DASAR-DASAR GENETIKA
Latar Belakang
kualitatif, yaitu sifat-sifat yang mudah digolongkan ke dalam kategori fenotip yang
jelas. Fenotip-fenotip yang jelas ini berada di bawah kendali genetik dari hanya
Biasanya kita beranggapan bahwa suatu kelas fenotip itu selalu mudah
dibedakan dari kelas fenotip yang lain. Akan tetapi bila diperhatikan dengan baik,
dalam kenyataannya kelas fenotip tadi tidak dapat dibedakan semudah itu.
dalam suatu kelas fenotip. Misalnya saja kulit hitam pada orang ada yang hitam
mempunyai populasi yang jauh berbeda. Di lain pihak tertentu ada kelompok
antara yang sukar dikategorikan. Kelompok ini mewakili zona transisi diantara
kedua sistem pewarisan karakter dan termasuk bentuk antara yang diwariskan
Sjafaraenan, 2013).
yang saling berbeda tajam antara satu dengan yang lain secara kualitatif dan
Oleh karena genetika kualitatif merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam genetika ikan. Maka dilakukanlah praktikum ini untuk mengetahui
beberapa kasus dalam genetika kualitatif dan bagaimana secara genetic hal
tersebut terjadi.
kasus dalam genetika kualitatif dan bagaimana secara genetik hal tersebut
terjadi.
adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter yang dapat
penghargaan Nobel yang kemudian jatuh pada peneliti yang terlibat dalam
kromosom. Karena itu biasanya individu jantan dan betina memiliki kromosom
yang sama oleh karena itu sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada
autosom akan diwariskan dari orang tua pada anak-anaknya tanpa membedakan
seks. Contohnya seperti albino, warna mata, bentuk rambut, dan polidaktili
dapat diwariskan, tapi keturunan pada F1 dan F2 tidak pernah disebut jenis
tersebut (Suryo,1990).
yang saling berbeda tajam antara satu dengan yang lain secara kualitatif dan
generasi bersegregasi (F2, BC, F3), dan munculnya kembali salah satu
ragam tetua bila terdapat pengaruh dominansi penuh dalam generasi F1.
2. Pada karakter kuantitatif terdapat ragam kontinu pada kurva
ragam F2 (VF2) yang Lebih besar dari ragam F1 (VF1). Pada penelitian
kualitatif, yaitu sifat-sifat yang mudah digolongkan ke dalam kategori fenotip yang
jelas. Fenotip-fenotip yang jelas ini berada di bawah kendali genetik dari hanya
1. Agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri atau setiap
genetika fenotif kualitatif serta komponen apa saja yang menyusun genetika
fenotif kualitatif
3. Menyusun dan menentukan program hibridisasi (kawin silang) sehingga
fenotifnya
9. Merekayasa organisme sehingga dapat dibudidayakan dilingkungan yang
Morfologi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak. Mulutnya
bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat
gigi kerongkongan yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham. Secara umum
hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas yang
hanya memiliki sedikit sisik. Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan
bagian belakang berjari keras dan di bagian akhir. Letak sirip punggung
mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya
bergerigi. garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap,
berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Morfologi
tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang
berupa menjadi sirip yang panjang, tubuhnya ramping, warnanya lebih cerah
dibanding betina, sirip punggung lebih panjang, kepalanya besar dan pada ikan
guppy betina, pad bagian belakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi
berupa sirip halus, tubuhnya gemuk, warnanya kurang cerah, sirip punggung
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Perciformes
Family : Osphronemidae
Genus : Betta
Morfologi
Ikan ini berasal dari Sumatra, Jawa, Singapura dan Malaysia. Ikan ini
bersifat karnivora dan bersifat sangat agresif terutama untuk yang jantan.
Dipasaran ada dua jenis cupang yaitu cupang adu dan cupang hias. Cupang
hias memiliki sirip yang panjang dan bersifat tenang sedangkan cupang adu
memiliki sirip yang pendek dan sangat agresif. Cupang memiliki berbagai jenis
warna mulai dari biru tua, merah tua, albino, kehijauan (Sihombing, 2013).
berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Salmoniformes
Famili : Salmonidae
Genus : Oncorhynchus
Spesies : Oncorhynchus mykiss
Morfologi
sampai 55 pon (25 kg), tapi biasanya jauh lebih kecil, badan memanjang,
panjang hingga 45 inci (120 cm), tetapi biasanya jauh lebih kecil, di bagian
dengan 11 tahun, secara seksual pada 2-3 tahun, makanan muda maupun
dewasa adalah serangga air, moluska, crustacea, telur ikan, ikan kecil, dan ikan
Phyllum : Chordata
Class : Ostheichthyes
Ordo : Cyprinodontoidei
Family : Poecilidae
Genus : Poecilia
Morfologi
Bentuk tubuh ikan Molly menyerupai ikan guppy karena masih satu
pangkal ekor. Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran
dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi.
Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus
seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar. Ikan Molly merupakan ikan
hias yang berasal dari luar Indonesia. Ikan ini hidup disela-sela akar tanaman air.
Praktikum Kasus Genetika Kualitatif pada Ikan ini dilakukan pada hari
Hasanuddin, Makassar.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain Buku
Prosedur Kerja
menjawab 7 soal yang diberikan sebagai data dengan mengacu pada tabel
fenotip yang dipengaruhi oleh gen tunggal otosom dengan aksidominan lengkap
Hasil
P :♀ DD >< dd ♂
F1 :
D D
d Dd Dd
d Dd Dd
Rasio genotip : 4 Dd
Rasio fenotip : 4 ikan mas berpigmen garis kuning pada spinal dorsal
Persentase : 100% ikan mas berpigmen garis kuning pada spinal dorsal.
Fenotipe resesif: 0%
2. Ikan guppy spina normal abu-abu dikawinkan dengan ikan guppy spina
bengkok blondi
F1 :
Scb Scb
S SnSc SnSc
n Bb Bb
B
S SnSc SnSc
n Bb Bb
B
F2 : SnScBb >< SnScBb
SnB ScB Snb Scb
Sn SnB ScB Snb Scb
jadi dari persilangan tersebut yang menghasilkan genotip ikan guppy spina
Ada 3 genotip yang menghasilkan genotip ikan guppy spina normal blondi:
3. Ikan cupang (Siamese fighting fish) warna biru gelap dikawinkan dengan
warna hijau
P :♀ VV >< vv ♂
F1 :
V V
v Vv Vv
v Vv Vv
Rasio genotip : 4 Vv
P :♀ VV >< vv ♂
F1 :
V V
v Vv Vv
v Vv Vv
Rasio genotip : 4 Vv
Rasio progeny:
5. Ikan rainbow trout golden dipijahkan dengan ikan rainbow trout palomino
F1 :
G’ G’
G’ G’G G’G
’ ’
G G’G G’G
Rasio fenotip : 2 ikan rainbow trout golden dan 2 ikan rainbow trout palomino.
Persentase : 50% ikan rainbow trout golden dan 50% ikan rainbow trout
Palomino
F1 :
ggcucu
Rasio fenotipe: 2 abu abu duri punggung normal : 4 abu abu duri
punggung normal : 2 emas duri punggung normal : 2 abu abu duri punggung
bengkok.
Jadi perbedaan fenotip yang muncul ada 4 yaitu abu abu duri punggung
normal, emas duri punggung normal, abu abu duri punggung bengkok, dan
Dengan aksi gen aditif meskipun terdapat jumlah gen plus yang sama
usia muda. Pada usia dewasa (mature), maka bila genotip memiliki jumlah
gen plus sama akan memberikan fenotip yang sama.Genotip MMNn dan
MmNN memiliki jumlah gen plus yang sama maka akan memiliki fenotip yang
sama. Sedangkan mmNN memiliki jumlah gen plus berbeda sehingga akan
Fenotip yang muncul dari genotip MMNn dan MmNN yaitu hitam agak
gelap dan iris hitam, setelah dewasa semua hitam gelap dan sedangkan
fenotip yang muncul dari genotip mmNN yaitu bertitik-titik hitam, iris terang
Pembahasan
mengerjakan dan menjawab soal yang telah diberikan sebagai bahan dalam
praktikum ini maka akan diketahui bagaimana persilangan suatu jenis ikan
terjadi, serta dapat menentukan jenis ikan hasil persilangan serta menentukan
Dari perhitungan pada kasus genetika kualitatif dari hasil nomor satu
bahwa Ikan mas berpigmen normal dikawinkan dengan ikan mas bergaris kuning
pada spinal dorsal menghasilkan 100% ikan dengan garis kuning pada spina
dorsal. Diketahui bahwa ikan mas bergaris kuning pada spina dorsal bersifat
dominan terhadap sifat lain, sehingga yang diperoleh yaitu persentase fenotip
Pada soal nomor dua diketahui bahwa, Ikan guppy spina normal abu-abu
dikawinkan dengan ikan guppy spina bengkok blondi. Persilangan ini merupakan
3 : 3 : 1. Ikan dengan spina normal blondi berjumlah 3 ikan yaitu dengan genotip
Pada soal ketiga diketahui bahwa Ikan cupang (Siamese fighting fish)
warna biru gelap dikawainkan dengan warna hijau. Alel V bersifat dominan dan
alel v bersifat resesif. Sifat biru gelap pada alel tersebut dilambangkan dengan
alel D, sedangkan alel resesif adalah d yang menunjukkan ikan berwarna hijau.
Dari hasil perhitungan didapat bahwa semua ikan (100%) hasil keturunan
tersebut memiliki warna biru logam. Hal ini menunjukkan bahwa alel dominan D
lebih mendominasi gamet dibanding dengan alel d yang bersifat resesif pula,
sehingga dapat diketahui pasti bahwa gen dominan akan lebih sering muncul
pada keturunan hasil persilangan tersebut. Tetapi dalam kasus ini terdapat
pengecualian yaitu dimana alel Vv akan menghasilkan warna berupa biru logam,
dimana aksi tersebut disebut dengan dominan tidak lengkap (semi dominan).
Dominan tidak lengkap merupakan bentuk dominasi lain terjadi bila gen yang
namun tidak kuat betul sehingga fenotip heterosigonus tidak identik dengan
Pada soal nomor empat dijelaskan bahwa Ikan cupang biru mengkilat
dikawinkan dengan ikan cupang hijau. Persilangan tersebut sama seperti dengan
nomor tiga, dimana hasil yang didapat semua ikan (100%) berwarna biru. Ragam
silang yang terjadi yaitu SB (VV) x Hi (vv) yang akan menghasilkan rasio progeny
dengan ikan rainbow trout palomino. Ikan dengan warna golden merupakan galur
murni. Dari hasil persilangan dihasilkan bahwa 50% ikan bewarna golden dan
50% ikan berwarna palmino. Sehingga dapat simpulkan bahwa 50% yang
persilangan alel gen aditif, hal tersebut terjadi bila tidak ada allele yang dominan,
namun memberikan kontribusi fenotip yang sama terhadap fenotip yang dengan
Parental dari masing-masing induk disilangkan untuk mendaptkan F1. Lalu hasil
fenotipeyang dihasilkan yaitu 2 abu abu duri punggung normal : 4 abu abu duri
punggung normal : 2 emas duri punggung normal : 2 abu abu duri punggung
bengkok : 4 abu abu duri punggung bengkok : 2 emas duri punggung bengkok.
Jadi perbedaan fenotip yang muncul ada 4 yaitu abu abu duri punggung normal,
emas duri punggung normal, abu abu duri punggung bengkok, dan emas duri
punggung bengkok.
Pada soal ketujuh yang diketahui bahwa Stok ikan molly didomestikasi
dengan warna MMNn; MmNN; mmNN. Dalam domestifikasi ini, hal yang terjadi
yaitu aksi gen aditif, dimana aksi gen ini termasuk dalam aksi gen otosom ganda
seperti dihibrid, trihibrid, atau lebih. Tidak saja dipengaruhi oleh satu gen(gen
tunggal) tetapi oleh banyak gen yang berinteraksi dan masing-masing
sedangkan mmNN memiliki 2 gen +. Dengan aksi gen aditif meskipun terdapat
jumlah gen plus yang sama maka ikan-ikan tersebut masih dapat dibedakan
fenotipnya, khususnya pada usia muda. Pada usia dewasa (mature), maka bila
genotip memiliki jumlah gen plus sama akan memberikan fenotip yang sama.
Jadi pada genotype MMNn dan MmNN yang memiliki jumlah gen plus sama (3
gen +) pada ikan dewasa tidak dapat dibedakan yaitu yang memiliki fenotip hitam
agak gelap dan iris hitam, setelah dewasa semua hitam gelap. Sedang pada ikan
genotip mmNN yang memiliki jumlah gen plus beda (2 gen +) memiliki perbedaan
dengan yang lain yang menghasilkan fenotip bertitik-titik hitam, iris terang setelah
dewasa titik hitam menjadi lebih lengkap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
fenotip yang muncul dari domestifikasi tersebut ada dua yaitu fenotip hitam agak
gelap dan iris hitam, setelah dewasa semua hitam gelap dan fenotip bertitik-titik
hitam, iris terang setelah dewasa titik hitam menjadi lebih lengkap.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Persentase fenotip dominan dan resesif yang muncul pada persilangan ikan
mas berpigmen normal dikawinkan dengan ikan mas bergaris kuning pada
spinal dorsal menghasilkan 100% ikan dengan garis kuning pada spina dorsal.
2. Persentase yang didapatkan dari ikan dengan fenotip spina normal blondi
pada ikan guppy spina normal abu-abu yang dikawinkan dengan ikan guppy
biru gelap yang dikawainkan dengan warna hijau memiliki warna biru logam.
4. Hasil persilangan ikan cupang biru mengkilat dengan ikan cupang hijau
adalah semua ikan (100%) berwarna biru. Ragam silang yang terjadi yaitu SB
(VV) x Hi (vv) yang akan menghasilkan rasio progeni berupa rasio genotip
dengan ikan rainbow trout palomino diperoleh hasil bahwa 50% ikan bewarna
golden dan 50% ikan berwarna palmino. 50% yang merupakan golden adalah
galur murni. Persilangan tersebut merupakan persilangan alel gen aditif, hal
tersebut terjadi bila tidak ada allele yang dominan, namun memberikan
heterosigous.
6. Dari persilangan ikan guppy GgCucu yang dikawinkan dengan ikan guppy
Ggcucu diperoleh hasil bahwa perbedaan fenotip yang muncul ada 4 yaitu
abu abu duri punggung normal, emas duri punggung normal, abu abu duri
warna MMNn; MmNN; mmNN ada dua yaitu fenotip hitam agak gelap dan iris
hitam, setelah dewasa semua hitam gelap dan fenotip bertitik-titik hitam, iris
Saran
Laboratorium
Melihat alat dan bahan perlengkapan laboratorium yang kurang memadai,
maka lebih baik jika laboratorium segera menyediakannya agar proses praktikum
Asisten
Hasyim, N. 2012. Ciri morfologi, morfometrik dan meristik pada ikan mas.
http://blognoviahasyim.blogspot.com. Diakses pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 pukul 19:39 WITA