ADAPTASI ORGANISME
INTERSTISIAL/MEIOFAUNA
A. DEFINISI
Meiofauna
Meiobenthos
B. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
1. Ukuran butir sedimen
Menentukan besarnya ruang interstisial yang
terbentuk.
Makin besar ukuran butir sedimen makin besar
volume ruang interstisial dan makin besar pula
organisme meiofauna yang bisa hidup didalamnya.
Merupakan
pembatas pergerakan organisme
meiofauna
Dapat membuat zonasi kecil berdasarkan ukuran
butir sedimen spt butir sedimen <125 m
didominasi organisme penggali spt Kinoryncha,
dan partikel di atas 125 m didominasi oleh
bentuk yang bergerak dalam ruang interstisial.
Ukuran
Jumlah
2. OKSIGEN TERLARUT
Seluruh
3. SUHU
Menentukan distribusi organisme meiofauna.
Kisarannya lebih ekstrim di daerah pasang surut, dan
minimal di daerah subtidal dan di daerah pasang surut
pada kedalaman 10-15 cm dalam sedimen.
Lapisan permukaan sedimen suhunya dapat berubah
tergantung pada suhu udara, pengaruh angin dan
hujan, jumlah cahaya matahari yang memanaskan
permukaan sedimen, dan suhu air laut.
Di daerah temperate yang suhu dingin dan di daerah
kutub
suhu
permukaan
dapat
membekukan
permukaan air, beberapa organisme meiofauna telah
beradaptasi untuk bertahan hidup di daerah yang
beku tersebut (cth: turbelaria, gastrotricha, oligochaeta
dan kopepoda.
4. SALINITAS
Salinitas
Pada
5. AKSI GELOMBANG
Aksi
6. CAHAYA
Cahaya
Beberapa
Phyla
Kelompok
D. ADAPTASI MEIOFAUNA
Kondisi
Sbg
Bentuk
E. ADAPTASI REPRODUKSI
Ada
Ketika
Mereka
harus
menjamin
keberhasilan
fertilisasi/pembuahan sel telur oleh sel sperma,
melalui:
1. Transfer langsung sperma ke tubuh betina (spt:
kopepoda),
2. Membungkus sperma kedalam suatu unit tunggal
yang disebut spermatophora yg dilekatkan pada
tubuh (polychaeta dan acochlidiacea moluska).
3. Beberapa spesies adalah hermafrodit, dalam satu
tubuh terdapat kelamin jantan dan betina untuk
menjamin fertilisasi (gastrotricha, hydroid, dan
beberapa polychaeta).
INTERAKSI MEIOFAUNAMAKROFAUNA
Semula dianggap meiofauna merupakan suatu sistem
sendiri yg tidak ada hubungannya dgn makrofauna.
Biomassa meiofauna 1/5-1/10 biomassa makrofauna
Rasio meiofauna dan makrofauna mendekati 1:1 di
daerah lumpur pasang surut dan laut dalam yg
menandakan bawah meiofauna berperanan penting.
Karena ukurannya kecil, aktivitas metabolismenya
tinggi dan laju pembalikannya (turnover) besar shg
produktivitas perunit biomassa lebih tinggi dibanding
makrofauna
Makrofauna
TUGAS