah, di belakang mata. Di sebelah dorsal depan

mata ada spirakulum, yaitu peninggalan celah

insang. Lubang kloaka di antara sirip pelvik. Tubuh

tertutup dengan sisik-sisik plakoid yang asalnya

homolog dengan gigi (mesodermal dan

ektodermal). Seperti pada gigi, sisik placoid itu

berisi dentin (mesodermal) dan dilapisi dengan

email (ektodermal)

Anda mungkin juga menyukai