Anda di halaman 1dari 18

PERAKITAN IKAN LELE (Clarias sp.

) TRANSGENIK

BIOTEKNOLOGI
DENGAN TEKNIK ELEKTROPORASI SPERMA

FARMASDisusun
I oleh:
Muhammad Fajar (15330002)
Dinda Aulia Hanifah (15330018)
Ami Rahmawati S (15330032)
TRANSGENIK
Transgenik adalah proses pemindahan gen ke organisme hidup
sehingga organisme memiliki sifat dan ciri-ciri baru yang akan
diteruskan ke keturunannya. Transgenik dilakukan kepada tumbuhan
untuk mendapatkan bibit unggul. Tumbuhan akan disisipi gen asing dari
spesies tumbuhan yang berbeda atau gen dari bakteri/virus lain.
Tumbuhan transgenik biasanya tahan terhadap suhu ekstrem, tidak
cepat membusuk, memiliki warna atau bentuk berbeda, tahan terhadap
hama, dan kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi. Ada juga hewan
ternak dan ikan yang dilakukan proses transgenik, dengan
memasukkan DNA rekombinan yang telah dikendalikan ke dalam
genom, sehingga efek DNA yang dimasukkan ini dapat diturunkan
kepada anaknya.
PENDAHULUAN
Perbaikan genetika pertumbuhan ikan lele (Clarias sp.) melalui program
pemuliaan (selective breeding) dipandang kurang menguntungkan,
karena memerlukan waktu lama dan sulitnya memisahkan trait
menguntungkan dari ikan yang diseleksi

Dua teknik transfer gen yang umumnya diaplikasikan pada


genom ikan adalah metode mikroinjeksi telur dan
elektroporasi pada sperma ikan

Teknik mikroinjeksi telur memerlukan prosedur yang rumit dan teknik


tinggi, mengingat nukleus telur ikan diselubungi kuning telur yang
menyulitkan menginjeksikan DNA asing melalui korion telur
menyebabkan penggunaan metode tersebut kurang menguntungkan.

Sebaliknya metode elektroporasi sperma ikan lebih simpel dan


merupakan metode massal penyisipan gen asing ke dalam genom
sperma yang selanjutnya ditransmisikan kepada keturunannya setelah
pembuahan dengan telur ikan
Macam-Macam Metode Dalam Transgenik

Microinjection (Mikroinjeksi)

Retroviral Infection (Infeksi pada Virus)

Sperm-mediated Gene Transfer (Sperma sebagai Pembawa


Gene)

Particle Bombardment (Partikel Gun atau Biolistik)

Electroporation (Elektroporasi)
ELEKTROPORASI

Elektroporasi merupakan Tujuan utama yang ingin


metode transfer gen yang sesuai dicapai dalam penelitian ini
untuk ikan, karena sistem diperoleh ikan lele
transfer tersebut bersifat massal, transgenik yang membawa
mengingat sperma dalam jumlah sisipan gen hormon
besar dapat diinsersi transgen
pertumbuhan ikan lele
secara serempak dengan teknik
SMGT. dumbo sebagai upaya
perbaikan sifat pertumbuhan
Transgen yang terkandung
ikan lele dumbo yang
dalam genom sperma akan
berintegrasi dengan genom telur menurun dewasa ini.
ketika terjadi fertilisasi.
Keuntungan & Kerugian Hewan dan Tanaman Transgenik
KELEBIHAN KEKURANGAN
1.Rekayasa transgenik dapat A. Aspek sosial
menghasilkan prodik lebih banyak - Aspek ekonomi
dari sumber yang lebih sedikit. Berbagai komoditas pertanian hasil
rekayasa genetika telah memberikan
2.Rekayasa tanaman dapat hidup ancaman persaingan serius terhadap
dalam kondisi lingkungan ekstrem komoditas serupa yang dihasilkan secara
akan memperluas daerah konvensional.
pertanian dan mengurangi bahaya B. Aspek kesehatan
kelaparan. - Potensi toksisitas bahan pangan
3.Makanan dapat direkayasa supaya -Potensi menimbulkan penyakit /
lebih lezat dan menyehatkan. gangguan kesehatan
C. Aspek lingkungan
-Potensi erosi plasma nutfah
-Potensi pergeseran gen
-Potensi pergeseran ekologi
Ciri ciri fisik ikan lele lokal, lele mutiara, lele dumbo

1.Warna kulit, kulit 1.Dumbo agak keunguan 1.Warna kulit ungu


lele lokal berwarna atau kemerahan kecoklatan, bintik
dengan bintik lebih kecil
hitam. besar.
2.Bila dalam keadaan 2.Bila dalam keadaan
2.Ketika sedang stres stres tidak terjadi
stres tidak terjadi atau kaget lele dumbo perubahan warna.
perubahan warna. kulitnya akan berubah
menjadi lebih loreng. 3.Patilnya terdapat
3. Patilnya terdapat racun.
racun. 3.Patil tidak
mengandung racun
METODE PENELITIAN

1. Perakitan Konstruksi Vektor


Ekspresi pTarget-promoter CMV-
GH Lele Dumbo (CgGH)
Gambar 1. Vektor Ekspresi pTargetTM (5670
Konstruksi gen yang digunakan bp)

dalam elektroporasi sperma ikan


lele mutiara dan lokal yaitu
pTARGET-CMV-CgGH (dengan
promoter Cytomegalovirus dan
sisipan hormon pertumbuhan lele
dumbo/Clarias gariepinus Growth Gambar 2.Konstruksi pTargetTM-CMV-CgGH
Hormone = CgGH). (6.270 bp)
METODE PENELITIAN
2. Isolasi Vektor Rekombinan (pTarget-CMV-GH lele dumbo) dan
Analisis Sisipan Gen GH Lele dumbo
Setelah dilakukan panen sel kompeten Escherichia coli JM 109
pembawa vektor rekombinan, kemudian dilanjutkan dengan isolasi
vektor rekombinan menggunakan kit high speed mini plasmid (Geneaid)
mengikuti protokol dari kit tersebut.
Program amplifikasi yang digunakan sebagai berikut: pra denaturasi
pada suhu 950C (selama 5 menit), denaturasi pada suhu 940C (selama 30
detik), annealing pada suhu 550C (selama 30 detik), ekstensi pada suhu
720C (selama 2 menit) dan ekstensi akhir pada suhu 720C (selama 7
menit). Jumlah siklus amplifikasi sebanyak 36 kali dan menggunakan
elektroforesis gel agarose 1%.
METODE PENELITIAN

4. Perlakuan Kejut Listrik Untuk


Konstruksi Gen yang Ditransfer
3. Pengukuran Konsentrasi DNA Dalam Proses Elektroporasi
Vektor Rekombinan (pTarget- Rancangan elektroporasi yang
CMV-CgGH) dilakukan mengikuti petunjuk teknis
Konsentrasi DNA vektor yang disarankan dalam gene pulser
rekombinan perlu diukur, II BioRad, hanya dibedakan atas 2
mengingat kadar optimum penggunaan voltase (125 Vcm-1
konsentrasi yang diperlukan untuk dan 50 Vcm-1) dengan jumlah
elektroporasi ke sperma ikan pulsa 3 dan 5 kali yang
berkisar antara 60 - 100 g/mL (60 diaplikasikan baik pada sperma lele
- 100 ng/L). dumbo (mutiara) dan lele lokal.
Gambar 3. Alur Kerja Elektroporasi
Sperma
METODE PENELITIAN

5. Transfer Vektor Ekspresi


Rekombinan ke DNA
Sperma Lele dengan
Elektropora

Gambar 4. Skema Pengerjaan Tahap Transfer


Gen dengan Elektroporasi Sperma Lele
Mutiara maupun Lokal dan Deteksi GH Lele
Dumbo
HASIL PENELITIAN
1. Sisipan Gen GH Lele Dumbo Dalam Vektor Ekspresi
Rekombinan

Gambar 5. Verifikasi GH Lele Dumbo pada


Gambar 6. Telur Lele Lokal yang Dibuahi
pTarget-CMV-CgGH Keterangan :
Pasca Elektroporasi (A)
M= marker DNA ladder 1 kb
dan Telur Lele Mutiara yang Dibuahi Pasca
1 = DNA vektor pTarget-CMV-CgGH1
Elektroporasi (B)
2 = DNA vektor pTarget-CMV-CgGH2
HASIL PENELITIAN
2. Hasil Elektroporasi Sperma Lele Mutiara dan Lokal serta Telur yang
Dibuahi (Transfer Gen Hor-mon Pertumbuhan (GH) Lele Dumbo)
Berdasarkan hasil pengamatan
mikroskop digital khususnya terhadap
sperma lele mutiara dan lokal yang telah
dielektroporasi masih menunjukkan
motilitas yang cukup tinggi, walaupun gerak
sperma sedikit mengalami penurunan.

Hal ini membuktikan bahwa genom ikan


transgenik mengandung sisipan GH
eksogen, sedangkan ikan non transgenik
tidak mengandung sisipan GH eksogen
yang menunjukkan keberhasilan transfer
Gambar 7. Deteksi GH Eksogen pada Ikan
Lele Transgenik dan Non Transgenik
GH lele dumbo ke dalam ikan lele mutiara.
PEMBAHASAN
Keberhasilan transfer gen melalui elektroporasi sperma,
terdeteksi dengan menggunakan analisis PCR dengan
primer spesifik suatu gen yang disisipkan dalam vektor
ekspresi (konstruksi gen yang ditransfer). Hal ini
membuktikan keberhasilan pengiriman DNA asing
(transgen) untuk memasuki spermatozoa.
Hasil perlakuan elektroporasi pada sperma lele mutiara
dan lokal sebesar 125 Vcm-1 dengan jumlah pulsa 3; 125 Gambar 8. Deteksi Transgen
Vcm-1 dengan jumlah pulsa 5; 50 Vcm-1 dengan jumlah (menggunakan Primer Cg-F dan Cg-R)
pulsa 3 dan 50 Vcm-1 dengan jumlah pulsa 5, menunjukkan
keberhasilan transfer gen GH lele dumbo pada kedua
sperma lele tersebut, yang diindikasikan dengan
terdeteksinya fragmen berukuran 600 bp yang merupakan
gen GH lele dumbo pada sperma lele mutiara dan lokal
pasca elektroporasi.
Elektroporasi 125 Vcm-1 Pulsa 3 = ikan lele mutiara
transgenik

Elektroporasi 125 Vcm-1 Pulsa 5 -1 ikan lele mutiara


transgenik
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang dicapai selama kegiatan pengerjaan penelitian di


laboratorium, dapat disimpulkan bahwa sisipan (insert) gen hormon
pertumbuhan lele dumbo dari hasil transformasi pTarget-CMV- GH lele dumbo
ke dalam sel kompeten dapat dideteksi dengan primer Cg-GH -F dan Cg-GH-
R. Transfer gen hormon pertumbuhan lele dumbo (GH eksogen) berhasil
dimasukkan ke dalam sperma lele mutiara melalui elektroporasi 50 V cm-1
dan 125 V cm-1 dengan jumlah pulsa 3 dan 5

Rata-rata kelipatan tumbuh ikan lele mutiara transgenik hasil elektroporasi 125
Vcm- 1 - pulsa 3, 125 Vcm-1 - pulsa 5, 50 Vcm-1 - pulsa 3 dan 50 Vcm-1 -
pulsa 5 berturut-turut 3,53 kali; 3,05 kali; 2,75 kali dan 2,76 kali dari ukuran
ikan non transgenik.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai