Anda di halaman 1dari 15

LINGKUNGAN LAUT

(klasifikasi berdasarkan kedalaman)

Oleh:
Syahrul Purnawan, M.Si
Klasifikasi di Lingkungan Laut
Proses klasifikasi membutuhkan suatu batasan
untuk mendefinisikan suatu hal
Batasan yang terdapat di laut dapat beragam,
tergantung bagaimana batasan tersebut
didefenisikan.
Salinitas, kedalaman perairan, kedalaman
penetrasi cahaya dan temperatur dapat
memenuhi kriteria sebagai batasan.
kriteria yang paling umum adalah kedalaman
perairan, dan juga berlaku sebagai klasifikasi
yang dapat diterima secara luas.
Batasan kedalaman:

Divisi yang didasari pada kedalaman


perairan dapat membagi lautan menjadi
dua bagian besar: pelagis dan bentik
Bagian pelagis: termasuk air laut itu sendiri.
Bagian ini dapat dibagi lagi menjadi dua
divisi, yaitu neritik dan oseanik (oceanic).
Yang termasuk divisi neritik adalah perairan
yang membentang sepanjang landasan
kontinental (continental shelf)
Yang termasuk divisi oseanik adalah sebagian
besar lautan, sisa dari divisi neritik
Bagian Pelagis
Bagian Bentik: Mencakupi seluruh dasar laut
(seafloor).
Dapat dikelompokkan berdasarkan kedalaman
Zona Litoral

Zona ini sering juga disebut sebagai zona


intertidal.
Merupakan daerah terjadinya pasang surut. Zona
ini terletak antara pasang tinggi hingga surut
rendah.
Kondisi kimia dan fisika yang terdapat pada zona
ini merupakan yang paling bervariasi dari seluruh
lingkungan perairan laut.
Kenapa?
Zona Litoral
Karena
Zona ini secara periodik tergenang dan terbuka
karena pasut.
Adanya interaksi gelombang dan arus yang besar,
yang secara fisik akan memindahkan material
(longshore current) dan juga transfer energi kinetik
terhadap dasar laut (ombak).
Daerah ini merupakan sasaran perusakan
lingkungan, pengerukan, dan pembuangan limbah.
Kombinasi hal-hal tersebut merupakan sebab utama
fluktuasi pada kondisi kimia
Predasi (predation) dan kompetisi untuk
memperebutkan ruang antar spesies juga
berpengaruh terhadap distribusi kehidupan pada
zona litoral
Zona Litoral
Terdapat tiga habitat utama pada zona litoral:
pantai berbatu (rocky shore), pantai berpasir,
dan pantai tertutup (protected/ sheltered shore)
Kita dapat membagi pantai berbatu menjadi
empat bagian:
Splash/ spray zone: hanya terkena air saat-saat
tertentu, seperti hujan basar/ badai.
Upper litoral, hanya tergenang saat pasang tinggi.

Mid-litoral, merupakan zona tengah, dimana secara


reguler tertutup saat pasang dan terbuka saat surut.
Lower litoral, hanya terbuka saat surut terendah.
Daerah pantai (rocky shore)
Continental Margin
Continental Margin
Continental Margin adalah batas landasan
kontinen (benua) yang berbatasan dengan
laut.
Continental shelf: bagian dari benua yang menjorok ke
laut dan tertutupi oleh laut.
Pada suatu masa, daerah ini pernah menjadi bagian
yang kering. Daerah ini merupakan merupakan
daerah yang cenderung datar dimana perubahan
kedalaman sekitar 2 m sejauh 1 km.
Lebar daerah ini bisa dari beberapa km hingga 1500
km.
Continental Margin
Continental Slope
Batas daerah continental shelf, dimana
kemiringan berubah drastis.
Perubahan kedalaman dari beberapa ratus
meter hingga 3000 m bahkan 10.000 m
memiliki jarak/ lebar sekitar 100 km.
Sudut kemiringan yang dibentuk sekitar 4,
namun bervariasi dari 1 - 25.
Continental Margin
Continental Rise
Daerah yang kembali datar, berada pada
kedalaman yang cukup ekstrim.
Batas antara landasan benua dengan
landasan samudera, sebelum daerah Abyssal
plain.
Berisi tumpukan sedimen yang terbawa dari
continental slope.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai