Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN WILAYAH PANTAI DAN

PESISIR

KULIAH KE I
SELASA 26 OKTOBER 2015

GEOGRAFI WILAYAH PESISIR


Oleh
M.H. PENTURY
Geografis Wilayah Pesisir dan Pantai
Indonesia terdiri dari beribu pulau ,
sebagian besar wilayahnya 62%
merupakan perairan laut, selat dan
teluk, sedangkan 38% daratan.
Geografis Wilayah Pesisir dan Pantai
Demikian luasnya wilayah laut
Indonesia sehingga mendorong
masyarakat yang hidup di sekitar
wilayah laut memanfaatkan sumber
kelautan sebagai tumpuan hidupnya.
Geografis Wilayah Pesisir dan Pantai
Ketergantungan masyarakat terhadap
sektor kelautan ini memberikan
identitas tersendiri sebagai masyarakat
pesisir dengan pola hidup yang dikenal
sebagai kebudayaan pesisir (Geertz,
2000).
DEFINISI DAN PENGERTIAN WILAYAH PESISIR
(Dahuri, et.al., 1996)

Kawasan peralihan antara ekosistem laut dan


darat
BATAS KE ARAH DARAT :
1. Ekologis : Kawasan daratan yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses kelautan, seperti pasang surut, intrusi air
laut, dll.
2. Administratif : Batas terluar sebelah hulu dari desa
pantai atau jarak definitif secara arbiter (2 km, 20 km,
dst. dari garis
substansi yangpantai))
menjadi fokus pengelolaan wilayah
3. Perencanaan : Bergantung pada permasalahan atau
pesisir.
Pencemaran dan sedimentasi : suatu kawasan darat
dimana dampak pencemaran dan sedimentasi yang
ditimbulkan disini memberikan dampak di kawasan
pesisir.
Hutan mangrove : batas terluar sebelah hulu kawasan
hutan mangrove.
Lanjutan...

BATAS KE ARAH LAUT :


1. Ekologis : Kawasan laut yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses alamiah di darat (aliran air sungai,, run of,
aliran air tanah,, dll. .), atau dampak kegiatan manusia di
darat (bahan pencemar, sedimen,, dll) ); atau kawasan laut
yang merupakan paparan benua (continental shelf).
2. Administratif : 4 mil, 12 mil, dst.., dari garis pantai ke
arah laut.
3. Perencanaan : Bergantung pada permasalahan atau
substansi yang menjadi fokus pengelolaan wilayah
pesisir.
Pencemaran dan sedimentasi: suatu kawasan laut
yang masih dipengaruhi oleh dampak pencemaran dan
sedimentasi dari darat..
Hutan mangrove : kawasan perairan laut yang masih
mangrove, seperti bahan
mendapat pengaruh organik
dari proses dan(detritus) yang
atribut ekologis
berasal dari mangrove..
Definisi dan batas wilayah pesisir
= 2,3 juta km2
= 0,8 juta km2
= 2,7 juta km2
Zonasi Wilayah Pesisir dan
Lautan
PESISIR
Wilayah pesisir adalah hamparan kering dan
ruangan lautan (air dan lahan tergenang air)
dimana kegiatan penggunaan lahan dan proses-
proses yang terjadi di daratan secara langsung
mempengaruhi penggunaan dan proses-proses
yang terjadi di lautan, serta sebaliknya (Ketchum,
Wilayah
1972). pesisir adalah daerah pertemuan antara
darat dan laut, ke arah darat wilayah pesisir
meliputi bagian daratan, baik kering maupun
terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat
laut (seperti pasang surut, angin laut, intrusi air
masin), sedangkan ke arah laut mencakup bagian
laut yang masih dipengaruhi, baik oleh proses-
proses alami yang terjadi di darat (sedimentasi dan
aliran air tawar) maupun yang disebabkan oleh
kegiatan manusia di darat (penebangan hutan,
Definisi wilayah pesisir:
(a)Mengandung komponen
daratan dan lautan.
(b)Batas daratan dan lautan yang
ditentukan oleh tingkat
pengaruh dari daratan terhadap
lautan dan pengaruh lautan
terhadap daratan.
(c)Lebar, panjang dan dalam yang
secara dinamis berubah.
LAUTAN
Wilayah perairan terbuka di
luar paparan benua yang
merupakan satu kesatuan dari
permukaan air, kolom air
sampai ke dasar dan bawah
dasar laut
PULAU
Dalam UU No. 27 Tahun 2007
ada istilah pulau kecil yaitu
pulau dengan luas lebih kecil
atau sama dengan 2.000 km2
beserta kesatuan
ekosistemnya. Pulau kecil ini
umumnya merupakan
sempalan dari pulau induknya
BATAS WILAYAH
PENGELOLAAN
Batas Pengelolaan Wilayah Pesisir:
Seluruh area yang berada dalam batas
paparan benua (menurut para ahli
oseonografi)
Ke arah darat mencakup wilayah
administrasi kecamatan dan ke arah
laut sejauh 12 mil laut diukur dari garis
pantai (UU No. 27 Tahun 2007)
Batas Pengelolaan Wilayah Lautan:
Wilyah laut di luar paparan benua atau
laut pesisir.
TIPOLOGI EKOSISTEM PESISIR
Karakteris
tik

Mengandung habitat dan


ekosistem yang menyediakan
berbagai jenis barang (flora
fauna, minyak dan gas bumi,
bahan mineral) dan jasa
lingkungan (proteksi terhadap
TIPE-TIPE EKOSISTEM DI PESISIR

PANTAI BERPASIR FORMASI PRESCAPRAE

MANGROVE ESTUARIA AGROECOSYSTEM

PANTAI BERBATU CORAL REEF


SEABED
PANTAI BERPASIR
LAGUNA
DELTA
FORMASI BARRINGTONIA
LIFECYCLE,
MANGROVE PRODUKSI

LIFECYCLE,
STABILITY

TERUMBU KARANG
LIFECYCLE, LIFECYCLE,
PRODUKSI PRODUKSI,
NUTRIEN LIFECYCLE,
PRODUKSI
LIFECYCLE,
STABILITY

PADANG LAMUN
TIPOLOGI EKOSISTEM LAUTAN
Produktivitas biologis relatif lebih rendah
dibanding ekosistem pesisir
Berperan cukup penting untuk usaha
perikanan, transportasi laut, penambangan
minyak bumi/gas bumi/mineral, dan menjaga
kualitas lingkungan melalui peranannya dalam
siklus hidrologi, dan penghasil oksigen oleh
fitoplankton
Di beberapa tempat terdegradasi kualitas
lingkungan dan kuantitas sumberdayanya
karena polusi dan over-fishing
TIPOLOGI EKOSISTEM PULAU
Adanya keberagaman tipe ekosistem baik
ekosistem alam maupun buatan yang
saling berinteraksi antar satu dengan yang
lainnya dan sangat mempengaruhi
ekosistem lautan, terutama bagi pulau-
pulau yang mempunyai sungai-sungai
dalam suatu kawasan DAS
Fenomena yang menarik adalah fenomena
ekologis di pulau-pulau kecil yang
mempunyai batas yang pasti dan terisolasi
terhadap habitat lainnya (sifat insular
tersendiri)
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN
SUMBERDAYA ALAM WILAYAH PESISIR,
LAUTAN, DAN PULAU SECARA TERPADU
Tataran teknis: pertimbangan teknis,
sosial, ekonomi, dan lingkungan harus
seimbang/proposional kedalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan
monitoring dan evaluasi
Tataran konsultatif: aspirasi dan
kebutuhan para pihak yang terlibat harus
diperhatikan pada setiap tahap
pengelolaan sumberdaya alam.
Tataran koordinasi: kerjasama yang
harmonis antar semua pihak yang terkait,
baik pemerintah, swasta maupun
PENGELOLAAN WILAYAH
PESISIR
Pengelolaan wilayah pesisir, lautan dan pulau
secara terpadu adalah suatu proses
perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan
pengendalian sumberdaya alam pesisir, lautan
dan pulau antar sector, antara pemerintah dan
pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan
laut, serta antara ilmu pengetahuan dan
manajemen untuk memenuhi kebutuhan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks ini, keterpaduan mengandung
tiga dimensi, yaitu sektoral, bidang ilmu, dan
keterkaitan ekologis.
PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENGELOLAAN
WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN SECARA
TERPADU
Prinsip 1: Wilayah pesisir adalah suatu sistem sumberdaya
yang unik, yang memerlukan pendekatan khusus
Prinsip 2: Air merupakan faktor kekuatan penyatu utama
dalam ekosistem wilayah pesisir dan lautan.
Prinsip 3: Tata ruang daratan dan lautan harus
direncanakan serta dikelola secara terpadu.
Prinsip 4: Daerah perbatasan antara laut dan darat
hendaknya dijadikan fokus utama dalam setiap program
pengelolaan wilayah pesisir.
Prinsip 5: Batas suatu wilayah pesisir harus ditetapkan
berdasarkan pada isu dan permasalahan yang hendak
dikelola serta bersifat adaptif.
Prinsip 6: Fokus utama dari pengelolaan wilayah pesisir dan
lautan adalah untuk mengkonservasi sumberdaya milik
bersama (common property resources).
Prinsip 7: Pencegahan kerusakan akibat bencana alam dan
konservasi sumberdaya alam harus dikombinasikan dalam
satu program PWPLT (Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Lautan Terpadu).
Prinsip 8: Semua tingkat pemerintahan dalam
suatu negara harus diikutsertakan dalam
perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir dan
lautan.
Prinsip 9: Pendekatan pengelolaan yang
disesuaikan dengan sifat dan dinamika alam
adalah tepat dalam pembangunan wilayah pesisir
dan lautan.
Prinsip 10: Evaluasi manfaat ekonomi dan sosial
dari ekosistem pesisir serta partisipasi
masyarakat dalam program pengelolaan wilayah
pesisir dan lautan.
Prinsip 11: Pemanfaatan multiguna (multiple
uses) merupakan kunci keberhasilan dalam
pembangunan wilayah pesisir dan lautan secara
berkelanjutan.
Prinsip 12: Pengelolaan sumberdaya pesisir dan
lautan secara tradisional harus dihargai.
Prinsip 13: Analisa dampak lingkungan sangat
PENTINGNYA KAWASAN PESISIR
berdaya pesisir (SDP) terdiri dari sumberdaya hayati (ikan, kar
grove), non hayati (mineral) dan jasa kelautan.
t keanekaragaman tropis dunia (> 70 genus dr karang, 18% ter
ng dunia ada di Indonesia)
0% hutan bakau dunia ada di Indonesia
hasil tangkapan ikan berasal dari perairan pesisir dalam 12 mi
ai.
mempunyai keunggulan komparatif karena tersedia dalam
g besar, beraneka ragam dan laut tropis yang terkaya.
juta penduduk (60%) Indonesia tinggal di wilayah pesisir 50 km
s pantai.
% tergantung kepada pemanfaatan SDP
emberikan kontribusi ekonomi sebesar 24,5%
ota dan 290 kabupaten berada di pesisir sebagai tempat pusa
umbuhan ekonomi.
Potensi Sumberdaya
Pesisir
Potensi Kelautan

Perikanan Tangkap

Transportasi Laut Perikanan Budidaya


Wisata Bahari
Pertambangan
Konservasi

Jaringan Kabel

Arkeologi Bawah
Air
PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR

Kecil suatu prosesperencanaan,


Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau--Pula
pemanfaatan, pengawasan,, dan pengendalia
Sumber Daya Pesisir dan Pulau--Pulau Kec
antarsektor, antara Pemerintah dan Pemerinta
Daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta
antara ilmu pengetahuan dan manajemen
untuk meningkatkan kesejahteraan masyaraka
(UU 27/2007))
Melindungi, mengkonservasi,Memperkuat peran serta masyarkat
merehabilitasi, memanfaatkan dan lembaga pemerintah serta
dan memperkaya sumberdaya mendorong inisiatif masyarkat dalam
pengelolaan sumberdaya pesisir dan
pesisir dan pulau-pulau kecil serta
sistem ekologisnya secara pulau-pulau kecil agar tercapai
berkelanjutan keadilan, keseimbangan dan
berkelanjutan

Tujuan Pengelolaan Kawasan Pesisir (menurut Pasal 4 UU No. 27 Tahun 2007


Menciptakan keharmonisan
ttg Pengelolaan WilayahMeningkatkan
dan nilai
Pesisir dan Pulau- sosial,
-pulau ekonomi dan
Kecil
sinergi antara pemerintah pusat budaya masyarakat melalui
dan daerah dalam pengelolaan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan
sumberdaya pesisir dan pulau- pulau-pulau kecil
pulau kecil
INISIATIF PENGELOLAAN KAWASAN
PESISIR YANG TERPADU
Keterpaduan Antar Level
Pemerintahan (Pusat-Daerah)
KETERPADUAN
Keterpaduan Antar Wilayah
(Antar Pemerintah Daerah)
KONSEP

Keterpaduan Antar
Lembaga/ /Sektor

Keterpaduan Antar Ekosistem


Darat & Laut

Keterpaduan antara
Pemerintah, Dunia usaha, dan
Masyarakat;

Keterpaduan Antar Sains dan


Manajemen
Tujuan Pengelolaan Pesisir Terpadu

pesisirdan laju
Mengurangi habitatnya
dari aktivitas
kerusakan sumberdaya
manusia,

Mengurangi konflik pemanfaatan,,


Menjagaproses-prosesekologisutama,
sistem pendukung mahluk hidup, dan
keanekaragaman biologis di wilayah pesisi
dan lautan,,
Mendorong perbaikankesejahteraan
masyarakat.
T
T ee rr ii m
m aa kk aa ss ii hh

Anda mungkin juga menyukai