Anda di halaman 1dari 67

MARHAYANA S., S.Kel, M.

Si
Ada 2 macam perairan laut yaitu : Laut (Sea)
dan Samudera (Ocean), tergantung luasan,
letak, kedalaman dan kondisi dasar laut

Samudera atau lautan sangat luas, letaknya


diantara dua benua, rata-rata sangat dalam
dan mempunyai dasar relief dasar laut
berupa basin

Sedangkan laut, luasnya relatif sempit,


dangkal, terletak antara dua pulau
Pasifik
Atlantik
Hindia
Artik dan
Antartik

Samudera Pasifik merupakan samudera terbesar


dengan luas 166.241 jt km2, kedalaman rata-rata
4188 meter, suhu rata-rata didasar adalah sekitar
3,360C dengan salinitas 34,62

Samudera Hindia adalah samudera yang terkecil


dengan suhu rata-rata didasar sekitar 3,73 0C
dengan salinitas 34,90 pada kedalaman rata-rata
3872 m
Air laut rasanya asin karena kandungan
garamnya yang tinggi. Semula garaman
ini berasal dari daratan yang terlarut di air
dan terangkut hingga kelaut.
Rata-rata kandungan garam/salinitas
adalah 34,72, tetapi dapat bervariasi
yang disebabkan karena :
masuknya air tawar ke laut
besar kecilnya penguapan yang
dipengaruhi oleh suhu udara
arus laut
Unsur Presentase
NaCl 78,04
MgCl2 9,21
MgSO4 6,52
CaSO4 2,49
KCL 2,11
CaCO3 0,33
MgBr2 0,25
SrSO4 0,05
Laut nusantara merupakan 2 / 3 bagian dari
seluruh wilayah nusantara
Kekayaan sumber daya alam masih sangat
besar meliputi :
- pertambangan : di darat, pantai dan lepas
pantai
- perikanan
- bahan baku obat-obatan
Total hanya 16% saja yang baru dieksplorasi
Perairan laut dapat dibedakan menurut
- letak,
- kedalaman,
- zona kedalaman dan
- proses terjadinya serta
- yurisdiksinya.
Menurut letak, laut dibedakan atas :
Laut tepi, yaitu laut yang terletak di
tepi benua dan tepi samodera
Laut tengah, yaitu laut yang terletak
di tengah benua
Laut pedalaman, laut yang hampir
atau seluruhnya dikelilingi oleh
daratan
Menurut kedalamannya , laut dibedakan
atas :
laut dangkal, yaitu laut dengan
kedalaman kurang dari 200 m
Laut dalam, laut dengan kedalaman
lebih dari 200 m
Menurut zonasi kedalaman, laut dibedakan menjadi :
Zona Litoral, yaitu laut yang terletak antara garis
pasang dan garis surut
Zona Neritik, perairan laut yang memiliki kedalam
kurang dari 200 m
Zona Batial, adalah perairan laut dengan
kedalaman antara 200 1000 m
Kedalaman 200 m disebut sebagai batas antara
landas kontinen dengan samodra
Zona Abisal, laut dengan kedalaman lebih dari
1000 m
Berdasarkan proses terjadinya
- Laut Transgresi, adalau yang terbentuk
karena naiknya permukaan laut akibat
berakhirnya jaman es
- Laut Regresi, terjadi karena pembekuan
secara besar-besaran di daerah kutub dan
puncak gunung yang sangat tinggi
- Laut Ingresi, laut yang terjadi karena dasar
laut mengalami penurunan yang disebabkan
tenaga tektonik.
Berdasarkan yurisdiksi wilayah, laut
dibedakan atas
- Laut Teritorial,

- Zona tambahan

- Zona Ekonomi Eksklusif

- Landas Kontinen
Laut Teritorial, yaitu wilayah laut hingga berjarak 12 m
dari garis pangkal
1. Berlaku Hukum Domestik penuh atas ruang udara,
laut, dasar laut dan tanah dibawahnya
2. Membuat peraturan lintas laut damai yang berkaitan
dengan keselamatan pelayaran dan pengaturan lalu
lintas, perlindungan serta fasilitas navigasi,kabel
laut, konservasi sumber daya alam, pencegahan
pelanggaran perikanan, pengurangan dan
pengendalian pencemaran, penelitian ilmiah
kelautan dan pencegahan pelanggaran peraturan
cukai, fiskal, imigrasi dan kesehatan
Yang termasuk dalam laut teritorial ini adalah ;
Perairan Kepulauan yaitu perairan yang ada
dalam wilayah negara kepulauan, kadang-
kadang dikenal dengan Perairan Nusantara
Periaran Pedalaman, adalah perairan yang
ditutup oleh garis dasar/pangkal penutup
teluk, muara, pelabuhan dan garis
dasar/pangkal yang menutup lekukan di
pantai sampai 100 m dan maksimum 125 m
Zona tambahan, yaitu wilayah laut
berjarak hingga 24 nm dari garis
pangkal
Pencegahan pelanggaran keimigrasian,
bea cukai, fiskal dan karatina hewan
dan manusia dan tanaman
Menindak pelaku pelanggaran diatas
Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE ) adalah wilayah laut hingga jarak
200 m dari garis pangkal.
Zona ini dititipkan kepada semua negara pantai, negara
kepulauan dan negara pulau sebagai warisan umat manusia
Zona ini bukan wilayah kedaulatan dari negara yang secara
efektif adalah 188 nm karena yang 12 nm adalah laut teritorial
dari negara.
Mempunyai Hak beradulat untuk tujuan eksplorasi, eksploitasi,
konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati dan nir-hayati
dari perairan diatas dasar laut dan di dasar laut serta tanah
dibawahnya, serta kegiatan-kegiatan terkait dengan eksplorasi,
eksploitasi ekonomi dari zona seprti energi dan dari air laut, arus
dan angin
Mempunyai jurisdiksi yang terkait dengan : pembangunan dan
penggunaan pulau buatan, instalasi dan dan struktur, riset ilmiah
kelautan, perlindungan dan pencagaran dari lingkungan laut
Berlaku hukum Laut Internasional
Landas Kontinen, adalah dasar laut dan
tanah dibawah dasar laut diluar laut
teritorial dan merupakan kelanjutan
dari wilayah daratan sampai tepi luar
dari batas kontinen. Hingga berjarak
minimum adalah 200 m dan maksimum
adalah 350 m atau tidak melebihi 100
m dari garis dalam 2500 m
Dasar laut di Indonesia adalah
gambaran reliefnya terlengkap di
dunia terdiri dari :
- paparan ( self )
- depresi yang dalam (basin, palung)
- punggung laut ( rise, rigde )
- gunung bawah air ( sea mount )
- terumbu karang
- padang lamun
Paparan adalah adalah daerah / zona
di laut terhitung mulai dari garis
tersurut/terendah hingga pada
kedalaman sekitar 120 200 m yang
kemudian dilanjutkan dengan curam
yang dalam
Atau
Merupakan bagian dari daratan atau
benua yang mempunyai kedalaman
kurang dari 200 m
Diantara keduanya terdapat depresi
atau cekungan yang dalam dan luas
yang biasanya berbentuk lonjong atau
bulat yang disebut basin

Depresi yang dalam dan berbentuk


memanjang dengan sisi yang curam
disebut trench dan trough
Ada 2 paparan yaitu
Paparan Sunda di sebelah barat
Paparan Arafura-Sahul di sebelah timur

Paparan Sunda merupakan paparan benua ( continental self )


merupakan terluas di dunia yaitu 1,8 jt km2 ,
menghubungkan pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra
dengan daratan Asia dan Laut Cina, Thailand, Selat Malaka
dan Laut Jawa.
Mempunyai kedalaman sekitar 40 meter hingga 100 meter

Paparan Arafura- Sahul mempunyai luas 1, 5 jt km2 dengan


kedalam an 30 90 meter
Pada paparan ini terdapat Kepulauan Aru dengan selat
sempit dengan dasar yang lebih dalam dari dasar paparan
Banyaknya gunung api bawah air
disebabkan karena di kawasan ini
berbenturan empat lempeng litosfer
yaitu lempeng Eruasia, Filipina,
Pasifik dan Samodra Hindia-Australia
Kerak bumi terdiri atas lempeng-lempeng
litosfer yang plastis dan bergerak relatif
terhadap lempenmg lainnya. Apabila dua
lempeng bertubrukan maka salah satunya
akan tertekan menukik kebawah terhadap
lempeng lainnya hingga di zona benturan
tersebut terbentuklah palung-palung laut
dalam.
Sebaliknya pada lempeng lawannya terjadi
penonjolan keatas dimana energi panas
berupa magma dilepas dan membentuk
rangkaian gunung api.
Ada interaksi yang sangat kuat antara laut
dan cuaca.
Perubahan cuaca dapat mempengaruhi
kondisi laut :
- Angin akan menentukan gelombang dan
arus
di permukaan laut
- Curah hujan akan menentukan salinitas
Sebaliknya proses fisis di laut ( upwelling )
dapat mempengaruhi cuaca setempat.
Indonesia jarang ditemukan angin
yang sangat kuat

Pola angin disini adalah angin Monsoon


(Musim )
Angin musim bergerak tetap kearah
tertentu pada satu
periode,sedangkan pada periode
lainnya angin bertiup secara mantap
pada arah berlawanan
Bulan Desember, Januari dan Februari, adalah
musim dingin di Utara dan Musim Panas di
Selatan. Pada saat itu terjadi pusat tekanan tinggi
di daratan Asia dan tekanan rendah di Australia
sehingga angin bertiup dari Asia ke Australia.
Angin ini dikenal dengan Angin Musim barat.
Sebaliknya bulan Juni, Juli dan Agustus terjadi
tekanan tinggi diatas daratan Australia dan
tekanan rendah di Asia, maka angin akan
berembus dari Australia menuju Asia. Angin ini
dikenal dengan Angin Musim Timur
Dua kali dalam setahun angin musim berganti
arah
Angin musin barat membawa pengaruh pada
curah hujan.
Di daerah pesisir terdapat pula angin dalam skala yang
lebih kecil yaitu angin darat dan angin laut

Disebabkan adanya diferential heating antara daratan dan


lautan

Angin darat adalah angin permukaan yang berhembus dari


darat ke laut dan terjadi pada malam hari dan sebaliknya

Ketinggian sel angin ini dapat mencapai 93 4 km


sedangkan jaraknya bisa mencapai 20 80 km dari pantai.
Data suhu air dipergunakan untuk :
mempelajari gejala-gejala fisika di dalam air

kehidupan biota laut termasuk hewan dan


tumbuhan laut
Meteorologi

Suhu air permukaan di perairan Nusantara


umumnya berkisar antara 28 31 oC.
Di Lokasi Upwelling suhu bisa turun hingga 25
oC.
Sebaran suhu secara vertikal dibedakan menjadi 3
yaitu :
lapisan hangat

karena pengaruh panas matahari maka lapisan ini


akan hangat dan homogen dengan suhu rata-rata
25o C dengan kedalaman antara 50 70 meter
tetapi dengan pengaruh angin dapat lebih dalam

lapisan termoklin
pada lapisan ini suhu menurun dengan cepat
terhadap kedalaman, suhu yang turun
menyebabkan densitas air meningkat. Tebal lapisan
ini berkisar antara 100 200 meter

lapisan dingin
Suhu air di permukaan dipengaruhi
oleh kondisi meteorologi antara lain:
curah hujan
penguapan
kelembaban udara
kecepatan angin
intensitas radiasi matahari

karena itu suhu di permukaan


biasanya mengikuti pola musiman
( kadar garam atau kegaraman ) adalah
jumlah berat semua garam yang terlarut
dalam satu liter air, biasanya dinyatakan
dalam dalam satuan o/oo ( permil, gram
perliter air ) atau % saja.

Di samudera salinitas berkisar antara 34 35


%, sedang di pantai terjadi pengenceran
salinitas bisa sabgat rendah, sebaliknya pada
daerah dengan penguapan sangat tinggi,
salinitas bisa meningkat tinggi.
Nama air berdasarkan salinitasnya
Air tawar 0 0.5 %
Air payau 0,5 17 %
Air laut > 17 %
Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh
berbagai factor seperti :
pola sirkulasi air

penguapan

curah hujan

aliran sungai.
Perairan estuaria mempunyai struktur salinitas yang kompelks
karena merupakan pertemuan antara air tawar yang relatif
ringan dengan air laut yang lebih berat.
Pengadukan air juga sangat menentukan, Ada tiga jenis
pengadukan air ini yaitu :

Stratifikasi salinitas sangat kuat, yaitu adanya lapisan air


tawar dipermukaan sedang dibawahnya adalah air laut

Stratifikasi salinitas sedang, Ini disebabkan karena gerak


pasang surut yang mengakibatkan pengadukan secara
vertikal sehingga air cenderung mengalir keliar dan air laut
merayap masuk dari bawah

Stratifikasi salinitas kecil, yaitu terjadi pengadukan vertikal


yang kuat akibat gerak pasang surut sehingga perairan
menjadi homogen secara vertikal. Pada saat surut salinitas
didominasi oleh air tawar yang datag dari sungai sedangkan
saat pasang air lautlah yang masuk.
Di perairan lepas pantai yang dalam,
angin dapat pula melakukan
pengadukan hingga kedalaman 50 70
meter.
Sebaran salinitas di perairan Indonesia
karena dipengaruhi oleh :
masuknya air bersalinitas tinggi dari
samudera Pasifik
pola arus musim

penguapan

pengenceran oleh aliran sungai dari


berbagai pulau.
Pada bulan Februari arus musim bergerak dari laut
Cina Selatan menuju laut jawa dan Flores. Karena ini
adalah musim hujan di Indonesia bagian barat maka
dalam transportasinya akan membawa pengenceran
dari daratan Malasyia, Sumatra, Jawa dan
Kalimantan, akibatnya air bersalinitas rendah ini
mendorong air yang bersalinitas tinggi kearah timur,
garis isohalin 33 % bergerak ke sebelah utara selat
Makasar dan utara Flores.
Air samudra dengan salinitas 34 % terdorong ke
timur hingga Halmahera dan antara P. Timor dan
Kep. Aru.
Pada bulan Agustus situasi terbalik dengan
datangnya angin munson timur, musim
kemarau di bagian barat akibatnya air
bersalinitas tinggi berbalik arah, kini
mendorong alir bersalinitas 33 % kembali
kebarat. Garis isohalin 33 % menyusup
masuk ke pertengahan Laut Jawa kira-kira
utara dari Semarang, Sedang di sebelah
timur air laut didominasi air bersalinitas
tinggi 34 %.
Laut merupakan medium yang tak pernah
berhenti bergerak, baik di permukaan
maupun dibawahnya

Hal ini menyebabkan sirkulasi air yang bisa


dalam skala besar dan kecil.

Cara yang paling mudah adalah arus


dipermukaan laut, Ada yang bersifat lokal
tetapi ada pula yang mengalir melintasi
samudera.
Arus merupakan gerakan mengalir
suatu massa air yang dapat
disebabkan oleh :

tiupan angin
perbedaan densitas laut
gerakan yang bergelombang
panjang ( arus pasang surut )
Arus yang disebabkan pasang surut lebih
banyak terjadi di perairan pantai pada
selat-selat yang sempit. Di laut terbuka
arus lebih banyak disebabkan karena tiupan
angin.
Pola arus di Indonesia lebih banyak
dipengaruhi oleh angin musim ( munsoon )
yaitu angin musim barat dan musim timur
yang dalam setahun terjadi dua kali
pembalikan arah
Pada Bulan Desember Februari arus musim barat mengalir
ke timur, arus air dengan kecepatan 75 cm/dtk mengalir
dari Selat karimata ke Laut Flores

Pada musim pancaroba April arus mulai melemah dan mulai


berbalik arah

Bulan Juni Agustus berkembang angin musim timur, arah


arus sepenuhnya berbalik arah menuju Laut Cina Selatan

Tetapi sepanjang pantai Flores sampai Kepulauan Alor arus


pantai masih meuju ke timur

Pada musim pancaroba kedua Oktober pola arus berubah


lagi dan sikluspun berulang
Di Laut banda pada bulan Desember
Februari, massa air dari Laut Flores
mengalir masuk, sebagian ke Utara P.
Buru, laut Seram, Laut Halmahera dan
masuk ke Samodera Pasifik

Laut Maluku pada bulan Desember


Februari menerima massa air dari Laut
Banda, Tetapi Juli Agus tus arus kuat
datang dari Utara Irian melingkari selatan
Halmahera dan kembali ke Samodera
Pasifik bersatu dengan arus Sakal
Katulistiwa ( Equatorial Counter Current )
Dipesisir Irian terdapat Arus Katulistiwa Selatan ( South
Equatorial Current ) dari Samodera Pasifik yang pada musim
Timur arusnya sangat kuat menuju ke Barat

Di Selat Malaka dan Selat Sunda hampir sepanjang tahun arus


laut mengalir keluar ke Samodera Hindia. Di Selat Malaka arus
terkuat terjadi pada bulan Januari April, sedangkan di Selat
Sunda terjadi pada Musim Timur ( Sekitar Agustus ) dan pada
Musin barat ( Desember januari ).

Di sebelah Selatan Jawa terdapat arus besar yang dikenal


dengan Arus Katulistiwa Selatan ( South Equatorial Current )
yang sepanjang tahun mengalir ke barat
Kesimpulan :
Permukaan Laut Nusantara lebih
banyak mendapatkan air dari
Samudera Pasifik
Dengan adanya arus maka massa air di lapisan permukaan
akan terbawa mengalir.

Besarnya volume transport pada kedalaman sampai 150 200


meter di Laut Jawa mada musim barat ( Februari ) mengalir air
sebanyak 4,5 jt meter kubik/dtk menuju ke timur.

Bulan April mengendor hingga 0,5 jt meter kubik/dtk


Bulan Agustus pada musin timur transport air mengalir ke
barat sebanyak 3 jt meter kubik/dtk dan akhirnya pada bulan
oktober 0,5 jt meter kubik/dtk kembali terbawa ke timur.

Hal ini membuktikan bahwa massa air dari Samodera Pasifik


mendominasi air di nusantara
Volume transport yang menuju ke Laut banda pada musim
barat cukup besar, tidak sebanding dengan yang keluar lewat
Laut Maluku, Seram dan Arafura, akibatny air tenggelam
( Sinking ) dan keluar meuju Samudera Hindia pada
kedalaman 100 m.

Kebalikanny pada musim timur, begitu banyak air yang keluar


dari Laut banda menuju Laut Flores dan Laut Timor hingga
terjadi kekosongan akibatnya air dari lapisan bawah sekitar
125 300 naik ke permukaan . Inilah yang dikenal dengan air
naik atau upwelling, yang kaya akan zat hara, hingga
membuat Laut Banda subur.
Bagaimana sirkulasi air pada lapisan
dalam ?
Pada lapisan dalam sirkulasi air
berjalan lambat. Untuk menelusuri
dipergunakan metode lapisan inti
( Core Layer Methode ) yaitu meneliti
ciri-ciri massa air berdasarkan nilai
maksimum dan minimum dari salinitas,
suhu dan kadar oksigen

Anda mungkin juga menyukai